Anda di halaman 1dari 12

BPJS Kesehatan BPJS Ketenagakerjaan

•Sesuai dengan UU No. 24 Tahun •Badan Ketenagakerjaan merupakan


2011 pasal 6 ayat 1, Badan badan hukum publik yang
Penyelenggara Jaminan Kesehatan bertanggung jawab kepada Presiden
(BPJS) sebgaimana dimaksud dalam dimana BPJS Ketenagakerjaan
pasal 5 ayat (2) huruf a adalah memberikan perlindungan kepada
menyelenggarakan program jaminan seluruh pekerja Indonesia baik
kesehatan. sektor formal maupun informal dan
orang asing yang bekerja di
Indonesia sekurang-kurangnya 6
bulan. Sebagaimana dimaksud
dalam pasal 6 ayat 2
menyelenggarakan program :
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK),
jaminan Kematian (JK), Jaminan
Hari Tua (JHT), dan Jaminan
Pensiun (JP).
BPJS Kesehatan sebagaimana yang dimaksud
dalam pasal 6 ayat 1 (huruf a)
menyelenggarakan program kesehatan.

Sedangkan untuk BPJS Ketenagakerjaan


sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 6 ayat
2 (huruf b) menyelenggarakan program :
Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua,
Jaminan Pensiun, Jaminan Kematian.
Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Hari Tua

• JKK diselenggarakan • JHT diselenggarakan


dengan tujuan menjamin dengan tujuan untuk
agar peserta memperoleh menjamin agar peserta
manfaat pelayanan menerima uang tunai
kesehatan dan santunan apabila memasuki masa
uang tunai apabila pensiun, mengalami cacat
pekerja mengalami total tetap atau
kecelakaan kerja atau meninggal dunia. Peserta
menderita penyakit akibat JHT adalh seseorang yang
kerja. Peserta JKK adalh telah membayar iuran.
seseorang yang telah
membayar iuran.
Jaminan Pensiun Jaminan Kematian

• PJ diselenggarakan untuk • JK diselenggarakan dengan


mempertahankan derajat tujuan untuk memberikan
kehidupan yang layak pada santunan kematian yang
saat peserta kehilangan dibayarkan kepada ahli
atau kekurangan waris peserta yang
penghasilannyakarena meninggal dunia. Peserta
memasuki usia pensiun JK adalah setiap orang
atau cacat total tetap. yang telah membayar iuran.
Peserta JP adalah pekerja Besarnya manfaat JK
yang telah membayar iuran. ditetapkan berdasarkan
suatu jumlah nominal
tertentu. Iuran jaminan
kematian ditanggung oleh
pemberi kerja.
Prinsip • Prinsip ini diwujudkan dalam mekanisme gotong royong
dari peserta yangmampu kepada peserta yang kurang
mampu dalam bentuk kepersertaan wajib bagi seluruh
gotong royong rakyat.

Prinsip • Pengolahan dana amanat tidak dimaksudkan untuk mencari


laba (nirlaba). Dana amanat, hasil pengembangannya,
dan surplus anggaran akan dimanfaatkan sebesar-
nirlaba besarnya untuk kepentingan peserta.

Prinsip
keterbukaan,
kehati-hatian, • Prinsip-prinsip manajemen ini diterapkan dan mendasari
seluruh kegiatan pengolahan dana yang berasal dari
akuntabilitas, iuran pesertadan hasil pengembangannya.
efisiensi dan
efektivitas
•Jaminan sosial dimaksudkan untuk memberikan jaminan
Prinsip yang berkelanjutan meskipun pesertaberpindah
pekerjaan atau tempat tinggal, dalam wilayah Negara
portabilitas Kesatuan Republik Indonesia

Prinsip •Kepersertaan wajib dimaksudkan


menjadi peserta sehingga dapat
agar seluruh rakyat
terlindungi. Namun
kepersertaan penerapannya tetap disesuaikan
ekonomi rakyat dan pemerintah,
dengan kemampuan
serta kelayakan
bersifat wajib penyelenggaraan program.

Prinsip dana •Dana yang dikumpulkan dari iuran peserta merupakan


titipan kepada badan penyelenggara untuk dikelola
amanat sebaik baiknya.
• Prinsip hasilpengolahanDana
Jaminan Sosial Nasional dalan
Prinsip Undang-undang ini adalah hasil
hasil berupa dividen dari pemegang
saham yang dikembalikan untuk
pengolahhan kepentingan peserta jaminan
sosial

Anda mungkin juga menyukai