Laporan Syerina.A 3.A Bu Kartika Bidan Keluarga
Laporan Syerina.A 3.A Bu Kartika Bidan Keluarga
DISUSUN OLEH :
3A KEBIDANAN
DOSEN PEMBIMBING :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah nya, sehingga kami penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang
berjudul “Asuhan Kebidanan Keluarga Pada Ny.T G1A0H0 Dengan Usia
Kehamilan 28 Minggu Tahun 2020”
Penulisan laporan ini sebagai salah satu syarat tugas mata kuliah Asuhan
Kebidanan Komunitas Di Kepulauan. Pembuatan laporan kasus ini tidak akan
terlaksana tanpa adanya kerjasama, bantuan, dukungan, bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami
sebagai penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Kartika Sri Dewi B, SST., M.Kes selaku dosen pembimbing yang banyak
memberikan pengarahan dalam penulisan laporan ini.
2. Ny’’T’’ yang bersedia untuk diambil sebagai klien dalam pembuatan
laporan tugas ini.
Penulis menyadari laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk
itu penulis mengharapkan adanya kritikan dan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini
dapat memberikan banyak manfaat bagi semua pihak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1.4.1 Mahasiswa...............................................................................................2
ii
2.6 Anemia dalam Kehamilan, Persalinan dan Pada Janin.....................................10
3.1 Kesimpulan......................................................................................................11
3.2 Saran................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut WHO kejadian anemia saat hamil berkisar anatara 20% sampai
89% dengan menetapkan Hb 11gr % sebagai dasarnya. Angka kejadian
anemia dalam kehamilan di Indonesia menunjukan nilai yang cukup tinggi.
(Manuaba. I.B.G).
Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan seluruh dunia dalam keadaan
hamil. Sebagian besar kehamilan ini berlangsung dengan aman. Namun,
sekitar sekitar 15% menderita komplikasi berat, dengan sepertiganya
merupakan komplikasi yang mengancam jiwa ibu. Komplikasi ini
mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta setiap tahun. (Saifudin,
2010).
8
5. Mahasiswa dapat mengetahui tentang Faktor resiko anemia
6. Mahasiswa dapat mengetahui tentang Anemia dalam kehamilan,
persalinan dan pada janin
1.4. Manfaat
9
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Penyebab paling umum dari anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat
besi, hal ini penting dilakukan pemeriksaan untuk anemia pada kunjungan
pertama kehamilan bahkan jika tidak mengalami anemia pada saat kunjungan
pertama, masih mungkin terjadi anemia untuk kunjungan berikutnya (Proverawati
2011).
10
Anemia juga disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan yang
mengandung zat besi atau adanya gangguan penyerapan zat besi dalam tubuh
(Wibisono,Hermawan dkk,2009).
11
pengenceran darah (hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi dengan
peningkatan volume plasma 30%-40%, peningkatan sel darah 18%-30% dan
hemoglobin 19%. Secara fisiologis hemodilusi untuk membantu meringankan
kerja jantung. Hemodulusi terjadi sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai
puncaknya pada kehamilan 32-36 minggu. Bila hemoglobin ibu sebelum hamil
berkisar 11 gr% maka dengan terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia
hamil fisiologis dan Hb ibu akan menjadi 9,5-10 gr%.
12
2.5.2 Paritas
Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah di alami oleh ibu
baik lahir hidup maupun lahir mati. Paritas 1-3 merupakan paritas I paling
aman di tinjau dari sudut kematian maternal paritas I dan parits tinggi
(lebih dari 3) mempunyai angka kematian lebih tinggi. Resiko pada paritas
1 dapat di kurangi atau di cegah dengan keluarga berencana. Sebagian
kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak direncanakan ( Sarwono,
2010 ).
Setelah kehamilan yang ketiga resiko anemia (kurang darah)
meningkat. Hal di sebabkan karena pada kehamilan yang berulang
menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah dan dinding uterus yang
biasanya mempengaruhi sirkulasi nutrisi ke janin.
2.5.3 Status Gizi Ibu Hamil
Anemia merupakan salah satu masalah utama penyebab angka
kematian ibu di Indonesia dan sering terjadi pada ibu hamil. Biasanya
Anemia di temukan pada wania hamil yang jarang mengkonsumsi sayuran
segar, khususnya jenis daun-daunan hiaju yang mentah ataupun makanan
yang kandungan protein hewani.
Status gizi dinilai berdasarkan perhitungan Antropometri WHO
NCHS ( National Center Of Health Statistic ), yaitu pengukuran dan
berbagai dimensi fisik tubuh seperti barat terhadap umur (BB/U), tinggi
badan terhadap umur (TB/U) dan berat badan terhadap tinggi badan
terhadap tinggi badan (BB/TB) dan di kelompokkan. Menurut klasifikasi
Departemen Kesehatan Indonesia menjadi gizi buruk (BB/U < 60 %), gizi
kurang (BB/U 60-80%) dan gizi lebih (BB/U > 110%).
Ibu hamil memerlukan jumlah zat gizi yang relative besar. Hal ini
berkaitan dengan pertumbuhan janin di dalam kandungan. Peningkatan
kebutuhan zat gizi ini terutama berupa vitamin B1, (Thiamin), Vitami E2
(Riboflapin), Vitamin A,D dan B1, Mineral,La, dan Fe.
Kondisi gizi dan komsumsi ibu hamil yang kurang akan
menyebabkan anemia dan berpengaruh terhadap kondisi janin dan bayi
13
yang di lahirkan. Kekurangan gizi pada saat hamil akan menimbulkan
berbagai kesulitan. Oleh karena itu, kecukupan gizi yang dianjurkan bayi
ibu hamil harus dapat terpenuhi. ( Hadju Veni, 2004 hal 11 ).
2.5.4 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan atau
kognitif yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.
Pengetahuan lebih bersifat pengenalan suatu benda secara subjektif.
Keadaan anemia ini bisa disebabkan karena pengetahuan ibu hamil tentang
gizi yang rendah, sehingga masalah konsumsi dari menu makanaan masih
rendah dan tidak teratur. Selain memang jumlah zat besi yang dapat di
serap dari bahan makanaan hanya sedikit.
Kurangnya pengetahuan dan salah konsep tentang kebutuhan gizi
dan nilai pangan adalah umum dijumpai setiap negara di dunia.
Kemiskinan dan kekurangan persediaan pangan yang bergizi merupakaan
faktor penting masalah kurang gizi. Sebab lain yang penting dari gangguan
gizi adalah kurangnya pengetahuan gizi atau kemampuan untuk
menerapkan informasi dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata
perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan, menurut Roger (1974).
14
g. Mola hidatidosa
h. Hiperemesis gravidarum
i. Perdarahan anterpartum
j. Ketuban pecah dini (KPD)
2.6.2 Bahaya Anemia dalam Persalinan
a. Gangguan kekuatan his
b. Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar
c. Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering
memerlukan tindakan operasi kebidanan.
d. Kala tiga dapat di ikuti retensio placenta dan perdarahan post partum
karena atonia uteri.
e. Kala empat dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia
uteri.
2.6.3 Bahaya Anemia Bagi Janin
Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai keutuhan
dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan
metabolism tubuh sehingga menggangu pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam rahim. Akibat anemia dapat terjadi gangguan dan bentuk :
a. Kematian intra uteri
b. Persalinan prematuritas tinggi
c. Berat badan lahir rendah (BBLR)
d. Kelahiran dengan anemia
e. Dapat terjadi cacat bawaan
f. Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
g. Intelegensi rendah, oleh karena kekurangan oksigen dan nutrisi yang
menghambat pertumbuhan janin.
15
16
BAB III
TINJAUAN KASUS
TAHUN 2020
SUBJEKTIF
1. Biodata
Nama Ibu : Ny.T Nama Suami : Tn.R
Umur : 25 th Umur : 26 th
Agama : islam Agama : islam
Suku : Melayu Suku : Batak
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : jl. Raja H.Fisabilillah Perum Ceruk Permata Blok Ruby No 12
2. Keluhan Utama : Tidak Ada Keluhan
3. Riwayat haid
17
Siklus hari : 28 hari Disminorhea : tidak ada
Teratur/tidak : teratur HPHT : 22-01-2020
Lama haid : ±6 hari TP : 29-10-2020
4. Riwayat Kehamilan Persalinan dan Nifas yang Lalu
a. Nutrisi
1) Makan
Jenis : nasi dan lauk pauk
Porsi : sedang
Frekuensi : 2-3x/hari
2) Minum
Jenis : air putih
Frekuensi : 7-8 gelas/hari
b. Eliminasi
1) BAK
Frekuensi : 5-6x/hari
Warna : kuning jernih
2) BAB
Frekuensi : 1-2x/hari
Konsistensi : lunak
c. Istirahat
Tidur siang : 1-2 jam/hari
Tidur malam : 6-7 jam/hari
18
d. Personal Hygiene
Mandi : 2x/hari
Gosok gigi : 3x/hari
Ganti pakaian dalam : 3-4x/hari
e. Data Psikososial
Pandangan ibu dan keluarga terhadap kehamilan : senang
PLANNING
Pols: 80x/i
RR: 24x/i
Suhu: 36 c
LILA: 26 cm
Hb: 10gr%
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan ibu yang sering lelah itu terjadi
karena kurangnya nutrisi yang masuk kedalam tubuh ibu, maka ibunya
mengalami penurunan kadar Hb sehingga ibu merasa lelah dan lemas.
3. Memberikan penkes tentang gizi bagi ibu hamil, yaitu bahwa ibu hamil
harus mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, yaitu makanan
19
yang mengandung karbohidrat yang dapat diperoleh ibu dari nasi, jagung,
kentang dan gandum. Makanan yang mengandung protein, yang dapat
diperoleh ibu dari ikan, tempe, tahu dan telur. Makanan yang mengandung
lemak yang dapat diperoleh ibu dari santan, dan margarine. Makanan yang
,mengandung vitamin yang dapat diperoleh ibu dari buah-buhan seperti
pepaya, jeruk. Makanan yang mengandung mineral dapat diperoleh ibu
dari air yang diminumnya seperti air putih.
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, yaitu dengan mengurangi
aktivitas ibu, tidur siang 2 jam dan tidur malam 8 jam. Mengurangi
aktivitas ibu agar ibu tidak terlalu lelah dan capek.
5. Memberikan tablet Fe pada ibu, gunanya untuk menambah darah ibu
6. Mengajarkan cara mengkonsumsi tablet Fe yang benar yaitu tidak
mengkonsumsi tablet Fe dengan air teh, karena akan menghambat absorbsi
zat besinya bagi tubuh ibu
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang, apabila ibu
merasakan pusing, atau masalah ibu yang sering capek tidak bisa diatasi
juga
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kehamilan di definisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. (Sarwono, 2008 : hal
213). Kehamilan, persalinan dan nifas pada dasarnya merupakan proses alamiah
yang di alami oleh seorang wanita.
Penyebab paling umum dari anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat
besi, hal ini penting dilakukan pemeriksaan untuk anemia pada kunjungan
pertama kehamilan bahkan jika tidak mengalami anemia pada saat kunjungan
pertama, masih mungkin terjadi anemia untuk kunjungan berikutnya (Proverawati
2011).
Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan
pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat di ketahui data dasar kesehatan ibu
tersebut, dalam pemeriksaan kesehatan di sertai pemeriksaan laboratorium
termasuk pemeriksaan tinja sehingga di ketahui adanya infeksi parasit. (Manuaba,
I. B. G. 2010).
Pengobatan efektif anemia pada ibu hamil dilakukan dengan menghilangkan
penyebabnya atau memperbaiki kelainan primernya. Suplemen besi, asam folat,
dan vitamin B12 bisa diberikan pada penderita anemia akibat pendarahan dan
defisiensi besi. Hasil penelitian Sood, S K membuktikan bahwa wanita hamil
yang mendapat pil besi ditambah dengan asam folat dan vitamin B12 kadar Hbnya
naik lebih tinggi dari pada wanita hamil yang mendapatkan pil besi saja.
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Reni Yuli Astutik, Dwi Ertiana, Dkk. 2018. Anemia Dalam Kehamilan. Jember:
CV. Pustaka Abadi