Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DIKEPULAUAN

“ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA PADA NY.T G1A0H0 DENGAN


ANEMIA RINGAN
TAHUN 2020”

DISUSUN OLEH :

3A KEBIDANAN

SYERINA ADELLA (PO7224218 1815)

DOSEN PEMBIMBING :

KARTIKA SRI DEWI B, SST., M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGPINANG
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah nya, sehingga kami penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang
berjudul “Asuhan Kebidanan Keluarga Pada Ny.T G1A0H0 Dengan Usia
Kehamilan 28 Minggu Tahun 2020”

Penulisan laporan ini sebagai salah satu syarat tugas mata kuliah Asuhan
Kebidanan Komunitas Di Kepulauan. Pembuatan laporan kasus ini tidak akan
terlaksana tanpa adanya kerjasama, bantuan, dukungan, bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami
sebagai penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Kartika Sri Dewi B, SST., M.Kes selaku dosen pembimbing yang banyak
memberikan pengarahan dalam penulisan laporan ini.
2. Ny’’T’’ yang bersedia untuk diambil sebagai klien dalam pembuatan
laporan tugas ini.
Penulis menyadari laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk
itu penulis mengharapkan adanya kritikan dan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini
dapat memberikan banyak manfaat bagi semua pihak.

Tanjungpinang, 16 Agustus 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................1

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum..........................................................................................2

1.3.2 Tujuan Khusus.........................................................................................2

1.4 Manfaat

1.4.1 Mahasiswa...............................................................................................2

1.4.2 Institusi Pendidikan.................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Anemia..................................................................................................4

2.2 Etiologi Anemia..................................................................................................4

2.3 Patofisiologi Anemia..........................................................................................6

2.4 Tanda-Tanda Anemia.........................................................................................9

2.5 Faktor Resiko Anemia......................................................................................10

ii
2.6 Anemia dalam Kehamilan, Persalinan dan Pada Janin.....................................10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................................11

3.2 Saran................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut WHO kejadian anemia saat hamil berkisar anatara 20% sampai
89% dengan menetapkan Hb 11gr % sebagai dasarnya. Angka kejadian
anemia dalam kehamilan di Indonesia menunjukan nilai yang cukup tinggi.
(Manuaba. I.B.G).
Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan seluruh dunia dalam keadaan
hamil. Sebagian besar kehamilan ini berlangsung dengan aman. Namun,
sekitar sekitar 15% menderita komplikasi berat, dengan sepertiganya
merupakan komplikasi yang mengancam jiwa ibu. Komplikasi ini
mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta setiap tahun. (Saifudin,
2010).

1.1 Rumusan Masalah


1. Definisi anemia ?
2. Etiologi anemia ?
3. Patofisiologi anemia ?
4. Tanda-tanda anemia dalam kehamilan ?
5. Faktor resiko anemia pada ibu hamil ?
6. Bahaya Anemia dalam Kehamilan, Persalian, dan Pada Janin ?
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah membaca tugas ini, diharapkan pembaca mengetahui dan
memahami tentang Asuhan kebidanan keluarga
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang Definisi dari anemia
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang Etiologi anemia
3. Mahasiswa dapat mengetahui tentang Patofisiologi anemia
4. Mahasiswa dapat mengetahui tentang Tanda-tanda anemia

8
5. Mahasiswa dapat mengetahui tentang Faktor resiko anemia
6. Mahasiswa dapat mengetahui tentang Anemia dalam kehamilan,
persalinan dan pada janin

1.4. Manfaat

1.4.1. Bagi Mahasiswa

Untuk menambah ilmu pengetahuan tentang Asuhan Bidan


keluarga

1.4.2. Bagi Institusi Pendidikan

Untuk dapat dijadikan bahan pembelajaran dan referensi


tambahan di Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang.

9
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Definisi Anemia

Ibu hamil dikatakan anemia jika hemoglobin darahnya kurang dari 11 gr %.


Bahaya anemia pada ibu hamil tidak hanya berpengaruh pada keselamatan dirinya
saja, tetapi juga pada janin yang dikandungnya (wibisono, Hermawan,dkk 2009).

Penyebab paling umum dari anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat
besi, hal ini penting dilakukan pemeriksaan untuk anemia pada kunjungan
pertama kehamilan bahkan jika tidak mengalami anemia pada saat kunjungan
pertama, masih mungkin terjadi anemia untuk kunjungan berikutnya (Proverawati
2011).

10
Anemia juga disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan yang
mengandung zat besi atau adanya gangguan penyerapan zat besi dalam tubuh
(Wibisono,Hermawan dkk,2009).

2.2 Etiologi Anemia


Penyebab pada kehamilan antara lain adalah :
a. Kekurangan gizi (malnutrisi)
b. Kurang zat besi dalam diet
c. Mal absorpsi
d. Kehilangan darah banyak, persalinan yang lalu.
e. Penyakit-penyakit kronik : TBC, Paru, cacing usus, malaria, dan
Iain-lain.

Dua penyebab yang paling sering ditemukan adalah anemia akibat


defisiensi besi dan perdarahan :
a. Defisiensi zat besi
Gastrointestinal dapat menghambat suplai makanan dalam lambung
sehingga kadar zat besi yang dikandung didalam makanan tidak dapat
diserap dengan baik oleh tubuh.
b. Perdarahan
Perdarahan dapat disebabkan karena persalinan, menstruasi

2.3 Patofisiologi Anemia

Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah (hypervolemia).


Hypervolemia merupakan  hasil dari peningkatan volume plasma dan eritrosit (sel
darah merah) yang berada dalam tubuh tetapi peningkatan ini tidak seimbang
yaitu volume plasma peningkatannya jauh lebih besar sehingga member efek yaitu
konsentrasi hemoglobin berkurang dari 12 g/100 ml. (Sarwono,2010 hal 450-451).

11
pengenceran darah (hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi dengan
peningkatan volume plasma 30%-40%, peningkatan sel darah 18%-30% dan
hemoglobin 19%. Secara fisiologis hemodilusi untuk membantu meringankan
kerja jantung. Hemodulusi terjadi sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai
puncaknya pada kehamilan 32-36 minggu. Bila hemoglobin ibu sebelum hamil
berkisar 11 gr% maka dengan terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia
hamil fisiologis dan Hb ibu akan menjadi 9,5-10 gr%.

2.4 Tanda-Tanda Anemia Dalam Kehamilan


1. Tubuh ibu hamil cenderung terlihat lemah dan lemas
2. Nafsu makan dan konsentrasi menurun
3. Sakit kepala, pandangan berkunang-kunang
4. Wajah, selaput lendir mata, kelopak mata, bibir dan kuku penderita terlihat
pucat
5. Sering mengantuk dan malaise
2.5 Faktor Resiko Anemia Pada Ibu Hamil
2.5.1 Umur
Umur ibu adalah lama waktu hidup atau sejak dilahirkan sampai
ibu tersebut hamil. Ada banyak hal yang menyebabkan terjadinya berbagai
komplikasi pada masa kehamilan diantaranya adalah umur ibu pada saat
hamil. Jika umur ibu terlalu muda yaitu usia kurang dari 20 tahun, secara
fisik dan panggul belum berkembang optimal sehingga dapat
mengakibatkan resiko kesakitan dan kematian pada masa kehamilan,
dimana pada usia kurang dari 20 tahun ibu takut terjadi perubahan pada
postur tubuhnya atau takut gemuk.
Ibu cenderung mengurangi makan sehingga asupan gizi termasuk
asupan zat besi kurang yang berakibat bisa terjadi anemia. Sedangkan pada
usia di ats 35 tahun, kondisi kesehatan ibu mulai menurun, fungsi rahim
mulai menurun, serta meningkatkan komplikasi medis pada kehamilan
sampai persalinan (Anonim, 2010).

12
2.5.2 Paritas
Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah di alami oleh ibu
baik lahir hidup maupun lahir mati. Paritas 1-3 merupakan paritas I paling
aman di tinjau dari sudut kematian maternal paritas I dan parits tinggi
(lebih dari 3) mempunyai angka kematian lebih tinggi. Resiko pada paritas
1 dapat di kurangi atau di cegah dengan keluarga berencana. Sebagian
kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak direncanakan ( Sarwono,
2010 ).
Setelah kehamilan yang ketiga resiko anemia (kurang darah)
meningkat. Hal di sebabkan karena pada kehamilan yang berulang
menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah dan dinding uterus yang
biasanya mempengaruhi sirkulasi nutrisi ke janin.
2.5.3 Status Gizi Ibu Hamil
Anemia merupakan salah satu masalah utama penyebab angka
kematian ibu di Indonesia dan sering terjadi pada ibu hamil. Biasanya
Anemia di temukan pada wania hamil yang jarang mengkonsumsi sayuran
segar, khususnya jenis daun-daunan hiaju yang mentah ataupun makanan
yang kandungan protein hewani.
Status gizi dinilai berdasarkan perhitungan Antropometri WHO
NCHS ( National Center Of Health Statistic ), yaitu pengukuran dan
berbagai dimensi fisik tubuh seperti barat terhadap umur (BB/U), tinggi
badan terhadap umur (TB/U) dan berat badan terhadap tinggi badan
terhadap tinggi badan (BB/TB) dan di kelompokkan. Menurut klasifikasi
Departemen Kesehatan Indonesia menjadi gizi buruk (BB/U < 60 %), gizi
kurang (BB/U 60-80%) dan gizi lebih (BB/U > 110%).
Ibu hamil memerlukan jumlah zat gizi yang relative besar. Hal ini
berkaitan dengan pertumbuhan janin di dalam kandungan. Peningkatan
kebutuhan zat gizi ini terutama berupa vitamin B1, (Thiamin), Vitami E2
(Riboflapin), Vitamin A,D dan B1, Mineral,La, dan Fe.
Kondisi gizi dan komsumsi ibu hamil yang kurang akan
menyebabkan anemia dan berpengaruh terhadap kondisi janin dan bayi

13
yang di lahirkan. Kekurangan gizi pada saat hamil akan menimbulkan
berbagai kesulitan. Oleh karena itu, kecukupan gizi yang dianjurkan bayi
ibu hamil harus dapat terpenuhi. ( Hadju Veni, 2004 hal 11 ).
2.5.4 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan atau
kognitif yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.
Pengetahuan lebih bersifat pengenalan suatu benda secara subjektif. 
Keadaan anemia ini bisa disebabkan karena pengetahuan ibu hamil tentang
gizi yang rendah, sehingga masalah konsumsi dari menu makanaan masih
rendah dan tidak teratur.  Selain memang jumlah zat besi yang dapat di
serap dari bahan makanaan hanya sedikit. 
Kurangnya pengetahuan dan salah konsep tentang kebutuhan gizi
dan nilai pangan adalah  umum dijumpai setiap negara di dunia.
Kemiskinan dan kekurangan persediaan pangan yang bergizi merupakaan
faktor penting masalah kurang gizi. Sebab lain yang penting dari gangguan
gizi adalah kurangnya pengetahuan gizi atau kemampuan untuk
menerapkan informasi dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian  ternyata
perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan, menurut Roger (1974).

2.6 Bahaya Anemia dalam Kehamilan, Persalian, Nifas dan Janin


2.6.1 Bahaya Anemia dalam Kehamialan
a. Resiko terjadi abortus
b. Persalinan permaturus
c. Hambatan tumbuh kembang janin dalam Rahim
d. Mudah menjadi infeksi
e. Ancaman dekompensasi kordis (Hb <6 gr %)
f. Mengancam jiwa dan kehidupan ibu

14
g. Mola hidatidosa
h. Hiperemesis gravidarum
i. Perdarahan anterpartum
j. Ketuban pecah dini (KPD)
2.6.2 Bahaya Anemia dalam Persalinan
a. Gangguan kekuatan his
b. Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar
c. Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering
memerlukan tindakan operasi kebidanan.
d. Kala tiga dapat di ikuti retensio placenta dan perdarahan post partum
karena atonia uteri.
e. Kala empat dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia
uteri.
2.6.3 Bahaya Anemia Bagi Janin
Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai keutuhan
dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan
metabolism tubuh sehingga menggangu pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam rahim. Akibat anemia dapat terjadi gangguan dan bentuk :
a. Kematian intra uteri
b. Persalinan prematuritas tinggi
c. Berat badan lahir rendah (BBLR)
d. Kelahiran dengan anemia
e. Dapat terjadi cacat bawaan
f. Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
g. Intelegensi rendah, oleh karena kekurangan oksigen dan nutrisi yang
menghambat pertumbuhan janin.

15
16
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA PADA NY.T G1A0H0

DENGAN USIA KEHAMILAN 7 MINGGU

TAHUN 2020

Tanggal : 16 Agustus 2020

Pukul : 10.00 WIB

SUBJEKTIF

1. Biodata
Nama Ibu : Ny.T Nama Suami : Tn.R
Umur : 25 th Umur : 26 th
Agama : islam Agama : islam
Suku : Melayu Suku : Batak
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : jl. Raja H.Fisabilillah Perum Ceruk Permata Blok Ruby No 12
2. Keluhan Utama : Tidak Ada Keluhan
3. Riwayat haid

Menarche : 13 tahun Masalah : tidak ada

17
Siklus hari : 28 hari Disminorhea : tidak ada
Teratur/tidak : teratur HPHT : 22-01-2020
Lama haid : ±6 hari TP : 29-10-2020
4. Riwayat Kehamilan Persalinan dan Nifas yang Lalu

Tgl Tempat Komplikasi Bayi Nifas


Anak
lahir / Uk Jenis persalin Ponolong Pb/bb/ Keadaa Keadaa
ke- Bayi Ibu
umur an jk n n
Hamil
ini

5. Pemenuhan Kebiasaan Sehari-hari

a. Nutrisi
1) Makan
Jenis : nasi dan lauk pauk
Porsi : sedang
Frekuensi : 2-3x/hari
2) Minum
Jenis : air putih
Frekuensi : 7-8 gelas/hari
b. Eliminasi
1) BAK
Frekuensi : 5-6x/hari
Warna : kuning jernih
2) BAB
Frekuensi : 1-2x/hari
Konsistensi : lunak
c. Istirahat
Tidur siang : 1-2 jam/hari
Tidur malam : 6-7 jam/hari

18
d. Personal Hygiene
Mandi : 2x/hari
Gosok gigi : 3x/hari
Ganti pakaian dalam : 3-4x/hari
e. Data Psikososial
Pandangan ibu dan keluarga terhadap kehamilan : senang

OBJEKTIF : Melakukan penyuluhan tentang Anemia kepada ibu hamil

ASSESMENT : Memberikan pendidikan kesehatan tentang Anemia

PLANNING

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu:

TD: 100/70 mmHg

Pols: 80x/i

RR: 24x/i

Suhu: 36 c

LILA: 26 cm

Hb: 10gr%

2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan ibu yang sering lelah itu terjadi
karena kurangnya nutrisi yang masuk kedalam tubuh ibu, maka ibunya
mengalami penurunan kadar Hb sehingga ibu merasa lelah dan lemas.
3. Memberikan penkes tentang gizi bagi ibu hamil, yaitu bahwa ibu hamil
harus mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, yaitu makanan

19
yang mengandung karbohidrat yang dapat diperoleh ibu dari nasi, jagung,
kentang dan gandum. Makanan yang mengandung protein, yang dapat
diperoleh ibu dari ikan, tempe, tahu dan telur. Makanan yang mengandung
lemak yang dapat diperoleh ibu dari santan, dan margarine. Makanan yang
,mengandung vitamin yang dapat diperoleh ibu dari buah-buhan seperti
pepaya, jeruk. Makanan yang mengandung mineral dapat diperoleh ibu
dari air yang diminumnya seperti air putih.
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, yaitu dengan mengurangi
aktivitas ibu, tidur siang 2 jam dan tidur malam 8 jam. Mengurangi
aktivitas ibu agar ibu tidak terlalu lelah dan capek.
5. Memberikan tablet Fe pada ibu, gunanya untuk menambah darah ibu
6. Mengajarkan cara mengkonsumsi tablet Fe yang benar yaitu tidak
mengkonsumsi tablet Fe dengan air teh, karena akan menghambat absorbsi
zat besinya bagi tubuh ibu
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang, apabila ibu
merasakan pusing, atau masalah ibu yang sering capek tidak bisa diatasi
juga

20
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kehamilan di definisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan  dari spermatozoa
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. (Sarwono, 2008 : hal
213). Kehamilan, persalinan dan nifas pada dasarnya merupakan proses alamiah
yang di alami oleh seorang  wanita.
Penyebab paling umum dari anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat
besi, hal ini penting dilakukan pemeriksaan untuk anemia pada kunjungan
pertama kehamilan bahkan jika tidak mengalami anemia pada saat kunjungan
pertama, masih mungkin terjadi anemia untuk kunjungan berikutnya (Proverawati
2011).
Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan
pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat di ketahui data dasar kesehatan ibu
tersebut, dalam pemeriksaan kesehatan di sertai pemeriksaan laboratorium
termasuk pemeriksaan tinja sehingga di ketahui adanya infeksi parasit. (Manuaba,
I. B. G. 2010).
Pengobatan efektif anemia pada ibu hamil dilakukan dengan menghilangkan
penyebabnya atau memperbaiki kelainan primernya. Suplemen besi, asam folat,
dan vitamin B12 bisa diberikan pada penderita anemia akibat pendarahan dan
defisiensi besi. Hasil penelitian Sood, S K membuktikan bahwa wanita hamil
yang mendapat pil besi ditambah dengan asam folat dan vitamin B12 kadar Hbnya
naik lebih tinggi dari pada wanita hamil yang mendapatkan pil besi saja.

4.2 Saran

Pada saat pembuatan makalah penulis menyadari bahwa banyak kesalahan


dan jauh dari kesempurnaan, dengan sebuah pedoman yang bisa di pertanggung
jawab kan dari sumber penulis akan memperbaiki makalah tersebut, oleh sebab itu
penulis mengharapkan kritik dan sarannya mengenai pembahasan makalah.

DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga

Sarwono, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina


Pustaka

Wibisino, Herman, Dkk. 2009. Solusi Sehat Seputar Kehamilan. Jakarta: PT


AgroMedia Pustaka

Reni Yuli Astutik, Dwi Ertiana, Dkk. 2018. Anemia Dalam Kehamilan. Jember:
CV. Pustaka Abadi

Anda mungkin juga menyukai