Anda di halaman 1dari 59

ANALISIS MANAJEMEN LAYANAN PUSKESMAS AJ

Mata Kuliah : Keperawatan Komunitas


Dosen Koordinator : Ns Siti Mukaromah.,S.Kep.,M.Kep Sp.Kom
Dosen Pembimbing : Ns Nanik Lestari., S.Kep

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3

Anastacia Yuliana Tali P1908072 Mardiani P1908101


Bela Novela Sari P19080875 Mila Marta Dinata P1908106
Dina Fitriani P1908082 Narsih Pantia P1908141
Egi Rizaldi P1908083 Nur Janah P1908115
Eka Hardianti Safitri P190884 Novinda Arianti P1908113
Hardy Firmansyah P1908089 Ruyun Wardaniati P1908122
Heldi Estiani P1908091 Santi Wijaya P1908124
Junaidi P1908096 Ummy Khairani P1908127
Lidya The Vega P1908098 Wiby Muh.Hafidz P1908089

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS WIYATA HUSADA
SAMARINDA
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena
berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ‘’Hasil Analisis Manajemen
Puskesmas Aj’’ ini dengan baik sesuai berjalannya waktu yang diberikan. Hasil
Analisis Manajemen Puskesmas ini, dibuat sebagai bahan ajar Mata Kuliah
Keperawatan Komunitas Program Profesi Ners ITKES Wiyata Husada Samarinda
Tahun 2020.
Selain itu,izinkan kami untuk mengucapkan terima kasih kepada orang-orang
yang telah berperan penting dalam penyusunana hasil analisis manajemen puskesmas
ini yaitu :
1. Ns.Siti Mukaromah.,S.Kep.,M.Kep Sp.Kom, sebagai dosen koordinator mata kuliah
Keperawatan Komunitas ITKes Wiyata Husada Samarinda.
2. Ns.Nanik Lestari.,S.Kep, sebagai dosen pembimbing kelompok kami,yang telah
bersedia membantu dan mengarahkan kami untuk membuat sebuah tim yang baik dan
selalu kompak.
3. Kepada Orang Tua Kami Tercinta,yang telah membantu terus mendoakan kami agar
kami dapat menuju kesuksesan.
4. Kepada seluruh kelompok 3,yang telah ikut berpatisipasi dalam penyusunan laporan
hasil analisis ini,kalian hebat dan dapat dibanggakan.

Untuk itu,kami menyadari bahwa didalam hasil analisis yang kami kerjakan
ini terdapat kekurangan,maka kami perlukan kritik dan saran maupun masukan dari
berbagai pihak,sangattlah kami perlukan untuk perbaikan dan penyempurnaan hasil
analisis ini.
Demikian laporan hasil analisis ini kami buat,semoga dapat memberi manfaat
atau menambah wawasan untuk kita semua,Amin. Terima kasih.

Samarinda,September 2020
Penulis

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan

BAB II GAMBARAN UMUM


A. Letak Geografis
1. Data Kependudukan
2. Data Sarana Dan Prasarana
3. Sumber Daya Manusia
4. Pembiayaan
5. Kesehatan Keluarga
6. Kesehatan Bayi Dan Balita
7. Pelayanan Keluarga Berencana
8. Pelayanan Kebutuhan Lanjut Usia
9. Status Gizi
10. Pengedalian Penyakit
11. Kesehatan Lingkungan
B. Standar Pelayanan Minimal (SPM)

BAB III ANALISIS MASALAH


BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan nasional yang disusun berdasarkan perencanaan, menyeluruh,
terpadu, terarah dan berkesinambungan adalah upaya nyata untuk mewujudkan tujuan
nasional bangsa Indonesia. Bidang kesehatan adalah 1 dari 3 aspek yang menjadi
prioritas utama dalam pembangunan bangsa. Tiga aspek itu adalah kesehatan, lalu
ekonomi dan pendidikan. Maka bidang kesehatan sangat berpengaruh terhadap
peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam tahapan hidup manusia.
Dengan kondisi yang sehat, manusia dapat melakukan aktivitas sehari-harinya dengan
baik,tanpa terganggu oleh kesehatan tubuh yang kurang optimal. Masyarakat
Indonesia masih terbilang terbelakang dalam hal menjaga kesehatan diri, mereka
masih kurang menyadari akan pentingnya promotif dan preventif. Dengan kurangnya
kesadaran tersebut mengakibatkan masyarakat di Indonesia terutama masyarakat
awam sangatlah mudah untuk terjangkit penyakit. Melihat semua masalah
tersebut,perlu adanya perbaikan di bidang kesehatan. Untuk itu sangatlah perlu
terselenggaranya berbagai upaya kesehatan masyarakat sesuai dengan azas
penyelenggaraan. Hal tersebut merupakan fungsi dari puskesmas, sehingga untuk
memperbaiki kesehatan tersebut, perlu ditunjang oleh manajemen puskesmas yang
baik agar puskesmas benar-benar berfungsi sesuai dengan tugasnya.
Puskesmas adalah ujung tombak dari pembangunan kesehatan Indonesia dengan
upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) yang
diselenggarakannya. Pusksmas mampu menjangkau hingga pelosok daerah karena
layanannya yang mampu menjangkau hingga pelosok daerah karena layanannya yang
berbasis wilayah kerja di kecamatan. Sejak diterbitkannya Permenkes. No 75 tahun
2014 puskesmas di tuntut untuk memberikan pelayanan yang optimal berdasarkan
standar baku yang telah di susun dalam permenkes tersebut. Seluruh puskesmas di
Indonesia di tuntut agar terakreditasi paripurna pada tahun 2020.
Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib
puskesmas telah terlaksana secara optimal, dalam arti target cakupan serta
peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Penetapan upaya kesehatan
pengembangan pilihan puskesmas ini dilakukan ole Dinas kesehatan Kabupaten atau
Kota. Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan
pengembangan, padahal menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas kesehatan
Kabupaten atau Kota bertanggung jawab dan wajib menyelenggarakannya.
(Pemenkes, 2014)
Untuk terselenggaranya berbagai upaya .kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan puskesmas, perlu di
tunjang oleh manajemen puskemas yang baik. Manajemen puskesmas adalah
rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran
puskesmas yang efektif dan efisien. Ragkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan
oleh puskesmas yang dikenal yakni perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta
terkait dan berkesinambungan. Mengelola puskesmas sebagai satu unit organisasi
yang didalamnya terdapat sumber daya manusia, peralatan, anggaran dan program
program kegiatan dan lingkungan internal dan eksternal yang memerlukan ilmu
manajemen.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Menyusun rencana kegiatan puskesmas secara sistematik berdasarkan
permasalahan yang ada.
2. Tujuan khusus
a. Diketahuinya analisa masalah dan prioritas penyebab masalah yang ada
b. Tersusunnya rencana usulan kegiatan puskesmas untuk tahun berikutnya
dalam upaya mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat.
c. Sebagai bahan penilaian kinerja program dan kinerja petugas puskesmas.
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum UPT Puskesmas “AJ”

1. Keadaan Geografis
Luas wilayah kerja Puskesmas “AJ” adalah 368,4 km². Puskesmas “AJ”
mempunyai tanggung jawab wilayah kerja yang terdiri dari 3 Kelurahan dan 3 Desa.
Semua Kelurahan dan desa dapat dijangkau melalui jalan darat, yang kondisi
jalannya sebagian telah beraspal, semenisasi, dan tanah, dengan kondisi wilayah
sebagian besar berbukit bukit dan penyebaran penduduk yang tersebar dengan
kepadatan 45,77 per km² hingga 143,73 per km². Dengan kondisi wilayah perbukitan
yang tersebar, sangat memerlukan sarana transportasi untuk perluasan jangkauan
pelayanan kesehatan. Jarak Puskesmas “AJ” dari ibu kota kecamatan berkisar 17
KM dan dari ibu kota kabupaten berjarak 110 KM, jarak dari kantor desa/kelurahan
terdekat ke Puskesmas 1 KM dan terjauh 24 KM. Sarana transportasi masyarakat
terdiri dari kendaraan umum roda empat dan roda dua, namun ada sebagian wilayah
yang hanya dapat ditempuh dengan jalan kaki untuk keluar dan masuk ke jalan
poros. Jumlah penduduk yang ada diwilayah Puskesmas “AJ” dari tahun ke tahun
mengalami pertambahan, di tahun 2010 sampai dengan tahun 2019 terjadi
pertambahan penduduk , yaitu dari 17.213 jiwa, menjadi 21.698 jiwa. Jumlah
penduduk tersebut seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

1. Data Kependudukan
Tabel 1. Jumlah Penduduk
NO DESA/KEL JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. SM 3.106 2.828 5.934
2. BM 2.277 1.989 4.266
3. KM 3.294 2.767 6.061
4. TB 843 750 1.593
5. BR 1008 883 1.891
6. BA 1004 949 1.953
JUMLAH 11.532 10.166 21.698
Sumber: data dari masing-masing desa/kelurahan bln Desember 2019.
Pada table 1 menggambarkan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin ,
pada desa SM berjenis kelamin laki-laki berjumlah 3.106 dan perempuan 2.828
berjumlah keseluruhan 5.934, desa BM laki-laki berjumlah 2,227 dan perempuan
1.989 berjumlah keseluruhan 4.266, desa KM jumlah laki-laki berjumlah 3.294 dan
perempuan 2.767 berjumlah keseluruhan 6.061, desa TB jumlah laki-laki berjumlah
843 dan perempuan 750 berjumlah keseluruhan 1.953, desa BR jumlah laki-laki
berjumlah 1.008 dan perempuan 883 berjumlah keseluruhan 1.891, desa BA jumlah
laki-laki berjumlah 1004 dan perempuan 949 berjumlah keseluruhan 1.953. dari
keseluruhan 6 desa didapatkan keseluruhan penduduk sebanyak 21.69

Tabel 2. Umur dan Jenis Kelamin

NO KELOMPOK JUMLAH PENDUDUK


UMUR LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
(TAHUN)
1294 1152 2,446
1 0-4
2 5-9 1119 1079 2,198
3 10-14 1098 990 2,088
4 15-19 968 811 1,779
5 20-24 926 803 1,729
6 25-29 1029 891 1,920
7 30-34 1075 733 1,808
8 35-39 924 787 1,711
9 40-44 830 687 1,517
45-49 681 592 1,273
50-54 586 493 1,079
55-59 462 336 798
60-64 309 218 527
65-69 193 145 338
70-74 109 105 214
16 75+ 132 141 273
JUMLAH 11,735 9,963 21,698
Sumber : Data Proyeksi dari Dinkes”AJ” tahun 2019

Pada table 2 menggambarkan jenis kelamin sesuai dengan kelompok umur, pada
kelompok umur 0-4 tahun berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1.294 dan
perempuan 1.152, kelompok umur 5-9 tahun berjenis kelamin laki-laki sebanyak
1.199 dan perempuan 1.079, kelompok umur 10-14 tahun berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 1.098 dan perempuan 990, kelompok umur 15-19 tahun berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 968 dan perempuan 811, kelompok umur 20-24 tahun berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 926 dan perempuan 803, kelompok umur 25-29 tahun
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1.029 dan perempuan 891, kelompok umur 30-
34 tahun berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1.075 dan perempuan 733, kelompok
umur 35-39 tahun berjenis kelamin laki-laki sebanyak 924 dan perempuan 787,
kelompok umur 40-44 tahun berjenis kelamin laki-laki sebanyak 830 dan
perempuan 687, kelompok umur 45-49 tahun berjenis kelamin laki-laki sebanyak
681 dan perempuan 592, kelompok umur 50-54 tahun berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 586 dan perempuan 493, kelompok umur 55,59 tahun berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 462 dan perempuan 336, kelompok umur 60-64 tahun berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 309 dan perempuan 218, kelompok umur 65-69 tahun
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 193 dan perempuan 145, kelompok umur 70-74
tahun berjenis kelamin laki-laki sebanyak 109 dan perempuan 105, kelompok umur
75 tahun keatas berjenis kelamin laki-laki sebanyak 132 dan perempuan 141 ,
sehingga dari keseluruhan penduduk berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak
11.735 dan perempuan 9.963 jumlah keseluruhan penduduk 21.6
2. Data Sarana Prasarana
a. Sarana Pelayanan Kesehatan

Tabel 3. Jumlah dan jarak sarana kesehatan

NO DESA / KELURAHAN SARANA KESEHATAN JARAK KE


PUSKESMAS INDUK
1 SM 1 PKM Induk 1 Km
2 BM 1 Pustu 9 KM
3 KM 1 Pustu 11 KM
4 TB 1 Pustu 1 Polindes 13 KM
5 BR 1 Pustu 17 KM
6 BA 1Pustu 14 M

Sumber : Data Kelurahan “AJ” Tahun 2019


Tabel 3. menggambarkan jumlah dan jarak sarana kesehatan di puskesmas AJ
2019, dari data tersebut terlihat bahwa sarana kesehatan dari masing
desa/kelurahan antara lain :
SM, 1 PKM induk dengan jarak 1 km, BM, 1 pustu dengan jarak 9 km, KM, 1
Pustu dengan jarak 11 km, TB, 1 Pustu dan 1 polindes, dengan jarak 13 Km,
sedangakan BR dan BA memiliki masing-masing 1 pustu dengan jarak yang
lumayan jauh 17 km. Dari jarak tersebut dapat disimpulkan bahwa puskesmas yang
jaraknya lumayan jauh anatara lain BR,BA Dan TB

b. Sarana Tempat Pelayanan

Tabel 4. Sarana Tempat Pelayanan

NO NAMA RUANGAN JUMLAH KONDISI KEBUTUHAN


1 Ruang Pimpus 1 Baik 1
2 Ruang Tata Usaha 1 Baik 1
4 Ruang Apotik 1 Baik 1
5 Ruang KIA 1 Baik 1
6 Ruang Laboratorium 1 Baik 1
7 Ruang Pemeriksaan Umum 1 Baik 1
8 Ruang Tindakan 1 Baik 1
9 Ruang Gigi 1 Kurang Baik 1
10 Ruang MTBS/MTBM 1 Kurang Baik 1
11 Ruang Imunisasi 1 Kurang Baik 1
12 Ruang Klinik Kesling 0 - 1
13 Ruang TB / DOTs 0 - 1
14 Ruang Klinik Gizi 0 - 1
15 Ruang Klinik Remaja 0 1 1
16 Ruang Lansia 0 - 1

17 Ruang Gudang Obat 1 Kurang Baik 1


18 Ruang Gudang Umum 1 Kurang Baik 1
19 Toilet 2 Baik 4
20 Garasi 1 Baik 2
21 Ruang rekam Medis 1 Kecil 1
Sumber : Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019
Tabel 4. Menggabarkan sarana tempat pelayanan kesehatan di ruangan
puskesmas AJ 2019, dari data tersebut terlihat beberapa ruangan yang sudah
tersedia di puskemas AJ antara lain seperti ruang pimpus, ruangan tata usaha,
ruang apotik, ruang KIA, ruang Labolatorium, ruang pemeriksaan umum, dan
ruang tindakan sudah cukup memumpuni dan cukup baik , namun untuk seperti
ruangan gigi, Ruang MTBS, dan ruang imunisasi untuk kondisi saat ini masih
kurang baik dan perlu perbaikkan lagi. kemudian untuk ruang kesling, ruang TB,
Dan ruang Gizi, masih beleum terpenuhi. Untuk sarana dasar seperti toilet, sudah
cukup baik. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari puskemas AJ 2019 masih
ada beberapa kekekurangan seperti ruang TB yang tidak , ruang klinik gizi tidak
ada ruang rekap medi yang kecil, mungkin akan di tingkatkan lagi kedepannya
dari tahun ketahun.
c. Keadaan Sarana dan Prasarana

Tabel 5. Sarana dan Prasarana

NO JENIS SARANA/ JLH KONDISI KEBUTUHAN


PRASARANA
RUSAK RUSAK RUSAK
RINGAN SEDANG BERAT
Sarana Kesehatan
1 Puskesmas Pembantu 5 0 0 1 1
2 Polindes/Poskesdes 2 0 0 0 0
3 Rumah Dinas Dokter 0 0 0 0 2
4 Rumah Dinas Pimpinan 0 0 0 0 1
5 Rumah Dinas Perawat 0 0 0 0 2
6 Rumah Dinas Bidan 0 0 0 0 1
7 Mobil Ambulance 2 0 0 1 1
8 Mobil Operasional 1 0 0 0 0
9 Sepeda motor 10 0 3 1 0
Sarana Penunjang
1 Komputer 15 0 0 1 6
2 Laptop 14 0 2 7 6
4 Layar 1 0 0 0 1
5 Mesin tik 2 0 0 0 2
6 Printer 8 0 0 4 6
7 Telepon 0 0 0 0 1
8 Mesin Lampu 1 0 0 0 1
9 Komputer 15 0 0 1 6

Sumber : Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019

Tabel 5. Sarana dan prasaran kesehatan puskesamas AJ 2019, dari tabel


tersebut terdapat beberapa sarana kesehatan serta sarana penunjang, dari data
sarana kesehatan dapat dilihat dari tabel tersebut masih ada bebrapa yang
mengalami kerusakan anatara lain seperti puskemas pembantu, mobil ambulance
serta sepeda motor masih ada beberapa yang mengalami kerusakan yang cukup
berat. Untuk data sarana penunjang dapat dilihat dari gambar tersebut seperti
laptop serta printer masih ada yang mengalami kerusakan yang cukup berat dan
sedang. Namun untuk dari beberapa sarana dari data tersebut sudah cukup baik dan
memmupuni

d. Data UKBM
Tabel 6. Pelayanan UKBM
No Jenis PSM Jumlah
1 Posyandu Balita 23
2 Posyandu Lansia 7
3 Kader 230
4 POSBINDU 6
5 Pondok Pesantren 3
6 Panti Asuhan 2
7 Forum Masyarakat peduli Kesehatan 6
8 UKS 17
9 Dokter Kecil 65
Sumber : Data Puskesmas “AJ” tahun 2019

Dari tabel diats dapat diketahui bahwa jumlah poyandu balita sebesar 23, posyandu
lansia sebanyak 7, kader sebanyak 230, PosBindu sebanyak 6, pondok pesantren
sebanyak 3, panti suhan sebanyak 2, Forum Masyarakat Peduli Kesehatan sebanyak
6 , UKS sebanyak 17, dan Dokter Kecil sebanyak 65. Dapat disimpulkan bahwa
fasuilitas untuk kesehatan sudah tersedia cukup baik.
e. Data Jumlah Sekolah, per Kelurahan/Desa

Tabel 7. Jumlah Sekolah

NO Kelurahan/Desa TK/KB SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA


1 SM 4 3 2 3
2 BM 6 3 3 -
3 KM 3 3 1 -
4 TB 1 1 1 -
5 BR 4 1 - -
6 BA 3 2 1 -
JUMLAH 21 13 8 3
Sumber : Data Kelurahan “AJ” Tahun 2019
Pendidikan masyarakat yang ada di Puskesmas “AJ” secara berurutan sebagai
berikut SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Bervariasinya tingkat pendidikan
masyarakat, mulai dari yang tidak tamat sekolah dasar sampai dengan masih besarnya
jumlah masyarakat berpendidikan sekolah tingkat pertama, maka hal ini menjadi
sebagian dari permasalahan kesehatan yang ada dalam peningkatan dan perubahan
prilaku, serta kemampuan daya pikir dimasyarakat menuju prilaku hidup bersih dan
sehat. Sebagian kecil masyarakat juga masih mempercayai jasa pelayanan dukun untuk
mengatasi penyakit yang diderita.. Untuk mengatasi keadaan tersebut telah dilakukan
upaya pendekatan melalui partnership kepada para dukun, penyuluhan ke masyarakat,
home visit, dan kerja sama lintas sektor, dalam rangka mengurangi pelayanan kesehatan
oleh tenaga yang bukan kompetensinya.

f. Tingkat Pendidikan dan Sosial Budaya Masyarakat


Rata-rata pendidikan masyarakat yang ada di Puskesmas “AJ” secara berurutan
sebagai berikut SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Bervariasinya tingkat
pendidikan masyarakat, mulai dari yang tidak tamat sekolah dasar sampai dengan
masih besarnya jumlah masyarakat berpendidikan sekolah tingkat pertama, maka hal
ini menjadi sebagian dari permasalahan kesehatan yang ada dalam peningkatan dan
perubahan prilaku, serta kemampuan daya pikir dimasyarakat menuju prilaku hidup
bersih dan sehat.

Sosial budaya masyarakat sebagian besar sudah mengenal dan memanfaatkan


pelayanan kesehatan yang tersedia, namun sebagian kecil masih ada masyarakat yang
memanfaatkan jasa para dukun guna mendapatkan pelayanan kesehatan terutama
terkait dengan persalinan. Untuk mengatasi keadaan tersebut telah dilakukan upaya
pendekatan melalui partnership kepada para dukun, penyuluhan ke masyarakat, home
visit, dan kerja sama lintas sektor, dalam rangka mengurangi pelayanan kesehatan
oleh tenaga yang bukan kompetensinya.

g. Sarana Kesehatan

Tabel. 8. Sarana dan Prasarana tahun 2019

No Parameter Penilaian Keterangan


I. LOKASI
1 Geografis
2 Aksesibilitas untuk jalur transpotasi Mudah
3 Fasilitas parker Ada Sempit
4 Fasilitas keamanan Tidak ada
5 Tidak didirikan di sekitar SUTT dan SUTET Ya
II. BANGUNAN
6 Bangunan permanen Ya
7 Posisi bangunan terpisah dari bangunan lain Tidak
8 Rumah dinas tenaga kesehatan Tidak ada
9 Lambang Puskesmas Ada
10 Ketersediaan papan nama Ada
11 Ruangan administrasi kantor 1
12 Ruangan Kepala Puskesmas 1
13 Ruangan Tata Usaha 1
14 Ruangan rapat 1
15 Ruangan Program 1
16 Ruangan Bendahara 1
17 Ruangan Mushola 1
18 Ruangan pendaftaran dan rekam medik 1
19 Ruangan tunggu 1 Sempit
20 Ruangan pemeriksaan umum 1 Sempit
21 Ruangan Kesehatan gigi dan mulut 1 Belum di fungsikan
22 Ruangan Kebidanan, KB, Imunisasi 1 Digabung jadi satu
23 Ruangan Kandungan 1
24 Ruangan Lansia Tidak ada
25 Klinik Sanitasi Tidak ada
26 Ruangan TB Tidak ada
27 Laboratorium 1
28 Apotek 1
29 Ruang Tindakan 1
30 Ruangan Anak 1
31 Ruangan Gizi Tidak ada
32 Klinik Remaja Tidak ada
33 Pojok Laktasi 1
34 Ruangan Bersalin Tidak ada
35 Ruangan Pasca Salin Tidak ada
36 Gudang Obat 1
37 Ruangan Inventaris 1
38 Dapur 1
39 WC/ Toilet pengunjung 4
III. PRASARANA
40 Ventilasi ruangan Ada Untuk ruangan ber-11.00Ac
41 Sumber air bersih Ada PDAM
42 Sistem pembuangan limbah 1
43 Sumber daya listrik 11.000
44 Sistem komunikasi Ada Telpon, internet
45 Sistem proteksi petir 0
46 Alat pemadam kebakaran 6 APAR 2 lt atas, 4 lt bawah

47 Kendaraan Oprasional 1
48 Kendaraan Ambulans 1
49 Mobil Jenazah 0
IV. PERALATAN
50 Set pemeriksaan umum Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
pemeriksaan umum tersedia
b. Tersedia peralatan:
• sphygmomanometer/tensimeter Ya
• stetoskop Ya
• timbangan dewasa Ya
• Timbangan anak Ya
• senter Ya
• thermometer Ya
51 Terdapat set tindakan medis Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
tindakan medis tersedia
b. Tersedia peralatan:
• set alat bedah minor Ya
• sumber oksigen siap pakai Ya
52 Terdapat set pemeriksaan kesehatan ibu Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
b. Tersedia peralatan:
• stetoskop janin (laennec doppler) Ya
• stetoskop dewasa Ya
• sphygmomanometer/tensimeter Ya
• thermometer Ya
• palu reflex Ya
• timbangan dewasa Ya
53 Set pemeriksaan kesehatan anak Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
b. Tersedia peralatan:
• timbangan anak Ya
• alat pengukur panjang bayi Ya
• stetoskop Ya
• thermometer Ya
54 Set pelayanan KB Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
pelayanan KB tersedia
b. Tersedia peralatan:
• implant kit Ya
• IUD kit siap pakai Ya
55 Set pelayanan imunisasi Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
pelayanan imunisasi tersedia
b. Tersedia peralatan:
coldchain / Vaccine Carrier Ya
56 Set obstetri dan ginekologi 0
57 Set insersi dan ekstraksi AKDR Ada
58 Set resusitasi bayi
59 Set perawatan pasca persalinan
a. Minimal 80% jenis peralatan set
perawatan pasca persalinan tersedia
b. Tersedia peralatan:
• stetoskop Ya
• sphygmomanometer/tensimeter Ya
60 Set kesehatan gigi dan mulut Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
kesehatan gigi dan mulut tersedia
b. Tersedia peralatan:
• sonde lengkung Ya
• kaca mulut Ya
• tangkai kaca mulut Ya
• pinset gigi Ya
• ekskavator Ya
• set pencabutan gigi dewasa Ya
• set pencabutan gigi anak Ya
• bein lurus kecil Ya
61 Set promosi kesehatan 0
62 Set ASI 0
63 Set laboratorium 1
a. Minimal 80% jenis peralatan set
b. Tersedia peralatan:
• mikroskop binokuler Ya
• sentrifuse Ya
64 Set farmasi Ya
65 Set sterilisasi
a. Minimal 80% jenis peralatan set
b. Tersedia peralatan:
• autoclave Ya
• korentang Ya
66 Set Puskesmas Keliling 0
67 Kit Keperawatan kesehatan masyarakat 0
68 Kit imunisasi Ada
69 Kit UKS Ada
70 Kit UKGS 0
71 Kit bidan Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
b. Tersedia peralatan:
• stetoskop janin (laennec doppler) Ya
• stetoskop dewasa Ya
• sphygmomanometer/tensimeter Ya
• thermometer Ya
• palu reflex Ya
72 Kit Posyandu Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan kit
b. Tersedia peralatan:
• thermometer Ya
• timbangan dacin Ya
73 Kit kesehatan lingkungan 0
VI. PERIZINAN DAN REGISTRASI
83 Izin penyelenggaraan yang masih berlaku Ada Berakhir thn 2018
84 Nomor registrasi Puskesmas Ada
VII. PENYELENGGARAAN
85 Kepala Puskesmas Ada
86 Memiliki struktur organisasi Ya
87 Melaksanakan pelayanan promosi kesehatan Ya
88 Melaksanakan pelayanan kesehatan Ya
89 Melaksanakan pelayanan KIA dan KB Ya
90 Melaksanakan pelayanan gizi Ya
91 Melaksanakan pelayanan pencegahan dan

pengendalian penyakit Ya
92 Melaksanakan UKM Pengembangan Ya
93 Melaksanakan UKP Ya
94 Melaksanakan manajemen Puskesmas Ya
95 Melaksanakan pelayanan kefarmasian Ya
96 Melaksanakan pelayanan keperawatan
97 Melaksanakan pelayanan laboratorium Ya

Sarana bangunan untuk pelayanan kesehatan yang tersedia meliputi : 5


Puskesmas Pembantu dan 2 Polindes yang tersebar di 3 desa dan 3 kelurahan,
sarana tranportasi Puskesmas 1 unit ambulance, 1 unit mobil operasional dan 7
unit kendaraan roda dua yang penggunaannya terdistribusi sampai ke Puskesmas
pembantu. Sarana bangunan yang tersedia 1 buah bangunan puskesmas induk
berukuran 14 m².x 20 m². yang terdiri dari 11 ruangan ditambah dengan sisa
bangunan bekas Puskesmas Pembantu berukuran 14 m².x 6 m². yang terdiri dari 6
ruangan. Sarana peralatan kesehatan yang tersedia IUD kit, partus kit, bedah
minor kit, laboratorium kit, dan dental unit kit. Sarana penunjang lainnya berupa
laptop, computer, lemari alat, lemari inventaris, lemari arsip, dan lemari obat.

Puskesmas berusaha melaksanakan semua program - program yang telah


di rencanakan. Keterbatasan ruangan menyebabkan sebagian pelayanan tidak
dapat terlaksana, seperti pelayanan konsultasi, imunisasi, santun lansia, dan
pelayanan penyakit tidak menular, termasuk juga keleluasaan bagi pemegang
program untuk melaksanakan tugas - tugasnya. Keterbatasan sarana Transportasi
menyebabkan pelayanan kasus - kasus kegawat daruratan juga tidak maksimal,
sehingga seringkali sistem rujukan pun memerlukan waktu yang lama.
Keterbatasan sarana penunjang juga menambah kelengkapan dari kurang
optimalnya pemberian pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.

Adapun sarana kesehatan yang ada di Puskesmas “AJ”, sebagai berikut :


1) Sarana Kesehatan Puskesmas (rawat inap dan non rawat inap)
Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas “AJ” adalah Puskesmas Non
Rawat Inap atau Rawat Jalan, meliputi :
a) Ruangan Pendaftaran / kartu,
b) Ruangan tindakan,
c) Ruangan Pelayanan Umum,
d) Ruangan Kesehatan Ibu,

e) Ruangan Anak,
f) Ruangan Kesehatan Lingkungan,
g) Ruangan Gizi dan Imunisasi,
h) Ruangan Laboratorium,
i) Ruangan Apotik,
j) Ruangan Tata Usaha.

Terbatasnya ruangan menjadikan hambatan yang sampai saat ini masih


belum dapat teratasi. Pelayanan seperti ruang konsultasi, pelayanan khusus
penyakit tidak menular, pelayanan imunisasi dan ruang pemegang program,
belum dapat diberikan secara maksimal. Pelayanan diruang poli gigi hingga
saat ini belum bisa diberikan sekalipun peralatannya telah tersedia.

2) Puskesmas Pembantu dan Polindes

Tabel. 9. Jumlah Puskesmas Pebantu dan Polindes di Kelurahan/Desa

No Nama Kelurahan/ Desa Pusban Polindes


1 TB 1 1
2 BR 1
3 KM 1
4 BM 1 1
5 BA 1

Dari tabel 9 dapat di ketahui bahwa dari 5 kelurahan seluruhnya


memilki fasilitas Pusban. Untuk fasilitas Polindes hanya terdapat di 2
kelurahan yaitu kelurahan TB dan kelurahan BM sedangkan 3
kelurahan lainnya seperti kelurahan BR, kelurahan KM, dan
kelutrahan BA belum memiliki fasilitas Polindes.

3) Kefarmasian
Ketersediaan obat - obatan di Puskesmas selama ini dipenuhi oleh
Gudang Farmasi Dinas Kesehatan, sekalipun pada prakteknya tidak semua obat
yang di minta terpenuhi. Apabila dirata - ratakan sebagian besarnya sudah
terpenuhi, hanya ada beberapa item obat yang stoknya terbatas. Mengatasi
permasalahan tersebut Puskesmas selalu berkoordinasi dengan pemegang
program terkait di Dinkes,serta mengadakan pembelian obat melalui BHP
medis, kemudian meningkatkan promosi, dan bagi pasien yang mampu
dianjurkan untuk membeli obat diapotik yang difasilitasi oleh Puskesmas.

4) Posyandu dan Posbindu PTM


Mempermudah dan memperluas akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan merupakan misi dari Puskesmas “AJ”, oleh sebab itu kemudahan
akses terhadap layanan kesehatan terus diupayakan sampai saat ini. Upaya
yang dilakukan untuk perluasan akses adalah dibentuknya tim yang terdiri dari
dokter, perawat, bidan, tenaga laboratorium, dan petugas pemegang program
untuk datang ke lokasi - lokasi yang selama ini masyarakatnya memiliki
keterbatasan untuk mendapatkan layanan kesehatan. Adapun pelayanan yang
diberikan dalam bentuk puskesmas keliling dan laboratorium keliling.

Untuk akses pelayanan balita dan kesehatan keluarga lainnya telah


disediakan 23 posyandu, yang di laksanakan oleh 2 orang bidan dan satu orang
perawat. Pelayanan pada lansia juga telah disediakan 6 posyandu lansia.
Perluasan akses berikutnya adalah dibentuknya masing - masing daerah binaan
yang setiap daerah berada dibawah tanggung jawab bidan, dengan tujuan tidak
ada lagi permasalahan yang menyangkut pelayanan bagi kesehatan dan
keselamatan ibu dan anak.

Walaupun telah dilakukan berbagai upaya tersebut angka kematian bayi


masih terjadi, maka sebagai tindak lanjutnya diadakan audit dan evaluasi terus
menerus untuk perbaikan pelayanan. Bagi remaja Puskesmas juga telah
membuka klinik konsultasi remaja baik secara on line maupun langsung
berkunjung ke Puskesmas dan juga telah membentuk kader kesehatan remaja di
10 sekolah yang tersebar di 6 desa/kelurahan. Keterpaduan UKBM dan peran
lintas sektor terus ditingkatkan melalui program Sayang Balita, Program
Sayang Remaja dan Program Layanan Terpadu Pranikah (LADUNI).

Perhatian terhadap perbaikan mutu pelayanan kepada masyarakat juga


menjadi agenda dari kegiatan di Puskesmas “AJ”. Bentuknya adalah berupa
penyediaan kotak keluhan dan survey kepuasan yang selalui dievaluasi dan
ditindaklanjuti melalui mini lokakarya Puskesmas, dan dari hasil survey
terakhir menunjukkan 80 % sampai dengan 90 % masyarakat merasa puas
dengan pelayanan yang diberikan.

Namun bukan berarti sudah bagus, karena masih ada juga kebutuhan
masyarakat yang belum semuanya terpenuhi karena keterbatasan SDM dan
sarana prasarana Puskesmas. Mengatasi permasalahan tersebut diadakan
pertemuan secara berkala untuk mengevaluasi dan mengupayakan solusinya.
Pengembangan sumber daya manusia yang ada juga menjadi perhatian, yang
solusinya, mengikutkan ke seminar- seminar kesehatan, Peningkatan
Kompetensi Teknis melalui pelatihan dan sharing sesama petugas serta
konsultasi dengan dokter ahli terutama tentang SOP penatalaksanaan terbaru.
5) Pelayanan Kesehatan Rujukan
Pelayanan kesehatan rujukan di Puskesmas “AJ” selama ini berjalan
cukup optimal, bagi masyarakat yang memerlukan rujukan setiap saat semua
jaringan pelayanan kesehatan yang tersedia siap melayani rujukan.
Keterbatasan yang dimiliki Puskesmas adalah masalah sarana transportasi yang
tersedia, banyak kasus yang dijumpai terlambat dalam proses rujukan
dikarenakan mobil ambulance yang dipakai untuk melayani semua kegiatan
Puskesmas dalam kondisi kurang baik. Berbagai upaya telah diusahakan
termasuk bekerja sama dengan instansi lain yang memiliki mobil ambulance
atau dengan mobil pribadi yang dimiliki masyarakat. Upaya pengadaan mobil
oleh masing - masing desa/kelurahan selama ini berusaha untuk terus
disuarakan terutama melalui kegiatan program Desa Sehat Mandiri. Di akhir
tahun, dari 6 desa / kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas “AJ”, 3
kelurahan sudah memiliki mobil ambulance yang dikelola oleh masyarakat
masing – masing kelurahan.

3. Sumber Daya Manusia Kesehatan

Tabel 10. Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas “AJ”

NO SDM PNS TKNPSN THL BLUDBOK JUMLAH


1 Dokter Umum 1 1 2
2 Dokter Gigi 0
3 Ners 1 1
4 S 1 Keperawatan 1 1
5 SKM 3 3
6 S.1 Gizi 1 1
7 Apoteker 0
8 Perawat 3 7 10
9 DIII Ksehatan Gigi 0
10 Bidan 6 8 1 15
11 DIII Farmasi 2 2
12 Kesling 1 1
13 Analis Kesehatan 1 1 2
14 DIII Akuntansi 1 1
15 Pekarya Kesehatan 1 1
16 SLTA 1 1 4 6
Total 44
Sumber : Data Puskesmas “AJ” tahun 2019

Tabel 10 menggambarkan sarana sumber daya manusia


kesehatan puskemas AJ 2019. Terdiri dari Dokter Umum PNS 1 orang,
Dokter Umum TKPNS 1 orang, Dokter Gigi tidak ada baik PNS
maupun TKPNS, Ners PNS 1 orang, S1 Keperawatan PNS 1 orang,
SKM TKPNS 3 orang, S1 Gizi BOK 1 orang, Apoter tidak ada,Perawat
PNS 3 orang, Perawat TKPNS 7 orang, D3 Kesehatan Gigi tidak ada,
Bidan PNS 6 orang, Bidan TKPNS 8 orang, Bidan BLUD 1 orang, D3
Farmasi TKPNS 2 orang, Kesling TKPNS 1 orang, Analis Kesehatan
TKPNS 1 orang, Analis Kesehatan BLUD 1 orang, D3 Akutansi THL 1
orang, Pekarya Kesehatan PNS 1 orang, SLTA PNS 1 orang, SLTA
THL 1 orang, SLTA BLUD 4 orang. Total sarana sumber daya manusia
kesehatan pada puskemas AJ berdasarkan pertahuan 2019 dengan total
44 sumber daya manusia kesehatan baik
PNS,TKPNS,THL,BLUD,BOK. Keterangan masing-masing : PNS
(Pegawai Negeri Sipil), TKPNS (Tunjangan Kinerja Pegawai Negeri
Sipil), THL(Tenaga Harian Lepas), BLUD(Badan Layanan Umum
Daerah), BOK(Biaya Oprasional Kesehatan).
4. Pembiayaan

Pembiayaan yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan di Puskesmas “AJ”


berasal dari dana APBD II, dan BOK, namun terkadang ada dana CSR dari sponsor,
dan dana yang bersumber dari kegiatan luncuran APBN. Jumlah dana yang dikelola
Puskesmas setiap tahunnya mengalami peningkatan pembiayaan. Pemanfaatan
pembiayaan tersebut sebagian, besar prosentasenya digunakan untuk kegiatan
program dan untuk pencapaian SPM.

5. Kesehatan Keluarga

Tabel 11. Pencapaian K1 dan K4

No Nama Kelurahan Sasaran Ibu Hamil


Ibu K1 K4
Hamil Jumlah % Jumlah %
1 SM 143 136 95.1 135 94.4
2 KM 141 145 102.8 143 101.4
3 BM 109 109 100 103 94.5
4 TB 34 34 100 33 97.1
5 BR 40 38 95 38 95
6 BA 38 40 105.3 36 94.7
Jumlah 505 502 99.4 488 96.6
Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019

Dari data tabel diatas didapatkan data dari pencapaian K1 dan K4 terbanyak dari
kelurahan SM dengan sasaran ibu hamil sebanyak 143 dengan jumlah K1 136 yaitu
95% dan K4 sebanyak 135 dengan jumlah 94% dan pada keluraham KM dengan
sasaran ibu hamil sebanyak 141 dengan jumlah K1 yaituo 145 dengan 102,8% dan
jumlah K4 sebanyak 143 dengan 101,4%, dari kelurahan BM terdapat 109 sasaran ibu
hamil dengan jumlah K1 109 dengan 100% dan jumlah K4 yaitu 103 dengan jumlah
94,5%, pada kelurahan TB sasaran ibu hamil dengan jumlah 34 dengan jumlah K1
yaitu 34 dengan 100% sedangkan K4 dengan jumlah 33 yaituo 97,1%, pada kelurahan
BR sasaran ibu hamil terdapat 40 dengan K1 yaituo berjumlah 38 dengan 95%
sedangkan K4 dengan jumlah 38 dengan 95%, dan yang terakhir yaitu pada kelurahan
BA sasaran ibu hamil terdapat 38 dan K1 berjumlah 40 dengan 105,3% sedangkan K4
dengan jumlah 36 dengan 94,7% dari semua total dari sasaran ibu hamil dari semuoa
kelurahan yaitu sebanyak 505 dengan jumlah K1 502 dengan 99,4% sedangkan K4
yaitu dengan jumlah 488 dengan 96.6%.

Tabel. 12. Pelayanan Nifas

No Nama Sasaran Ibu Bersalin/Nifas


Kelurahan Ibu KF1 KF2 KF3
Hamil Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 SM 143 143 100 143 100 140 97,9
2 KM 135 135 100 135 100 128 94.8
3 BM 103 103 100 103 100 100 97.1
4 TB 33 33 100 33 100 29 87.9
5 BR 37 37 100 36 97.3 36 97.3
6 BA 39 39 100 38 97.4 33 84.6
Jumlah 490 490 100 488 99.6 466 95.1
Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019
Data kesehatan keluarga pelayanan ibu bersalin atau nifas dari 6 kelurahan
didapatkan hasil terbanyak yaitu pada kelurahan SM dengan sasaran ibu hamil 143
dengan jumlah KF1 sebanyak 143 dengan 100% dan KF2 dengan jumlah 135 dengan
100% dan KF3 yaitu dengan jumlah 140 dengan 97,9% dan yang paling terakhir yaitu
pada kelurahan BA dengan juomlah sasaran ibu hamil yaituo 39 dan KF1 dengan
jumlah 143 dengan 100% dan KF2 yaitu 38 dengan 97,4% dan KF3 sebanyak 33
dengan jumlah 84,6%, dari total keseluruhan yaitu sasaran ibu hamil sebanyak 490
dengan jumlah KF1 yaitu 490 dengan 100% dan KF2 yaitu 488 dengan 99,6%
sedangkan KF3 dengan jumlah 466 dengan 95.1%.

6. Kesehatan Bayi dan Balita

Tabel. 13. Pelayanan Kesehatan Bayi

No Desa/Kelurahan Jumlah Bayi Pelayanan Kesehatan Bayi


L P L+P L P L+P
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 SM 55 48 103 55 100 48 100 103 100
2 KM 58 48 106 58 100 48 100 106 100

3 BM 40 34 74 40 100 34 100 74 100


4 TB 15 13 28 15 100 13 100 28 100
5 BR 18 15 33 18 100 15 100 33 100
6 BA 18 16 34 18 100 16 100 34 100
Jumlah 204 174 378 204 100 174 100 378 100
Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019

Berdasarkan tabel 13. Pelayanan Kesehatan Bayi. Bayi terbanyak ada di


Desa/Kelurahan KM Dengan jumlah 106 bayi yang terdiri dari 58 bayi laki-laki dan 48
bayi perempuan, Kemudian untuk jumlah terendah bayi ada di Desa/Kelurahan TB
yaitu berjumlah 28 bayi. Pelayanan Kesehatan Bayi seluruh Desa/Kelurah sudah
mencapai angka 100%.
Tabel. 14 Pelayanan Kesehatan Balita

No Desa/Kelurahan Jumlah Balita Pelayanan Kesehatan Balita


L P L+P L P L+P
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 SM 269 229 498 133 49.4 112 48.9 245 49.2
2 KM 285 224 509 99 34.7 105 46.9 204 40.1
3 BM 197 161 358 57 28.9 73 45.3 130 36.3
4 TB 73 61 134 28 38.4 20 32.8 48 35.8
5 BR 87 72 159 45 51.7 44 61.1 89 56
6 BA 87 77 164 25 28.7 17 22.1 42 25.6
Jumlah 998 824 1822 204 38.8 371 45 758 41.6
Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019

Berdasarkan tabel 14. Pelayanan Kesehatan Balita. Jumlah balita terbanyak ada di
Desa/Kelurahan KM yaitu sebanyak 509 balita dengan jumlah balita laki-laki sebanyak
285 dan balita perempuan sebanyak 224, kemudian untuk jumlah terendah balita ada di
Desa/Kelurahan TB dengan total 134 balita. Pelayanan Kesehatan Balita tertinggi ada di
Desa/Kelurahan KM dengan total 49.2% dan terendah ada di Desa/Kelurahan BA
dengan total 25.6%.
Tabel 15. Kejadian kematian ibu, bayi dan balita

No Kejadian Kematian Ibu, bayi dan balita Jumlah


1 Angka Kematian Bayi 1
2 Angka Kematian Neonatus 6
3 Angka Kematian Balita 1
4 Angka Kematian Ibu 0

Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019

Berdasarkan tabel 15. Kejadian Kematian Ibu,bayi, dan Balita. Angka Kematian
tertinggi adalah pada Neonatus dengan jumlah 6 kematian, kemudian jumlah kematian
yang terendah ada pada angka kematian ibu dengan jumlah 0 kematian.
7. Pelayanan Keluarga Berencana

Tabel. 16. Pelayanan Keluarga Berencana (Peserta KB Aktif)

No Desa/ Kelurahan Jumlah PUS Peserta KB Aktif


Jumlah %
1 SM 761 631 82,9
2 KM 740 609 82,3
3 BM 582 501 86,1
4 TB 182 158 86,8
5 BR 210 166 79,0
6 BA 198 164 82,8
Jumlah 2673 2229 83,4

Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019

Tabel 16 menggambarkan pelayanan keluarga berencana (peserta KB aktif) dan jumlah PUS
dipuskesmas AJ 2019. Terdiri dari desa/kelurahan SM dengan jumlah PUS 761 orang dan
peserta KB aktif berjumlah 631 orang dengan persentase 82,9%, pada desa/kelurahan KM
jumlah PUS 740 orang dan jumlah peserta KB aktif 609 orang dengan persentase 82,3%, pada
desa/kelurahan BM terdapat PUS berjumlah 582 orang dan peserta KB aktif berjumlah 501
orang dengan persentase 86,1%, pada desa/kelurahan TB jumlah PUS 182 orang dan peserta
KB aktif berjumlah 158 orang dengan persentase 86,8%, pada desa/kelurahan BR PUS
berjumlah 210 orang dan peserta KB aktif 166 orang dengan persentase 79,0%, dan pada
desa/kelurahan BA jumlah PUS 198 orang dan peserta KB aktif berjumlah 164 orang dengan
persentase 82,8%. Dari keseluruhan gambaran pelayanan keluarga berencana (peserta KB
aktif) pada tahun 2019 data puskesmas AJ, jumlah PUS terbilang 2673 orang dan peserta KB
aktif berjumlah 2229 dengan persentase sebanyak 83,4%.
8. Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia

Tabel. 17. Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia

No Desa / Jumlah Sasaran Pelayanan Kesehehatan Lanjut Usia (60 thn +)


Kelurahan L P L+P
L P L+P Jlh % Jlh % Jlh %
1 SM 389 278 667 88 22,6 96 34,5 184 27,6
2 KM 378 267 645 66 17,5 145 54,3 211 32,7
3 BM 233 199 432 66 28,3 39 19,6 105 24,3
4 TB 112 87 199 199 177,7 89 102,3 288 144,7
5 BR 182 116 298 116 63,7 66 56,9 182 61,1
6 BA 124 90 214 90 72,6 43 47,8 133 62,1
Jumlah 1418 1037 2455 625 44,1 478 46,1 1103 44,9
Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019
Berdasarkan tabel diatas untuk pelayanan kesehatan pada usia lanjut yang sesuai standar
di wilayah kerja Puskesmas mencapai 44,9% yang dimana jumlah paling tinggi adalah
di desa/kelurahan TB sebanyak 288 atau 144,7% dan yang paling terendah adalah di
desa/kelurahan KM sebanyak 105 atau 24,3%.

9. Status Gizi.

Tabel 18. Status Gizi

No Status Gizi Jumlah

1 Balita Gizi Lebih 0


2 Balita Gizi Baik

3 Balita Gizi Kurang 71


4 Balita Gizi buruk

Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019


Berdasarkan tabel diatas untuk pelayanan kesehatan balita dengan gizi lebih tidak ada,
Balita dengan gizi baik tidak ada, balita dengan gizi kurang ada 71 orang dan balita
dengan gizi buruk tidak ada.
10. Pengendalian Penyakit

Tabel. 19. Data Jumlah Terduga Tuberkolosis, Jumlah Kasus Tuberkolosis


NO PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH SEMUA KASUS TUBERKULOSIS
TERDUGA
TUBERKULOSIS
YANG LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +
MENDAPATKAN PEREMPUAN
PELAYANAN JUMLAH % JUMLAH %
SESUAI STANDAR
1 SM 8 5 62,5 3 37,5 8

2 KM 9 5 55,6 4 44,4 9

3 BM 2 0 0,0 2 100,0 2

4 TB 3 2 66,7 1 33,3 3

5 BR 0 0 0,0 0 0,0 0

6 BA 1 1 100,0 0 0,0 1

JUMLAH 23 13 56,5 10 43,5 23


(KAB/KOTA)

Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019

Tabel 19 menjelaskan mengenai Data Jumlah Terduga Tuberkolosis, Jumlah Kasus


Tuberkolosis dari 6 puskesmas yang mendapatkan pelayanan sesuai standar berjumlah
23 orang, yang terdiri dari 13 laki-laki dan 10 perempuan.
Tabel. 20. Pemberantasan Penyakit kusta

NO PUSKESMAS DESA KASUS BARU

Pausi Basiler (PB)/ Multi Basiler (MB)/ PB + MB


Kusta kering Kusta Basah
L P L+P L P L+P L P L+P
1 AJ SM 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 KM 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 BM 0 0 0 1 0 1 1 0 1
4 TB 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 BR 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 BA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 0 1 1 0 1

Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019

Tabel 20 menjelaskan mengenai pemberantasan penyakit kusta dari 1 puskesmas dan


6 desa. Untuk kusta kering tidak terdapat kasus baru baik laki-laki maupun
perempuan, sedangkan untuk kusta basah terdapat kasus baru yaitu 1 kasus didesa
BM berjenis kelamin laki-laki. Jumlah keseluruhan yaitu 1 kasus.

Tabel. 22. Pemberantasan Penyakit HIV dan AIDS

NO KELOMPOK UMUR HIV


L P L+P PROPORSI KELOMPOK UMUR
1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0,0
2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0,0
3 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,0
4 20 - 24 TAHUN 0 0 0 0,0
5 25 - 49 TAHUN 2 5 7 100,0
6 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 5 7

Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019

Tabel 22 menjelaskan mengenai Pemberantasan Penyakit HIV dan AIDS berdasarkan


kelompok umur, untuk usia kurang dari 4 tahun tidak ada kasus, 5-14 tahun tidak ada
kasus, 15-19 tahun tidak ada kasus, 20-24 tahun tidak ada kasus, 25-49 tahun 7 kasus
yaitu 2 laki-laki dan 5 perempuan, serta usia lebih dari 50 tahun tidak ada kasus.
Tabel. 21. Pemberatasan Penyakit Diare

No Desa Dilayani Oralait Zinc


Semua Balita Semua Balita Balita
Umur Umur
1 SM 67 20 23 12 2
2 KM 121 34 24 15 15
3 BM 42 18 42 13 4
4 TB 29 5 17 3 2
5 BR 23 5 17 1 3
6 BA 14 3 35 1 1
Jumlah 296 85 158 45 27

Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019

Tabel 21 menjelaskan mengenai Pemberantasan Penyakit Diare dari 6 desa. Kategori


pertama dilayani oleh puskesmas untuk semua umur 296 kasus, untuk balita 85
kasus. Kategori kedua diberikan oralit untuk semua umur 158 kasus, untuk balita 45
kasus. Kategori ketiga diberikan Zinc hanya pada balita dengan 27 kasus.
Tabel. 22. Kasus Pneumonia

No Desa Jumlah Balita batuk Pneumonia


Balita Balita
Jumlah Diberikan L P
Kunjungan tatalaksana
Standar
1 SM 498 356 356 9 0
2 KM 509 363 363 5 4
3 BM 358 187 187 0 0
4 TB 134 59 59 0 0
5 BR 159 33 33 0 0
6 BA 164 34 34 0 0
Jumlah 1822 1032 1032 14 4

Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019

Tabel 22 menjelaskan mengenai kasus pneumonia pada 6 desa, dengan jumlah


balita 1822. Kategori pertama balita batuk dengan jumlah kunjungan dan
diberikan tatalaksana standar sebayak 1032 kasus. Kategori kedua pneumonia
balita untuk laki-laki 14 kasus dan perempuan 4 kasus.

Tabel 23. Jumlah Kasus DBD

No Desa DBD
Jumalah Kasus Jumlah Meninggal
L P L P
1 SM 10 5 0 0
2 KM 5 2 0 0
3 BM 13 12 0 0
4 TB 3 2 0 0
5 BR 3 2 0 0
6 BA 0 1 0 1
Jumlah 34 24 0 1
Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019

Tabel 23 menjelaskan mengenai jumlah kasusu penyakit DBD di 6 desa dengan


jumlah warga laki-laki 34 orang dan perempuan 24 orang. Kasus DBD terbanyak
berada di Desa BM sebanyak 25 orang meliputi 13 berjenis kelamin laki-laki dan
12 orang berjenis kelamin perempuan. Sedangkan dengan jumlah kasus minimum
terkena DBD dari desa BA sebanyak 1 orang namun 1 orang meninggal dunia
berjenis kelamin perempuan.
Tabel. 24. Jumlah Kasus Malaria

No Desa Malaria
Suspek Mikroskopis RDT Positif

L P
1 SM 84 0 84 1 0
2 KM 0 1 77 1 0
3 BM 0 0 50 0 0
4 TB 0 0 4 0 0
5 BR 0 0 40 2 0
6 BA 0 0 2 0 0
Jumlah 85 1 258 4 0
Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019

Tabel 24, menjelaskan mengenai jumlah positif malaria sebanyak 4 orang dengan
kategori suspek dari desa SM sebanyak 84 orang. Kategori kedua mikriskopis
sebanyak 1 orang dari desa KM. Dan kategori ketiga RDT sebanyak 258 orang
dengan kasusu terbanyak di desa SM.
Tabel. 25. Pelayanan Usia Produktif

Pelayanan Screening Penduduk Usia


No Desa Jumlah Sasaran

15 – 49 tahun
1 SM
2 KM
3 L P L+P L P L+P %
BM
2039 2016 4055 1153 1282 2435 60
4 TB
5 BR
2183 1925 4108 1073 1184 2257 54,9
1705 1462 3167 573 702 1275 40,3
6 BA
493 474 967 196 249 445 46
Jumlah 582 540 1122 226 258 484 43,1
547 505 1052 319 338 657 62,5
7549 6922 14471 3540 4013 7553 52,2

Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019

Tabel 25 menjelaskan mengenai pelayanan usia produktif dengan kisaran usia 15-49 tahun
sebanyak 3540 laki-laki dan 4013 perempuan dengan total 7553 orang yang memiliki
persentase sekitar 52,2% dari jumlah sasaran sebanyak 7549 laki-laki dan 6922 perempuan
dengan total keseluruhan sebanyak 14471 orang.

Tabel. 26. Pelayanan Pada Penderita Hipertensi

Mendapatkan Pelayanan Kesehatan HT


Jumlah Sasaran
No Desa Sesuai Standar
L P L+P L P L+P %
1 SM 1.041 881 1.922 167 194 361 18,8
2 KM 1.091 850 1.941 153 161 314 16,2
3 BM 805 674 1.479 97 108 205 13,9
4 TB 245 221 466 48 56 104 22,3
5 BR 305 256 561 49 63 112 20,0
6 BA 275 234 509 51 67 118 23,2
Jumlah 3.762 3.116 6.878 565 649 1214 17,7

Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019


Tabel 26 menjelaskan mengenai pelayanan pada penderita hipertensi sesuai standar dari 6
desa sebanyak 565 laki-laki dan 649 perempuan dengan total 1214 orang dari jumlah
penderita hipertensi sebanyak 3762 laki-laki dan 3116 perempuan dari total keseluruhan
6878 oran dengan jumlah persentase 17,7 %.

Tabel.27. Pelayanan Pada penderita Diabetes Melitus

Mendapatkan Pelayanan
Jumlah Penderita
No Desa Kesehatan DM Sesuai Standar
DM
Jumlah %
1 SM 128 124 96,9
2 KM 129 125 96,9
3 BM 98 94 95,9
4 TB 31 29 93,5
5 BR 37 35 94,6
6 BA 34 32 94,1
Jumlah 457 439 96,1

Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019

Tabel 27 menjelaskan mengenai pelayanan pada penderita diabetes melitus sesuai dengan
standar dari 6 desa berjumlah 439 orang dari total 457 orang yang menderita Diabetes Militus.
Dengan jumlah penderita DM terbanyak pada desa KM berjumlah 129 orang dan desa SM
sebanyak 128 orang dengan persentase 96,9%.

11. Kesehatan Lingkungan


Kesehatan lingkungan meliputi tentang akses air minum, akses sanitasi, dan tempat-tempat
umum serta tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syara kesehatan.
a. Inspeksi Kesehatan Lingkungan (Ikl)

Tabel 28. Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKN)

NO DESA / JUMLAH INFEKSI KESEHATAN PEMERIKSAAN


KELURAH SARANA LINGKUNGAN
AN AIR JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
MINUM SARANA SARANA SARANA SARANA AIR
AIR AIR AIR MINUM
MINUM MINUM MINUM MEMENUHI
DI IKL DGN DIAMBIL SYARAT
RESIKO SAMPEL
RENDAH
+
SEDANG
1 SM 11 11 100.0 11 100.0 6 54.5 5 83.3
2 KM 8 8 100.0 8 100.0 3 37.5 3 100.0
3 BM 12 12 100.0 12 100.0 4 33.3 4 100.0
4 TB 7 7 100.0 7 100.0 2 28.6 2 100.0
5 BR 2 2 100.0 2 100.0 1 50.0 1 100.0
6 BA 1 1 100.0 1 100.0 0 0.0 0 0.0
41 41 100.0 41 100.0 16 39.02 15 36.59

Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019


Tabel a inspeksi kesehatan lingkungan (ikl) desa/kelurahan SM , jumlah sarana air
minum 11, jumlah sarana air minum di ikl 11, jumlah sarana air minum dengan
resiko rendah + sedang 11, jumlah sarana air minum diambil sampel 6, jumlah
sarana air minum memenuhi syarat 5, desa/kelurahan KM , jumlah sarana air
minum 8, jumlah sarana air minum di ikl 8, jumlah sarana air minum dengan
resiko rendah + sedang 8, jumlah sarana air minum diambil sampel 3, jumlah
sarana air minum memenuhi syarat 3, desa/kelurahan BM , jumlah sarana air
minum 12, jumlah sarana air minum di ikl 12, jumlah sarana air minum dengan
resiko rendah + sedang 12, jumlah sarana air minum diambil sampel 4, jumlah
sarana air minum memenuhi syarat 4, desa/kelurahan TB , jumlah sarana air
minum 7, jumlah sarana air minum di ikl 7, jumlah sarana air minum dengan
resiko rendah + sedang 7, jumlah sarana air minum diambil sampel 2, jumlah
sarana air minum memenuhi syarat 2, desa/kelurahan BR , jumlah sarana air
minum 2, jumlah sarana air minum di ikl 2, jumlah sarana air minum dengan
resiko rendah + sedang 2, jumlah sarana air minum diambil sampel 1, jumlah
sarana air minum memenuhi syarat 1, dan desa/kelurahan BA , jumlah sarana air
minum 1, jumlah sarana air minum di ikl 1, jumlah sarana air minum dengan
resiko rendah + sedang 1, jumlah sarana air minum diambil sampel 0, jumlah
sarana air minum memenuhi syarat 0 dar i hasil semua jumlah yang ada jumlah
sarana air minum 41. sarana air minum di ikl 41, jumlah sarana air minum dengan
resiko rendah + sedang 41, jumlah sarana air minum diambil sampel 16, jumlah
sarana air minum memenuhi syarat 15.

b. Jamban Sehat

Tabel 29. Jamban Sehat

No Fasilitas Sanitasi Yang Layak Jumlah Sarana Jumlah KK Pengguna


1 Shering/Komunal 56 280
2 Jamban sehat semi permanen 0 0
3 Jamban Sehat Permanen 1.558 6.138
4. Keluarga dengan akses terhadap 6.418 94,8
fasillitas sanitasi yang layak
(jamban Sehat )

Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019


Tabel b menggambarkan jamban sehat Puskesmas AJ 2019. Terdiri dari
Shering/Komunal jumlah sarana 56, jumlah kk pengguna 280, jamban sehat semi
permanen jumlah sarana 0, jumlah kk pengguna 0, jamban sehat permanen jumlah
sarana 1.558 jumlah kk pengguna 6.138, dan keluarga dengan akses terhadap
fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) jumlah sarana 6.418, jumlah kk
pengguna 94.8

c. Desa Dengan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

i. Jamban Sehat

Tabel 29. Jamban Sehat

No Fasilitas Sanitasi Yang Layak Jumlah Sarana Jumlah KK Pengguna


1 Shering/Komunal 56 280
2 Jamban sehat semi permanen 0 0
3 Jamban Sehat Permanen 1.558 6.138
4. Keluarga dengan akses terhadap 6.418 94,8
fasillitas sanitasi yang layak
(jamban Sehat )
Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019

Tabel b menggambarkan jamban sehat Puskesmas AJ 2019. Terdiri dari


Shering/Komunal jumlah sarana 56, jumlah kk pengguna 280, jamban sehat semi
permanen jumlah sarana 0, jumlah kk pengguna 0, jamban sehat permanen jumlah
sarana 1.558 jumlah kk pengguna 6.138, dan keluarga dengan akses terhadap
fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) jumlah sarana 6.418, jumlah kk
pengguna 94.8
ii. Desa Dengan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

Tabel 30. STBM

NO DESA JUMLAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

DESA/ DESA DESA STOP BABS DESA STBM


MELAKSANAKAN (SBS)
KELURAHA
STBM
N
JUMLA % JUMLAH % JUMLAH %

H
1 SM 1 0 0 0 0 0 0
2 KM 1 0 0 0 0 0 0
3 BM 1 0 0 0 0 0 0
4 TB 1 1 100 0 0 0 0
5 BR 1 0 0 0 0 0 0
6 BA 1 0 0 0 0 0 0
6 1 16.7 0 0.0 0 0.0

Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019

Tabel c desa dengan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) desa SM


jumlah desa /kelurahan 1, desa melaksananakan STBM jumlahnya 0, desa stop
BABS (SBS) jumlah 0, desa SBTM jumlahnya 0, desa KM jumlah desa /kelurahan
1, desa melaksananakan STBM jumlahnya 0, desa stop BABS (SBS) jumlah 0,
desa SBTM jumlahnya 0, desa BM jumlah desa /kelurahan 1, desa
melaksananakan STBM jumlahnya 1, desa stop BABS (SBS) jumlah 0, desa
SBTM jumlahnya 0. desa BR jumlah desa /kelurahan 1, desa melaksananakan
STBM jumlahnya 0, desa stop BABS (SBS) jumlah 0, desa SBTM jumlahnya 0,
desa BA jumlah desa /kelurahan 1, desa melaksananakan STBM jumlahnya 0, desa
stop BABS (SBS) jumlah 0, desa SBTM jumlahnya 0. desa /kelurahan 1, desa
melaksananakan STBM jumlahnya 0, desa stop BABS (SBS) jumlah 0, desa
SBTM jumlahnya 0,dari hasil semuamya didapatkan jumlah desa /kelurahan 6,
desa melaksananakan STBM jumlahnya 1, desa stop BABS (SBS) jumlah 0, desa
SBTM jumlahnya 0,

iii. TTU Memenuhi Syarat Kesehatan

Tabel. 31. TTU

No Nama Saran Sarana Yang Jumlah Sarana Yang Total (%)


Ada TTU Yang Memenuhi
ada Syarat
Sarana SD/MI 12 11 91,7
pendidikan SMP/MT 3 2 66,7
SMA 3 1 33,3
Sarana Puskesmas 8 8 100
Kesehatan Rumah Sakit 0 0 0
Tempat Ibadah 46 43 93,5
Pasar 2 1 50
Jumlah 74 66 89,2
Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019

Tabel d TTU memenuhi syarat kesehatan. Sarana pendidikan yang ada


SD/MI jumlah TTU yang ada 12, sarana yang memenuhi syarat 11, totalnya 91%,
SMP/MT jumlah TTU yang ada 3, sarana yang memenuhi syarat 2, totalnya
66,7%, SMA jumlah TTU yang ada 3, sarana yang memenuhi syarat 1, totalnya
33,3 , sarana kesehatan puskesmas jumlah TTU yang ada 8,sarana yang memenuhi
syarat 8, totalnya 100, rumah sakit jumlah TTU yang ada 0, sarana yang
memenuhi syarat 0, totalnya 0%, tempat ibadah jumlah TTU yang ada 2, sarana
yang memenuhi syarat 1, totalya 50%, dari hasil jumlah TTU yang ada 74, sarana
yang memenuhi syarat 66 dan totalnya semua adalah 89,2%

iv. Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)

Tabel. 31. Tempat Pengelolaan Makanan

No Sarana Jumlah Sarana Sarana Yang Total (%)


Yang Ada Memenuhi Syarat

1 Jasa Boga 0 0 0
2 Rumah makan/restoran 52 52 100
3 Depo air minum (DAM) 33 33 100
4 Makanan jajanan/ kantin/ 0 0 0

sentra makanan jajanan


Total 85 85 100
Sumber; Data Puskesmas “AJ” 2019

Tabel e Tempat Pengelolaan Makanan TPM. Sarana jasa boga jumlah sarana
yang ada 0 dan sarana yang memenuhi syarat 0 dan totalnya 0%. Rumah
makan/restoran Jumlah Sarana Yang Ada 52 dan sarana yang memenuhi syarat 52
dan totalnya 100%. Depo air minum (DAM), jumlah sarana yang ada 33, dan
sarana yang memenuhi syarat 33, totalnya 100%. Makanan jajanan/kantin/sentra
makanan jajan, jumlah sarana yang ada 0, dan sarana yang memenuhi syarat 0, dan
totalnya 0%. Dari hasil tabel 31 jumlah sarana yang ada berjumlah 85 dan sarana
yang memenuhi syarat ada 85 sehingga tempat pengelolaan makanan totalnya
100%.

B. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas “AJ”


Tabel 32. SPM 2019

INDIKATOR KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

PUSKESMAS SEI MERDEKA TAHUN 2019


NO STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESEMBER
INDIKATOR CAPAIAN SASARAN % Analisa
CAK
2019 2019 2019 % THN
Pelayanan kesehatan Dasar
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil 488 505 96,6 100 2019
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin 487 483 100,8 100 2019
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 481 491 98,0 100 2019
4 Pelayanan kesehatan balita 1221 1570 77,8 100 2019
5 Pelayanan kesehatan pada usia 1065 1065 100,0 100 2019
pendidikan dasar
6 Pelayanan kesehatan pada usia 8105 14471 56,0 100 2019
Produktif
7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 1111 2465 34,2 100 2019
8 Pelayanan kesehatan penderita 1555 6878 22,6 100 2019
Hipertensi
9 Pelayanan kesehatan penderita 418 456 91,7 100 2019
Diabetes Melitus
10 Pelayanan kesehatan orang dengan 28 28 100 100 2019
gangguan jiwa (ODGJ)
11 Pelayanan kesehatan orang dengan TB 251 330 76 100 2019
12 Pelayanan kesehatan orang dengan 454 728 62,4 100 2019
risiko terinfeksi HIV

Sumber : Data Puskesmas “AJ” tahun 2019

Tabel 32 Standar Pelayanan Minimal (SPM) indikator pelayanan kesehatan dasar


dipuskesmas sei merdeka tahun 2019. Indikator sebagian telah terpenuhi dengan CAK%,
100% diantara nya pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa, pelayanan kesehatan
pada usia pendidikan dasar, pelayanan kesehatan ibu bersalin. Indikator sebagian belum
terpenuhi dengan CAK% kurang dari 100%. seperti pelayanan kesehatan ibu hamil,
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir, Pelayanan kesehatan balita, pelayanan kesehatan pada
usia produktif, Pelayanan kesehatan pada usia lanjut, pelayanan kesehatan penderita
hipertensi, pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus, penayanan kesehatan orang
dengan TB, pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV. Dan satu indikator
melebihi CAK%. Pelayanan kesehatan ibu bersalin 100,8%.

C. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas “AJ”

Tabel 32. SPM 2019

INDIKATOR KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

PUSKESMAS SEI MERDEKA TAHUN 2019


NO STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESEMBER
INDIKATOR CAPAIAN SASARAN % Analisa
CAK
2019 2019 2019 % THN
Pelayanan kesehatan Dasar
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil 488 505 96,6 100 2019
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin 487 483 100,8 100 2019
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 481 491 98,0 100 2019
4 Pelayanan kesehatan balita 1221 1570 77,8 100 2019
5 Pelayanan kesehatan pada usia 1065 1065 100,0 100 2019
pendidikan dasar
6 Pelayanan kesehatan pada usia 8105 14471 56,0 100 2019
Produktif
7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 1111 2465 34,2 100 2019
8 Pelayanan kesehatan penderita 1555 6878 22,6 100 2019
Hipertensi
9 Pelayanan kesehatan penderita 418 456 91,7 100 2019
Diabetes Melitus
10 Pelayanan kesehatan orang dengan 28 28 100 100 2019
gangguan jiwa (ODGJ)
11 Pelayanan kesehatan orang dengan TB 251 330 76 100 2019
12 Pelayanan kesehatan orang dengan 454 728 62,4 100 2019
risiko terinfeksi HIV

Sumber : Data Puskesmas “AJ” tahun 2019

Tabel 32 Standar Pelayanan Minimal (SPM) indikator pelayanan kesehatan dasar


dipuskesmas sei merdeka tahun 2019. Indikator sebagian telah terpenuhi dengan CAK%,
100% diantara nya pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa, pelayanan kesehatan
pada usia pendidikan dasar, pelayanan kesehatan ibu bersalin. Indikator sebagian belum
terpenuhi dengan CAK% kurang dari 100%. seperti pelayanan kesehatan ibu hamil,
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir, Pelayanan kesehatan balita, pelayanan kesehatan pada
usia produktif, Pelayanan kesehatan pada usia lanjut, pelayanan kesehatan penderita
hipertensi, pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus, penayanan kesehatan orang
dengan TB, pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV. Dan satu indikator
melebihi CAK%. Pelayanan kesehatan ibu bersalin 100,8%.
D. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas “AJ”

Tabel 32. SPM 2019

INDIKATOR KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

PUSKESMAS SEI MERDEKA TAHUN 2019


NO STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESEMBER
INDIKATOR CAPAIAN SASARAN % Analisa
CAK
2019 2019 2019 % THN
Pelayanan kesehatan Dasar
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil 488 505 96,6 100 2019
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin 487 483 100,8 100 2019
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 481 491 98,0 100 2019
4 Pelayanan kesehatan balita 1221 1570 77,8 100 2019
5 Pelayanan kesehatan pada usia 1065 1065 100,0 100 2019
pendidikan dasar
6 Pelayanan kesehatan pada usia 8105 14471 56,0 100 2019
Produktif
7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 1111 2465 34,2 100 2019
8 Pelayanan kesehatan penderita 1555 6878 22,6 100 2019
Hipertensi
9 Pelayanan kesehatan penderita 418 456 91,7 100 2019
Diabetes Melitus
10 Pelayanan kesehatan orang dengan 28 28 100 100 2019
gangguan jiwa (ODGJ)
11 Pelayanan kesehatan orang dengan TB 251 330 76 100 2019
12 Pelayanan kesehatan orang dengan 454 728 62,4 100 2019
risiko terinfeksi HIV

Sumber : Data Puskesmas “AJ” tahun 2019

Tabel 32 Standar Pelayanan Minimal (SPM) indikator pelayanan kesehatan dasar


dipuskesmas sei merdeka tahun 2019. Indikator sebagian telah terpenuhi dengan CAK%,
100% diantara nya pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa, pelayanan kesehatan
pada usia pendidikan dasar, pelayanan kesehatan ibu bersalin. Indikator sebagian belum
terpenuhi dengan CAK% kurang dari 100%. seperti pelayanan kesehatan ibu hamil,
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir, Pelayanan kesehatan balita, pelayanan kesehatan pada
usia produktif, Pelayanan kesehatan pada usia lanjut, pelayanan kesehatan penderita
hipertensi, pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus, penayanan kesehatan orang
dengan TB, pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV. Dan satu indikator
melebihi CAK%. Pelayanan kesehatan ibu bersalin 100,8%.

Tabel 33. Cakupan Komponen Kegiatan

NO KOMPONEN KEGIATAN CAKUPAN (%)

I Upaya Promosi Kesehatan 83,40


1. Penyuluhan PHBS 100
2. Bayi mendapat ASI Eksklusif 67.67
3. Mendorong terbentuknya UKBM 65,15
4. Penyuluhan NAPZA 100
II Upaya Kesehatan Lingkungan 90,20
1. Penyehatan Air 100
2. Higiene dan sanitasi Makan minum 100
3. Penyehatan Tempat pembuangan sampah dan limbah 73,62
4. Penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban keluarga 85,43
5. Pengawasan sanitasi TTU 96,27
6. Pengamanan tempat pengelolaan pestisida 100
7. Pengendalian Vektor 100
III Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana 80,90
1. Kesehatan Ibu 98,61
2. Kesehatan Bayi 85,42
3. Kesehatan Anak 82,70
4. Upaya kesehatan Balita dan Pra sekolah 76,99
5. Upaya kesehatan Anak usia sekolah dan Remaja 67,12
6. Pelayanan KB 48,33
7. Kesehatan Lansia 79,97
IV Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 88,85
V Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular 83,35
1. TB Paru 57
2. Malaria 100
3. Kusta 100
4. Pelayanan Imunisasi 79
5. Diare 36,40
6. ISPA 64,75
7. DBD 69,85
8. Pencegahan dan Penanggulangan PMS, HIV-AIDS 85,99
9. Pencegahan dan penanggulangan Rabies 92.86
10. Pencegahan dan penanggulangan Filariasis, Schiztosomiasis -
11. Surveilans 100
12. Pencegahan dan Pengendalian PTM 71,30
VI Upaya Pengobatan 89
1. Pengobatan 95
2. Laboratorium 79
VII Upaya Kesehatan Pengembangan 100
1. Upaya Kesehatan Lanjut Usia 100
2. Upaya Kesehatan Mata -
3. Upaya Kesehatan Telinga -
4. Kesehatan Jiwa 100
5. Kesehatan Olahraga -
6. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi 100
7. Perawatan Kesehatan Masyarakat -
8. Bina pengobatan Tradisional -
9. Bina Kesehatan Kerja -
Rata – Rata 83,17

Sumber : Data Puskesmas “AJ” tahun 2019

Tabel 33. Cakupan Komponen Kegiatan. Komponen Kegiatan Upaya promosi


kesehatan, Cakupan 83,40%. Upaya Kesehatan Lingkungan, Cakupan 90,20%. Upaya
Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana, Cakupan 80,90%. Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat, Cakupan 88,85%. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular,
Cakupan 83,35%. Upaya Pengobatan, Cakupan 89%. Upaya Kesehatan Pengembangan,
Cakupan 100%. Rata-rata cakupan komponen kegiatan 83,17%.
Tabel 34. Data Cakupan PIS – PK secara Umum tahun 2018/2019

No Uraian Indikator Cakupan (%)


1 Mengikuti Program KB 40,4
2 Ibu Bersalin Di faskes 100
3 Bayi Mendapatkan Imunisasi dasar lengkap 0
4 Bayi Mendapatkan ASI Ekslusif 0
5 Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan 83,3
6 Penderita TB paru mendapatkan pengobatan sesuai 12,5
Standar
7 Penderita HT melakukan pengobatan secara teratur 13,8
8 Penderita ODGJ meendapatkan pengobatan dan tidak di 50,0
Telantarkan
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok 54,3
10 Keluarga menjadi anggota JKN 78,3
11 Keluarga mempunyai akses SAB 93,6
12 Keluarga mempunyai akses/ menggunakan jamban sehat 96,6

Sumber : Data PIS-PK Puskesmas “AJ” tahun 2019

Tabel 34. Data Cakupan PIS – PK secara Umum. Uraian Indikator. Mengikuti
Program KB, Cakupan 40,4%. Ibu Bersalin Di faskes, Cakupan 100%. Bayi Mendapatkan
Imunisasi dasar lengkap, Cakupan 0. Bayi Mendapatkan ASI Ekslusif, Cakupan 0. Balita
mendapatkan pemantauan pertumbuhan, Cakupan 83,3%. Penderita TB paru mendapatkan
pengobatan sesuai standar, Cakupan 12,5%. Penderita HT melakukan pengobatan secara
teratur, Cakupan 13,8%. Penderita ODGJ mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan, Cakupan 50,0. Anggota keluarga tidak ada yang merokok, Cakupan 54,3%.
Keluarga menjadi anggota JKN, Cakupan 78,3%. Keluarga mempunyai akses SAB,
Cakupan 93,6%. Keluarga mempunyai akses/ menggunakan jamban sehat, Cakupan
96,6%.
BAB III
ANALISIS MANAJEMEN LAYANAN PUSKESMAS

N Manajemen Analisis masalah Pemecahan masalah/solusi


o layanan puskemas
1 Sarana pelayanan Kurangnya sarana 1. diperlukannya perluasan jalan yang sebagian
kesehatan transportasi untuk menjangka besar berbukit agar mudah untuk dijangkau
pelayan an kesehatan (misal dengan berjalan kaki atau menggunakan
transportasi)
2. tetap menggunakan ambulance jika misal ada
pasien dalam keadaan gawat darurat dan segeera
memerlukan pertolongan (jika tersedia)
2 Sarana tempat Ada beberapa ruangam yang Diperlukannya perbaikan oleh petugas
pelayanan tidak dapat dipakai atau pelayanan puskesmas atau dapat dilakukannya
digunakan karena memang gotong royong dengan warga setempat ,agar
kondisinya kurang baik dapat berpatisipasi dalam perbaikan ruangan ang
(Seperti Ruang Gizi,Ruang kurang baik dan mengelolanya kembal agar
MTBS/MTBM,Ruang dapat digunakan kembali.
Imunisasi,Ruang Gudang
Obat,Ruang Gudang
Umum),kemudian ada juga
beberapa ruangan yang kurang
(Seperti Ruang Klinik
Kesling,Ruang
TB/DOTs,Ruang Klinik
Gizi,Ruang lansia)
3 Tingkat pendidikan Rata-rata pendidikan Dari pihak pelayanan puskemas harus
masyarakat berbeda-beda atau diadakannya promosi kesehatan merata kepada
beravariasi,sehingga dapat warga sekitar agar dapat meningkatkan
menjadi sebagian permasalah pengetahuan masayarakat tentang PHBS.
kesehatan yang berhubungan
dengan perubahan perilaku.
Serta kemampuan berpikir
dalam menerapkan hidup
sehat
4 Social budaya Sebagian masayarakat kecil Dalam bermasayarakat pasti ada budaya yang
masih mengguanakan jasa memang menjadi kebiasaan orang sekitar dalam
dukun sebagai saranan meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam
kesehatan terutama terkait meningkatkan pengetahun serta kesehatan
persalinan rohani dan jasmani mereka,tetapi alangkah
baiknya juga dapat diselingi dengan
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk
tindakan kelanjutannya. Untuk mengatasi
keadaan tersebut telah dilakukan upaya
pendekatan melalui partnership kepada para
dukun, penyuluhan ke masyarakat, home visit,
dan kerja sama lintas sektor, dalam rangka
mengurangi pelayanan kesehatan oleh tenaga
yang bukan kompetensinya

5 Sarana kesehatan Keterbatasan sarana 1. sarana transportasi yang disediakan atau


Transportasi menyebabkan digunakan minimal 2 atau lebh dari satu (seperti
pelayanan kasus - kasus ambulance,sehinga masalah sarana transportasi
kegawat daruratan juga tidak dapat maksimal)
maksimal, sehingga seringkali 2. keterbatasan ruangan puskesmas sampai saat
sistem rujukan pun ini belum dapat teratasi,karena memang belum
memerlukan waktu yang lama. dapat efektif digunakan meskipun peralatannya
Keterbatasan sarana telah tersedia sekalipun,alangkah baiknya pihak
penunjang juga menambah puskemas dapat mengelola ruangan yang dapat
kelengkapan dari kurang dipakai seoptimal mungkin atau bisa
optimalnya pemberian mengabungkan ruangan yang belum ada saat ini.
pelayanan yang bermutu
kepada masyarakat.
Terbatasnya ruangan
menjadikan hambatan yang
sampai saat ini masih belum
dapat teratasi. Pelayanan
seperti ruang konsultasi,
pelayanan khusus penyakit
tidak menular, pelayanan
imunisasi dan ruang
pemegang program, belum
dapat diberikan secara
maksimal. Pelayanan diruang
poli gigi hingga saat ini belum
bisa diberikan sekalipun
peralatannya telah tersedia.

6 Kefarmasian Keterbatasan obat- Puskesmas mengadakan koordinasi dengan


obatan/stoknya yang terbatas Dinkes dan mengadakan pembelian obay
melalui NHP medis,yang kemudian
meningktakan daya promosi dan dapat juga
dianjurkan kepada pasien untuk membeli obat
tersebut diapotik yang difasilotasi dari puskemas
tersebut.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil analisis data manajemen layanan puskesmas AJ
adalah masih banyak terdapat pelayanan atau fasilitas dari puskesmas yang masih
kurang atau belum terpenuhi,serta sarana transportasi yang masih kurang atau
terbatas,sehingga menyebabkan pelayanan kurang maksimal,sehingga
diperlukannya upaya pembinaan dan perencanaan program dari pihak puskesmas
untuk mengelola program tesebut,sehingga dapat memperoleh kemudahan
penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung. Selain itu,diperlukannya juga
upaya pembinaan yang berkisinambungan dari pihak DINKES kota setempat
melalui sosialisasi program perencanaan,dan memonitoring dan evaluasi untuk
melihat sejauh mana program yang direncanakan itu berhasil secara optimal
ataupun maksimal.
B. SARAN
1. Dapat dijadikan bahan acuan untuk membuat rancangan suatu program yang
akan disusun.
2. Dapat dijaikan sebagai bahan monitoring dan evaluasi terkait program yang
akan direncanakan.
3. Diharapkan juga ketersdiaan alat kesehatan serta obat-oabtan yang maksimal
4. Diharapkan agar tetap mempertahankan program keberhasilan dari program
puskesmas

BAB V
PENUTUP
Penyusunan hasil analisis menajemen layanan puskesmas AJ ini merupakan bagian
dari perencanaan program yang akan dilaksanaan dan untuk dilihat sejauh mana pencapaian
program dengan sumber daya yang ada taupun tersedia ,sebagaiamana juga dapat dijadikan
bahan evaluasi seperti kelemahan atau kendala yang ada selama dilakukannya perencanaan
tersebut.
Selain itu diharapkannya juga dari hasil analisis manajemen puskesmas in dapat
dijadikan pedoamn dakam penyusunana rencna program puskemas AJ untuk tahun-tahun
selanjutnya. Demikian laporan hasil analisis manjemen puskemas ini disusun oleh
kelompok,semoga dapat memberi manfaat yang baik,untuk semua pihak yang membutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai