Anda di halaman 1dari 8

p-ISSN: 2460-1780 Jurnal PTK & Pendidikan

e-ISSN: 2549-2535 Vol. 3 No. 1. Januari - Juni 2017 (1-8)


Agustus 2017

PENERAPAN MELIPAT, MENGGUNTING, MENEMPEL (3M)


DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN
MOTORIK HALUS ANAK
Dyah Ageng Pramesty Koenarso
Instansi Asal Penulis, Prodi PG-PAUD Universitas Negeri Malang
Email: dyahageng@ymail.com

Diterima: 07 Maret 2017. Disetujui: 14 Juni 2017. Dipublikasikan: 03 Agustus 2017

ABSTRACT
The purpose of this study were 1) To determine the application in an effort to improve fine
motor skills of children in B1 group at TK Negeri Pembina 2 Kecamatan Blimbing Kota
Malang and 2) To describe an increase in fine motor skills of children in B1 group at TK
Negeri Pembina 2 Kecamatan Blimbing Kota Malang through that implementation. The
design of the study is a Classroom Action Research (CAR) with two cycles. 3M conducted
in accordance with the application of design daily activities and measures adapted to the
conditions and the ability of school children so that children feel comfortable when doing
the application of fold, cut and paste. The results showed that there was an increase in fine
motor skills of children. The classical improvement at the first cycle was in an average grade
54,51% and in the second cycle was an average grade 75,35%. The analysis conclud that
the implemantation.

Key Words: The implementation of fold, cut and paste, Children's Fine Motor Skills

ABSTRAK
Penelitian ini berlatar belakang pada rendahnya kemampuan motorik halus anak kelompok
B1 di TK Negeri Pembina 2 Kecamatan Blimbing Kota Malang pada pembelajaran melipat,
menggunting, dan menempel. Penelitian ini dilakukan karena guru mengalami kesulitan
dalam memberi pemahaman pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi
permasalahan dalam usaha mengembangkan motorik halus anak dalam berolah tangan.
Kegiatan 3M yang dilakukan secara berulang-ulang, diharapkan anak dapat lebih terampil
dan menyenangi kegiatan ini. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan motorik
halus anak dari siklus I dengan nilai rata-rata kelas 54,51% dan meningkat pada siklus dua
dengan nilai rata-rata kelas 75,35%.

Kata Kunci: Penerapan 3M (melipat, menggunting, menempel), Motorik Halus Anak


mengembangkan semua potensi yang
dimiliki anak. Dan salah satu potensi
PENDAHULUAN
Montessori dalam Nurani Yuliani,
Sujiono dkk (2007: 2.6) mengatakan
bahwa masa ini ditandai dengan masa peka
yang perlu dikembangkan pada masa ini
terhadap segala stimulus yang diterimanya
adalah perkembangan motorik
melalui panca inderanya. Masa
anak.Perkembangan motorik diartikan
perkembangan Anak Usia Dini (AUD)
sebagai perkembangan dari unsur
merupakan masa yang paling tepat untuk
kematangan dan pengendalian gerak tubuh.
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 3 No. 1. Januari – Juni 2017 (1-8)

Ada tiga unsur yang menentukan penggunaan metode mengajar untuk


perkembangan motorik yaitu otak, saraf meningkatkan semangat dan kemampuan
dan otot. Ketika motorik bekerja, ketiga anak. Sehingga menyebabkan anak
unsur tersebut melaksanakan tugas masing- menjadi malas, tidak semangat, dan
masing peranannya secara interaksi positif, akhirnya ramai sendiri ketika diberi tugas
artinya unsur-unsur yang satu saling melipat, menggunting dan menempel. Pada
berkaitan, saling menunjang, saling dasarnya anak mempunyai potensi
melengkapi dengan unsur yang lainnya berkembang, namun potensi anak
untuk mencapai kondisi motoris yang lebih berkembang sesuai dengan irama dan
sempurna keadaannya, jadi ketiga unsur tempo perkembangan masing-masing
tersebut saling bekerjasama individu. 3M merupakan salah satu
kegiatan yang dapat dijadikan
sehingga terbentuk suatu gerakan yang pembelajaran inovatif untuk
bertujuan. (Depdiknas dalam Sriyani, mengembangkan keterampilan motorik
2011). Menurut Hildayani, dkk (2009) halus anak dalam berolah tangan dengan
Perkembangan motorik anak meliputi memadukan kegiatan melipat,
motorik kasar dan halus. Motorik kasar menggunting dan menempel. Setiap
merupakan koordinasi otot-otot besar aktivitas dalam kegiatan pembelajaran,
dengan bagian-bagian tubuh pada anak guru berperan sebagai fasilitator yang
seperti memanjat, berlari, melompat, harus mengarahkan anak dalam kegiatan
berdiri dengan satu kaki selama lebih dari bermainnya, yaitu dengan memberikan
sepuluh detik, dan lain sebagainya. bimbingan, motivasi, serta kesempatan
Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang berharga untuk mengekspresikan
anak yang menggunakan otot halus dan gagasan menjadi karya nyata.Tujuan dari
sebagian anggota tertentu yaitu koordinasi kegiatan 3M diantaranya adalah dapat
bagian kecil dari tubuh, terutama tangan meningkatkan kemampuan psikomotorik
dengan panca indera. Anak sudah dapat anak-anak, memberikan tambahan
menggunakan kemampuannya untuk referensi metode pengajaran di Taman
mengurus diri sendiri dengan sedikit Kanak-Kanak, dan didapatkannya
pengawasan orang dewasa. Kelenturan peningkatan hasil kualitas anak dengan
tangannya pun makin baik, anak mulai adanya penyegaran yang didapatkan dari
dapat menggunakan tangannya untuk kegiatan 3M.
berkreasi.Salah satu kemampuan pada
setiap anak yang dapat dikembangkan oleh
guru dalam kegiatan pembelajaran di METODEPENELITIAN
sekolah adalah keterampilan motorik Penelitian ini menggunakan jenis
halusnya. Keterampilan motorik halus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
adalah aktivitas yang memerlukan kolaboratif. Dalam pelaksanaannya
pemakaian otot-otot kecil pada tangan. peneliti dibantu oleh teman sejawat yaitu
Hampir sepanjang hari di sekolah, anak Ibu Tamsirah, S.Pd, guru tersebut bertugas
menggunakan keterampilan motorik mengobservasi pada saat peneliti
halusnya. Bagi anak usia pra sekolah, melaksanakan tindakan (mengajar). Selain
kemampuan motorik halus merupakan hal itu juga sebagai teman diskusi dalam
yang sangat penting dan sangat diperlukan menganalisis data dan melakukan
dalam berbagai macam aktivitas refleksi.Penelitian tindakan kelas ini
kehidupannya sehari-hari.Sulitnya anak dilaksanakan di TK Negeri Pembina 2 Jl.
mengembangkan kemampuan dalam L.A Sucipto Gang Makam Kecamatan
melipat, menggunting dan menempel yang BlimbingKota Malang dan subyek
merupakan salah satu dari perkembangan penelitian ini adalah anak kelompok B1
motorik halus, karena kurang bervariasinya tahun ajaran 2011/ 2012 dengan jumlah

2
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 3 No. 1. Januari – Juni 2017 (1-8)

sebanyak 24 anak, yang terdiri dari 10anak keberhasilan jika penguasaan-nya kurang
laki-laki dan 14 anak perempuan.Data yang dari 75%.
digunakan dalam penelitian ini meliputi
aktivitas guru dan anak pada penerapan HASIL DAN PEMBAHASAN
3M dan hasil karya anak untuk mengetahui Berikut ini paparan data dari
kemampuan motorik halus anak. Dan kegiatan penelitian tindakan kelas pada
sumber data dalam penelitian ini adalah anak kelompok B1 dalam meningkatkan
guru dan anak kelompok B1 TK Negeri kemampuan motorik halus melalui
Pembina 2 Kecamatan Blimbing Kota kegiatan 3M (Melipat, Menggunting,
Malang tahun ajaran 2011/ 2012. Teknik Menempel).
pengumpulan datanya menggunakan 1) Data Pra Tindakan
Observasi atau pengamatan dilakukan Berdasarkan observasi sebelum
untuk mengamati proses pembelajaran tindakan yang dilakukan oleh peneliti di
berlangsung yaitu untuk mengumpulkan TK Negeri Pembina 2 Kecamatan
data tentang aktivitas belajar anak (tingkat Blimbing Kota Malang, kegiatan melipat,
ketertarikan, kemauan, keaktifan anak) menggunting dan menempel pada anak
dalam 3M, penerapan 3M dalam kelompok B1 belum mencapai hasil
meningkatkan keterampilan motorik halus maksimal. Dari 24 anak, ada 14 anak
dan penilaian hasil karya anak. 2) Lembar (58,33%) yang mengatakan tidak bisa dan
Pengamatan Proses Belajar enggan mengerjakan tugasnya, 8 anak
Mengajardigunakan untuk mengumpulkan (33,33%) yang tetap mengikuti arahan guru
data tentang keaktifan guru dalam proses dengan terpaksa dan 2 anak (8,33%)
belajar mengajar dari kegiatan awal sampai mengerjakan dengan senang hati. Hal
dengan kegiatan akhir. Dan 3) tersebut disebabkan karena guru
Dokumentasi dilakukan melalui foto untuk mengalami kesulitan dalam memberi
mengumpulkan data tentang berbagai pemahaman pada anak karena anak
peristiwa dalam proses dan hasil karya cenderung ingin ditunggui satu per satu dan
anak.Data yang telah terkumpul dianalisis selalu mengatakan “tidak bisa” apabila
secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif, mengerjakan tugas dari guru.
yaitu tentang aktivitas belajar anak (tingkat Dari hasil observasi diperlukan
ketertarikan, kemauan, keaktifan anak) tindakan agar kemampuan motorik halus
dalam 3M, kemampuan dalam melipat anak dapat meningkat, berdasarkan hasil
kertas, menggunting kertas, dan menempel penelitian pada siklus I dan siklus II
hasil guntingan dan lipatandengan terdapat beberapa temuan pada saat
memberi tanda contreng (√).Dalam upaya kegiatan 3M (Melipat, Menggunting dan
meningkatkan kemampuan motorik halus Menempel) dalam upaya meningkatkan
anak melalui 3M, guru memiliki kebijakan motorik halus anak kelompok B1 TK
untuk menentukan nilai minimal dalam Negeri Pembina 2 Kecamatan Blimbing
belajar. Apabila dalam nilai akhir ada anak Kota Malang, antara lain:
yang memiliki nilai di bawah nilai Temuan Siklus I
minimal, maka anak tersebut dinyatakan Pada siklus I dikemukakan
masih belum mengalami peningkatan pada beberapa temuan penelitian saat kegiatan
kemampuan motorik halusnya. Namun jika belajar mengajar berlangsung yaitu
anak memiliki nilai diatas nilai minimal, penerapan 3M (Melipat, Menggunting,
maka anak tersebut dinyatakan mengalami Menempel) mampu meningkatkan
peningkatan pada kemam-puan motorik keterampilan motorik halus anak dan juga
halusnya. Dikatakan mencapai menumbuhkan semangat belajar anak.
keberhasilan jika tingkat penguasaannya Penerapan 3M dapat meningkatkan
lebih dari 75% dan belum mencapai keterampilan motorik halus anak. Hal ini
dibuktikan dengan meningkatnya

3
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 3 No. 1. Januari – Juni 2017 (1-8)

keterampilan motorik halus anak dalam dikarenakan anak tersebut mengalami


kegiatan 3M yang terdiri dari melipat, masalah di rumah sehingga kegiatan
menggunting dan menempel. Disamping belajarnya terganggu.
meningkatkan keterampilan motorik halus Temuan Lengkap
anak, kegiatan 3M juga dapat Berdasarkan hasil analisis data
menumbuhkan semangat belajar anak. pada penelitian siklus I dan siklus II, dapat
Semangat belajar anak ditunjukkan pada dihitung peningkatan kemampuan motorik
awal kegiatan yaitu ketika guru halus anak dalam kegiatan 3M.
memperlihatkan alat dan bahan yang akan Tabel 1. Peningkatan siklus I ke siklus II
digunakan, anak-anak langsung Rata-rata
No Penelitian Hasil
mengajukan pertanyaan dan juga nampak (dalam %)
ketika kegiatan 3M sudah dimulai. Selain 1 Siklus I 54,51
rasa ingin tahu yang tinggi dan keaktifan 2 Siklus II 75,35
anak dalam kegiatan pembelajaran, anak Peningkatan 20,84
juga menunjukkan rasa senang mereka
ketika kegiatan belajar mengajar Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa
berlangsung. penerapan 3M dalam meningkatkan
Kekurangan yang terjadi pada keterampilan motorik halus anak dapat
siklus I adalah guru belum mampu meningkat. Hal ini terlihat pada penelitian
menguasai kelas, anak masih cenderung siklus I mencapai skor rata-rata sebesar
ramai dalam belajar, masih banyak anak 54,51% dan pada siklus II mencapai skor
yang kurang percaya diri/ ragu-ragu dalam rata-rata sebesar 75,35%. Ada 2 anak yang
kegiatan melipat sesuai dengan tahapan tidak tuntas dalam kegiatan 3M ini
yang telah dicontohkan oleh guru dan anak mempengaruhi peningkatan yang terjadi
juga masih mengalami kesulitan dalam secara klasikal pada siklus I ke siklus II
menggunting kertas mengikuti garis. karena anak tersebut mengalami masalah
Temuan Siklus II di rumah sehingga tidak ingin mengerjakan
Pada siklus II kegiatan belajar kegiatan 3M malah mengganggu temannya
mengajar berjalan lebih baik dibandingkan yang lain. Maka dari itu peningkatannya
siklus I. Pada saat 3M kerapian dan hanya mencapai 20,84%.
ketepatan anak dalam melipat,
menggunting dan menempel sudah lebih PEMBAHASAN
baik hal ini dapat dilihat dari hasil Penerapan 3M Dalam Upaya
karyanya. Keterampilan dan kemauan anak Meningkatkan Keterampilan Motorik
dalam 3M sudah lebih baik, hal ini terlihat Halus Anak Kelompok B1 TK Negeri
pada saat proses kegiatan berlangsung anak Pembina 2 Kecamatan Blimbing Kota
sudah dapat mengikuti petunjuk guru Malang.
dengan baik dan ada anak yang lebih Pelaksanaan 3M (Melipat,
terampil membantu temannya untuk Menggunting, Menempel) dilaksanakan
mengajari cara melipat, menggunting dan melalui 3 tahap yaitu tahap pra tindakan,
menempel sesuai dengan petunjuk guru. siklus I dan siklus II. Terlaksananya
Rasa percaya diri anak pun lebih penerapan 3M dalam upaya meningkatkan
meningkat dalam kegiatan 3M, anak sudah kemampuan motorik halus ini karena
tidak ragu-ragu lagi dalam melaksanakan didukung oleh rancangan pembelajaran
kegiatan. yang memuat beberapa indikator tentang
Pada siklus II nilai ketuntasan motorik halus.
klasikal mencapai 75,35%, sehingga hasil Pada penelitian ini, guru mengajak
pembelajaran sudah memenuhi standar anak untuk melakukan kegiatan 3M
yang ditetapkan. Adanya anak yang belum dengan tema pekerjaan. Pada siklus I anak
tuntas pada siklus II dalam kegiatan 3M diajak untuk melakukan kegiatan 3M

4
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 3 No. 1. Januari – Juni 2017 (1-8)

dengan tema Pak Pos dan Pak Polisi. Anak segitiga sama kaki, persegi, dan persegi
terlihat senang dan bersemangat untuk panjang. 5) Mulai melakukan dengan
melaksanakan kegiatan yang telah pendekatan showing (tunjukkan), doing
dirancang oleh guru. Kekurangan yang (lakukan) dan telling (jelaskan). 6) Beri
terjadi pada siklus I yaitu guru belum pujian dan motivasi selama kegiatan 3M
mampu menguasai kelas, anak masih berlangsung. 7) Begitu pula hal yang
cenderung ramai dalam belajar, masih dilakukan dalam menggunting dan
banyak anak yang kurang percaya diri/ menempel, guru perlu memperagakan
ragu-ragu dalam kegiatan melipat sesuai terlebih dahulu bagaimana cara mengerja-
dengan tahapan yang telah dicontohkan kannya. 8) Anak diminta untuk menempel
oleh guru dan anak juga masih mengalami hasil guntingannya pada kertas yang agak
kesulitan dalam menggunting kertas tebal menggunakan lem dengan usaha dan
mengikuti garis. caranya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Pada siklus II anak diajak untuk Anak diberi kebebasan untuk menuangkan
melakukan kegiatan 3M dengan tema ide menyusun dan meng-atur hasil
Peternak dan Tukang Kayu, peneliti guntingannya tersebut, berikan stimulasi
mengadakan tanya jawab untuk serta pujian dari hasil karya-nya. 9) Guru
membangkit-kan rasa percaya diri, perlu berkeliling, mengamati,
memberikan penghargaan bagi anak yang berkomunikasi dan membantu anak yang
mau menyelesai-kan kegiatannya sampai mengalami kesulitan. 10) Bila terdapat
selesai dan menyiapkan bahan, media, anak yang mengalami kesulitan berikan
serta teknik yang kreatif dalam kegiatan pengarahan mengenai langkah-langkah
3M. pengerjaannya, hindari memberi bantuan
Keterampilan dan kemauan anak langsung, upayakan anak mengerjakan
dalam 3M sudah lebih baik, hal ini terlihat sendiri.
pada saat proses kegiatan berlangsung anak Hal ini sesuai dengan yang
sudah dapat mengikuti petunjuk guru dikemukakan Gordon & Browne dalam
dengan baik dan ada anak yang lebih Moeslichatoen(2004: 16) “Dalam
terampil membantu temannya untuk mengembangkan keterampilan motorik
mengajari cara melipat, menggunting dan diper-lukan keterampilan mengingat dan
menempel sesuai dengan petunjuk guru. mengalami. Anak mengingat gerakan
Rasa percaya diri anak pun lebih motorik yang telah dilakukan agar dapat
meningkat dalam kegiatan 3M, anak sudah melakukan perbaikan dan penghalusan
tidak ragu-ragu lagi dalam melaksanakan gerak”. Pengalaman yang diperoleh anak
kegiatan. Adanya anak yang belum tuntas dan keterampilan mengingat yang
pada siklus II dalam kegiatan 3M dimilikinya merupakan hal penting bagi
dikarenakan anak tersebut mengalami anak dalam memperoleh keterampilan
masalah di rumah sehingga kegiatan motorik tertentu, dengan kata lain
belajarnya terganggu. keterampilan motorik memerlukan latihan-
Adapun langkah-langkah latihan.
pelaksanaannya sebagai berikut: 1) Anak
diajak untuk menyebutkan warna kertas Peningkatan Keterampilan Motorik
lipat yang telah disediakan. 2) Anak Halus Melalui Penerapan 3M Pada
diperlihat-kan hasil yang sudah jadi. 3) Anak Kelompok B1 TK Negeri Pembina
Guru membagikan kertas lipat yang 2 Kecamatan Blimbing Kota Malang.
sebaiknya berwarna, sementara guru juga Penerapan 3M dapat meningkatkan
memegang beberapa lembar kertas. 4) keterampilan motorik halus anak. Hal ini
Guru mengajak anak untuk membuat dibuktikan dengan meningkatnya
bentuk kertas sesuai dengan lipatan yang keterampilan motorik halus anak dalam
akan dibuatnya. Misal: segitiga sama sisi, kegiatan 3M yang terdiri dari melipat,

5
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 3 No. 1. Januari – Juni 2017 (1-8)

menggunting dan menempel. Sebagaimana pada siklus II. Adanya peningkatan ini
dijelaskan oleh Dra. Sandra Talogo, Psi. mendukung tujuan penelitian yang di-
MSc. dalam Tabloid Nakita mengatakan ajukan bahwa penerapan 3M dapat
bahwa menggerak-gerakkan gunting, meningkatkan keterampilan motorik halus
mengikuti alur guntingan kertas anak di kelompok B1 TK Negeri Pembina
merupakan kegiatan yang efektif untuk 2 Kecamatan Blimbing Kota Malang.
mengasah kemampuan motorik halus
anakbegitu juga dengan kegiatan PENUTUP
menempel (Talogo, 2004). Kesimpulan
Terbukti pula berdasarkan data Berdasarkan hasil dan pembahasan
rekapitulasi kegiatan belajar anak dapat penelitian yang telah dipaparkan, maka
diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai
belajar anak dalam keterampilan motorik berikut: 1) Penerapan 3M dapat
halus anak melalui 3M (melipat, meningkatkan keterampilan motorik halus
menggunting, menempel). anak kelompok B1 di TK Negeri Pembina
Pada siklus I pertemuan 1 hasil 2 Kecamatan Blimbing Kota Malang dan
observasi penerapan 3M dalam upaya dilaksanakan sesuai dengan RKH yang
meningkatkan keterampilan motorik halus disesuaikan dengan kondisi sekolah serta
anak mencapai 48,96% dan pertemuan 2 kemampuan anak agar anak merasa
sebesar 60,07%. Diperoleh hasil rata-rata nyaman ketika melakukan kegiatan 3M.
sebesar 54,51% sehingga mengalami Adapun langkah-langkah pelaksanaannya
peningkatan pada siklus I sebesar 11,11%. sebagai berikut: a) Anak diajak untuk
Karena kemampuan motorik halus anak menyebutkan warna kertas lipat yang telah
dengan penerapan 3M belum mencapai disediakan. b) Anak diperlihatkan hasil
standar minimal 75%, maka peneliti yang sudah jadi. c) Guru membagikan
melanjutkan penelitian lagi pada siklus II. kertas lipat yang sebaiknya berwarna,
Pada penelitian siklus II pertemuan sementara guru juga memegang beberapa
1 mencapai 70,83% dan pertemuan 2 lembar kertas. d) Guru mengajak anak
sebesar 79,86%. Diperoleh hasil rata-rata untuk membuat bentuk kertas sesuai
sebesar 75,35% sehingga mengalami dengan lipatan yang akan dibuatnya. Misal:
peningkatan pada siklus II sebesar 9,03%. segitiga sama sisi, segitiga sama kaki,
Maka dapat dilihat bahwa ada peningkatan persegi, dan persegi panjang. e) Mulai
kemampuan motorik halus anak dengan melakukan dengan pendekatan showing
3M dari siklus I ke siklus II sebesar (tunjukkan), doing (lakukan) dan telling
20,84%. Hal ini menunjukkan bahwa (jelaskan). f) Beri pujian dan motivasi
keterampilan motorik halus anak dari selama kegiatan 3M berlangsung. g) Begitu
siklus I ke siklus II mengalami pula hal yang dilakukan dalam
peningkatan. Adanya anak yang belum menggunting dan menempel, guru perlu
tuntas pada siklus II dikarenakan anak memperagakan terlebih dahulu bagaimana
tersebut mengalami masalah di rumah cara mengerjakannya. h) Anak diminta
sehingga tidak ingin mengerjakan kegiatan untuk menempel hasil guntingannya pada
3M malah mengganggu temannya yang kertas yang agak tebal menggunakan lem
lain. Maka dari itu peningkatannya hanya dengan usaha dan caranya sendiri tanpa
mencapai 20,84% dan mempengaruhi bantuan orang lain. Anak diberi kebebasan
peningkatan yang terjadi secara klasikal untuk menuang-kan ide menyusun dan
pada siklus I ke siklus II. mengatur hasil guntingannya tersebut,
Tetapi karena keterampilan berikan stimulasi serta pujian dari hasil
motorik halus anak secara klasikal dengan karyanya. i) Guru perlu berkeliling,
penerapan 3M sudah mencapai 75,35%, mengamati, berkomunikasi dan membantu
maka peneliti mengakhiri penelitian ini anak yang mengalami kesulitan. j) Bila

6
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 3 No. 1. Januari – Juni 2017 (1-8)

terdapat anak yang mengalami kesulitan rumah dan atau membuat pekerjaan
berikan pengarahan mengenai langkah- rumahnya.Hasil penelitian ini dapat
langkah pengerjaan-nya, hindari memberi digunakan sebagai tambahan referensi
bantuan langsung, upayakan anak metode pengajaran dan bahan pertimbang-
mengerjakan sendiri. 2) Keterampilan an dalam memahami karakteristik serta
motorik halus dengan menerapkan 3M penanganan anak, khususnya untuk
dapat dikatakan meningkat dengan baik mengembangkan motorik halus anak
dan signifikan. Ketuntasan klasikal pada melalui kegiatan bermain. 2) Bagi Pendidik
siklus I dengan nilai rata-rata kelas 54,51% (Guru). Dalam kegiatan pembelajaran
dan ketuntasan klasikal siklus II dengan dilaksanakan sesuai dengan RKH yang
nilai rata-rata kelas 75,35%. Maka dapat disesuaikan dengan kondisi sekolah serta
dilihat ada peningkatan kemampuan kemampuan anak agar anak merasa
motorik halus anak dengan 3M dari siklus nyaman ketika melakukan kegiatan. Sangat
I ke siklus II sebesar 20,84% hal ini diperlukan untuk mempersiapkan alat dan
menunjukkan bahwa pada pembelajaran bahan yang digunakan sebaiknya yang
tersebut menarik perhatian anak, sehingga aman bagi anak, seperti penggunaan
anak lebih termotivasi. Adanya anak yang gunting berdasarkan bahannya. Sehingga
belum tuntas pada siklus II dikarenakan apa yang akan dikerjakan tampak lebih
anak tersebut mengalami masalah di rumah terencana dengan baik dan dapat
sehingga tidak ingin mengerjakan kegiatan mempengaruhi pencapaian yang didapat
3M malah mengganggu temannya yang oleh anak selain itu dapat dilakukan dengan
lain. Maka dari itu peningkatannya hanya penerapan kegiatan-kegiatan yang aktif,
mencapai 20,84% dan mempengaruhi kreatif dan menyenangkan sehingga anak
peningkatan yang terjadi secara klasikal tidak cepat merasa bosan. Serta dilakukan
pada siklus I ke siklus II. secara bertahap dan berulang-ulang sesuai
Saran dengan kemampuan anak. 3) Bagi Peneliti
Setelah mengetahui hasil dan Pendidikan. Penelitian ini dapat digunakan
kesimpulan selama penelitian berlangsung sebagai rujukan pengetahuan dan
pada anak kelompok B1 di TK Negeri pengalaman dalam kegiatan belajar
Pembina 2 Kecamatan Blimbing Kota mengajar sebagai contoh peningkatan
Malang, ada beberapa saran mengenai kemampuan motorik halus pada anak usia
perkembangan lebih lanjut merujuk pada dini melalui kegiatan 3M (melipat,
hasil penelitian tindakan kelas ini dan saran menggunting, menempel) ini, namun
yang membangun agar dapat mem-perbaiki kajiannya masih sangat terbatas yaitu pada
atau meningkatkan kualitas proses belajar bidang kemampuan motorik halus melalui
mengajar selanjutnya. 1) Saran bagi kegiatan 3M, sehingga masih diperlu-kan
lembaga (sekolah). Peralihan bentuk pengetahuan peningkatan kemampuan
pendidikan informal/keluarga ke motorik halus anak melalui kegiatan lain
formal/sekolah memerlukan kerjasama selain 3M.
antara orang tua dan sekolah (pendidik).
Sikap anak terhadap sekolah terutama akan
dipengaruhi oleh sikap orang tua mereka.
Sehingga diperlukan kepercayaan orang
tua terhadap sekolah (pendidik) yang
menggantikan tugasnya selama di sekolah.
Orang tua harus memperhatikan sekolah
anaknya dengan memperhatikan
pengalaman-pengalamannya dan meng-
hargai usaha-usahanya, menunjukkan
kerjasamanya dalam cara anak belajar di

7
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 3 No. 1. Januari – Juni 2017 (1-8)

Nomor 260 Tahun V


DAFTAR PUSTAKA (http://www.tabloid-
nakita.com/artikel.php3?edisi=052
Hildayani dkk, Rini. (2009). Psikologi 60&rubrik=prasekolah) diakses
Perkembangan Anak . Jakarta: tanggal 10 November 2011.
Universitas Terbuka
Moeslichatoen. (2004). Metode
Pengajaran di Taman Kanak-
kanak. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nurani Yuliani, Sujiono dkk. (2007).
Metode Pengembangan Kognitif.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Sriyani. (2011). Penerapan Metode
Demonstrasi Untuk Meningkatkan
Kemampuan Motorik Halus
Khususnya Dalam Melipat Pada
Anak Kelompok A Di TK Al
Hidayah Bendo Kota Blitar. (Tidak
diterbitkan), Skripsi: Universitas
Negeri Malang.
Talogo, Sandra. (2004). Kreatif Lewat
Menggunting dan Menempel.
(online), dalam Tabloid Nakita

Anda mungkin juga menyukai