Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Media berasal dari kata medium (media:jamak, medium:tunggal), artinya

secara harfiah ialah Perantara, penyampai, atau penyalur. Percakapan langsung

antara dua orang disuatu ruangan atau tempat tertentu lainnya, tanpa perantara

apa-apa, disebut kegiatan komunikasi tanpa media. Mereka berbicara secara

langsung dari mulut ke mulut. Namun, apabila kegiatan komunikasi itu dilakukan

sambil masing-masing pihak menggunakan pengeras suara karena letaknya saling

berjauhan, misalnya mereka tidak lagi berkomunikasi tatap muka, tetapi sudah

menggunakan media, dalam hal ini media pengeras suara: speaker. Pengarang

atau Penulis juga termasuk yang berbicara melalui media cetak: surat kabar,

majaiah, buku dan media cetak lainnya.1

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan permasalahan yang akan kami ambil sebagai acuan

pada makalah ini adalah, sebagai berikut:

1. Pemahaman Tentang Konsep Media Komunikasi

2. Ruang Lingkup Media Komunikasi Budaya Organisasi

3. Peran Media Komunikasi Budaya Organisasi

1
Pawit M. Yusup, Komunikasi Instruksional: Teori dan Praktik, (PT. Bumi Aksara, 2010), Jakarta,
hal. 225

1 | Media Komunikasi Budaya Organisasi


BAB II

PEMBAHASAN

MEDIA KOMUNIKASI BUDAYA ORGANISASI

Pada bab ini membahas tentang konsep media budaya, komunikasi

budaya organisasi, peran media organisasi, menanamkan budaya organisasi,

mempertahankan budaya organisasi, Media Komunikasi Sebagai Proses

Budaya, Media Komunikasi Sebagai Proses Politik, dan Media Dari

Komunikasi Massa.

A. Konsep Media Budaya Organisasi

Secara konseptual komunikasi merupakan suatu proses yang tidak dapat

diraba, tetapi dapat dirasakan yang selalu berubah dan banyak orang sepakat

bahwa suatu model yang nyata akan membantu untuk menjelaskan proses

tersebut. Proses model komunikasi, yaitu sumber (source), pengirim pesan

(communicator), pesan (communicate), saluran atau media (channel),

penerima pesan (communicant), da hasil (effect).

Secara singkat dapat dikemukakan tentang proses komunikasi dan

elemennya dalam pertanyaan: siapa melakukan aksi (sumber pesan atau

pengirim yang disebut sender), apa yang disampaikan atau masseges),

melalui apa pesan yang disampaikan (saluran atau channel), kepada siapa

2 | Media Komunikasi Budaya Organisasi


pesan ditujukan (penerim pesan atau receivers), serta bagaimana reaksi

penerima terhadap pesan (umpan balik atau feedbact).

Media komunikasi merupakan salah satu proses dalam model komunikasi

yang sangat diperlukan dalam pengembanganbudaya organisasi. Dengan kata

lain, dalam pengembangan budaya organisasi membutuhkan suatu media

komunikasi yang digunakan saluran dalam organisasi. Dalam praktiknya,

budaya organisasi merupakan sumber inspirasi bagi anggota dalam bekerja,

karena nilai-nilai budaya organisasi itu perlu diterjemahkan secara kreatif

kedalam sikap maupun tindakan anggota saat bekerja.

B. Komunikasi Budaya Organisasi

Chester I. Bernard dalam Nawawi menekankan, komunikasi menempati

posisi sentral dalam rganisasi sebab struktur organisasi, perluasan organisasi

dan lingkup organisasi ditentukan oleh teknik komunikasi pandangan kaum

ilmuwan komunikasi menganggap komunikasi sebagai kekuatan dominan

didalam kehidupan organisasi. Kumunikasi merupakan inti organisasi. Tanpa

komunikasi tidak akan terdapat aktifitas organisasi. Bahkan dibeberapa

literatur perilaku organisasi memandang komunikasi sebagai bagian dari

proses dalam organisasi. Di dalam proses organisasi yang terpenting adalah

kemampuan menejer dalam berkomunikasi terutama untuk mendapatkan

semua informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan.

3 | Media Komunikasi Budaya Organisasi


Secara konvensional budaya organisasi menurut Siregar dan Rondang

Pasaribu dikomunikasikan lewat berbagai media. Sebagian menggunakan

komunikasi lisan, sebagian lagi menggunakan komunikasi tertulis. Media

yang menggunakan komunikasi lisan misalnya pertemuan tatap muka,

latihan, contoh tindakan langsung (seperti kebiasaan, kegiatan olahraga dan

acara ulang tahun), atau percakapan tak resmi. Adapun media yang

menggunakan komunikasi tertulis seperti media cetak (baik buku sejarah

perusahaan, buku tahunan, maupun buku pedoman kerja), poster atau surat

edaran.

C. Media dan Perkembangan Budaya Organisasi

Budaya organisasi bukan bersifat statis, tetapi mempunyai sifat yang

dinamis sesuai dengan perkembangan dan pembelajaran organisasi.

Menurut Atmosueprapto dalam Muljono mengatakan budaya suatu

organisasi tidak muncul begitu saja dari suatu penghampaan. Budaya

organisasi itu dibentuk dan dikembangkan sesuai dengan dinamika dan

perkembangn suatu organisasi. Beberapa unsur budaya organisasi terbentuk

banyak ditentukan oleh beberapa hal, yaitu:

1. Lingkungan usaha, lingkungan ditempat perusahaan itu beroperasi

akan menentukan apa yang akan dikerjakan oleh perusahaan tersebut untuk

mencapai keberhasilannya.

2. Nilai-nilai merupakan konsep dasar dan keyakinan suatu organisasi.

4 | Media Komunikasi Budaya Organisasi


3. Panutan atau keteladanan orang-orang yang menjadi panutan atau

keteladanan karyawan lainnya karena keberhasilannya.

4. Upacara (rites dan ritual), acara rutin yang diselenggarakan oleh

perusahaan dalam rangka memberikan penghargaan bagi karyawan.

5. Network, jaringan informasi informal di dalam perusahaan yang dapat

menjadi sarana penyebaran nilai-nilai budaya korporat.

Dalam upaya pengembangan budaya organisasi dilakukan proses

penyesuaian yang dikenal dengan sosialisasi, yaitu proses yang

mengadaptasi para karyawan kepada budaya organisasi. Suatu organisasi

selalu melalui sejumlah tahap perkembangan dan penyesuaian. Pada setiap

tahap perkembangan organisasi perkembagan organisasi sesungguhnya

berada dalam kondisi tertentu sesuai dengan permasalahan yang dihadapi

pada tahap itu. Kondisi organisasi pada tahap tertentu menuntut

penanganan yang berbeda, tergantung tujuan yang hendak dicapai pada

tahap tersebut.

D. Peran Media Organisasi

Dalam mengkomunikasikan budaya organisasi diperlukan media yang

sesuai dengan kondisi organisasi yang bersangkutan. Media organisasi

secara lebih fleksibel dapat membantu pihak manajer suatu organisasi untuk

menanamkan, memelihara dan memperkenalkan perubahan yang berkaitan

dengan budaya organisasi. Pemilihan media budaya yang tetap dapat

5 | Media Komunikasi Budaya Organisasi


difungsikan untuk mengomunikasikan budaya organisasi dalam cara yang

lebih tepat dan pada keseempatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan

tuntutan lingkungan organisasi.

Fleksibelitas media organisasi dalam mengkomunikasikan budaya

organisasi dapat dilihat pada adanya keleluasaan menggunakan format

penyajian informasi budaya. Format tulisan bisa dipilih, misalnya tulisan

yang bercerita, tulisan berupa anekdot atau dalam format artikel opini.

Penting diperhatikan, setiap tulisan tetaap dijaga supaya mengandung

sejumlah aspek budaya perusahaan. Keragaman dan fleksibilitas format

penyajian itulah yang menjadikan media perusahaan mmiliki nilai lebih

dalam mengkomunikasikan budaya organisasi. Sesuatu yang perlu

ditanamkan berulang kali dalam waktu panjang lebih mudah menimbulkan

kebosanan apabila disampaikan dalam format yang sama. Berbeda halnya

jika seesuatu itu disampaikan dalam format yang selalu berbeda, meskipun

isinya mungkin sama. Namun karena kemasannya berbeda orang cenderung

menerima sebagai sesuatu yang baru dan lebih menarik.

E. Menanamkan Budaya Organisai

Budaya organisasi dalam praktik harus disebarluaskan pada seluruh

anggota organisasi utuk mendapatkan kesepakatan dan komitmen atas nilai-

nilai yang harus diberlalukan untuk mendasari semua aktifitas dalam

organisasi. Proses dalam menanamkan budaya organisasi pada anggota

6 | Media Komunikasi Budaya Organisasi


organisasi dapat dilakukan melalui berbagai cara hubugan dalam organisasi.

Menurut Terry dan The Ling Gie cara tersebut melalui media sebagai berikut:

1. Wawancara khusus.

2. Rapat kerja, koferensi atau pertemuan segenap anggota organisasi

atau pegawai dalam suatu organisasi/perusahaan.

3. Pembicaraan telepon

4. Penerbitan, misalnya warta harian yang diterbitkan oleh sebuah

organisasi/perusahaan untuk para pekerja atau majalah, buku, buku

petunjuk, nuku pedoman, brosur amanat dari pimpinan organisasi, atau

penerbitan khusus lainnya

5. Surat edaran

6. Papan pengumuman

7. Plakat laporan tahunan para anggota organisasi atau pegawai dalam

suatu perusahaan.

8. Surat yang dikirim langsung pada pegawai

9. Film, slide, dan alat-alat lain yang serupa

Berdasarkan kebiasaan selain melalui media tersebut, pertemuan tatap

muka atau latihan lebih banyak dipilih sebagai media untuk menanamkan

budaya organisasi/ perusahaan tidak dapat difungsikan untuk tujuan

tersebut. Penting disadari, menanamkan budaya orgnisasi/perusahaan lewat

media perusahaan harus menghindari duplikasi cara yang diterapkan dalam

pertemuan tatap muka atau latihan. Keluwesan media perusahaan sebagai

7 | Media Komunikasi Budaya Organisasi


media cetak untuk menanamkan budaya perusahaan perlu dieksplorasi

secara optimal.2

F. Mempertahankan Budaya Organisasi

Budaya dapat dikatakan sebagai perekat. Budaya membuat anggota

organisasi anda menyatu atau terpisah dari anggota organisasi lain. Budaya

memiliki peranan penting bagi kesuksesan organisasi anda. Budaya

organisasi andalah yang menjadi inti dari keuntungan kompetitif organisasi

anda.3

Budaya organisasi merupakan tata nilai yang disepakati dan dipatuhi oleh

seluruh anggota organisasi yang sifatnya dinamis dan mampu untuk

meningkatkan produktifitas organisasi. Dinamika budaya organisasi meurut

Robin memberikan sebuah karakteristik budaya organisasi yang dinamis

sebagai berikut:

1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko (innovating and risk taking).

2. Perhatian terhadap detail (attention to detail).

3. Berorientasi pada hasil (outcame orientation).

4. Berorientasi pada manusia (people orientation).

2
Ismail Nawawi, Budaya Organisasi Kepemimpinan dan Kinerja, (Prenadamedia Group, 2015),
Jakarta, hlm. 89-98.
3
Patricia Buhler, Alpha Teac Yourself: Manajemen Skills, (Prenada Media Group, 2007), Jakarta,
hlm. 291.

8 | Media Komunikasi Budaya Organisasi


5. Agresif (aggressiveness).

6. Stabil (Stability).4

G. Media Komunikasi Sebagai Proses Budaya

Asumsi dasarnya adalah komunikasi merupakan suatu proses budaya.

Artinya, komunikasi yang ditujukan pada orang atau kelompok lain tak lain

adalab sebuah pertukaran kebudayaan. Misalnya, Anda berkomunikasi

dengan suku Aborigin Australia, secara tidak langsung Anda sedang

berkomunkas berdasarkan kebudayaan tertentu milik Anda untuk menjalin

kerja sama atau mempengaruhi kebudayaan lain. Dalam proses tersebut

terkandung unsur-Unsur kebudayaan, salah satunya adalah bahasa.

Sedangkan bahasa adalah alat komunikasi. Dengan demikian, komunikasi

juga disebut sebagai proses budaya.

Guna melihat lebih jauh tentang komunikasi sebagai proses budaya. Kita

perlu mengkaji secara ringkas apa itu budaya atau kebudayaan. agar

mempunyai kerangka pemikiran dan konsep yang sama. Sebab. defenisi

kebudayaan (cultural) sangat banyak. AL. Kroeber dan C. Kluckhlon dalam

bukunya Cutural, A Critical Review of Concept and Definition, (1952) pernah

menghitung ada sekitar 179 definisi kebudayaan.

Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus

dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan

4
Opcit. Hal. 100-101.

9 | Media Komunikasi Budaya Organisasi


karyanya (Koetjaraningrat 1997). Dan definis tersebut layak diamati bahwa

dalam kebudayaan itu ada; gagasan, budi dan karya manusia; gagasan dan

karya manusia itu akan menjadi kebudayaan setelah sebelumnya dibiasakan

dengan belajar. Memandang kebudayaan hanya dan segi hasil karyanya

adalab tidak tepat. Demikian juga melihat sesuatu hanya dari gagasan

manusia juga terlalu sempit. Dengan kata lain, kebudayaan menemukan

bentuknya jika dipahami secara keseluruhan.

Apakah kebudayaan hanya sekedar konsep? Tidak.

Paling tidak kebudayaan mempunyai wujud sebagai berikut:

1. Wujud sebagai suatu kompleks gagasan, konsep dan pikiran nianusia,

2. Wujud sebagai suatu kompleks aktivitas,

3. Wujud sebagai benda.

Zoetmulder mengatakan bahwa kebudayaan berasal dan kata buddhayah

(buddhi) yang berarti budi atau “akal”. Dengan demikian kebudayaan itu

dapat diartikan “hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal.” Atau ada

yang mengatakan daya dari budi/kekuatan dan akal.

Secara Operasional bisa dilihat dari isi kebudayaan, yang bisa disebut

sebagai cultural universal meliputi:

1. Peralatan dan Perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat

rumah tangga, senjata alat produksi, transport);

2. Mata pencaharian hidup dan sistem—sistem ekonorni (pertanian,

peternakan, sistem produksi, sistem distribusi);

10 | Media Komunikasi Budaya Organisasi


3. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem

hukurn, dan sistem perkawinan);

4. Bahasa (lisan maupun tertulis);

5. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak);

6. Sistem pengetahuan;

7. Religi (sistem kepercayaan) (Koentjaraningrat, 1994).

Semakin jelas kiranya kita memahami kebudayaan, baik itu dilihat sebagai

wujud atau isinya. Lalu berposisi sebagai apa manusia dalam kebudayaan?

Ada baiknya direnungkan perkataan Clifford Geertz (1992) yang

mengutip pendapat Max Weber: “Manusia adalah hewan yang terpintal

pada jaring-jaring nilai, dan jaring-jaring tersebut adalah kebudayaan“.

Jelas sudah bahwa kebudayaan adalah perangkat individu-individu. Manusia

tidak akan bisa berbudaya jika tak ada rangkaian dengan manusia lainnya.

Dengan demikian, kebudayaan juga merupaka aktivitas komunitas antar

manusia.

Komunikasi adalah salah satu wujud kebudayaan. Sebab komunikasi

hanya bisa terwujud setelah sebelumnya suatu gagasan yang akan

dikeluarkan oleh pikiran individu. Jika komunikasi itu dilakukan dalam suatu

komunitas, maka menjadi sebuah kelompok aktivitas (kompleks aktivitas

dalam lingkup komunitas tertentu). Dan Pada akhirnya, komunikasi yang

dilakukan tersebut tak jarang membuahkan suatu bentuk fisik, misalnya hasil

11 | Media Komunikasi Budaya Organisasi


karya seperti sebuah bangunan. Bukankah bangunan didirikan karena ada

konsep, gagasan kemudian didiskusikan (dengan keluarga pekerja atau

arsitek) dan berdirilah sebuah rumah. Maka komunikasi nyata menjadi

sebuah wujud dari kebudayaan. Dengan kata lain, komunikasi bisa disebut

sebagai proses budaya yang ada dalam masyarakat.

Jika ditinjau secara lebih konkret, hubungan antara komunikasi dengan

isi kebudayaan akan semakin jelas:

1. Dalam mempraktikkan komunikasi manusia membutuhkan peralatan-

peralatan tertentu. Secara minimal komunikasi membutuhkan sarana

berbicara, seperti mulut, bibir dan hal-hal yang berkaitan dengan bunyi

ujaran. Ada kalanya dibutuhkan tangan dan anggota tubuh lain

(komunikasi nonverbal) untuk mendukung komunikasi lisan. Ditinjau

secara lebih luas dengan penyebaran komunikasi yang lebih luas pula,

maka digunakanlah peralatan komunikasi massa, sepetti televisi, surat

kabar, radio, dan lain-lain.

2. Komunikasi menghasilkan mata pencaharian hidup manusia. Komunikasi

yang dilakukan lewat televisi. Misalnya, membutuhkan orang yang digaji

untuk mengurusi televisi.

3. Sistem kemasyarakatan rnenjadi bagian tak terpisahkan dari

komunikasi, misalnya sistem hukum lndonesia. Sebab, komunikasi akan

efektif manakala diatur dalam sebuah regulasi agar tidak melanggar

12 | Media Komunikasi Budaya Organisasi


norma-norma masyarakat. Dalam bidang pers dibutuhkan jaminan

kepastian hukum agar terwujud kebebasan pers. Namun kebebasan

pers juga tak serta merta dikembangkan di luar norma masyarakat. Di

sinilah Perlunya Sistem hukum komunikasi.

4. Komunikasi akan menemukan bentuknya secara Iebih baik manakala

menggunakan bahasa sebagal alat penyampain pesan kepada orang

lain. Wujud banyaknya bahasa yang digunakan sebagal alat komunikasi

menunjukkan babwa bahasa sebagai isi atau wujud dan komunikasi.

Bagaimana penggunaan bahasa yang efektif, memakai bahasa apa, siapa

yang menjadi sasaran adalah manifestasi dari komunikasi sebagai proses

budaya. Termasuk di sini juga ada manifestasi komunikasi sebagai

proses kesenian, misalnya di televisi ada seni gerak (drama, sinetron,

film) atau seni suara (menyanyi, dialog).

5. Sistem pengetahuan atau ilmu pengetahuan merupakan substansi yang

tak lepas dari komunikasi. Bagaimana mungkin suatu komunikasi akan

berlangsung menarik dan dialogis tanpa ada dukungan ilmu

pengetahuan? Ilmu pengetahuan ini juga termasuk ilmu tentang

berbicara dan menyampaikan pendapat. Bukti bahwa masing-masing

pribadi berbeda dalam penyampaian, gaya, pengetahuan yang dimiliki

menunjukkan realitas tersebut.

13 | Media Komunikasi Budaya Organisasi


Komunikasi scbagai proses budaya tak bisa dipungkiri menjadi objektivasi

(meminjam istilah Berger) antara budaya dengan komunikasi. Proses ini

meliputi peran dan pengaruh komunikasi dalam proses budaya. Komunikasi

adalah proses budaya karena didalamnya ada proses seperti layaknya

sebuah proses kebudayaan, punya wujud dan isi serta kompleks

keseluruhan. Sesuatu dikatakan komunikasi jika ada unsur-unsur yang

terlibat di dalamnya. Kebudayaan juga hanya bisa disebut kebudayaan jika

ada unsur-unsur yang terlihat didalamnya yang membentuk sebuah sistem.

H. Media Komunikasi Sebagai Proses Politik

Bagaimana seandainya dalam politik tidak terjadi komunikasi? Tentunya

akan mempengaruhi kinerja politik atau sistem politik) yang sedang

dijalankan. Berbagai komponen infrastruktur dan suprastruktur mengalami

keterputusan hubungan sehingga mekanisme yang seharusnya dijalankan

tidak bisa berkembang secara dinamis.5

I. Media Dari Komunikasi Massa

Apa itu Komunikasi Massa? Topik yang akan dibahas dalam bahan ajar ini

adalah sosiologi media massa, namun karena media massa merupakan salah

satu unsur dalam komunikasi massa, maka kita akan mendiskusikan perihal

proses dan model komunikasi massa. Sebagaimana telah diuraikan bahwa

komunikasi massa merupakan salah satu konteks dari komunikasi manusia

5
Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (PT. Raja Grafindo Persada, 2008), Jakarta, hal. 49-54

14 | Media Komunikasi Budaya Organisasi


yang pada hakikatnya menerangkan proses berkomunikasi dengan manusia

yang berada dalam situasi massa.

Jika kita perhatikan kenyataan di sekeliling kita, maka kini nyaris tak ada

aktitas manusia yang tidak ditopang oleh media massa. Banyak orang kini

membaca surat kabar, mendengarkan radio dan menonton televisi, dan

menonton film atau telenovela melalui CD. Oleh karena itu, aktivitas

komunikasi massa telah dijadikan sebagai ajang bisnis. Dalam kesempatan

ini, para komunikator massa berambisi menyebarluaskan informasi yang

berbentuk berita atau hiburan kepada masyarakat. Bahkan jika makin

banyak orang, maka makin luas jangkauan areal/wilayah. Makin cepat,

makin tepat informasi itu sampai ke tujuan. maka mereka akan

mengeluarkan biaya yang besar untuk memakai jasa media. Jadi satu

keistimewaan dari komunikasi massa adalah pemanfaatan informasi. 6

BAB III
6
Alo Liliweri, Komunikasi: Serba Ada Serba Makna, (Prenada Media Group, 2011), Jakarta, hal.
873-874

15 | Media Komunikasi Budaya Organisasi


PENUTUP

A. Kesimpulan

Sekarang, Media Komunikasi sudah sangat kompleks, baik dalam jenis

maupun dalam kemampuannya, terutama dengan kehadiran komputer yang

bisa digunakan untuk membuat program-program multimedia komunikasi.

Disebut multimedia karena banyak melibatkan media dan berbagai aspeknya,

yakni aspek teks, grafik, angka, suara, gambar gerak, dan bahkan gabungan

dari semuanya. Multimedia memang banyak digunakan dalam banyak aspek

kehidupan dan bisnis. Misalnya Pendidikan, Instruksional, Marketing,

Presentasi umum, dan lain-lain.

Pembagian jenis media seperti contoh di atas semuanya bisa

dimanfaatkan untuk keperluan instruksional. Perannya banyak, di antaranya

untuk visualisasi ide atau gagasan komunikator. Di samping itu, bisa juga

dijadikan alat untuk merangsang sasaran agar termotivasi pada hal-hal yang

sedang dibicarakan. Yang tidak kalah pentingnya ialah bahwa media dapat

mempertinggi daya serap belajar pada pihak sasaran serta dapat

menghindari verbalisme yang berlebihan

16 | Media Komunikasi Budaya Organisasi

Anda mungkin juga menyukai