PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
A. Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi dapat dilihat dari dua segi, secara etimologi dan
terminologis. Secara etimologis atau umum istilah komunikasi berasal dari bahasa
Latin yaitu communication dan perkataan ini bersumber pada kata communis.
Arti communis di sini adalah sama, dalam arti kata sama yaitu “sama makna”
mengenai satu hal. Secara terminologis komunikasi dapat diartikan dalam
berbagai pendapat sesuai kepentingan dan hal yang dimaksud.1
Dari beberapa defenisi diatas maka dapat kita simpulkan bahwa komunikasi
adalah proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa
baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal maupun perilaku atau tindakan dengan
1
Nasrul Syakur Chaniago, dkk. Organisasi Manajemen, (Raja Grafindo, 2016, Jakarta), hlm. 91.
2
Donni Juni Priansa, Manajemen Perkantoran, (Alfabeta, 2015, Bandung), hlm. 86.
menggunakan bahasa verbal maupun non verbal yang dikirim, diterima, diartikan,
dan dikoordinasikan dalam lingkungan masyarakat, kelompok dan organisasi
tertentu, sehingga sering disebut dengan rantai pertukaran informasi. Yang mana
konsep ini memiliki unsur-unsur:
B. Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi ialah bagaimana memengaruhi orang atau pihak lain. Ini
bukan satu-satunya masalah yang perlu dijawab. Menurut Berlo ada dua hal yang
perlu dijawab, yaitu: memengaruhi siapa dan bagaimana. Jadi, menurutnya ada
dua dimensi mengenai tujuan yaitu siapa yang dipengaruhi dan bagaimana
memengaruhinya.4
3
T. Hadi Handoko, Manajemen, (BPFE-Yogjakarta, 1998, Yogjakarta), hlm. 273.
4
Muhammad Budyatna, Komunikasi Bisnis Silang Budaya, (Kencana, 2012, Jakarta), hlm. 1.
dengan diri kita sendiri, yaitu kita menciptakan pesan dan menerima pesan yang
sama. Ada orang yang membuat tulisan untuk dirinya sendiri yang
menggambarkan kekesalan dan kejengkelan yang dialaminya dan dia terasa
terlampiaskan amarahnya melaluai tulisan tersebut.5
Perbedaan antara peneriman atau receiver yang dimaksudkan dan yang tidak
dimaksudkan merupakan hal yang pentng paling tidak dala dua hal. Pertama,
komunikator dapat mempengaruhi orang-orang yang tidak dia maksudkan dengan
mengabaikan bahwa pesannya dapat diterima oleh orang-orang selain yang
dengan sengaja ia mengirimnya. Kedua, bagi perbedaan antara penerima yang
dimaksud dan yang tidak dimaksud dihubungkan dengan kritik mengenai
komunikasi.
Kita dapat memepatkan setiap tujuan komunikasi di suatu tempat dalam suatu
rangkaian, dibatasi pada saah satu ujungnya yang menunjukkan sebagai tujuan
5
Ibid., hlm. 1-4.
konsumator atau consummatory purpose, dan pada ujung lainnya sebagai sebagai
tujuan instrumental atau instrumental purpose. Posisi sepanjang rangkaian ini
ditentukan oleh jawaban pada pertanyaan berikut: seberapa besar atau luas tujuan
dari pesan ini diselesaikan secara keseluruhan pada saat pemakaiannya hanya
untuk tujuan instrumental dalam menghasilkan perilaku lebih lanjut?
C. Manfaat komunikasi
6
Ibid., hlm. 5.
Komunikasi yang efektif dapat membantu sebuah acara yang sedang
berlangsung menjadi lebih baik dan menjadi terkesan menjadi lebih terkesan
dipara komunikan yang mendengarkan. Manfaat komunikasi yang efektif setelah
dilakukan komunikator dalam penyampaian informasi. Adapun manfaat dari
komunikasi adalah:
a. Menyelasaikan masalah lebih cepat, jika ada sebuah masalah yang terjadi
maka yang harus dilakukan disini adalah bagaimana komunikan tersebut
agar masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik dalam suatu
komunikasi ini aka nada sebuah diskusi yang dimana untuk menyelasaikan
masalah yang terjadi.
b. Memudahkan hubungan kerjasama yang lebih baik, dalam terjalinnya
suatu kerjasama dengan pihak lain. Karena dengan menggunakan
kecakapan yang baik terhadap orang lain akan memudahkan hubungan
suatu kerjasama dalam kegiatan dan kecakapan dalam komunikasi yang
efektif itu cenderung dapat menyimbangkan suatu permasalahan dalam
kurangnya kecakapan yang terjalin dalam hubungan kerjasama.
c. Meningkatkan kurangnya dalam kecakapan yang sebelumnya pernah
terjadi sehingga manfaat komunikasi yang efektif sehngga bagi
komunikator yang akan dia bicarakan sebelumnya kepeda komunikan.
Dan komunikan mampu menerima apa yang semua apa yang telah
disampaikan kepada mereka semuanya sehingga komunikator dan
komunikan berjalin dengan baik sesuai denga apa yang diinginkan dan
ditunjukkan pada komunikasi yang efektif.
D. Proses Komunikasi
Model ini menunjukkan 3 (tiga) unsure esensi komunikasi. Bila salah satu
unsure hilang, komunikasi tidak dap berlangsung. Sebagai contoh, seseorang
dapat menerima berita, tetapi bila tidak ada yang memerima atau mendengar,
komunikasi tidak terjalin.
Sumber mempunyai gagasan, pemikiran atau kesan yang diterjemahkan atau disandikan
ke dalam kata-kata dan simbol-simbol, kemudian disampaikan atu dikirimkan sebagai
berita atau penerima penerima menangkap symbol-simbol dan diterjemahkan kembali
atau diartikaan kembali menjadi gagasan dan mengirim sebagai bentuk umpan balik
kepada pengirim.
8
T. Hadi Handoko, Manajemen, (BPFE-Yogjakarta, 1998, Yogjakarta), hlm. 273-274.
Sumber atau pengirim berita memainkan langkah pertama dalam proses
komunikasi. Sumber mengendalikan macam berita yang dikirim, susunan yang
digunakan, dan sering saluran melalui mana berita dikirimkan. Dalam organisasi
sumber merupakan pihak yang mempunyai kebutuhan dan keinginan untuk
mengkomunikasikan suatu gagasan, pemikiran, informasi, dan sebagainya kepada
pihak lain.
Dari beberapa symbol yang tersedia, pengirim berita menyeleksi salah satu
yang dapat memenuhi kebutuhan khusus. Pengirim berita seharusnya tidak hanya
memikirkan apa yang akan dikatakan tetapi juga bagaimana hal itu akan disajikan
agar pengaruh yang diinginkan dari penerima terpenuhi.
PENUTUP
KESIMPULAN
KRITIK SARAN
Tanpa komunikasi yang baik, tidak akan terjalin kerjasama yang bermuara
pada tujuan yang dicetuskan besama. Komunikasilah yang mampu
menghubungkan dua orang bahkan lebih secara harmonis walaupun itu dilokasi
yang berbeda. Komunikasi dan masyarakat merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan, sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk,
sebaliknya tanpa masyarakat, manusia tidak mungkin dapat mengembangkan
komunikasi. Karena komunikasi adalah peristiwa sosial, peristiwa yang terjadi
ketika manusia berinteraksi dengan manusia lainnya.
DAFTAR PUSTAKA