OPTALMIK KLORAMFENIKOL
Disusun Oleh:
Tesa Novitasari
A 171 049
Reguleh pagi A
2.1 Metode
A. Bahan
Kloramfenikol (BioBasic ©), hidroksipropil metilselulosa (HPMC)
(Colorcon®), tween 80 (Brataco®), propilen glikol (Brataco®), metil paraben
(Merck®), gliserin (Brataco®), kalium dihidrogen fosfat (Merck®), natrium
hidroksida (Merck®), Fluid Thioglycollate Media (Merck®),Soybean Casein
Digest (TSB) (Merck®), Nutrient Agar (Merck®), membran selofan (Sigma ©),
Escherichia coli (E.coli) (29998ATCC), etanol (Brataco®), dan aqua bidestilata
steril (Ikapharmindo®).
B. Metode
Laboratorium eksperimental dilakukan secara bertahap
a. Preformulasi
Pemeriksaan zat aktif yang digunakan adalah kloramfenikol dari
monografi Farmakope Indonesia.
b. Penentuan titik lebur bahan aktif
Ditentukan oleh suhu pada saat mulai kloramfenikol mencair hingga
menjadi bentuk cair. Hasilnya dibandingkan dengan kloramfenikol monografi
dalam Farmakope Indonesia.
c. Kurva standar kloramfenikol
Kloramfenikol memiliki berat 500 mg dan dilarutkan dalam 100 ml
buffer fosfat pH 7,4 untuk mendapatkan larutan stok 5000 ppm. Dari larutan
stok dilakukan berbagai pengenceran 6, 8, 10, 12, 14 ppm. Absorbansi diukur
pada panjang gelombang 280 nm dengan spektrofotometer UV / Vis.
Absorbansi yang diperoleh, digunakan untuk membentuk kurva standar
Kloramfenikol
d. Uji potensi kloramfenikol
Larutan sampel dan larutan standar, yang telah diencerkan diisi ke masing-
masing reservoir sekitar 50μl menggunakan mikropipet. Cawan Petri
diinkubasi pada 37ᵒ C selama 18-24 jam. Diameter diukur dan dicatat Zona
bersih (zona lisis). Menghitung potensi kloramfenikol.
2.2 Evaluasi
A. Pemeriksaan Organoleptis
Diperiksa dengan mengamati perubahan warna, bau, dan kejernihan secara
visual dan pengamatan dilakukan pada hari ke 1, 3, 7, 14, 21 dan 28 hari
penyimpanan
B. Pengukuran pH
Dilakukan pada hari ke 3, 7, 14, 21, dan 28 hari penyimpanan pada suhu
kamar.
C. Pengukuran viskositas
Pengukuran dilakukan pada hari ke 3, 7, 14, 21 dan 28 hari penyimpanan pada
suhu kamar.
D. Penentuan Kloramfenikol
Kadar kloramfenikol ditentukan dengan mengambil formulasi 0,1 ml dan
diencerkan sampai 100 ml dengan dapar fosfat pH 7,4 kemudian dianalisis
absorbansi pada panjang gelombang 280 nm menggunakan spektrofotometri UV-
VIS.
E. Studi kompaktibilitas
Spektrum IR murni (Kloramfenikol) dibandingkan dengan spektrum IR
kombinasi campuran Kloramfenikol dan semua eksipien menggunakan pelet KBR
0,1 mm untuk memeriksa interaksi interaksi yang tidak kompatibel.
F. Tes Sterilisasi
Dilakukan dengan menggunakan media Fluid Thioglycollate Media
(FTM) dan Soybean Casein Digest (SCD). Secara aseptik, diinokulasi langsung
ke setiap preparasi uji ke dalam tabung reaksi FTM dan media SCD dan
kemudian diinkubasi pada 30-35ᵒ C dan 20-25ᵒ C selama tidak kurang dari 14
hari. Terjadinya kekeruhan dalam tabung uji diamati setiap hari
G. Tes Potensi
Dibuat inokulum dengan memasukkan suspensi bakteri ke dalam Nutrient
Agar (NA) di cawan petri. Cawan Petri sedikit terguncang sehingga larutan
bakteri menutupi permukaan NA dan dibiarkan menggumpal. Permukaan bawah
cawan petri dibagi menjadi empat bidang yang sama ukuran. Diberi label masing-
masing area ini mengikuti Formulasi dosis hidrogel optalmik kloramfenikol (F1,
F2, F3, F4). Secara aseptik, dibuat empat mencetak reservoir dalam cawan petri
menggunakan perforator. Dimuat sebanyak Sampel 50 ml ke masing-masing
reservoir menggunakan mikropipet. Cawan Petri diinkubasi pada 37ᵒC selama 18-
24 jam. Diukur dan dicatat diameternya zona bersih (zona inhibisi lisis) yang
terjadi di sekitar reservoir yang telah telah mengandung antibiotik. Menghitung
potensi antibiotik.
H. Studi disolusi In Vitro
Dilakukan dengan menggunakan alat difusi Franz dan buffer fosfat (pH = 7,4)
sebagai media reseptor. Buffer fosfat dengan pH 7,4 akan mensimulasikan cairan
lachrymal. Temperatur dipertahankan pada 37 + 0,5 ° C dengan kecepatan rotasi
dipertahankan pada 100 rpm. Sampel ditarik pada berbagai interval waktu dan
dianalisis konsentrasi obat menggunakan Spektofotometri UV / Visible.
2.3 Formulasi
Tabel 1. Formula sediaan Hidrogel Oftalmik.
Keterangan:
F1 : Hidrogel dengan HPMC 0,2%
F2 : Hidrogel dengan HPMC 0,3%
F3 : Hidrogel dengan HPMC 0,4%
F4 : Hidrogel dengan HPMC 0,5%
3.2 Evaluasi
a. Hasil pengamatan Organoleptik
Berdasarkan hasil pengamatan selama 28 hari, formulasi empat hidrogel
kloramfenikol tidak berubah dalam organoleptik di mana sediaan tetap tidak
berwarna, jelas dan tidak berbau seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Hasil Pengamatan Organoleptik hydrogel selama penyimpanan dari
waktu ke waktu
Keterangan:
F1 : Hidrogel dengan HPMC 0,2%
F2 : Hidrogel dengan HPMC 0,3%
F3 : Hidrogel dengan HPMC 0,4%
F4 : Hidrogel dengan HPMC 0,5%
C : Tanpa Warna
O : Tanpa Bau
Hasil pengujian evaluasi sebagai berikut empat formulasi hidrogel
kloramfenikol oftalmik (F1, F2, F3, dan F4) dapat dianggap stabil secara fisik
selama 28 hari penyimpanan. Berdasarkan pengamatan visual, tidak ada
pemisahan antara bahan pembentuk hidrogel dengan pembawa (air) untuk
semua preparasi hidrogel kloramfenikol
b. Hasil pengukuran pH
Hasil pengamatam pH hydrogel oftalmik kloramfenikol pada gambar 2.
Gambar 2. Hasil pengkuran pH
Keterangan:
F1 : Hidrogel dengan HPMC 0,2%
F2 : Hidrogel dengan HPMC 0,3%
F3 : Hidrogel dengan HPMC 0,4%
F4 : Hidrogel dengan HPMC 0,5%
Dari hasil uji sterilitas yang dilakukan, ditemukan bahwa tidak ada
pertumbuhan mikroorganisme, dari situ dapat disimpulkan bahwa sediaan
hidrogel oftalmik kloramfenikol telah memenuhi persyaratan sterilitas. Karena
hasilnya tidak menunjukkan pertumbuhan bakteri dan jamur dalam persiapan
selama 14 hari waktu pengujian.
g. Hasil pengujian potensi
Nilai potensi kloramfenikol yang telah diperoleh dapat dilihat pada tabel
8.
Tabel 8. Hasil Pengujian potensial pada sediaan optalmik kloramfenikol
hydrogel
BAB IV
KESIMPULAN
Sediaan hidrogel optalmik kloramfenikol yang diformulasikan dengan HPMC
telah menunjukkan karakteristik yang baik, dan profil pelepasan berkelanjutan yang
dapat diterima yang dapat memperluas penyerapan obat untuk memastikan
ketersediaan hayati yang optimal di lokasi kerja. Temuan penelitian ini menunjukkan
bahwa sediaan hydrogel optalmik kloramfenikol untuk perawatan mata efektif dan
aman