MATA KULIAH
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI
Disusun Oleh :
1515442005
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2016
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang praktikum ini adalah karena di jurusan Geografi FMIPA UNM
terdapat kurikulum yang mewajibkan di adakannya praktek lapangan pada setiap
mata kuliah yang memungkinkan untuk di adakannya praktek lapangan termasuk
mata kuliah meteorologi dan klimatologi ini di mana sudah di tetapkan bahwa
wajibnya di adakan praktek dengan jumlah jam praktek 8 jam (1 hari) dengan pokok
bahasan yang akan dipraktekkan antara lain : curah hujan, tekanan udara, kelembaban
udara, temperature radiasi matahari, intensitas penyinaran matahari, penguapan dan
kecepatan angin serta alat-alat yang berkaitan dengan bahasan pokok di atas yang
pada kesempatan kali ini praktek lapangan akan di adakan di dua tempat berbeda.
Pelaksanaan praktek lapang ini yang dilaksanakan pada hari selasa tanggal 12
April 2016 di Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten
Maros dan di Stasiun Maritim Paotere Makassar. Berdasarkan mata kuliah
Metereologi dan Klimatologi yang diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam
mengikuti proses perkuliahan.
B. Tujuan
Untuk menambah wawasan serta pemahaman mengenai unsur-unsur
pembentukan cuaca/iklim, serta untuk mengetahui dan memahami cara kerja alat-alat
meteorologi/klimatologi mengenai pengukuran suhu (temperatur), curah hujan,
tekanan udara, kelembaban udara, radiasi matahari, penguapan, dan pengukuran arah
dan kecepatan angin. serta dapat mengumpulkan dan mengolah datanya serta untuk
mengetahui fungsi-fungsi dari alat-alat tersebut. Praktek lapangan di laksanakan di
dua tempat berbeda yakni di stasiun maritim paotere makassar dan di BMKG
kabupaten maros pada tanggal 12 April 2016.
2
C. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah dapat menambah wawasan dan pemahaman
serta pengetahuan para Mahasiswa tentang unsur-unsur pembentukan cuaca/iklim,
juga dapat menambah pengetahuan dan kemampuan mahasiswa di dalam memahami
cara kerja alat-alat meteorologi/klimatologi mengenai pengukuran suhu (temperatur),
curah hujan, tekanan udara, kelembaban udara, radiasi matahari, penguapan, dan
pengukuran arah dan kecepatan angin. serta dapat mengumpulkan dan mengolah
datanya, serta fungsi- fungsi dari setiap alat di atas.
3
BAB II
METODE
4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi alat
Manfaat:
panci penguapan yaitu untuk mengetahui
besarnya penguapan radiasi langsung dari
matahari.
5
Bagian alat:
1. Panic untuk menampung air yang
berdiameter 120cm dan tinggi 30
cm
2. Hook geunge (batang berskala)
untuk mengetahui ketinggian air
dalam panci.
3. Stiff well (bejana) berfungsi
sebagai peredam gelombang
ketika terjadi getaran pada panci.
4. Kayu penopang untuk menyangga
panci sehingga tidak bersentuhan
dengan tanah karena tanah yang
mengandung panas dapat
menambah penguapan dan hal itu
akan mengurangi keakuratan
pengukuran panci penguapan.
5. Thermometer apung untuk
mengukur suhu air permukaan.
6
Manfaat:
penakar curah hujan tipe hellman berfungsi
untuk mengukur intensitas curah hujan.
Bagian alat:
1. Bibir atau mulut corong
berfungsi sebagai tempat
masuknya air hujan.
2. Logam selubung alat yang
berbentuk selinder dann
berpintu lebar menyerupai
corong.
3. Penampung air berfungsi untuk
menampung air hujan yang
masuk ke dalam alat.
4. Pelampung, terletak di dalam
penampung air berfungsi untuk
mengikuti pergerakan naik
turunnya air di dalam
penampung kemudian membantu
untuk menggerakkan pena
pencatatan untuk mencatak data
hasil ukur curah hujan.
5. Pias Hellman, terpasang
melingkar pada selinder Hellman
tempak grafik data tertera.
6. Pena pencatatan berfungsi untuk
mencatat intensitas hujan pada
grafik ukur.
7. Jam hellman berbentuk selinder
yang berputar dengan bantuan
kunci pemutar.
8. Pipa penghubung corong dengan
penampung berfungsi untuk
menghubungkan antara corong
dengan penampung.
9. Pipa happel berfungsi untuk
menyalurkan air yang tumpah
dari penampung.
10. Gelas ukur berskala berfungsi
untuk mengukur skala curah
hujan.
7
3 Penakar hujan tipe OBS Cara kerja:
Air hujan yang jatuh kepermukaan bumi
akan masuk melalui mulut corong dan
diteruskan kedalam bak penampung yang
dialirkan melalui pipa sempit yang ada di
ujung corong penakar, untuk kemudian di
tampung sementara lalu setelah itu
kemudian air dalam tabung tersebut
ditakar dengan cara air yang berada dalam
reservoir dikeluarkan melalui kran dan
diamasukkan dalam gelas ukur. Lalu
jumlah intensistas hujan dapat di ukur dan
di lihat melalui skala yang terdapat pada
gelas ukur. Penunjukan intensitas air
dalam gelas ukur menunjukkan jumlah
curah hujan dalam 1 hari (24 ajam).
Bila tidak ada hujan,maka
data ditulis (-)
Bila hujan lebih kecil
dibulatkan ke nol (0)
Bila hujan lebih besar dari
nol ditulis (1)
Manfaat:
Bagian alat:
8
mengukur jumlah air yang
tertampung sekaligus untuk
menentukan jumlah
intensitas curah hujan.
5. Kaki dan dasar alat
berfungsi sebagai
penyanggah untuk
mempertahankan posisi dan
keseimbangan dari penakar
hujan tipe OBS
9
5 Thermometer minimum Cara kerja:
10
sehingga air raksa dalam pipa kapiler
bergerak turun dan menyusut.
Manfaat:
Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu
udara. Pada saat pengukuran alat ini
dipasang berdampingan dengan bola kering
pada tiang statis
Bagian alat:
1. Tabung gelas.
2. Pipa kapiler.
3. Bak air.
4. Kain basah
11
Cara kerja alat ini berdasarkan ada tidaknya
cahaya matahari dimana ketika ada cahaya
matahari yang menyinari lensa atau bola
bening tersebut maka cahaya matahari
tersebut akan terfokuskan pada satu titik lalu
akan membentuk suatu percikan api di
karenakan energy panas yang memusak
pada satu titik lalu kemudian membakar
kertas pias tersebut namun perlu di ketahui
bahwa kertas pias hanya akan terbakar
jika kekuatan sinar matahari 0,3 kalori
atau lebih. Selisih antara lebar kertas
dengan parit kurang lebih 0.3 mm
sehingga musah dipasang dan dilepaskan
terutama pada waktu basah oleh air hujan.
Tebal kertas kurang lebih 0,4 mm. garis
tanda jam berwarna putih melintang
terhadap pembakaran. Sehingga pada
dasarnya alat ini hanya akan bekerja dengan
maksimal jika matahari bersinar carah yakni
intensitas sinar matahari antara 0,3 kalori
cm-2 menit -1 Selanjutnya hasil dari bekas-
bekas pembakaran kertas pias-pias ini
selanjutnya akan di ukur menggunakan
mistar skala khusus
Manfaat:
Fungsi alat ini yaitu untuk mengetahui /
lamanya penyinaran matahari dalam satuan
jam persen, lamanya penyinaran yaitu 12
jam.
Bagian alat:
1. Bola kaca bening yang berdiameter
kira-kira 10-14 cm berfungsi untuk
menerima sinar matahari kemudian
memokuskannya kepada kertas
bias agar dapat membakar kertas
bias tersebut.
2. Penahan sumber bola yang di
hubungkan dengan lingkaran
sumbu bola yang berfungsi untuk
mengatur arah datangnya
penyinaran pada bola yang di
sesuaikan dengan arah lintang
antara bola kaca, pengukur lintang,
12
dan kertas bias.
3. Sekrup meridian berfungsi untuk
mengatur sudut kemiringan lensa
bola bening tersebut.
4. Sekrup pengatur letak horizontal
berfungsi untuk mengatur letak
horizontal tubuh alat.
5. Tempat pias menghadap ke timur
dan kebarat berfungsi sebagai
tempat meletakkan pias.
6. Kerangka dan dasar alat berfungsi
sebagai penyanggah alat.
7. Busur meridian berfungsi
mengatur sudut kemiringan lensa.
8. Kertas pias berfungsi untuk
memberikan data untuk
mengetahui intensitas radiasi
matahari kerta ini terbagi atas tiga
jenis:
Pias garis lurus dipasang
pada bulan agustus
Pias lengkung dipasang pada
bulan juni
Pias lengkung pendek
dipasang pada bulan april
13
koefisien kalibrasi atau dapat dirumuskan
sebagai berikut.
Manfaat:
Alat ini berfungsi untuk mengukur jumlah
radisi harian matahari yang jatuh
dipermukaan bumi tetapi tidak mampu
untuk mengukur radiasi matahri yang di
pantulkan.
Bagian alat:
1. Bola kaca berfungsi untuk
mengfokuskan cahaya.
2. Bola tembaga hitam untuk
mempermudah menyerap panas
dari radiasi matahari.
3. Aquades untuk sebagai alat
penampungan air.
4. Tempat alat untuk melindungi
alat
5. Tabung buret untuk
menghubungkan bola tembaga
hitam dengan aquades.
Manfaat:
untuk mengukur kecepatan angin rata-rata
selama periode tertentu misalnya 1 hari 24
jam dan lain-lain sebagainya.
Bagian alat:
1. 3 buah mangkok yang berfungsi
untuk menangkap angin yang
datang.
14
2. Counter bilangan yang terdapat
pada setiap mangkok yang
berfungsi untuk mengetahui
kecepatan angin.
3. Ting penyangga yang berfungsi
untuk menjaga alat tetap berdiri
dengan sempurna.
11 Wind vane anemometer Cara kerja:
Pertama-tama baling-baling yang berbentuk
anak panah yang mempunyai tahanan yang
melingkar tersebut dihubungkan dengan 3
buah saluran ke alat penunjuk, pada tiap
titik yang satu sama lain berjarak sama.
Arus rata dialirkan tahanan tersebut pada 2
titik, dan jika baling-baling tersebut berputar
maka kedua kotak tersebut ikut berputar,
kumparan penunjuk arah angin dibuat
sedemikian rupa sehingga putarannya sama
dengan putaran baling-baling. Selain itu
Tahanan pada baling-baling ini
dihubungkan dengan 3 buah kawat pada
kumparan penunjuk, di tengah di pasang
sebuah magnit yang mempunyai jarum
penunjuk, dan alat ini memerlukan arus DC
12 Volt. Selanjutnya Cup anemometer
terdiri dari 3 buah mangkok yang dipasang
simetris pada sumbu vertical, dimana pada
bagian bawah sumbu vertical dipasang
sebuah generator, dan jika tertiup angin
ketiga mangkok tersebut akan berputar.
Tegangan dari generator sebanding dengan
kecepatan putaran ketiga mangkok, yang
kemudian diteruskan ke jarum penunjuk.
Pengamatan dilakukan dengan cara :
1. Untuk menentukan
kecepatan angin, dapat di
lakukan dengan membaca
langsung penunjuk dan
satuan kecepatan angin
yang terdapat pada di baca
langsung di penunjuk alat
satuannya adalah ( 1 knok
= 1,8 km/jm
2. Untuk menentukan arah
15
angin di lakukan dengan
cara menekan tombol
yang ada pada alat
penunjuk dan kemudian
membaca jarum penunjuk
yang menunjukkan arah
berapa derajat.
Ket:
Arah angin 90º =
arah timur
180º = arah
selatan
270º = arah barat
360º = arah utara
Manfaat:
Alat ini berfungsi untuk mengukur arah dan
kecepatan angin. Alat ini dipasang pada
pipa besi dengan ketinggian 10 meter,
dimana alat ini terdiri dari sensor dan alat
penunjuk yang dihubungkan melalui kabel.
Bagian alat:
1. 3 buah mangkok untuk menerima
datangnya angin lalu kemudian
berputar sesuai dengan kecepatan
angin tersebut lalu kemudian
mendorong baling-baling untuk
berputar
2. Pipa besi sebagai penyangga
anemometer.
3. Baling-baling yang terhubung
dengan generator berfungsi
memberikan data mentah
kecepatan angin untuk kemudian
dicatat dan diolah oleh generator
4. Generator berfungsi untuk
mencatat data mentah dari
perputaran baling-baling
16
12 Termometer air laut Cara kerja:
Termometer di ikatkan ke sebuah tali lalu
kemudian di turunkan ke laut lalu di angkat
lalu setelah itu pengamat melihat skala yang
ada pada termometer untuk mengetahui
suhu air laut.
Manfaat:
Termometer air laut ini berfungsi untuk
mengukur suhu air laut untuk kemudia dapat
mengetahui tinggi rendahnya tekanan air
laut dan dari data tersebut kita dapat
mengetahui arus laut.
Bagian alat:
1. Reservoir air raksa berfungsi
untuk menunjukkan adanya
tanda-tanda perubahan suhu.
2. Pipa kapiler berskala berfungsi
untuk menunjukkan skala
perubahan suhu udara
3. indeks
17
basah, dan termometer bola kering.
Bagian alat:
1. Sangkar meteorologi terbuat dari
kayu.
2. Sangkar meteorologi di cat putih
agar tidak mudah menyerap panas
3. Pintu sangkar meteorologi di buat
menghadap ke utara selatan.
4. Di tempatkan pada tempat terbuka
agar aliran udara tidak terganggu.
5. Pintu sangkar meteorologi di buat
bersekat-sekat agar udara bisa keluar
masuk sangkar dengan mudah
18
Dimana :
C = Curah hujan
S = Air siraman
E = Evapotranspirasi
Pk = Air perkolasi
P = Jumlah air untuk penjenuhan tanah
sampai tercapai kapasitas.
19
akan naik menyebabkan air raksa dalam
reservoir termometer akan naik dan
menunjukkan skala pada pipa
Manfaat:
untuk mengukur suhu dan temperature tanah
pada tanah yang berumput dan pada
kedalaman yang berbeda beda
Bagian alat:
1. Thermometer tanah berbengkok
yang ditanam dalam tanah pada
kedalaman yang berbeda.
Thermometer tanah berengkok
ini adalah merupakan perubahan
bentuk thermometer air raksa.
Thermometer ini mempunyai
kedalaman yanh berbeda yaitu 0
cm, 2 cm, 5cm, 10 cm, 20 cm,
dengan sudut kemiringan 45
derajat..
2. Thermometer tanah tipe siwon
dengan kedalaman 50 dan100 cm
(disebut juga termometer
berselubung logam
Manfaat:
untuk mengukur suhu pada tanah yang
gundul, dengan satuan derajat celciul.
Thermometer tanah gundul mempunyai
berbagai kedalaman, yaitu kedalaman 0 cm,
2cm, 5 Cm. 10 Cm, 20 Cm, 50 Cm, 100 cm.
Benda kuning pada thermometer 50 cm dan
100 cm adalah parapin yang berfungsi agar
ketika alat tersebut dibaca maka suhu tidak
berubah. Data suhu tanah ini digunakan
dalam kegiatan pemupukan tanah.
20
Bagian alat:
1. Thermometer tanah berbengkok
yang ditanam dalam tanah pada
kedalaman yang berbeda.
Thermometer tanah berengkok
ini adalah merupakan perubahan
bentuk thermometer air raksa.
Thermometer ini mempunyai
kedalaman yanh berbeda yaitu 0
cm, 2 cm, 5cm, 10 cm, 20 cm,
dengan sudut kemiringan 45
derajat..
2. Thermometer tanah tipe siwon
dengan kedalaman 50 dan100 cm
(disebut juga termometer
berselubung logam.
21
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah kami melakukan praktek lapangan meteorologi dan klimatologi serta
membuat laporan ini kami bisa menyimpulkan bahwa alat-alat yang ada di stasium
maritin paotere Makassar dan badan meteorologi, klimatologi dan geofisika (BMKG)
kabupaten maros antara lain Panci penguapan yang berfungsi untuk pengukur
penguapan, penakar hujan tipe OBS dan tipe Hellman yang berfungsi untuk
mengukur intensitas curah hujan, termometer bola basah dan kering untuk mengukur
kelembaban udara serta termometer maksimun dan minimum untuk mengukur suhu
dan temperature, serta tekanan udara, Gun bellani dan campbell stoke untuk
mengukur tingkat radiasi matahari, cup counter anemometer yang berfungsi
mengukur kecepatan angin rata-rata dan alat yang lain adalah wind vane anemometer
yang berfungsi untuk mengukur arah dan kecepatan angin maksimun. Alat
selanjutnya adalah anemograf yang fungsinya sama dengan wind vane anemometer,
sangkar metereologi yang berfungsi untuk meminimalkan dan melindungi alat yang
peka terhadap radiasi matahari , juga ada alat bernama lysimeter yang berfungsi untuk
mengukur intensitas evapotranspirasi, serta ada juga termometer laut untuk mengukur
suhu air laut, serta termometer tanah gundul dan berumput untuk mengukur suhu dan
temperature tanah. Yang mana kesemua alat ini jika di manfaatkan dan di aplikasikan
dengan baik maka akan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia baik itu di bidang
perhubungan dengan cara dapat memprediksi adanya badai dan lain-lain sebagainya
serta dapat di gunakan sebagai alat untuk memprediksi bencana akibat perubahan
cuaca seperti banjir, dan juga dapat bermanfaat bagi manusia di bidang pertanian dan
perkebunan karena dengan alat-alat ini kita dapat memprediksi kondisi iklim dan
cuaca suatu wilayah.
B. SARAN
1. Di harapkan agar pemandu pengenalan alat lebih baik lagi serta lebih
terperinci lagi di dalam menyampaikan materi dan penjelasan mengenai alat-
alat yang di perkenalkan.
2. Di harapkan agar fasilitas- fasilitas yang di berikan lebih baik lagi.
3. Di harapkan agar mahasiswa atau peserta praktek lapangan agar lebih aktif
lagi di dalam menanyakan hal-hal yang kurang di mengerti di dalam
penjelasan para pemandu lapangan.
22
DAFTAR PUSTAKA
A. Referensi buku
Arifin, 1988. Dasar-dasar klimatologi Pertanian. Fakultas Universitas Brawijaya:
Malang
Umar, Ramli. 2010. Meteorologi dan Klimatologi (Teori dan Aplikasi). Makassar:
Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.
B. Referensi situs inte rnet
http://www.academia.edu/8263709/Pengenalan_Alat_Alat_Meteorologi_dan_Klimat
ologi_di_Kantor_BMKG_Semarang_Nama_Mahbub_Masduqi_NIM_4411410021
http://www.academia.edu/6989601/Laporan_Pengamatan_Alat-alat_BMKG
http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/IT__Sarana_Teknis/Instrumentasi_dan_Rekay
asa_Meteorologi.bmkg
23
LAMPIRAN DAN DOKUMENTASI
1. Panci penguapan
24
4, Campbell stoke 5. Gun bellani
25
10. Termometer tanah gundul 11. Lysimeter
26