Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena
berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ‘’Hasil Analisis Manajemen
Puskesmas Aj’’ ini dengan baik sesuai berjalannya waktu yang diberikan. Hasil
Analisis Manajemen Puskesmas ini, dibuat sebagai bahan ajar Mata Kuliah
Keperawatan Komunitas Program Profesi Ners ITKES Wiyata Husada Samarinda
Tahun 2020.
Selain itu,izinkan kami untuk mengucapkan terima kasih kepada orang-orang
yang telah berperan penting dalam penyusunana hasil analisis manajemen puskesmas
ini yaitu :
1. Ns.Siti Mukaromah.,S.Kep.,M.Kep Sp.Kom, sebagai dosen koordinator mata kuliah
Keperawatan Komunitas ITKes Wiyata Husada Samarinda.
2. Ns.Nanik Lestari.,S.Kep, sebagai dosen pembimbing kelompok kami,yang telah
bersedia membantu dan mengarahkan kami untuk membuat sebuah tim yang baik dan
selalu kompak.
3. Kepada Orang Tua Kami Tercinta,yang telah membantu terus mendoakan kami agar
kami dapat menuju kesuksesan.
4. Kepada seluruh kelompok 3,yang telah ikut berpatisipasi dalam penyusunan laporan
hasil analisis ini,kalian hebat dan dapat dibanggakan.
Untuk itu,kami menyadari bahwa didalam hasil analisis yang kami kerjakan
ini terdapat kekurangan,maka kami perlukan kritik dan saran maupun masukan dari
berbagai pihak,sangattlah kami perlukan untuk perbaikan dan penyempurnaan hasil
analisis ini.
Demikian laporan hasil analisis ini kami buat,semoga dapat memberi manfaat
atau menambah wawasan untuk kita semua,Amin. Terima kasih.
Samarinda,September 2020
Penulis
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
A. Latar Belakang
Pembangunan nasional yang disusun berdasarkan perencanaan, menyeluruh,
terpadu, terarah dan berkesinambungan adalah upaya nyata untuk mewujudkan tujuan
nasional bangsa Indonesia. Bidang kesehatan adalah 1 dari 3 aspek yang menjadi
prioritas utama dalam pembangunan bangsa. Tiga aspek itu adalah kesehatan, lalu
ekonomi dan pendidikan. Maka bidang kesehatan sangat berpengaruh terhadap
peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam tahapan hidup manusia.
Dengan kondisi yang sehat, manusia dapat melakukan aktivitas sehari-harinya dengan
baik,tanpa terganggu oleh kesehatan tubuh yang kurang optimal. Masyarakat
Indonesia masih terbilang terbelakang dalam hal menjaga kesehatan diri, mereka
masih kurang menyadari akan pentingnya promotif dan preventif. Dengan kurangnya
kesadaran tersebut mengakibatkan masyarakat di Indonesia terutama masyarakat
awam sangatlah mudah untuk terjangkit penyakit. Melihat semua masalah
tersebut,perlu adanya perbaikan di bidang kesehatan. Untuk itu sangatlah perlu
terselenggaranya berbagai upaya kesehatan masyarakat sesuai dengan azas
penyelenggaraan. Hal tersebut merupakan fungsi dari puskesmas, sehingga untuk
memperbaiki kesehatan tersebut, perlu ditunjang oleh manajemen puskesmas yang
baik agar puskesmas benar-benar berfungsi sesuai dengan tugasnya.
Puskesmas adalah ujung tombak dari pembangunan kesehatan Indonesia dengan
upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) yang
diselenggarakannya. Pusksmas mampu menjangkau hingga pelosok daerah karena
layanannya yang mampu menjangkau hingga pelosok daerah karena layanannya yang
berbasis wilayah kerja di kecamatan. Sejak diterbitkannya Permenkes. No 75 tahun
2014 puskesmas di tuntut untuk memberikan pelayanan yang optimal berdasarkan
standar baku yang telah di susun dalam permenkes tersebut. Seluruh puskesmas di
Indonesia di tuntut agar terakreditasi paripurna pada tahun 2020.
Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib
puskesmas telah terlaksana secara optimal, dalam arti target cakupan serta
peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Penetapan upaya kesehatan
pengembangan pilihan puskesmas ini dilakukan ole Dinas kesehatan Kabupaten atau
Kota. Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan
pengembangan, padahal menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas kesehatan
Kabupaten atau Kota bertanggung jawab dan wajib menyelenggarakannya.
(Pemenkes, 2014)
Untuk terselenggaranya berbagai upaya .kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan puskesmas, perlu di
tunjang oleh manajemen puskemas yang baik. Manajemen puskesmas adalah
rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran
puskesmas yang efektif dan efisien. Ragkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan
oleh puskesmas yang dikenal yakni perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta
terkait dan berkesinambungan. Mengelola puskesmas sebagai satu unit organisasi
yang didalamnya terdapat sumber daya manusia, peralatan, anggaran dan program
program kegiatan dan lingkungan internal dan eksternal yang memerlukan ilmu
manajemen.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Menyusun rencana kegiatan puskesmas secara sistematik berdasarkan
permasalahan yang ada.
2. Tujuan khusus
a. Diketahuinya analisa masalah dan prioritas penyebab masalah yang ada
b. Tersusunnya rencana usulan kegiatan puskesmas untuk tahun berikutnya
dalam upaya mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat.
c. Sebagai bahan penilaian kinerja program dan kinerja petugas puskesmas.
BAB II
GAMBARAN UMUM
1. Keadaan Geografis
Luas wilayah kerja Puskesmas “AJ” adalah 368,4 km². Puskesmas “AJ”
mempunyai tanggung jawab wilayah kerja yang terdiri dari 3 Kelurahan dan 3 Desa.
Semua Kelurahan dan desa dapat dijangkau melalui jalan darat, yang kondisi
jalannya sebagian telah beraspal, semenisasi, dan tanah, dengan kondisi wilayah
sebagian besar berbukit bukit dan penyebaran penduduk yang tersebar dengan
kepadatan 45,77 per km² hingga 143,73 per km². Dengan kondisi wilayah perbukitan
yang tersebar, sangat memerlukan sarana transportasi untuk perluasan jangkauan
pelayanan kesehatan. Jarak Puskesmas “AJ” dari ibu kota kecamatan berkisar 17
KM dan dari ibu kota kabupaten berjarak 110 KM, jarak dari kantor desa/kelurahan
terdekat ke Puskesmas 1 KM dan terjauh 24 KM. Sarana transportasi masyarakat
terdiri dari kendaraan umum roda empat dan roda dua, namun ada sebagian wilayah
yang hanya dapat ditempuh dengan jalan kaki untuk keluar dan masuk ke jalan
poros. Jumlah penduduk yang ada diwilayah Puskesmas “AJ” dari tahun ke tahun
mengalami pertambahan, di tahun 2010 sampai dengan tahun 2019 terjadi
pertambahan penduduk , yaitu dari 17.213 jiwa, menjadi 21.698 jiwa. Jumlah
penduduk tersebut seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
1. Data Kependudukan
Tabel 1. Jumlah Penduduk
NO DESA/KEL JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. SM 3.106 2.828 5.934
2. BM 2.277 1.989 4.266
3. KM 3.294 2.767 6.061
4. TB 843 750 1.593
5. BR 1008 883 1.891
6. BA 1004 949 1.953
JUMLAH 11.532 10.166 21.698
Sumber: data dari masing-masing desa/kelurahan bln Desember 2019.
Pada table 1 menggambarkan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin ,
pada desa SM berjenis kelamin laki-laki berjumlah 3.106 dan perempuan 2.828
berjumlah keseluruhan 5.934, desa BM laki-laki berjumlah 2,227 dan perempuan
1.989 berjumlah keseluruhan 4.266, desa KM jumlah laki-laki berjumlah 3.294 dan
perempuan 2.767 berjumlah keseluruhan 6.061, desa TB jumlah laki-laki berjumlah
843 dan perempuan 750 berjumlah keseluruhan 1.953, desa BR jumlah laki-laki
berjumlah 1.008 dan perempuan 883 berjumlah keseluruhan 1.891, desa BA jumlah
laki-laki berjumlah 1004 dan perempuan 949 berjumlah keseluruhan 1.953. dari
keseluruhan 6 desa didapatkan keseluruhan penduduk sebanyak 21.69
Pada table 2 menggambarkan jenis kelamin sesuai dengan kelompok umur, pada
kelompok umur 0-4 tahun berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1.294 dan
perempuan 1.152, kelompok umur 5-9 tahun berjenis kelamin laki-laki sebanyak
1.199 dan perempuan 1.079, kelompok umur 10-14 tahun berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 1.098 dan perempuan 990, kelompok umur 15-19 tahun berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 968 dan perempuan 811, kelompok umur 20-24 tahun berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 926 dan perempuan 803, kelompok umur 25-29 tahun
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1.029 dan perempuan 891, kelompok umur 30-
34 tahun berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1.075 dan perempuan 733, kelompok
umur 35-39 tahun berjenis kelamin laki-laki sebanyak 924 dan perempuan 787,
kelompok umur 40-44 tahun berjenis kelamin laki-laki sebanyak 830 dan
perempuan 687, kelompok umur 45-49 tahun berjenis kelamin laki-laki sebanyak
681 dan perempuan 592, kelompok umur 50-54 tahun berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 586 dan perempuan 493, kelompok umur 55,59 tahun berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 462 dan perempuan 336, kelompok umur 60-64 tahun berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 309 dan perempuan 218, kelompok umur 65-69 tahun
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 193 dan perempuan 145, kelompok umur 70-74
tahun berjenis kelamin laki-laki sebanyak 109 dan perempuan 105, kelompok umur
75 tahun keatas berjenis kelamin laki-laki sebanyak 132 dan perempuan 141 ,
sehingga dari keseluruhan penduduk berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak
11.735 dan perempuan 9.963 jumlah keseluruhan penduduk 21.6
2. Data Sarana Prasarana
a. Sarana Pelayanan Kesehatan
d. Data UKBM
Tabel 6. Pelayanan UKBM
No Jenis PSM Jumlah
1 Posyandu Balita 23
2 Posyandu Lansia 7
3 Kader 230
4 POSBINDU 6
5 Pondok Pesantren 3
6 Panti Asuhan 2
7 Forum Masyarakat peduli Kesehatan 6
8 UKS 17
9 Dokter Kecil 65
Sumber : Data Puskesmas “AJ” tahun 2019
Dari tabel diats dapat diketahui bahwa jumlah poyandu balita sebesar 23, posyandu
lansia sebanyak 7, kader sebanyak 230, PosBindu sebanyak 6, pondok pesantren
sebanyak 3, panti suhan sebanyak 2, Forum Masyarakat Peduli Kesehatan sebanyak
6 , UKS sebanyak 17, dan Dokter Kecil sebanyak 65. Dapat disimpulkan bahwa
fasuilitas untuk kesehatan sudah tersedia cukup baik.
e. Data Jumlah Sekolah, per Kelurahan/Desa
g. Sarana Kesehatan
47 Kendaraan Oprasional 1
48 Kendaraan Ambulans 1
49 Mobil Jenazah 0
IV. PERALATAN
50 Set pemeriksaan umum Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
pemeriksaan umum tersedia
b. Tersedia peralatan:
• sphygmomanometer/tensimeter Ya
• stetoskop Ya
• timbangan dewasa Ya
• Timbangan anak Ya
• senter Ya
• thermometer Ya
51 Terdapat set tindakan medis Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
tindakan medis tersedia
b. Tersedia peralatan:
• set alat bedah minor Ya
• sumber oksigen siap pakai Ya
52 Terdapat set pemeriksaan kesehatan ibu Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
b. Tersedia peralatan:
• stetoskop janin (laennec doppler) Ya
• stetoskop dewasa Ya
• sphygmomanometer/tensimeter Ya
• thermometer Ya
• palu reflex Ya
• timbangan dewasa Ya
53 Set pemeriksaan kesehatan anak Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
b. Tersedia peralatan:
• timbangan anak Ya
• alat pengukur panjang bayi Ya
• stetoskop Ya
• thermometer Ya
54 Set pelayanan KB Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
pelayanan KB tersedia
b. Tersedia peralatan:
• implant kit Ya
• IUD kit siap pakai Ya
55 Set pelayanan imunisasi Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
pelayanan imunisasi tersedia
b. Tersedia peralatan:
coldchain / Vaccine Carrier Ya
56 Set obstetri dan ginekologi 0
57 Set insersi dan ekstraksi AKDR Ada
58 Set resusitasi bayi
59 Set perawatan pasca persalinan
a. Minimal 80% jenis peralatan set
perawatan pasca persalinan tersedia
b. Tersedia peralatan:
• stetoskop Ya
• sphygmomanometer/tensimeter Ya
60 Set kesehatan gigi dan mulut Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
kesehatan gigi dan mulut tersedia
b. Tersedia peralatan:
• sonde lengkung Ya
• kaca mulut Ya
• tangkai kaca mulut Ya
• pinset gigi Ya
• ekskavator Ya
• set pencabutan gigi dewasa Ya
• set pencabutan gigi anak Ya
• bein lurus kecil Ya
61 Set promosi kesehatan 0
62 Set ASI 0
63 Set laboratorium 1
a. Minimal 80% jenis peralatan set
b. Tersedia peralatan:
• mikroskop binokuler Ya
• sentrifuse Ya
64 Set farmasi Ya
65 Set sterilisasi
a. Minimal 80% jenis peralatan set
b. Tersedia peralatan:
• autoclave Ya
• korentang Ya
66 Set Puskesmas Keliling 0
67 Kit Keperawatan kesehatan masyarakat 0
68 Kit imunisasi Ada
69 Kit UKS Ada
70 Kit UKGS 0
71 Kit bidan Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
b. Tersedia peralatan:
• stetoskop janin (laennec doppler) Ya
• stetoskop dewasa Ya
• sphygmomanometer/tensimeter Ya
• thermometer Ya
• palu reflex Ya
72 Kit Posyandu Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan kit
b. Tersedia peralatan:
• thermometer Ya
• timbangan dacin Ya
73 Kit kesehatan lingkungan 0
VI. PERIZINAN DAN REGISTRASI
83 Izin penyelenggaraan yang masih berlaku Ada Berakhir thn 2018
84 Nomor registrasi Puskesmas Ada
VII. PENYELENGGARAAN
85 Kepala Puskesmas Ada
86 Memiliki struktur organisasi Ya
87 Melaksanakan pelayanan promosi kesehatan Ya
88 Melaksanakan pelayanan kesehatan Ya
89 Melaksanakan pelayanan KIA dan KB Ya
90 Melaksanakan pelayanan gizi Ya
91 Melaksanakan pelayanan pencegahan dan
pengendalian penyakit Ya
92 Melaksanakan UKM Pengembangan Ya
93 Melaksanakan UKP Ya
94 Melaksanakan manajemen Puskesmas Ya
95 Melaksanakan pelayanan kefarmasian Ya
96 Melaksanakan pelayanan keperawatan
97 Melaksanakan pelayanan laboratorium Ya
e) Ruangan Anak,
f) Ruangan Kesehatan Lingkungan,
g) Ruangan Gizi dan Imunisasi,
h) Ruangan Laboratorium,
i) Ruangan Apotik,
j) Ruangan Tata Usaha.
3) Kefarmasian
Ketersediaan obat - obatan di Puskesmas selama ini dipenuhi oleh
Gudang Farmasi Dinas Kesehatan, sekalipun pada prakteknya tidak semua obat
yang di minta terpenuhi. Apabila dirata - ratakan sebagian besarnya sudah
terpenuhi, hanya ada beberapa item obat yang stoknya terbatas. Mengatasi
permasalahan tersebut Puskesmas selalu berkoordinasi dengan pemegang
program terkait di Dinkes,serta mengadakan pembelian obat melalui BHP
medis, kemudian meningkatkan promosi, dan bagi pasien yang mampu
dianjurkan untuk membeli obat diapotik yang difasilitasi oleh Puskesmas.
Namun bukan berarti sudah bagus, karena masih ada juga kebutuhan
masyarakat yang belum semuanya terpenuhi karena keterbatasan SDM dan
sarana prasarana Puskesmas. Mengatasi permasalahan tersebut diadakan
pertemuan secara berkala untuk mengevaluasi dan mengupayakan solusinya.
Pengembangan sumber daya manusia yang ada juga menjadi perhatian, yang
solusinya, mengikutkan ke seminar- seminar kesehatan, Peningkatan
Kompetensi Teknis melalui pelatihan dan sharing sesama petugas serta
konsultasi dengan dokter ahli terutama tentang SOP penatalaksanaan terbaru.
5) Pelayanan Kesehatan Rujukan
Pelayanan kesehatan rujukan di Puskesmas “AJ” selama ini berjalan
cukup optimal, bagi masyarakat yang memerlukan rujukan setiap saat semua
jaringan pelayanan kesehatan yang tersedia siap melayani rujukan.
Keterbatasan yang dimiliki Puskesmas adalah masalah sarana transportasi yang
tersedia, banyak kasus yang dijumpai terlambat dalam proses rujukan
dikarenakan mobil ambulance yang dipakai untuk melayani semua kegiatan
Puskesmas dalam kondisi kurang baik. Berbagai upaya telah diusahakan
termasuk bekerja sama dengan instansi lain yang memiliki mobil ambulance
atau dengan mobil pribadi yang dimiliki masyarakat. Upaya pengadaan mobil
oleh masing - masing desa/kelurahan selama ini berusaha untuk terus
disuarakan terutama melalui kegiatan program Desa Sehat Mandiri. Di akhir
tahun, dari 6 desa / kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas “AJ”, 3
kelurahan sudah memiliki mobil ambulance yang dikelola oleh masyarakat
masing – masing kelurahan.
5. Kesehatan Keluarga
Dari data tabel diatas didapatkan data dari pencapaian K1 dan K4 terbanyak dari
kelurahan SM dengan sasaran ibu hamil sebanyak 143 dengan jumlah K1 136 yaitu
95% dan K4 sebanyak 135 dengan jumlah 94% dan pada keluraham KM dengan
sasaran ibu hamil sebanyak 141 dengan jumlah K1 yaituo 145 dengan 102,8% dan
jumlah K4 sebanyak 143 dengan 101,4%, dari kelurahan BM terdapat 109 sasaran ibu
hamil dengan jumlah K1 109 dengan 100% dan jumlah K4 yaitu 103 dengan jumlah
94,5%, pada kelurahan TB sasaran ibu hamil dengan jumlah 34 dengan jumlah K1
yaitu 34 dengan 100% sedangkan K4 dengan jumlah 33 yaituo 97,1%, pada kelurahan
BR sasaran ibu hamil terdapat 40 dengan K1 yaituo berjumlah 38 dengan 95%
sedangkan K4 dengan jumlah 38 dengan 95%, dan yang terakhir yaitu pada kelurahan
BA sasaran ibu hamil terdapat 38 dan K1 berjumlah 40 dengan 105,3% sedangkan K4
dengan jumlah 36 dengan 94,7% dari semua total dari sasaran ibu hamil dari semuoa
kelurahan yaitu sebanyak 505 dengan jumlah K1 502 dengan 99,4% sedangkan K4
yaitu dengan jumlah 488 dengan 96.6%.
Berdasarkan tabel 14. Pelayanan Kesehatan Balita. Jumlah balita terbanyak ada di
Desa/Kelurahan KM yaitu sebanyak 509 balita dengan jumlah balita laki-laki sebanyak
285 dan balita perempuan sebanyak 224, kemudian untuk jumlah terendah balita ada di
Desa/Kelurahan TB dengan total 134 balita. Pelayanan Kesehatan Balita tertinggi ada di
Desa/Kelurahan KM dengan total 49.2% dan terendah ada di Desa/Kelurahan BA
dengan total 25.6%.
Tabel 15. Kejadian kematian ibu, bayi dan balita
Berdasarkan tabel 15. Kejadian Kematian Ibu,bayi, dan Balita. Angka Kematian
tertinggi adalah pada Neonatus dengan jumlah 6 kematian, kemudian jumlah kematian
yang terendah ada pada angka kematian ibu dengan jumlah 0 kematian.
7. Pelayanan Keluarga Berencana
Tabel 16 menggambarkan pelayanan keluarga berencana (peserta KB aktif) dan jumlah PUS
dipuskesmas AJ 2019. Terdiri dari desa/kelurahan SM dengan jumlah PUS 761 orang dan
peserta KB aktif berjumlah 631 orang dengan persentase 82,9%, pada desa/kelurahan KM
jumlah PUS 740 orang dan jumlah peserta KB aktif 609 orang dengan persentase 82,3%, pada
desa/kelurahan BM terdapat PUS berjumlah 582 orang dan peserta KB aktif berjumlah 501
orang dengan persentase 86,1%, pada desa/kelurahan TB jumlah PUS 182 orang dan peserta
KB aktif berjumlah 158 orang dengan persentase 86,8%, pada desa/kelurahan BR PUS
berjumlah 210 orang dan peserta KB aktif 166 orang dengan persentase 79,0%, dan pada
desa/kelurahan BA jumlah PUS 198 orang dan peserta KB aktif berjumlah 164 orang dengan
persentase 82,8%. Dari keseluruhan gambaran pelayanan keluarga berencana (peserta KB
aktif) pada tahun 2019 data puskesmas AJ, jumlah PUS terbilang 2673 orang dan peserta KB
aktif berjumlah 2229 dengan persentase sebanyak 83,4%.
8. Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia
9. Status Gizi.
2 KM 9 5 55,6 4 44,4 9
3 BM 2 0 0,0 2 100,0 2
4 TB 3 2 66,7 1 33,3 3
5 BR 0 0 0,0 0 0,0 0
6 BA 1 1 100,0 0 0,0 1
No Desa DBD
Jumalah Kasus Jumlah Meninggal
L P L P
1 SM 10 5 0 0
2 KM 5 2 0 0
3 BM 13 12 0 0
4 TB 3 2 0 0
5 BR 3 2 0 0
6 BA 0 1 0 1
Jumlah 34 24 0 1
Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019
No Desa Malaria
Suspek Mikroskopis RDT Positif
L P
1 SM 84 0 84 1 0
2 KM 0 1 77 1 0
3 BM 0 0 50 0 0
4 TB 0 0 4 0 0
5 BR 0 0 40 2 0
6 BA 0 0 2 0 0
Jumlah 85 1 258 4 0
Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019
Tabel 24, menjelaskan mengenai jumlah positif malaria sebanyak 4 orang dengan
kategori suspek dari desa SM sebanyak 84 orang. Kategori kedua mikriskopis
sebanyak 1 orang dari desa KM. Dan kategori ketiga RDT sebanyak 258 orang
dengan kasusu terbanyak di desa SM.
Tabel. 25. Pelayanan Usia Produktif
15 – 49 tahun
1 SM
2 KM
3 L P L+P L P L+P %
BM
2039 2016 4055 1153 1282 2435 60
4 TB
5 BR
2183 1925 4108 1073 1184 2257 54,9
1705 1462 3167 573 702 1275 40,3
6 BA
493 474 967 196 249 445 46
Jumlah 582 540 1122 226 258 484 43,1
547 505 1052 319 338 657 62,5
7549 6922 14471 3540 4013 7553 52,2
Tabel 25 menjelaskan mengenai pelayanan usia produktif dengan kisaran usia 15-49 tahun
sebanyak 3540 laki-laki dan 4013 perempuan dengan total 7553 orang yang memiliki
persentase sekitar 52,2% dari jumlah sasaran sebanyak 7549 laki-laki dan 6922 perempuan
dengan total keseluruhan sebanyak 14471 orang.
Mendapatkan Pelayanan
Jumlah Penderita
No Desa Kesehatan DM Sesuai Standar
DM
Jumlah %
1 SM 128 124 96,9
2 KM 129 125 96,9
3 BM 98 94 95,9
4 TB 31 29 93,5
5 BR 37 35 94,6
6 BA 34 32 94,1
Jumlah 457 439 96,1
Tabel 27 menjelaskan mengenai pelayanan pada penderita diabetes melitus sesuai dengan
standar dari 6 desa berjumlah 439 orang dari total 457 orang yang menderita Diabetes Militus.
Dengan jumlah penderita DM terbanyak pada desa KM berjumlah 129 orang dan desa SM
sebanyak 128 orang dengan persentase 96,9%.
b. Jamban Sehat
i. Jamban Sehat
H
1 SM 1 0 0 0 0 0 0
2 KM 1 0 0 0 0 0 0
3 BM 1 0 0 0 0 0 0
4 TB 1 1 100 0 0 0 0
5 BR 1 0 0 0 0 0 0
6 BA 1 0 0 0 0 0 0
6 1 16.7 0 0.0 0 0.0
1 Jasa Boga 0 0 0
2 Rumah makan/restoran 52 52 100
3 Depo air minum (DAM) 33 33 100
4 Makanan jajanan/ kantin/ 0 0 0
Tabel e Tempat Pengelolaan Makanan TPM. Sarana jasa boga jumlah sarana
yang ada 0 dan sarana yang memenuhi syarat 0 dan totalnya 0%. Rumah
makan/restoran Jumlah Sarana Yang Ada 52 dan sarana yang memenuhi syarat 52
dan totalnya 100%. Depo air minum (DAM), jumlah sarana yang ada 33, dan
sarana yang memenuhi syarat 33, totalnya 100%. Makanan jajanan/kantin/sentra
makanan jajan, jumlah sarana yang ada 0, dan sarana yang memenuhi syarat 0, dan
totalnya 0%. Dari hasil tabel 31 jumlah sarana yang ada berjumlah 85 dan sarana
yang memenuhi syarat ada 85 sehingga tempat pengelolaan makanan totalnya
100%.
Tabel 34. Data Cakupan PIS – PK secara Umum. Uraian Indikator. Mengikuti
Program KB, Cakupan 40,4%. Ibu Bersalin Di faskes, Cakupan 100%. Bayi Mendapatkan
Imunisasi dasar lengkap, Cakupan 0. Bayi Mendapatkan ASI Ekslusif, Cakupan 0. Balita
mendapatkan pemantauan pertumbuhan, Cakupan 83,3%. Penderita TB paru mendapatkan
pengobatan sesuai standar, Cakupan 12,5%. Penderita HT melakukan pengobatan secara
teratur, Cakupan 13,8%. Penderita ODGJ mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan, Cakupan 50,0. Anggota keluarga tidak ada yang merokok, Cakupan 54,3%.
Keluarga menjadi anggota JKN, Cakupan 78,3%. Keluarga mempunyai akses SAB,
Cakupan 93,6%. Keluarga mempunyai akses/ menggunakan jamban sehat, Cakupan
96,6%.
BAB III
ANALISIS MANAJEMEN LAYANAN PUSKESMAS
BAB V
PENUTUP
Penyusunan hasil analisis menajemen layanan puskesmas AJ ini merupakan bagian
dari perencanaan program yang akan dilaksanaan dan untuk dilihat sejauh mana pencapaian
program dengan sumber daya yang ada taupun tersedia ,sebagaiamana juga dapat dijadikan
bahan evaluasi seperti kelemahan atau kendala yang ada selama dilakukannya perencanaan
tersebut.
Selain itu diharapkannya juga dari hasil analisis manajemen puskesmas in dapat
dijadikan pedoamn dakam penyusunana rencna program puskemas AJ untuk tahun-tahun
selanjutnya. Demikian laporan hasil analisis manjemen puskemas ini disusun oleh
kelompok,semoga dapat memberi manfaat yang baik,untuk semua pihak yang membutuhkan.