MANAJEMEN STRATEGIS
Untuk mendukung pertumbuhan bisnis secara efektif, Telkom Group menerapkan pendekatan
strategic control untuk menyelaraskan unit bisnis,unit fungsional dan anak perusahaan agar proses
dapat berjalan lebih terarah, bersinergi, dan efektif dalam mencapai tujuan perusahaan. Beberapa
strategi yang dilakukan :
• Menyediakan layanan telekomunikasi dan teknologi informasi,di antaranya interkoneksi, sirkit
langganan,satelit,VSAT,contact center,broadband access,data center,big data, dan akses internet
kepada para pelanggan korporasi, UKM, lembaga Pemerintahan,serta pelanggan wholesale dan
internasional.
• Menyediakan layanan telekomunikasi selular bergerak dan nirkabel tidak bergerak kepada
pelanggan perorangan.
• Menyediakan layanan telekomunikasi telepon tidak bergerak,TV berlangganan, data, dan internet
kepada pelanggan perumahan.
• Menyediakan penyewaan dan pengelolaan gedung perkantoran, pengembangan hotel dan
manajemen transportasi.
Untuk melayani pelanggan dengan lebih baik, sekaligus menumbuhkan bisnis digital, Telkom Group
terus melakukan investasi pada infrastruktur yang meliputi jaringan akses, jaringan backbone hingga
data center.Jaringan fiber optik yang terbentang antar pulau dan lintas benua menjadi pondasi
pertumbuhan bisnis digital Telkom.
Strategi tanggung jawab sosial Telkom Group merujuk pada konsep 3P profit-people-planet dan
paradigma “Telkom ada untuk Indonesia, tumbuh dan berkembang bersama-sama masyarakat
Indonesia”. Sejalan dengan hal tersebut, Telkom Group menjalankan tanggung jawab sosial dalam 2
kategori program, yaitu Program Tanggung Jawab Sosial (TJSL Telkom) yang dijalankan Telkom
Group dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang dimandatkan kepada Telkom
sebagaiBUMN.
Strategi Dan Lingkup Kegiatan : Pelaksanaan TJSL Telkom memiliki tema “Telkom Indonesia Untuk
Indonesia” yang mencakup isu-isu tanggung jawab sosial Telkom yang dianggap relevan dan
signifikan, dengan menekankan pada tiga prinsip TJSL Telkom, yaitu:
• Lingkungan digital, yaitu pengembangan, penyediaan,dan pengelolaan infrastuktur telekomunikasi
dan beragam fasilitas teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mendukung dan
menghubungkan seluruh aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas pelestarian lingkungan hidup.
• Masyarakat digital, yaitu mendukung pemberdayaan komunitas melalui edukasi tentang
pemanfaatan TIK secara optimal untuk memudahkan aktivitas kehidupan masyarakat sehari-hari.
• Ekonomi digital, yaitu pengembangan fasilitas TIK diberbagai layanan umum yang digunakan oleh
masyarakat, serta dukungan terhadap usaha mikro dan menengah, terutama di sektor industri
kreatif, terkait dengan optimalisasi pemanfaatan TIK. Prinsip TJSL Telkom tersebut diterapkan dalam
berbagi program yang mencakup tanggung jawab sosial terhadap pelanggan, karyawan dan
lingkungan hidup serta pengembangan sosial ekonomi masyarakat.
BAB 2
MISI PERUSAHAAN
Misi PT Telkom Menyediakan layanan “more for less” TIMES. Menjadi model pengelola korporasi
terbaik di Indonesia. More for Less adalah suatu model bisnis baru yang mengutamakan benefit
lebih tinggi dari harga. Model bisnis ini sering disebut paradox marketing, yaitu memberikan benefit
atau value yang lebih banyak (more) dengan harga yang lebih rendah (for less). Kualitas layanan dan
pelayanan dikembangkan bedasarkan Telkom quality system yang berbasis standar internasional. PT
Telkom melakukan pengelolaan bisnis dengan menggunakan metode dan alat bantu terbaik yang
diterapkan oleh perusahaan-perusahaan kelas dunia sehingga diharapkan dapat menjadi perusahaan
terbaik di Indonesia dan role model bagi perusahaan lain.
BAB 3
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA BISNIS
PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi
diharuskan tanggap terhadap keadaan di masyarakat dan lingkungan hidup disekitarnya.
Ketanggapan tersebut diwujudkan dalam bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
stakeholders-nya. Adapun stakeholders tersebut terbagi menjadi 5 (lima) golongan yaitu, karyawan,
pelanggan, masyarakat, mitra kerja dan pemerintah. Implementasi tanggung jawab sosial
perusahaan dilaksanakan dalam bentuk prosedur, perencanaan, anggaran dan program, baik
program berkelanjutan maupun tidak berkelanjutan. Tanggung jawab sosial PT. Telekomunikasi
Indonesia berdasarkan Prosedur Ketenagakerjaan, Keputusan Direksi dan disesuaikan dengan
Pedoman Etika Bisnis Telkom. Program tanggung jawab sosial PT. Telekomunikasi Indonesia terbagi
atas program berkelanjutan dan program tidak berkelanjutan. Adapun program yang dilakukan oleh
PT. Telekomunikasi akan disesuaikan dengan Teori Carroll untuk validitas hasil penelitian. Program
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap karyawan dilakukan dalam bentuk pemberian hak-hak
pokok karyawan, pengakuan atas prestasi karyawan dan kebebasan karyawan dalam memeluk serta
menjalankan ibadah agamanya. Program tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pelanggan
dilaksanakan dalam bentuk pemberian pelayanan yang berkualitas, tanggapan atas keluhan
pelanggan dan program sosalisasi produk layanan. Program tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap masyarakat terbagi menjadi 2 (dua) program yaitu program berkelanjutan dan program
tidak berkelajutan. Adapun yang termasuk program berkelanjutan yaitu program pembinaan usaha
kecil dan koperasi, program edukasi dan sumbangan rutin terhadap yayasan sosial. Program
tanggung jawab sosial perusahaan tidak berkelanjutan antara lain yaitu, program bantuan dana
sosial kemasyarakatan melalui kerjasama dengan yayasan pembuatan sosial dan program
pembuatan fasilitas sarana umum kemasyarakatan. Program tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap mitra kerja dilaksanakan dalam bentuk menaai kesepakatan dan perjanjian kerjasama
sesuai kontrak kerja. Program tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pemerintah dilaksanakan
dalam bentuk membayar pajak, menaati peraturan pemerintah dan membantu mensosialisasikan
program pemerintah.
BAB 4
LINGKUNGAN EKSTERNAL
Unit bisnis harus mengamati kekuatan lingkungan makro yang utama dan faktor lingkungan mikro
yang signifikan, yang mempengaruhi kemampuannya dalam menghasilkan laba. Unit bisnis harus
menetapkan system intelijen pemasaran untuk menelusuri trend dan perkembangan penting serta
semua peluang dan ancaman yang berhubungan dengannya. Analisis Lingkungan Internal
Kemampuan menentukan peluang yang menarik dan kemampuan memanfaatkan peluang tersebut
adalah dua hal yang berbeda. Setiap bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
internalnya. Jelas bahwa suatu bisnis tidak harus memperbaiki semua kelemahannya, atau
sebaliknya menyombongkan semua kekuatanya. Pertanyaan besarnya adalah apakah perusahaan
harus membatasi dirinya sendiri terhadap peluang-peluang dimana mereka memiliki kekuatan yang
diperlukan atau mempertimbangkan peluang yang mengharuskan mereka menemukan
mengembangkan kekuatan baru.
BAB 5
LINGKUNGAN GLOBAL
BAB 6
LINGKUNGAN INTERNAL
Kemampuan menentukan peluang yang menarik dan kemampuan memanfaatkan peluang tersebut
adalah dua hal yang berbeda. Setiap bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
internalnya.
Jelas bahwa suatu bisnis tidak harus memperbaiki semua kelemahannya, atau sebaliknya
menyombongkan semua kekuatanya. Pertanyaan besarnya adalah apakah perusahaan harus
membatasi dirinya sendiri terhadap peluang-peluang dimana mereka memiliki kekuatan yang
diperlukan atau mempertimbangkan peluang yang mengharuskan mereka menemukan
mengembangkan kekuatan baru.
BAB 7
TUJUAN DAN STRATEGI JANGKA PANJANG