Oleh :
(STITEK)
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya Saya
bisa menyelesaikan Makalah tentang “ Renang “. Makalah ini dibuat dalam rangka
memenuhi tugas dari guru mata pelajaran.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi yang membaca dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
PENYUSUN
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………. 1
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………. 3
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………… 14
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
Renang telah dikenal sejak masa prasejarah. Lukisan dari Jaman Batu telah ditemukan di
dalam “gua para perenang” dekat Wadi Sora (atau Sura) dibagian barat-daya Mesir. Renang
di Eropa dimulai sekitar tahun 1800, sebagian besar menggunakan gaya dada.Gaya bebas,
yang kemudian disebut the trudgen, diperkenalkan pada tahun 1973 oleh John Arthur
Trudgen, menirunya dari Orang Amerika asli. Renang menjadi bagian dari pertandingan
Olympiade modern yang pertama tahun 1896 di Atena. Pada tahun 1908, asosiasi renang
sedunia, Federasi Renang Amatir International (FINA/ Federation Internationale de
Natation de Amateur) dibentuk. Gaya kupu-kupu pertama kali merupakan variasi dari gaya
dada.
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.1 Sejarah Renang
Stempel lilin Mesir yang bertanggal antara 4000 dan 9000 tahun sebelum masehi
menunjukkan empat perenang yang diyakini berenang dengan variasi dari gaya bebas.
Referensi lain mengenai renang juga ditemukan pada gambar timbul Babylonia dalam
lukisan dinding Assyria yangmenunjukkan variasi dari gaya dada. Lukisan yang paling
terkenal telah ditemukan di padang pasir Kebir dan diperkirakan berasal dari sekitar 4000
tahun sebelum masehi.
Penggambaran perenang juga ditemukan pada Hittites, Minoans, dan masyarakat Timur
Tengah lainnya, orang Inca dalam Rumah Tepantitla di Teotihuacan, dan dalam mosaik di
Pompeii. Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun sebelum masehi, termasuk
Gilgamesh, the Iliad, the Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11),
Beowulf, dan hikayat lainnya, meskipun gayanya tidak pernah dijelaskan. Ada juga
beberapa yang menyinggung para perenang dalam naskah kuno.
Juga dinyatakan bahwa ketrampilan berenang telah menyelamatkan bangsa Yunani pada
perang Salamis, ketika bangsa Persia semuanya tenggelam ketika kapal mereka
dihancurkan. Julius Caesar juga dikenal sebagai sebagai perenang yang baik. Sejumlah relif
dari 850 tahun sebelum masehi di Galeri Nimrud dari Musium Inggris menunjukkan para
perenang, yang sebagian besar dalam konteks militer, sering menggunakan alat bantu
renang. Di Jepang renang merupakan salah satu keahlian terhormat Samurai, dan catatan
sejarah menjelaskan kompetisi renang pada tahun 36 sebelum masehi, diadakan oleh
kaisar Suigui (ejaannya tidak jelas), yang pertama kali dikenal sebagai perlombaan renang.
Cerita rakyat Jerman menjelaskan tentang renang, yang dengan sukses digunakan dalam
perang melawan bangsa Roma. Kompetisi renang juga dikenal sejak saat itu.
Olahraga ini dimulai sejak abad 19 di London. Sekitar tahun 1837, hanya terdapat 6 kolam
renang di kota itu. Popularitas renang terus membaik, dan pada tahun 1869 beberapa
asosiasi mulai muncul. Popularitas kejuaraan renang sederap dengan kebangkitan
Olimpyade dan tercantum sebagai olahraga modern di Athena pada tahun 1896.
5
Sepanjang perkembangan yang dapat diikuti. Kota Bandung merupakan kota yang
mengawali kegiatan olahraga renang di Indonesia. Dibuktikan dengan pembangunan kolam
renang Cihampelas pada tahun 1904. Sebelum kemerdekaan, telah ada beberapa kolam
renang di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan lainnya.
Dengan adanya beberapa kolam renang, perkembangan cabang olahraga ini ditandai
dengan dibentuknya perkumpulan-perkumpulan renang, antara lain Bandungsche
Zwembond atau Perserikatan Renang Bandung pada tahun 1917. Ketika itu terdapat 7
perkumpulan yang bernaung di bawah Perserikatan tersebut, termasuk perkumpulan
renang siswa-siswa sekolah di Bandung.
1. Gaya bebas
Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya
bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat
perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan
oleh beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.
2. Gaya kupu-kupu
Gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba adalah salah satu gaya berenang dengan
posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan
6
ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua
belah kaki secara bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti
gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat
dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut
ketika kepala berada di luar air.
Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan gaya berenang paling baru.
Berbeda dari renang gaya lainnya, perenang pemula yang belajar gaya kupu-kupu perlu
waktu lebih lama untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki.
Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari perenang.
Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara
bersamaan. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari perenang
gaya bebas. Dibandingkan dalam gaya berenang lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak
dapat menutupi teknik gerakan yang buruk dengan mengeluarkan tenaga yang lebih besar.
3. Gaya punggung
7
Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali
diperlombakan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua
yang diperlombakan setelah gaya bebas
4. Gaya dada
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh
stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada atau gaya
katak (gaya kodok) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air,
namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah
kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua
belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat
ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya
katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali
gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.
8
Gaya renang bebas adalah gaya renang dengan memposisikan bagian tubuh menghadap
bagian dalam air, Kedua tangan dan kaki melakukan pengayunan dengan cara membelah
tangan dengan berganti gentian secara terus menerus hingga menuju tujuan si perenang.
Untuk mendapatkan kecepatan, maka perenang harus melakukan pengayunan kaki dan
tangan dengan lebih cepat sehingga dorongan air akan membuat tubuh semakin cepat dan
sampai ketujuan.
9
b. Gerakan kaki ke atas dilakukan dengan kaki membengkokan kaki pada
persendian lutut. Bengkoknya kaki ini tidak besar sehingga hanya sebagian
jari-jari kaki saja yang ke luar permukaan air.
c. Tendangan kaki ke bawah dilakukan dengan keras terutama pada punggung
kaki. Dilakukan dengan cara meluruskan kedua belah kaki dari sikap
membengkok.
d. Tendangan kaki ini masih berjalan, terlihat sikap kaki lurus dari sikap yang
bengkok.
e. Setelah tendangan kaki ke arah bawah selesai atau berakhir. Maka kaki
digerakkan ke arah atas dari posisi kaki yang lurus, kemudian ditekuk pada
persendian lutut.
2. Gerakan lengan pada renang gaya kupu-kupu :
a. Lengan saat akhir dayungan untuk persiapan recoveryLengan saat
pelaksanaan recovery dengan cara melemparkan lengan ke arah samping
permukaan air.
b. Lengan saat akhir recovery dimana kedua tangan masuk ke dalam
permukaan air di depan kepala pada garis bahu.
c. Kedua lengan masuk ke dalam permukaan air dengan posisi sikap tunduk.
d. Kedua lengan mulai untuk melakukan tarikan ke arah luar.
e. Kedua lengan mulai bergerak ke arah dalam masih termasuk dalam tarikan
menekuk lengan pada persendian siku.
f. Kedua lengan mulai dengan dorongan ke arah dalam.
g. Kedua lengan saat akhir dayungan dimana posisi kedua ibu jari menyentuh
paha.
10
Gerakan tangan pada renang gaya punggung :
Posisi kaki tidak terlalu dekat dengan permukaan air, posisi kaki sebaiknya agak
masuk ke dalam kolam agar kecepatan yang dihasilkan maksimal dan juga
memudahkan kepala untuk tetap berada di atas permukaan air.
Posisi kedua kaki berdekatan antara kaki yang satu dengan kaki yang lain.
Posisi telapak kaki agak diluruskan hingga menjadi lurus, sejajar dengan tulang kaki.
Kaki digerakan naik – turun secara bergantian (kaki kanan – kaki kiri).
Kaki digerakan cukup cepat agar arah renang tetap lurus ke depan.
11
Gerakan kaki harus konstan, tidak bisa berhenti sejenak agar arah renang tidak
berbelok atau melenceng.
Gaya katak adalah gaya yang sangat mudah untuk dilakukan, dalam gaya ini kedua kaki
ditekukkan. Lalu, tangan dirapatkan ke dada saat kaki membuka tangan tutup begitupun
sebaliknya. Gaya ini memang sulit jika belum terbiasa dilakukan. Gaya tersebut, dengan
sela-sela perjalanan mengambil nafas dan mengatur agar bisa terkontrol dengan baik. Pada
saat mengatur nafas, kepala sedikit diangkat dan menengok kemudian masuk ke air
kembali menengok, hal itu dilakukan hingga selesai sampai tujuan. Pengaturan nafas ini
memang sangat penting, supaya anda tidak mengalami kelelahan dalam berenang. Untuk
bagian kaki dan tangannya, perenang melakukan gerakan layaknya katak dengan menekuk
dan meluruskan kembali tangan dan kaki.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berenang adalah olahraga yang mempunyai banyak macam gaya seperti gaya bebas, gaya
punggung, gaya dada dan gaya kupu – kupu. Namun seperti pada olahraga yang lainnya,
olahraga berenang juga mempunyai resiko yang mampu menyebabkan kematian, oleh
karena itu perlunya mempehatikan dengan detail mengenai perlengkapan renang dan tata
cara dalam berenang agar anda bisa nyaman dan selamat ketika berenang.
3.2 Saran
13
Sekian informasi yang dapat penulis jelaskan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
http://artikelmateri.blogspot.co.id/2015/12/renang-gaya-dada-katak-pengertian-teknik-
dasar.html
http://artikelmateri.blogspot.co.id/2015/12/renang-gaya-kupu-adalah-pengertian-teknik-
dasar.html
http://artikelmateri.blogspot.co.id/2015/12/renang-gaya-bebas-pengertian-teknik-dasar-
tips-adalah.html
http://seputarpendidikan003.blogspot.co.id/2015/03/teknik-renang-gaya-bebas.html
http://one-sport-station.blogspot.co.id/2015/04/teknik-dasar-renang-gaya-dada.html
14
15