Anda di halaman 1dari 6

UPAYA PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

MELALUI PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL MENENGAH


(Studi pada Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Jombang dan Sentra
Industri Kerajinan Cor Kuningan Desa Mojotrisno Kecamatan Mojoagung Kabupaten
Jombang)

Ainul Fadilah Rachmawati, Mochammad Saleh Soeaidy, Romula Adiono


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: ainulfr@gmail.com

Abstract: Efforts Regional Government in Local Economic Development Through Empowerment


of Small and Medium Industries (Studies in the Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar
Kabupaten Jombang and Sentra Industri Kerajinan Cor Kuningan Desa Mojotrisno
Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang). The Buffer economy Jombang one of which is the
industrial sector. The development of industrial sector Jombang still experiencing problems including
that occurs in the sentra industri kerajinan cor kuningan, so it needs the efforts of the Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagpas) in overcoming these obstacles. The results
showed that the efforts of Disperindagpas which include: human resource development, marketing of
handicraft products of cast brass, and facilitation of access to capital. The result of the efforts of
Disperindagpas can provide expansion of employment opportunities and strive, expansion of income
generation, empowerment of cast brass handicraft industry center in the process of production and
marketing, institutional empowerment of the working relations between the government and
employers craft of cor kuningan.

Keywords: local economic development, empowerment, sentra industri kerajinan cor kuningan.

Abstrak: Upaya Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Melalui


Pemberdayaan Industri Kecil Menengah (Studi pada Dinas Perindustrian Perdagangan Dan
Pasar Kabupaten Jombang Dan Sentra Industri Kerajinan Cor Kuningan Desa Mojotrisno
Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang). Penyangga perekonomian Kabupaten Jombang
salah satunya adalah sektor industri. Pengembangan sektor industri Kabupaten Jombang masih
mengalami kendala termasuk yang terjadi pada sentra industri kerajinan cor kuningan, sehingga perlu
adanya upaya dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagpas) dalam mengatasi
kendala tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya dari Disperindagpas yaitu meliputi:
pengembangan sumber daya manusia, fasilitasi pemasaran produk kerajinan cor kuningan, dan
fasilitasi akses permodalan. Hasil dari adanya upaya dari Disperindagpas dapat memberikan perluasan
kesempatan kerja dan berusaha, perluasan peningkatan pendapatan, keberdayaan sentra industri
kerajinan cor kuningan dalam proses produksi dan pemasaran, keberdayaan kelembagaan jaringan
kerja kemitraan antara pemerintah dan pengusaha kerajinan cor kuningan.

Kata Kunci: pengembangan ekonomi lokal, pemberdayaan, sentra industri kerajinan cor kuningan.

Pendahuluan mengguranggi angka pengangguran di Indonesia.


Suatu negara yang ingin mempercepat Menurut Kementrian Perindustrian pada tahun
pertumbuhan serta perkembangan ekonomi pada 2013 jumlah industri kecil menengah di
umunya menempuh jalur industrialisasi (Siagian, Indonesia mencapai 3,9 juta unit serta mampu
2009, h.87). Pembangunan industri serta proses menyerap tenaga kerja 10,3 juta orang. Jumlah
industrialisasi menurut Arsyad (2010, h.442) tersebut telah menyumbang ekspor sebesar USD
merupakan satu jalur kegiatan dalam 19,58 juta. Nilai produksi industri kecil
meningkatkan kesejahteraan rakyat untuk menengah mencapai Rp 753 triliun sehingga
menuju taraf hidup yang lebih berkualitas. dapat berkontribusi sebanyak 10% dalam
Industri kecil menengah memegang peranan pembentukan PDB sektor industri terhadap PDB
penting dalam perekonomian bangsa, serta nasional.
mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah Kebijakan industri nasional di Indonesia
yang relatif banyak sehingga dapat didukung oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 7, Hal. 1255-1260 | 1255


2014 tentang Pemerintahan Daerah. Sejalan pengembangan ekonomi daerah Kabupaten
dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Jombang. Pemberdayaan industri kecil
tentang Pemerintahan Daerah, bahwa daerah menengah saat ini menjadi sebuah alternatif bagi
memiliki kewenangan dalam mengelola sendiri
pemerintah daerah Kabupaten Jombang untuk
daerahnya. Sejalan dengan misi Kabupaten
Jombang tahun 2014-2018 yaitu meningkatkan meningkatkan laju pertumbuhan dan
perekonomian daerah maka dalam rangka perkembangan sektor industri serta untuk
pelaksanaan otonomi daerah, Kabupaten mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi
Jombang harus mampu mengatur dan mengelola oleh pengusaha di sentra industri kerajinan cor
sendiri perekonomiannya terutama dalam kuningan.
meningkatkan ekonomi di daerahnya. Salah satu
sektor yang menjadi menyangga perekonomian
Tinjauan Pustaka
Kabupaten Jombang adalah sektor industri.
Kabupaten Jombang mempunyai potensi industri A. Administrasi Pembangunan
yang cukup beragam. Hal ini ditunjukkan dengan Administrasi pembangunan menurut Hakim
banyaknya jumlah industri yang tumbuh dan (2011, h.63) merupakan bagian dari administrasi
berkembang di Kabupaten Jombang yakni pada negara. Administrasi pembangunan menurut
tahun 2014 jumlah unit usaha industri kecil ada Siagian (2009, h.5) yaitu rangkaian usaha yang
528 unit, industri menengah 23 unit, dan industri dilakukan oleh suatu negara bangsa untuk dapat
besar 7 unit (Disperindagpas Kab Jombang, bertumbuh, berkembang, serta berubah secara
2014). Salah satu produk unggulan Kabupaten
sadar dan terencana dalam semua aspek
Jombang adalah kerajinan cor kuningan.
Kerajinan cor kuningan merupakan salah satu kehidupan dan penghidupan negara bangsa
sektor industri yang diunggulkan karena dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
merupakan industri kreatif unggulan Kabupaten ditetapkan. Dalam pengertian administrasi
Jombang. pembangunan diatas menunjukkan bahwa
Upaya untuk dapat mengembangkan serta rangkaian kegiatan dan upaya pembangunan
menciptakan industri kecil menengah yang
merupakan upaya nasional yang menjadi tugas
tangguh adalah melalui pemberdayaan industri
sebagaimana tercantum dalam Undang-undang bersama, baik pemerintah serta seluruh
Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian. jajarannya dan juga masyarakat.
Dalam pemberdayaan sektor industri, pemerintah
mempunyai peranan yang sangat penting. Peran B. Pemerintah Daerah
pemerintah dalam pemberdayaan industri sesuai Adanya desentralisasi serta otonomi daerah
yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 3 sebagaimana tertuang dalam UU No. 23 Tahun
Tahun 2014 yaitu meliputi perumusan kebijakan, 2014 yang menyebutkan bahwa pemerintah pusat
penguatan kapasitas kelembagaan serta telah melimpahkan sebagian dari urusannya
pemberian fasilitas. Pada prakteknya, upaya yang kepada pemda yang dilakukan sesuai dengan
dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Jombang otonomi daerah. UU No. 23 Tahun 2014
dalam pemberdayaan industri melalui kebijakan menyebutkan bahwa Kepala daerah merupakan
serta program yang dibuat, belum dapat berjalan unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang
secara maksimal hal ini dikarenakan anggaran memimpin pelaksanaan semua urusan
yang tersedia sangat terbatas. Pemberdayaan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
industri kecil menengah saat ini masih banyak otonom.
mengalami kendala dalam usahanya, termasuk
yang dialami oleh pengusaha di sentra industri C. Pembangunan Ekonomi Daerah
kecil kerajinan cor kuningan. Beberapa kendala Pembangunan ekonomi daerah merupakan
yang menghambat berkembangnya usaha rangkaian usaha yang dilakukan oleh pemerintah
pengusaha kerajinan cor kuningan diantaranya daerah beserta seluruh jajarannya dan seluruh
yaitu kesulitan pemasaran, kurangnnya masyarakat untuk memenejemen sumber daya
permodalan dan harga bahan baku yang tidak melalui kerjasama dengan tujuan untuk dapat
stabil. meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
Upaya pemerintah daerah Kabupaten masyarakat didaerah sehingga dapat tercapai
Jombang melalui Dinas Perindustrian kemandirian dan kemajuan daerah (Arsyad,
Perdagangan dan Pasar dalam pengembangan 2010, h.374). Tujuan dari adanya upaya
sektor industri dilakukan melalui pemberdayaan pembangunan ekonomi daerah adalah untuk
industri kecil menengah guna menunjang menambah kesempatan kerja bagi masyarakat.
Dalam mewujudkan tujuan dari upaya tersebut

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 7, Hal. 1255-1260 | 1256


seluruh masyarakat beserta pemerintah daerah E. Pemberdayaan Industri Kecil Menengah
bekerjasama untuk membangun daerah terutama Pemberdayaan menurut Anwas (2013, h.50)
dalam menganalisa potensi sumber daya yang yaitu Pemberdayaan merupakan suatu proses
dimiliki oleh masing-masing daerah guna untuk meningkatkan kemampuan individu
membangun ekonomi suatu daerah tersebut. maupun masyarakat untuk berdaya, yang
Setiap daerah harus mampu untuk dilakukan secara demokratis agar dapat
menganalisa faktor-faktor yang dapat membangun diri serta lingkungannya guna
menentukkan pertumbuhan ekonomi daerah. meningkatkan kualitas kehidupannya sehingga
Menurut Tarigan (2007, h.28) menyatakan mampu hidup mandiri dan sejahtera. Tujuan
bahwa Teori basis ekonomi (economic base adanya pemberdayaan menurut Theresia et.al
theory) adalah laju pertumbuhan ekonomi suatu (2014, h.253-254) antara lain sebagai berikut:
daerah yang ditentukan oleh besarnya 1. Perbaikan kelembagaan (better
peningkatan ekspor dari daerah tersebut. institution)
Kegiatan ekonomi dikelompokkan menjadi dua 2. Perbaikan usaha (better business)
yaitu kegiatan basis dan kegiatan nonbasis. 3. Perbaikan pendapatan (better income)
Hanya kegiatan basis yang bisa mendorong 4. Perbaikan lingkungan (better
pertumbuhan ekonomi daerah. Analisis basis dan environment)
nonbasis pada umumnya didasarkan pada nilai 5. Perbaikan kehidupan (better living)
tambah ataupun lapangan kerja. Satu-satunya Menurut Sumodiningrat sebagaimana
sektor yang dapat meningkatkan perekonomian dikutip oleh Mashoed (2004, h.40) mengatakan
daerah melebihi pertumbuhan alamiah yaitu bahwa upaya pemberdayaan masyarakat agar
sektor basis karena sektor basis tidak hanya dapat berpartisipasi dalam pembangunan adalah :
memenuhi kebutuhan lokal saja namun juga 1. Bantuan dana sebagai modal untuk
untuk ekspor, sedangkan sektor nonbasis hanya usaha
memenuhi kebutuhan lokal saja (Tarigan, 2007, 2. Pembangunan prasarana sebagai
h.29). pendukung dalam pengembangan sosial
ekonomi rakyat
D. Pengembangan Ekonomi Lokal 3. Penyediaan sarana untuk dapat
Pengembangan ekonomi lokal adalah mempelancar pemasaran hasil produksi
kerjasama pemerintah daerah, masyarakat, dan dan jasa masyarakat
pihak swasta dalam meningkatkan ekonomi 4. Pelatihan yang ditujukan bagi aparat
daerah dengan mengelola sumber daya yang ada dan masyarakat
(SDA, SDM, Kelembagaan) untuk dapat 5. Penguatan kelembagaan sosial ekonomi
memberikan peluang kerja (Munir dan Fitanto, bagi masyarakat
2007, h.19). Sasaran pengembangan ekonomi Pemberdayaan industri tercantum dalam
lokal menurut Supriyadi (2007, h.103-123) Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014.
meliputi (a) tumbuh dan berkembangnya usaha Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
yang dibangun oleh masyarakat dan melakukan pembangunan serta pemberdayaan
meningkatnya pendapatan masyarakat terutama industri kecil dan industri menengah agar dapat
bagi si miskin serta berkembangnya kesenjangan mewujudkan industri yang berdaya saing,
antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat berperan signifikan dalam penguatan struktur
perkotaan, dan (b) Pro-poor policy. Indikator industri nasional, berperan dalam pengentasan
keberhasilan pengembangan ekonomi lokal kemiskinan melalui perluasan kesempatan kerja
menurut Supriyadi (2007, h.103-123) antara lain serta dapat menghasilkan barang dan jasa
sebagai berikut : industri untuk dapat ekspor. Sebagaiman telah
a. Perluasan kesempatan bagi masyarakat diatur dalam UU No. 3 Tahun 2014 pasal 72
kecil dalam kesempatan kerja dan bahwa langkah yang diambil oleh pemerintah
berusaha. adalah dengan perumusan kebijakan, penguatan
b. Perluasan kesempatan bagi si miskin kapasitas kelembagaan serta memberikan
untuk meningkatkan pendapatan. fasilitas bagi industri.
c. Keberdayaan lembaga usaha mikro dan
kecil dalam proses produksi dan Metode Penelitian
pemasaran. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
d. Keberdayaan kelembagaan jaringan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus
kerja kemitraan antara pemerintah, penelitian terdiri dari (1) Upaya Pemerintah
usaha swasta dan masyarakat lokal. Daerah (Dinas Perindustrian Perdagangan dan
Pasar) dalam pengembangan ekonomi lokal
melalui pemberdayaan sentra industri kerajinan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 7, Hal. 1255-1260 | 1257


cor kuningan (2) Hasil Dari Upaya Pemerintah b. Fasilitasi Penunjang Pemasaran
Daerah (Dinas Perindustrian Perdagangan dan Disperindagpas Kabupaten Jombang
Pasar) dalam pengembangan ekonomi lokal memberikan fasilitas pemasaran berupa pameran
melalui pemberdayaan sentra industri kerajinan yang dilakukan pada tingkat Kabupaten,
cor kuningan (3) Faktor-faktor Yang Mendukung Nasional, dan Provinsi. Pameran yang diikuti
Dan Menghambat dalam pengembangan yaitu international handycraft dan gelar produk
ekonomi lokal melalui pemberdayaan sentra Jombang (GPJ). Disperindagpas juga sering
industri kerajinan cor kuningan. Lokasi yang membawa kerajinan cor kuningan untuk dibawa
menjadi obyek penelitian ini berada di ke Surabaya untuk dipromosikan. Selain
Kabupaten Jombang. Sedangkan situs penelitian pameran, Disperindagpas telah menjalin
yang menjadi obyek penelitian untuk dapat kemitraan dengan Dekranasda (Dewan Kerajinan
memperoleh data yang akurat adalah sebagai Nasional Daerah) untuk memfasilitasi pengusaha
berikut: (1) Dinas Perindustrian, Perdagangan di sentra industri kerajinan cor kuningan dalam
dan Pasar Kabupaten Jombang (2) Sentra industri memasarkan kerajinan cor kuningan dengan
kerajinan cor kuningan Desa Mojotrisno disediakannya showroom Dekranasda.
Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang (3) c. Bantuan Akses Permodalan
Kantor kelurahan Desa Mojotrisno Kecamatan Bantuan akses permodalan dari Disperindag
Mojoagung Kabupaten Jombang. Tahapan provinsi yang diberikan oleh Disperindagpas
pengumpulan data Miles, Huberman and Saldana Kabupaten Jombang bertujuan untuk
(2014:33) meliputi : kondensasi data, penyajian memberikan kemudahan akses bagi sentra
data serta penarikan kesimpulan. industri kerajinan kuningan untuk mendapatkan
kredit dari BPR Jatim melalui program kredit
Pembahasan usaha rakyat (KUR) dengan suku bunga
1. Upaya pemerintah daerah dalam 4%/tahun. Pengusaha kerajinan cor kuningan
pengembangan ekonomi lokal melalui juga mendapatkan fasilitasi akses permodalan
pemberdayaan sentra industri melalui sosialisasi yang sering diadakan oleh
kerajinan cor kuningan Desa Disperindagpas dengan menghadirkan
Mojotrisno Kecamatan Mojoagung narasumber dari perbankkan seperti BRI dan
Kabupaten Jombang. BPR Jatim. Manfaat dari adanya fasilitasi akses
a. Pengembangan Sumber Daya permodalan juga dirasakan oleh pengusaha
Manusia kerajinan cor kuningan karena dapat membantu
Upaya pemberdayaan sentra industri mengatasi permasalahan permodalan sehingga
kerajinan cor kuningan dalam rangka dapat membantu keberlangsungan usaha mereka.
pengembangan sumber daya manusia (SDM)
dilakukan melalui kegiatan bimbingan teknis, 2. Hasil dari upaya pemerintah daerah
pelatihan dan sosialiasasi, dengan tujuan untuk dalam pengembangan ekonomi lokal
memberikan informasi dan pengetahuan bagi melalui pemberdayaan sentra
pengusaha kerajinan cor kuningan dalam rangka industri kerajinan cor kuningan Desa
meningkatkan usahanya. Kegiatan bimbingan Mojotrisno Kecamatan Mojoagung
teknis, pelatihan dan sosialisasi yang diberikan Kabupaten Jombang.
kepada pengusaha kerajinan cor kuningan telah a. Perluasan Kesempatan Kerja dan
membawa manfaat bagi pengusaha kerajinan cor Berusaha
kuningan, meskipun kegiatan pengembangan Upaya Dinas Perindustrian, Perdagangan,
SDM tidak dapat diberikan rutin pada setiap dan Pasar (Disprindagpas) dalam pengembangan
tahunnya karena terbatasnya anggaran yang sentra industri kerajinan cor kuningan berupa
dimiliki oleh pemerintah daerah serta hasilnya kegiatan pengembangan sumber daya manusia,
yang masih dirasa kurang maksimal bagi failitasi pemasaran, fasilitasi akses permodalan
pengusaha kerajinan cor kuningan karena waktu serta informasi bagi IKM bertujuan untuk
pelaksanaan hanya sebentar namun dengan mengembangkan usaha sentra industri kerajinan
adanya kegiatan pengembangan SDM telah cor kuningan. Dengan berkembangnya usaha
diberikan oleh Disperindagpas dapat membantu sentra industri kerajinan cor kuningan telah
pengusaha kerajinan cor kuningan dalam mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru
mengembangkan usaha mereka. serta memberikan kesempatan berusaha sehingga
dapat menumbuhkan wirausaha baru.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 7, Hal. 1255-1260 | 1258


Tabel 1. Jumlah Unit Usaha Dan Tenaga Tabel 2. Produktivitas Sentra Industri
Kerja Sentra Industri Kerajinan Cor Kerajinan Cor Kuningan
Kuningan No. Tahun Kapasitas Nilai Produksi
No. Tahun Unit Usaha Tenaga Produksi
Kerja 1. 2011 93.100 4.003.300.000
1. 2011 19 84 Buah
2. 2012 20 88 2. 2012 94.000 4.230.000.000
3. 2013 26 90 Buah
4. 2014 29 95 3. 2013 119.600 6.578.000.000
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, Buah
dan Pasar Kabupaten Jombang Tahun 2014. 4. 2014 125.000 7.500.000.000
Buah
Berdasarkan tabel 1 di atas menunjukkan Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan,
bahwa dari tahun 2011 sampai tahun 2014 dan Pasar Kabupaten Jombang Tahun 2014.
jumlah unit usaha dan tenaga kerja sentra
industri kerajinan cor kuningan mengalami Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui
peningkatan pada setiap tahunnya. Dengan bahwa produktivitas sentra industri kerajinan cor
adanya upaya pemberdayaan sentra industri kuningan meningkat, hal ini dilihat dari
kerajinan cor kuningan yang dilakukan oleh bertambahnya jumlah kapasitas produksi dan
Disperindagpas menunjukkan adanya perubahan nilai produksi pada setiap tahunnya. Upaya
dan manfaat yang dirasakan oleh pengusaha Disperindagpas telah mampu memberikan
kerajinan cor kuningan dan masyarakat setempat. keberdayaan bagi sentra industri kerajinan cor
Perubahan yang dirasakan oleh pengusaha kuningan dalam proses produksi dan pemasaran,
kerajinan cor kuningan bahwa sebelum adanya hal ini dapat dilihat dari kualitas kerajinan cor
upaya dari pemerintah daerah tenaga kerja yang kuningan, peningkatan kapasitas produksi
membantu hanya keluarga dan sanak saudara (produktivitas), serta wilayah pemasaran yang
namun sekarang pengusaha kerajinan cor telah mencapai pasar luar negeri.
kuningan telah memiliki tenaga kerja tetap dan d. Keberdayaan Kelembagaan Jaringan
borongan yang mayoritas berasal dari Desa Kerja Kemitraan Antara Pemerintah,
Mojotrisno, serta manfaat dari berkembangnya Usaha Swasta Dan Masyarakat Lokal
usaha kerajinan cor kuningan telah mampu Kemitraan usaha sentra industri kerajinan
memberikan lapangan kerja dan menumbuhkan kuningan hanya sebatas kemitraan usaha dengan
wirausaha baru. pemerintah daerah (Disperindagpas), karena
b. Perluasan Kesempatan Untuk belum semua pengusaha menjalin hubungan
Meningkatkan Pendapatan kemitraan usaha dengan pihak swasta dalam
Adanya upaya pemberdayaan sentra industri mengembangkan usahanya sehingga pengusaha
kerajinan cor kuningan telah membawa manfaat belum mampu mewujudkan keberdayaan
bagi pengusaha karena telah membantu dalam kemitraan usaha dengan pihak usaha swasta.
mengembangkan usaha mereka sehingga dapat
meningkatkan pendapatan pengusaha, hal ini 3. Faktor Pendukung Dan Penghambat
dikarenakan pesanan meningkat, produktivitas Meliputi:
meningkat, serta penjualan meningkat. a. Faktor Yang Menjadi Pendukung :
Pengembangan sentra industri kerajinan cor 1) Dukungan Dari Pemerintah Daerah
kuningan juga membawa manfaat bagi pegawai (Dinas Perindustrian Perdagangan
yang bekerja sebagai tenaga kerja di sentra dan Pasar) Kabupaten Jombang
industri kerajinan cor kuningan, karena telah Pemerintah daerah khususnya Dinas
memberikan perluasan peningkatan pendapatan Perindustrian Perdagangan dan Pasar
bagi mereka. (Disperindagpas) yang menaungi sentra-sentra
c. Keberdayaan Lembaga Usaha Mikro industri di Kabupaten Jombang telah menetapkan
dan Kecil dalam Proses Produksi dan Kebijakan untuk mendukung tumbuh kembang
Pemasaran sentra industri, termasuk sentra industri kerajinan
Kegiatan pengembangan sumber daya kuningan. Kebijakan Disperindagpas meliputi
manusia, fasilitasi pemasaran dan fasilitasi akses program-program pengembangan sentra-sentra
permodalan yang telah diberikan kepada sentra potensial sehingga dapat mendukung
industri kerajinan cor kuningan dapat membantu keberlangsungan usaha.
untuk meningkatkan kualitas, produktivitas dan
pemasaran produk kerajinan cor kuningan.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 7, Hal. 1255-1260 | 1259


2) Kualitas Dari Cor Kuningan biasanya didapatkan di wilayah Mojoagung
Kunci sukses pengusaha di sentra industri terkadang kosong sehingga harus mencari bahan
kerajinan kuningan adalah dengan selalu baku kuningan pada agen pengepul diwilayah
menjaga kualitas dan disiplin waktu. selain Mojoagung. Selain bahan baku kuningan
yang terkadang kosong, harga dari bahan baku
b. Faktor Yang Menjadi Penghambat : kuningan juga sering mengalami kenaikan harga
1) Anggaran Pemerintah Yang Tidak (harga tidak stabil).
Memadai (Terbatas)
Kebijakan yang telah ditetapkan akan Kesimpulan
percuma apabila tidak didukung dengan Upaya Disperindagpas (Dinas Perindustrian
anggaran. Tanpa adanya anggaran maka mustahil Perdagangan dan Pasar) Kabupaten Jombang
kebijakan atau program dapat dilaksanakan. dalam rangka mengembangkan sentra industri
Realitanya anggaran yang tersedia untuk kerajinan kuningan sejauh ini masih dirasa
program pengembangan sentra industri kerajinan kurang optimal akibat anggaran yang tidak
kuningan) masih belum memadai (terbatas) memadai. Meskipun kurang optimal tapi hasil
sehingga dapat menghambat terlaksananya dari upaya-upaya tersebut dapat memberikan
program. perluasan kesempatan kerja dan berusaha,
2) Bahan Baku Kuningan perluasan peningkatan pendapatan, keberdayaan
Bahan baku utama untuk membuat kerajinan sentra industri kerajinan kuningan dalam proses
kuningan adalah limbah kuningan (barang produksi dan pemasaran, keberdayaan
bekas). Bahan baku kuningan didapatkan dari kelembagaan jaringan kerja kemitraan antara
agen pengepul barang bekas di wilayah pemerintah dan pengusaha kerajinan kuningan.
Mojoagung, namun bahan baku kuningan yang

Daftar Pustaka

Anwas, Oos M. (2013) Pemberdayaan Masyarakat Di Era Global. Bandung, Alfabeta.


Arsyad, Lincolin. (2010) Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta, STIM YKPN.
Hakim, EM. Lukman. (2011) Pengantar Administrasi Pembangunan. Jogjakarta, Ar-Ruzz Media.
Hoessein, Bhenyamin. (2009) Perubahan Model, Pola, Dan Bentuk Pemerintahan Daerah : Dari Era
Orde Baru Ke Era Reformasi. Depok, Departemen Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. “Pemerintah Genjot Daya Saing Industri Kecil dan
Menengah”, [Internet] Available from <www.kemenperin.go.id/artikel/7446/Pemerintah-
Genjot-Daya-Saing-Industri -Kecil-dan-Menengah> > [Accessed 13 Januari 2015]
Mashoed. (2004) Pemberdayaan Masyarakat Miskin. Surabaya, Papyrus.
Miles, Matthew B, A. Michael Huberman and Johnny Saldana. (2014) Qualitative data Analysis. Third
Edition. United State. SAGE Publications.
Munir, Risfan dan Fitanto, Bahtiar. (2007) Pengembangan Ekonomi Lokal Partisipatif:Masalah,
Kebijakan dan Panduan Pelaksanaan Kegiatan. Local Governance Support Program
(LGSP).
Siagian, Sondang P. (2009) Administrasi Pembangunan Konsep, Dimensi, dan Strateginya. Jakarta,
PT. Bumi Aksara.
Supriyadi R, Ery. (2007) Telaah Kendala Penenrapan Pengembangan Ekonomi Lokal: Pragmatisme
Dalam Praktek Pendekatan PEL. Bandung, Jurnal Prencanaan Wilayah dan Kota, Vol 18 No 2
Agustus, hal 103-123.
Tarigan, Robinson. (2007) Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Jakarta, PT Bumi Aksara.
Theresia, Aprillia. Andini, Krisna S. Nugraha, Prima G.P. Mardikanto, Totok. (2014) Pembangunan
Berbasis Masyarakat. Bandung, Alfabeta.
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian. Jakarta, Pemerintah Republik Indonesia.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta, Pemerintah Republik
Indonesia.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 7, Hal. 1255-1260 | 1260

Anda mungkin juga menyukai