Anda di halaman 1dari 4

Slide 1

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Saintifik dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing


Melalui Penalaran Induktif pada Topik Laju Reaksi
Hezi Septi Iliana (E1M017027)
Slide 2
Slide 3
Topik laju reaksi didukung oleh fakta bahwa laju reaksi merupakan salah satu topik kimia yang
dianggap sulit bagi sebagian besar peserta didik. Seperti yang dituliskan dalam jurnal penelitian oleh
Cakmakci dalam (Sudria, 2019: 34) bahwa peserta didik lebih banyak menggunakan permodelan pada
level makroskopik daripada level sub mikroskopik ataupun simbolik. Penelitian yang lain menunjukkan
masih terdapat beberapa konsep laju reaksi yang mengalami miskonsepsi seperti teori tumbukan
dimana orientasi yang tepat hanya terjadi antara atom-atom yang sama menurut Amarlita dalam
(Sudria, 2019: 35). Kebiasaan belajar peserta didik yang cenderung menghafal dan dapat menyebabkan
peserta didik kesulitan memahami materi dalam waktu jangka panjang dan berpengaruh terhadap
rendahnya kualitas pembelajaran saintifik peserta didik menurut Sudria (2019: 33). Oleh karena itu
bimbingan keterampilan pada peserta didik dengan pendekatan saintifik memerlukan pembiasaan
sesuai dengan penalaran induktif. Hal ini memerlukan dukungan perangkat pembelajaran seperti
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan teks materi
pelajaran yang selaras dengan alur penalaran induktif.
Slide 4
a. Seperti apa bentuk dan bagaimana proses pembelajaran serta hasil belajar yang akan diperoleh
peserta didik terhadap pengembangan perangkat pembelajaran saintifik dengan model pembelajaran
inkuiri terbimbing dalam penalaran induktif pada topik laju reaksi?
Slide 5
a. Untuk menghasilkan perangkat pembelajaran (RPP, LKPD, dan Bahan ajar) melalui model
pembelajaran inkuiri terbimbing dengan menerapkan penalaran induktif pada topik laju reaksi.
b. Untuk mendiskripsikan proses pembelajaran dan perolehan hasil belajar terhadap perangkat
pembelajaran melalui penalaran induktif dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada topik
laju reaksi.
Slide 6
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu agar peserta didik bisa lebih tertarik
dalam belajar kimia. Selain itu, diharapkan juga bisa memberi manfaat kepada tenaga pendidik (guru)
yakni sebagai referensi dalam upaya untuk terus meningkatkan keterampilan belajar dan mengajar di
kelas.
Slide 7
Slide 8
Tinjauan pustaka

“Perangkat pembelajaran adalah perangkat yang digunakan selama proses pembelajaran. Perangkat
pembelajaran yang digunakan untuk mengelola pembelajaran meliputi Silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Bahan Ajar, Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD), Instrumen Evaluasi, serta
Media Pembelajaran”.
(Trianto dalam Susetya 2017: 134)

“Model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) adalah model pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik, peserta didik juga dilatih mengembangkan kemampuan berpikir, yaitu berpikir
kritis”.
(Sumarni, dkk., 2017: 22).

“Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang menggunakan pendekatan ilmiah dan inkuiri,
dimana peserta didik berperan secara langsung baik secara individu maupun kelompok untuk menggali
konsep dan prinsip selama kegiatan pembelajaran, sedangkan tugas guru adalah mengarahkan proses
belajar yang dilakukan peserta didik dan memberikan koreksi terhadap konsep dan prinsip yang
didapatkan peserta didik”.
(Nurul dalam Indriyanti 2017: 15)

Slide 9
“Penalaran induktif merupakan penalaran belajar yang dimulai dari sesuatu yang bersifat khusus
menuju ke umum atau sebuah kesimpulan (generalisasi). Pembelajaran dengan penalaran induktif ini
membawa peserta didik dapat belajar secara bermakna, bukan hafalan”.
(Sudria, 2019: 33)

“Materi laju reaksi membahas tentang molaritas suatu larutan, laju reaksi, faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi, orde reaksi, persamaan laju reaksi, tetapan laju reaksi dan juga teori
tumbukan”.
(Wulansari, dkk., 2016: 76-77)

Slide 10
Kerangka berpikir
Latar belakang fakta menunjukkan bahwa konsep laju reaksi yang masih bersifat abstrak dan kebiasaan
peserta didik yang cenderung menghapal dalam belajar, sehingga menyebabkan peserta didik kesulitan
memahami materi dalam waktu jangka panjang. Oleh karena itu, diperlukan proses pendekatan sainifik
dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan menghasilkan produk berupa perangkat
pembelajaran pada topik laju reaksi, supaya dapat mengurangi kebiasaan belajar peserta didik yang
sering menghafal.
Slide 11
Slide 12
1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada akhir semester Ganjil Tahun Ajaran 2020/2021. Waktu
penelitian menyesuaikan dengan waktu penyampaian pelajaran laju reaksi di sekolah tempat
penelitian, yaitu antara bulan Agustus sampai desember 2020.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Sikur.

3. Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian dan pengembangan atau Research and
Development (R&D). Metode R&D merupakan pendekatan untuk menghasilkan produk baru atau
penyempurnaan produk yang telah ada. Produk yang dihasilkan berupa RPP, LKPD, dan Bahan
Ajar.

4. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 1
Sikur di kabupaten Lombok Timur semester ganjil Tahun Ajaran 2020/2021.

5. Sampel

Sampel penelitian ini diambil 3 kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Sikur di kabupaten Lombok
Timur semester ganjil Tahun Ajaran 2020/2021.

6. Variabel Bebas
Variabel bebas nya adalah model pembelajaran, yakni model pembelajaran inkuiri terbimbing.
7. Variabel Terikat
Variabel terikatnya adalah pemahaman konsep siswa mengenai topik laju reaksi.

Slide 13
Prosedur pelaksanaan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap pra-lapangan
Pada tahap ini dilakukan:
o Penyusunan rancangan penelitian, yakni: latar belakang, kajian pustaka penentuan
instrumen, hingga analisis data.
o Mengurus izin penelitian.
o Memilih informan atau narasumber
2. Tahap lapangan
Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data yang bisa diuraikan sebagai berikut:
o Penelitian dan pengumpulan data dengan melakukan observasi sekolah
o Pengembangan produk pendahuluan serta produk utama dengan membuat perangkat
pembelajaran saintifik berupa RPP, LKPD dan Bahan Ajar dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing melalui penalaran induktif pada laju reaksi.
o Menyiapkan instrumen penelitian berupa angket tanggapan peserta didik.
o Uji coba produk pendahuluan serta produk utama berupa RPP, LKPD dan Bahan Ajar
dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing melalui penalaran induktif.
o Melaksanakan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing
melalui penalaran induktif.
o Revisi produk utama dan melakukan validasi instrumen penelitian.
o Mengadakan pre-test dan post-test materi laju reaksi.
o Menganalisis data.
3. Tahap pasca lapangan
Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan yakni analisis data lanjutan, pengambilan
kesimpulan dan penyusunan laporan.

Slide 14
Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti akan mewawancara guru mata pelajaran kimia yang
mengajar di kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Sikur.

2. Teknik Observasi

Observasi dilakukan di sekolah saat peneliti mengembangkan perangkat


pembelajaran saintifik berupa RPP, LKPD, dan Bahan Ajar dengan model pembelajaran
inkuiri terbimbing pada materi laju reaksi.

3. Teknik angket

Teknik ini digunakan oleh peneliti untuk memperoleh tanggapan/respon dari


peserta didik melalui angket yang akan diberikan pada waktu penelitian.

4. Teknik Dokumentasi

Dokumen yang peneliti gunakan adalah data pendukung terhadap hasil


pengamatan dan wawancara yang berkaitan dengan perangkat pembelajaran sains yang
sebelumnya digunakan oleh guru kimia di SMA Negeri 1 Sikur.

Slide 15
Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data observasi dan wawancara digunakan beberapa aktivitas analisis
data kualitatif yakni:

 Aktivitas dalam analisis data kualitatif


o Reduksi data
Pada reduksi data, Peneliti merangkum kembali data-data untuk memilih dan
memfokuskan pada bagian yang penting dan memberikan gambaran yang jelas mengenai
perangkat pembelajaran saintifik yang sesuai digunakan di tempat penelitian.
o Penyajian data
Untuk menyajikan data dalam penelitian R&D adalah dengan teks yang bersifat
naratif.
o Kesimpulan
Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan atas data-data yang telah
diperoleh dari hasil wawancara, observasi maupun dokumentasi sehingga menjadi
penelitian yang menjawab permasalahan yang ada.

Slide 16
 Analisis kuantitatif
Data analisis angket respon peserta didik dianalisis menggunakan data kuantitatif
untuk memperoleh informasi mengenai respon peserta didik dan kelayakan tentang
perangkat pembelajaran yang dikembangkan.
o Uji Validitas
 Pretest dan Posttest
Soal valid yang digunakan tetap harus mencakup Standar Kompetensi / Kompetensi
Dasar.
o Uji Reliabilitas
 Pretest dan Posttest
Perhitungan analisis reliabilitas soal uraian, diperoleh r11 = 0,732. Harga r11 ini
dibandingkan dengan rtabel dengan n = 30 dan α = 5% (r tabel = 0,361). Ternyata r11 > rtabel
berarti soal tersebut reliabel.
o Uji normalitas
Uji normalitas dari persebaran data pre-test dan post-test digunakan analisis statistik
deskriptif-eksplor, yakni untuk menguji apakah data tersebut normal atau tidak, diajukan
hipotesis untuk data pre test dan Posttest, Apabila nilai signifikani yang terdapat pada
kolom Kolomogorov-Smirnov lebih besar dari alpha atau tingkat kesalahan yang
ditetapkan, yaitu > 0,05 maka yang dianalisis tersebut terdistribusi secara normal.
o Uji Homogenitas
Untuk menguji apakah homogen atau tidak, diajukan hipotesis untuk data pre-test dan
Posttest. Apabila nilai signifikansi lebih besar dari alpha atau tingkat kesalahan yang
ditetapkan, yaitu > 0,05, maka data yang dianalisis tersebut homogen.
o Uji t (uji perbandingan)
Uji t dilakukan setelah menguji normalitas dan homogenitas data, langkah
selanjutnya yaitu menentukan jenis analisis statistik yang digunakan. Apabila data tersebar
normal dan bersifat homogen, maka data dianalisis dengan menggunakan statistik
parametrik independent sample t-test.

Anda mungkin juga menyukai