UPAYA PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
MELALUI PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL MENENGAH
(Studi pada Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Jombang dan Sentra Industri Kerajinan Cor Kuningan Desa Mojotrisno Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang)
Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang E-mail: ainulfr@gmail.com
Abstract: Efforts Regional Government in Local Economic Development Through Empowerment
of Small and Medium Industries (Studies in the Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Jombang and Sentra Industri Kerajinan Cor Kuningan Desa Mojotrisno Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang). The Buffer economy Jombang one of which is the industrial sector. The development of industrial sector Jombang still experiencing problems including that occurs in the sentra industri kerajinan cor kuningan, so it needs the efforts of the Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagpas) in overcoming these obstacles. The results showed that the efforts of Disperindagpas which include: human resource development, marketing of handicraft products of cast brass, and facilitation of access to capital. The result of the efforts of Disperindagpas can provide expansion of employment opportunities and strive, expansion of income generation, empowerment of cast brass handicraft industry center in the process of production and marketing, institutional empowerment of the working relations between the government and employers craft of cor kuningan.
Keywords: local economic development, empowerment, sentra industri kerajinan cor kuningan.
Abstrak: Upaya Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Melalui
Pemberdayaan Industri Kecil Menengah (Studi pada Dinas Perindustrian Perdagangan Dan Pasar Kabupaten Jombang Dan Sentra Industri Kerajinan Cor Kuningan Desa Mojotrisno Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang). Penyangga perekonomian Kabupaten Jombang salah satunya adalah sektor industri. Pengembangan sektor industri Kabupaten Jombang masih mengalami kendala termasuk yang terjadi pada sentra industri kerajinan cor kuningan, sehingga perlu adanya upaya dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagpas) dalam mengatasi kendala tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya dari Disperindagpas yaitu meliputi: pengembangan sumber daya manusia, fasilitasi pemasaran produk kerajinan cor kuningan, dan fasilitasi akses permodalan. Hasil dari adanya upaya dari Disperindagpas dapat memberikan perluasan kesempatan kerja dan berusaha, perluasan peningkatan pendapatan, keberdayaan sentra industri kerajinan cor kuningan dalam proses produksi dan pemasaran, keberdayaan kelembagaan jaringan kerja kemitraan antara pemerintah dan pengusaha kerajinan cor kuningan.
Kata Kunci: pengembangan ekonomi lokal, pemberdayaan, sentra industri kerajinan cor kuningan.
Pendahuluan mengguranggi angka pengangguran di Indonesia.
Suatu negara yang ingin mempercepat Menurut Kementrian Perindustrian pada tahun pertumbuhan serta perkembangan ekonomi pada 2013 jumlah industri kecil menengah di umunya menempuh jalur industrialisasi (Siagian, Indonesia mencapai 3,9 juta unit serta mampu 2009, h.87). Pembangunan industri serta proses menyerap tenaga kerja 10,3 juta orang. Jumlah industrialisasi menurut Arsyad (2010, h.442) tersebut telah menyumbang ekspor sebesar USD merupakan satu jalur kegiatan dalam 19,58 juta. Nilai produksi industri kecil meningkatkan kesejahteraan rakyat untuk menengah mencapai Rp 753 triliun sehingga menuju taraf hidup yang lebih berkualitas. dapat berkontribusi sebanyak 10% dalam Industri kecil menengah memegang peranan pembentukan PDB sektor industri terhadap PDB penting dalam perekonomian bangsa, serta nasional. mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah Kebijakan industri nasional di Indonesia yang relatif banyak sehingga dapat didukung oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah. Sejalan pengembangan ekonomi daerah Kabupaten dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Jombang. Pemberdayaan industri kecil tentang Pemerintahan Daerah, bahwa daerah menengah saat ini menjadi sebuah alternatif bagi memiliki kewenangan dalam mengelola sendiri pemerintah daerah Kabupaten Jombang untuk daerahnya. Sejalan dengan misi Kabupaten Jombang tahun 2014-2018 yaitu meningkatkan meningkatkan laju pertumbuhan dan perekonomian daerah maka dalam rangka perkembangan sektor industri serta untuk pelaksanaan otonomi daerah, Kabupaten mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi Jombang harus mampu mengatur dan mengelola oleh pengusaha di sentra industri kerajinan cor sendiri perekonomiannya terutama dalam kuningan. meningkatkan ekonomi di daerahnya. Salah satu sektor yang menjadi menyangga perekonomian Tinjauan Pustaka Kabupaten Jombang adalah sektor industri. Kabupaten Jombang mempunyai potensi industri A. Administrasi Pembangunan yang cukup beragam. Hal ini ditunjukkan dengan Administrasi pembangunan menurut Hakim banyaknya jumlah industri yang tumbuh dan (2011, h.63) merupakan bagian dari administrasi berkembang di Kabupaten Jombang yakni pada negara. Administrasi pembangunan menurut tahun 2014 jumlah unit usaha industri kecil ada Siagian (2009, h.5) yaitu rangkaian usaha yang 528 unit, industri menengah 23 unit, dan industri dilakukan oleh suatu negara bangsa untuk dapat besar 7 unit (Disperindagpas Kab Jombang, bertumbuh, berkembang, serta berubah secara 2014). Salah satu produk unggulan Kabupaten sadar dan terencana dalam semua aspek Jombang adalah kerajinan cor kuningan. Kerajinan cor kuningan merupakan salah satu kehidupan dan penghidupan negara bangsa sektor industri yang diunggulkan karena dalam rangka pencapaian tujuan yang telah merupakan industri kreatif unggulan Kabupaten ditetapkan. Dalam pengertian administrasi Jombang. pembangunan diatas menunjukkan bahwa Upaya untuk dapat mengembangkan serta rangkaian kegiatan dan upaya pembangunan menciptakan industri kecil menengah yang merupakan upaya nasional yang menjadi tugas tangguh adalah melalui pemberdayaan industri sebagaimana tercantum dalam Undang-undang bersama, baik pemerintah serta seluruh Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian. jajarannya dan juga masyarakat. Dalam pemberdayaan sektor industri, pemerintah mempunyai peranan yang sangat penting. Peran B. Pemerintah Daerah pemerintah dalam pemberdayaan industri sesuai Adanya desentralisasi serta otonomi daerah yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 3 sebagaimana tertuang dalam UU No. 23 Tahun Tahun 2014 yaitu meliputi perumusan kebijakan, 2014 yang menyebutkan bahwa pemerintah pusat penguatan kapasitas kelembagaan serta telah melimpahkan sebagian dari urusannya pemberian fasilitas. Pada prakteknya, upaya yang kepada pemda yang dilakukan sesuai dengan dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Jombang otonomi daerah. UU No. 23 Tahun 2014 dalam pemberdayaan industri melalui kebijakan menyebutkan bahwa Kepala daerah merupakan serta program yang dibuat, belum dapat berjalan unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang secara maksimal hal ini dikarenakan anggaran memimpin pelaksanaan semua urusan yang tersedia sangat terbatas. Pemberdayaan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah industri kecil menengah saat ini masih banyak otonom. mengalami kendala dalam usahanya, termasuk yang dialami oleh pengusaha di sentra industri C. Pembangunan Ekonomi Daerah kecil kerajinan cor kuningan. Beberapa kendala Pembangunan ekonomi daerah merupakan yang menghambat berkembangnya usaha rangkaian usaha yang dilakukan oleh pemerintah pengusaha kerajinan cor kuningan diantaranya daerah beserta seluruh jajarannya dan seluruh yaitu kesulitan pemasaran, kurangnnya masyarakat untuk memenejemen sumber daya permodalan dan harga bahan baku yang tidak melalui kerjasama dengan tujuan untuk dapat stabil. meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan Upaya pemerintah daerah Kabupaten masyarakat didaerah sehingga dapat tercapai Jombang melalui Dinas Perindustrian kemandirian dan kemajuan daerah (Arsyad, Perdagangan dan Pasar dalam pengembangan 2010, h.374). Tujuan dari adanya upaya sektor industri dilakukan melalui pemberdayaan pembangunan ekonomi daerah adalah untuk industri kecil menengah guna menunjang menambah kesempatan kerja bagi masyarakat. Dalam mewujudkan tujuan dari upaya tersebut
seluruh masyarakat beserta pemerintah daerah E. Pemberdayaan Industri Kecil Menengah bekerjasama untuk membangun daerah terutama Pemberdayaan menurut Anwas (2013, h.50) dalam menganalisa potensi sumber daya yang yaitu Pemberdayaan merupakan suatu proses dimiliki oleh masing-masing daerah guna untuk meningkatkan kemampuan individu membangun ekonomi suatu daerah tersebut. maupun masyarakat untuk berdaya, yang Setiap daerah harus mampu untuk dilakukan secara demokratis agar dapat menganalisa faktor-faktor yang dapat membangun diri serta lingkungannya guna menentukkan pertumbuhan ekonomi daerah. meningkatkan kualitas kehidupannya sehingga Menurut Tarigan (2007, h.28) menyatakan mampu hidup mandiri dan sejahtera. Tujuan bahwa Teori basis ekonomi (economic base adanya pemberdayaan menurut Theresia et.al theory) adalah laju pertumbuhan ekonomi suatu (2014, h.253-254) antara lain sebagai berikut: daerah yang ditentukan oleh besarnya 1. Perbaikan kelembagaan (better peningkatan ekspor dari daerah tersebut. institution) Kegiatan ekonomi dikelompokkan menjadi dua 2. Perbaikan usaha (better business) yaitu kegiatan basis dan kegiatan nonbasis. 3. Perbaikan pendapatan (better income) Hanya kegiatan basis yang bisa mendorong 4. Perbaikan lingkungan (better pertumbuhan ekonomi daerah. Analisis basis dan environment) nonbasis pada umumnya didasarkan pada nilai 5. Perbaikan kehidupan (better living) tambah ataupun lapangan kerja. Satu-satunya Menurut Sumodiningrat sebagaimana sektor yang dapat meningkatkan perekonomian dikutip oleh Mashoed (2004, h.40) mengatakan daerah melebihi pertumbuhan alamiah yaitu bahwa upaya pemberdayaan masyarakat agar sektor basis karena sektor basis tidak hanya dapat berpartisipasi dalam pembangunan adalah : memenuhi kebutuhan lokal saja namun juga 1. Bantuan dana sebagai modal untuk untuk ekspor, sedangkan sektor nonbasis hanya usaha memenuhi kebutuhan lokal saja (Tarigan, 2007, 2. Pembangunan prasarana sebagai h.29). pendukung dalam pengembangan sosial ekonomi rakyat D. Pengembangan Ekonomi Lokal 3. Penyediaan sarana untuk dapat Pengembangan ekonomi lokal adalah mempelancar pemasaran hasil produksi kerjasama pemerintah daerah, masyarakat, dan dan jasa masyarakat pihak swasta dalam meningkatkan ekonomi 4. Pelatihan yang ditujukan bagi aparat daerah dengan mengelola sumber daya yang ada dan masyarakat (SDA, SDM, Kelembagaan) untuk dapat 5. Penguatan kelembagaan sosial ekonomi memberikan peluang kerja (Munir dan Fitanto, bagi masyarakat 2007, h.19). Sasaran pengembangan ekonomi Pemberdayaan industri tercantum dalam lokal menurut Supriyadi (2007, h.103-123) Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014. meliputi (a) tumbuh dan berkembangnya usaha Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang dibangun oleh masyarakat dan melakukan pembangunan serta pemberdayaan meningkatnya pendapatan masyarakat terutama industri kecil dan industri menengah agar dapat bagi si miskin serta berkembangnya kesenjangan mewujudkan industri yang berdaya saing, antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat berperan signifikan dalam penguatan struktur perkotaan, dan (b) Pro-poor policy. Indikator industri nasional, berperan dalam pengentasan keberhasilan pengembangan ekonomi lokal kemiskinan melalui perluasan kesempatan kerja menurut Supriyadi (2007, h.103-123) antara lain serta dapat menghasilkan barang dan jasa sebagai berikut : industri untuk dapat ekspor. Sebagaiman telah a. Perluasan kesempatan bagi masyarakat diatur dalam UU No. 3 Tahun 2014 pasal 72 kecil dalam kesempatan kerja dan bahwa langkah yang diambil oleh pemerintah berusaha. adalah dengan perumusan kebijakan, penguatan b. Perluasan kesempatan bagi si miskin kapasitas kelembagaan serta memberikan untuk meningkatkan pendapatan. fasilitas bagi industri. c. Keberdayaan lembaga usaha mikro dan kecil dalam proses produksi dan Metode Penelitian pemasaran. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian d. Keberdayaan kelembagaan jaringan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus kerja kemitraan antara pemerintah, penelitian terdiri dari (1) Upaya Pemerintah usaha swasta dan masyarakat lokal. Daerah (Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar) dalam pengembangan ekonomi lokal melalui pemberdayaan sentra industri kerajinan
cor kuningan (2) Hasil Dari Upaya Pemerintah b. Fasilitasi Penunjang Pemasaran Daerah (Dinas Perindustrian Perdagangan dan Disperindagpas Kabupaten Jombang Pasar) dalam pengembangan ekonomi lokal memberikan fasilitas pemasaran berupa pameran melalui pemberdayaan sentra industri kerajinan yang dilakukan pada tingkat Kabupaten, cor kuningan (3) Faktor-faktor Yang Mendukung Nasional, dan Provinsi. Pameran yang diikuti Dan Menghambat dalam pengembangan yaitu international handycraft dan gelar produk ekonomi lokal melalui pemberdayaan sentra Jombang (GPJ). Disperindagpas juga sering industri kerajinan cor kuningan. Lokasi yang membawa kerajinan cor kuningan untuk dibawa menjadi obyek penelitian ini berada di ke Surabaya untuk dipromosikan. Selain Kabupaten Jombang. Sedangkan situs penelitian pameran, Disperindagpas telah menjalin yang menjadi obyek penelitian untuk dapat kemitraan dengan Dekranasda (Dewan Kerajinan memperoleh data yang akurat adalah sebagai Nasional Daerah) untuk memfasilitasi pengusaha berikut: (1) Dinas Perindustrian, Perdagangan di sentra industri kerajinan cor kuningan dalam dan Pasar Kabupaten Jombang (2) Sentra industri memasarkan kerajinan cor kuningan dengan kerajinan cor kuningan Desa Mojotrisno disediakannya showroom Dekranasda. Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang (3) c. Bantuan Akses Permodalan Kantor kelurahan Desa Mojotrisno Kecamatan Bantuan akses permodalan dari Disperindag Mojoagung Kabupaten Jombang. Tahapan provinsi yang diberikan oleh Disperindagpas pengumpulan data Miles, Huberman and Saldana Kabupaten Jombang bertujuan untuk (2014:33) meliputi : kondensasi data, penyajian memberikan kemudahan akses bagi sentra data serta penarikan kesimpulan. industri kerajinan kuningan untuk mendapatkan kredit dari BPR Jatim melalui program kredit Pembahasan usaha rakyat (KUR) dengan suku bunga 1. Upaya pemerintah daerah dalam 4%/tahun. Pengusaha kerajinan cor kuningan pengembangan ekonomi lokal melalui juga mendapatkan fasilitasi akses permodalan pemberdayaan sentra industri melalui sosialisasi yang sering diadakan oleh kerajinan cor kuningan Desa Disperindagpas dengan menghadirkan Mojotrisno Kecamatan Mojoagung narasumber dari perbankkan seperti BRI dan Kabupaten Jombang. BPR Jatim. Manfaat dari adanya fasilitasi akses a. Pengembangan Sumber Daya permodalan juga dirasakan oleh pengusaha Manusia kerajinan cor kuningan karena dapat membantu Upaya pemberdayaan sentra industri mengatasi permasalahan permodalan sehingga kerajinan cor kuningan dalam rangka dapat membantu keberlangsungan usaha mereka. pengembangan sumber daya manusia (SDM) dilakukan melalui kegiatan bimbingan teknis, 2. Hasil dari upaya pemerintah daerah pelatihan dan sosialiasasi, dengan tujuan untuk dalam pengembangan ekonomi lokal memberikan informasi dan pengetahuan bagi melalui pemberdayaan sentra pengusaha kerajinan cor kuningan dalam rangka industri kerajinan cor kuningan Desa meningkatkan usahanya. Kegiatan bimbingan Mojotrisno Kecamatan Mojoagung teknis, pelatihan dan sosialisasi yang diberikan Kabupaten Jombang. kepada pengusaha kerajinan cor kuningan telah a. Perluasan Kesempatan Kerja dan membawa manfaat bagi pengusaha kerajinan cor Berusaha kuningan, meskipun kegiatan pengembangan Upaya Dinas Perindustrian, Perdagangan, SDM tidak dapat diberikan rutin pada setiap dan Pasar (Disprindagpas) dalam pengembangan tahunnya karena terbatasnya anggaran yang sentra industri kerajinan cor kuningan berupa dimiliki oleh pemerintah daerah serta hasilnya kegiatan pengembangan sumber daya manusia, yang masih dirasa kurang maksimal bagi failitasi pemasaran, fasilitasi akses permodalan pengusaha kerajinan cor kuningan karena waktu serta informasi bagi IKM bertujuan untuk pelaksanaan hanya sebentar namun dengan mengembangkan usaha sentra industri kerajinan adanya kegiatan pengembangan SDM telah cor kuningan. Dengan berkembangnya usaha diberikan oleh Disperindagpas dapat membantu sentra industri kerajinan cor kuningan telah pengusaha kerajinan cor kuningan dalam mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru mengembangkan usaha mereka. serta memberikan kesempatan berusaha sehingga dapat menumbuhkan wirausaha baru.
Tabel 1. Jumlah Unit Usaha Dan Tenaga Tabel 2. Produktivitas Sentra Industri Kerja Sentra Industri Kerajinan Cor Kerajinan Cor Kuningan Kuningan No. Tahun Kapasitas Nilai Produksi No. Tahun Unit Usaha Tenaga Produksi Kerja 1. 2011 93.100 4.003.300.000 1. 2011 19 84 Buah 2. 2012 20 88 2. 2012 94.000 4.230.000.000 3. 2013 26 90 Buah 4. 2014 29 95 3. 2013 119.600 6.578.000.000 Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, Buah dan Pasar Kabupaten Jombang Tahun 2014. 4. 2014 125.000 7.500.000.000 Buah Berdasarkan tabel 1 di atas menunjukkan Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, bahwa dari tahun 2011 sampai tahun 2014 dan Pasar Kabupaten Jombang Tahun 2014. jumlah unit usaha dan tenaga kerja sentra industri kerajinan cor kuningan mengalami Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui peningkatan pada setiap tahunnya. Dengan bahwa produktivitas sentra industri kerajinan cor adanya upaya pemberdayaan sentra industri kuningan meningkat, hal ini dilihat dari kerajinan cor kuningan yang dilakukan oleh bertambahnya jumlah kapasitas produksi dan Disperindagpas menunjukkan adanya perubahan nilai produksi pada setiap tahunnya. Upaya dan manfaat yang dirasakan oleh pengusaha Disperindagpas telah mampu memberikan kerajinan cor kuningan dan masyarakat setempat. keberdayaan bagi sentra industri kerajinan cor Perubahan yang dirasakan oleh pengusaha kuningan dalam proses produksi dan pemasaran, kerajinan cor kuningan bahwa sebelum adanya hal ini dapat dilihat dari kualitas kerajinan cor upaya dari pemerintah daerah tenaga kerja yang kuningan, peningkatan kapasitas produksi membantu hanya keluarga dan sanak saudara (produktivitas), serta wilayah pemasaran yang namun sekarang pengusaha kerajinan cor telah mencapai pasar luar negeri. kuningan telah memiliki tenaga kerja tetap dan d. Keberdayaan Kelembagaan Jaringan borongan yang mayoritas berasal dari Desa Kerja Kemitraan Antara Pemerintah, Mojotrisno, serta manfaat dari berkembangnya Usaha Swasta Dan Masyarakat Lokal usaha kerajinan cor kuningan telah mampu Kemitraan usaha sentra industri kerajinan memberikan lapangan kerja dan menumbuhkan kuningan hanya sebatas kemitraan usaha dengan wirausaha baru. pemerintah daerah (Disperindagpas), karena b. Perluasan Kesempatan Untuk belum semua pengusaha menjalin hubungan Meningkatkan Pendapatan kemitraan usaha dengan pihak swasta dalam Adanya upaya pemberdayaan sentra industri mengembangkan usahanya sehingga pengusaha kerajinan cor kuningan telah membawa manfaat belum mampu mewujudkan keberdayaan bagi pengusaha karena telah membantu dalam kemitraan usaha dengan pihak usaha swasta. mengembangkan usaha mereka sehingga dapat meningkatkan pendapatan pengusaha, hal ini 3. Faktor Pendukung Dan Penghambat dikarenakan pesanan meningkat, produktivitas Meliputi: meningkat, serta penjualan meningkat. a. Faktor Yang Menjadi Pendukung : Pengembangan sentra industri kerajinan cor 1) Dukungan Dari Pemerintah Daerah kuningan juga membawa manfaat bagi pegawai (Dinas Perindustrian Perdagangan yang bekerja sebagai tenaga kerja di sentra dan Pasar) Kabupaten Jombang industri kerajinan cor kuningan, karena telah Pemerintah daerah khususnya Dinas memberikan perluasan peningkatan pendapatan Perindustrian Perdagangan dan Pasar bagi mereka. (Disperindagpas) yang menaungi sentra-sentra c. Keberdayaan Lembaga Usaha Mikro industri di Kabupaten Jombang telah menetapkan dan Kecil dalam Proses Produksi dan Kebijakan untuk mendukung tumbuh kembang Pemasaran sentra industri, termasuk sentra industri kerajinan Kegiatan pengembangan sumber daya kuningan. Kebijakan Disperindagpas meliputi manusia, fasilitasi pemasaran dan fasilitasi akses program-program pengembangan sentra-sentra permodalan yang telah diberikan kepada sentra potensial sehingga dapat mendukung industri kerajinan cor kuningan dapat membantu keberlangsungan usaha. untuk meningkatkan kualitas, produktivitas dan pemasaran produk kerajinan cor kuningan.
2) Kualitas Dari Cor Kuningan biasanya didapatkan di wilayah Mojoagung Kunci sukses pengusaha di sentra industri terkadang kosong sehingga harus mencari bahan kerajinan kuningan adalah dengan selalu baku kuningan pada agen pengepul diwilayah menjaga kualitas dan disiplin waktu. selain Mojoagung. Selain bahan baku kuningan yang terkadang kosong, harga dari bahan baku b. Faktor Yang Menjadi Penghambat : kuningan juga sering mengalami kenaikan harga 1) Anggaran Pemerintah Yang Tidak (harga tidak stabil). Memadai (Terbatas) Kebijakan yang telah ditetapkan akan Kesimpulan percuma apabila tidak didukung dengan Upaya Disperindagpas (Dinas Perindustrian anggaran. Tanpa adanya anggaran maka mustahil Perdagangan dan Pasar) Kabupaten Jombang kebijakan atau program dapat dilaksanakan. dalam rangka mengembangkan sentra industri Realitanya anggaran yang tersedia untuk kerajinan kuningan sejauh ini masih dirasa program pengembangan sentra industri kerajinan kurang optimal akibat anggaran yang tidak kuningan) masih belum memadai (terbatas) memadai. Meskipun kurang optimal tapi hasil sehingga dapat menghambat terlaksananya dari upaya-upaya tersebut dapat memberikan program. perluasan kesempatan kerja dan berusaha, 2) Bahan Baku Kuningan perluasan peningkatan pendapatan, keberdayaan Bahan baku utama untuk membuat kerajinan sentra industri kerajinan kuningan dalam proses kuningan adalah limbah kuningan (barang produksi dan pemasaran, keberdayaan bekas). Bahan baku kuningan didapatkan dari kelembagaan jaringan kerja kemitraan antara agen pengepul barang bekas di wilayah pemerintah dan pengusaha kerajinan kuningan. Mojoagung, namun bahan baku kuningan yang
Daftar Pustaka
Anwas, Oos M. (2013) Pemberdayaan Masyarakat Di Era Global. Bandung, Alfabeta.
Arsyad, Lincolin. (2010) Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta, STIM YKPN. Hakim, EM. Lukman. (2011) Pengantar Administrasi Pembangunan. Jogjakarta, Ar-Ruzz Media. Hoessein, Bhenyamin. (2009) Perubahan Model, Pola, Dan Bentuk Pemerintahan Daerah : Dari Era Orde Baru Ke Era Reformasi. Depok, Departemen Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. “Pemerintah Genjot Daya Saing Industri Kecil dan Menengah”, [Internet] Available from <www.kemenperin.go.id/artikel/7446/Pemerintah- Genjot-Daya-Saing-Industri -Kecil-dan-Menengah> > [Accessed 13 Januari 2015] Mashoed. (2004) Pemberdayaan Masyarakat Miskin. Surabaya, Papyrus. Miles, Matthew B, A. Michael Huberman and Johnny Saldana. (2014) Qualitative data Analysis. Third Edition. United State. SAGE Publications. Munir, Risfan dan Fitanto, Bahtiar. (2007) Pengembangan Ekonomi Lokal Partisipatif:Masalah, Kebijakan dan Panduan Pelaksanaan Kegiatan. Local Governance Support Program (LGSP). Siagian, Sondang P. (2009) Administrasi Pembangunan Konsep, Dimensi, dan Strateginya. Jakarta, PT. Bumi Aksara. Supriyadi R, Ery. (2007) Telaah Kendala Penenrapan Pengembangan Ekonomi Lokal: Pragmatisme Dalam Praktek Pendekatan PEL. Bandung, Jurnal Prencanaan Wilayah dan Kota, Vol 18 No 2 Agustus, hal 103-123. Tarigan, Robinson. (2007) Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Jakarta, PT Bumi Aksara. Theresia, Aprillia. Andini, Krisna S. Nugraha, Prima G.P. Mardikanto, Totok. (2014) Pembangunan Berbasis Masyarakat. Bandung, Alfabeta. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian. Jakarta, Pemerintah Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta, Pemerintah Republik Indonesia.