Jamur atau fungi, merupakan mikroorganisme eukaryotik yang hidup secara saprofit, karena tidak mempunyai klorofil, sehingga tidak dapat berfotosintesis. Jamur dapat tumbuh dikulit manusia, karena jamur bisa hidup di mana saja, seperti di tanah, udara, dan air, serta bagian tubuh yang mudah terpapar oleh jamur ialah kulit. Awalnya, jumlah jamur yang ada di kulit sangatlah sedikit. Namun, karena aktivitas tertentu, seperti masalah kesehatan dan kebersihan diri yang kurang, dapat sebagai pemicu pertumbuhan jamur jadi tidak terkendali dan akibatnya, jamur dapat dengan mudah menginfeksi kulit. Berikut ini jenis-jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur, diantaranya: 1. Kutu air (tinea pedis atau athlete’s foot) Merupakan infeksi jamur yang disebabkan oleh Trichophyton rubrum yang berkembang biak di jaringan mati di kuku kaki dan lapisan kulit terluar akibat lingkungan yang lembap dan hangat. 2. Panu (tinea versicolor) Merupakan infeksi jamur kulit yang berupa bercak putih atau kemerahan atau kecokelatan, disertai sisik halus dan rasa gatal. 3. Jock itch (tinea curis) Merupakan infeksi jamur tinea yang biasanya terjadi pada area kulit yang berlipat-lipat, umumnya terjadi di selangkangan dan ketiak. 4. Ringworm (kurap atau tinea corporis) Merupakan infeksi jamur yang sering kali menyebabkan kulit bersisik dan memerah. Infeksi ini dapat terjadi di mana saja di kulit.
Adapun, beberapa ciri-ciri terkena infeksi jamur pada kulit, diantaranya:
1. Kulit terasa gatal Kulit gatal menandakan adanya reaksi tubuh pada zat asing yang mengenai kulit. Namun, gatal akibat infeksi jamur akan berbeda dengan gatal biasa. Selain terasa lebih parah, gatal akibat infeksi jamur akan lebih sering terasa dan dapat menyebar. 2. Muncul ruam Kulit gatal yang muncul bisa membuat gerah karena ingin terus menggaruknya. Dalam beberapa hari, rasa gatal yang terus digaruk akan menimbulkan ruam. Namun, ruam yang timbul akibat infeksi jamur umumnya sangat khas dan dapat dibedakan jika diperhatikan dengan baik. Ruam dari kurap akan terlihat seperti berbentuk seperti cincin, bagian dalamnya berwarna putih bersisik dan bagian yang melingkarinya berwarna merah. Sementara tinea curis akan menimbulkan ruam merah berbentuk lingkaran yang tepinya sedikit menonjol. Kemudian, ruam akibat kutu air menyebabkan kulit merah dan melepuh. 3. Perubahan pada tekstur kulit yang disertai sensasi panas yang mengganggu Seiring dengan adanya ruam kulit, dapat mengubah tektur kulit. Dimana kulit yang terinfeksi terasa lebih lunak, kering, bersisik, menonjol (melenting), atau mengelupas. Selain gatal dan kemerahan, bagian kulit yang terinfeksi juga terasa panas. Untuk mengatasi hal tersebut, dapat dilakukan dengan menggunakan obat krim atau salep antijamur, dimana salah satunya obat tersebut mengandung ketoconazole. Cara kerja dari obat antijamur ini adalah menghentikan pertumbuhan jamur.