Anda di halaman 1dari 3

SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA

Jamur Pada Kulit


Oleh: Lia Tri Maryani S

Mengapa jamur dapat tumbuh pada kulit manusia?


Jamur atau fungi, merupakan mikroorganisme eukaryotik yang hidup secara
saprofit, karena tidak mempunyai klorofil, sehingga tidak dapat berfotosintesis. Jamur
dapat tumbuh dikulit manusia, karena jamur bisa hidup di mana saja, seperti di tanah,
udara, dan air, serta bagian tubuh yang mudah terpapar oleh jamur ialah kulit.
Awalnya, jumlah jamur yang ada di kulit sangatlah sedikit. Namun, karena aktivitas
tertentu, seperti masalah kesehatan dan kebersihan diri yang kurang, dapat sebagai
pemicu pertumbuhan jamur jadi tidak terkendali dan akibatnya, jamur dapat dengan
mudah menginfeksi kulit.
Berikut ini jenis-jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur,
diantaranya:
1. Kutu air (tinea pedis atau athlete’s foot)
Merupakan infeksi jamur yang disebabkan oleh Trichophyton rubrum yang
berkembang biak di jaringan mati di kuku kaki dan lapisan kulit terluar akibat
lingkungan yang lembap dan hangat.
2. Panu (tinea versicolor)
Merupakan infeksi jamur kulit yang berupa bercak putih atau kemerahan atau
kecokelatan, disertai sisik halus dan rasa gatal.
3. Jock itch (tinea curis)
Merupakan infeksi jamur tinea yang biasanya terjadi pada area kulit yang
berlipat-lipat, umumnya terjadi di selangkangan dan ketiak.
4. Ringworm (kurap atau tinea corporis)
Merupakan infeksi jamur yang sering kali menyebabkan kulit bersisik dan
memerah. Infeksi ini dapat terjadi di mana saja di kulit.

Adapun, beberapa ciri-ciri terkena infeksi jamur pada kulit, diantaranya:


1. Kulit terasa gatal
Kulit gatal menandakan adanya reaksi tubuh pada zat asing yang mengenai
kulit. Namun, gatal akibat infeksi jamur akan berbeda dengan gatal biasa. Selain
terasa lebih parah, gatal akibat infeksi jamur akan lebih sering terasa dan dapat
menyebar.
2. Muncul ruam
Kulit gatal yang muncul bisa membuat gerah karena ingin terus
menggaruknya. Dalam beberapa hari, rasa gatal yang terus digaruk akan
menimbulkan ruam. Namun, ruam yang timbul akibat infeksi jamur umumnya
sangat khas dan dapat dibedakan jika diperhatikan dengan baik.
Ruam dari kurap akan terlihat seperti berbentuk seperti cincin, bagian
dalamnya berwarna putih bersisik dan bagian yang melingkarinya berwarna
merah. Sementara tinea curis akan menimbulkan ruam merah berbentuk lingkaran
yang tepinya sedikit menonjol. Kemudian, ruam akibat kutu air menyebabkan
kulit merah dan melepuh.
3. Perubahan pada tekstur kulit yang disertai sensasi panas yang mengganggu
Seiring dengan adanya ruam kulit, dapat mengubah tektur kulit. Dimana kulit
yang terinfeksi terasa lebih lunak, kering, bersisik, menonjol (melenting), atau
mengelupas. Selain gatal dan kemerahan, bagian kulit yang terinfeksi juga terasa
panas.
Untuk mengatasi hal tersebut, dapat dilakukan dengan menggunakan obat
krim atau salep antijamur, dimana salah satunya obat tersebut
mengandung ketoconazole. Cara kerja dari obat antijamur ini adalah menghentikan
pertumbuhan jamur.

Anda mungkin juga menyukai