PERT. 3. KEBUDAYAAN PENDIDIKAN Oke
PERT. 3. KEBUDAYAAN PENDIDIKAN Oke
Istilah kebudayaan antara lain culture (Inggris), kultur (Jerman), dan cultuur
(Belanda) adalah suatu istilah yang mengandung pengertian yang amat luas. Menurut
peradaban. Menurut Dr. Edward B Taylor yang menulis dalam buku “Primitive
Culture”, kebudayaan atau peradaban adalah suatu keseluruhan yang kompleks yang
meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat, dan setiap
menyatakan, kebudayaan adalah suatu cara yang umum bagaimana manusia hidup,
berpikir dan bertindak. Semuanya itu meliputi seni, sastra, ilmu pengetahuan,
penemuan-penemuan, filsafat, dan agama. Menurut Drs. Sidi Gazalba dalam buku
dalam kepribadian dan tingkah laku manusia dalam berinteraksi. Manusia sebagai
bangsa. Menurut Syam (1988: 66-67), secara teoritis, sifat kebudayaan nasional
sebagai berikut:
28
1. Spiritual-Psikologis, yaitu manifestasi sosio-psikologis yang menunjuk identitas
nasional (Tri-Kon):
1. Konsentrasi
2. Konvergensi
Hukum perkembangan itu adalah kerja sama antara faktor dalam (sosio-kultural)
yang sudah berakar dan faktor luar dengan menerima unsur kebudayaan asing
3. Kontinuitas
A. Konsep Kebudayaan
Secara sederhana kebudayaan berarti semua cara hidup (ways of life) yang
terdiri dari cara berpikir, bertindak, merasa yang telah dikembangkan oleh
dalam ilmu-ilmu sosial, karena konsep tersebut dapat dijadikan titik tolak bagi
kajian semua aspek perilaku manusia. Kebudaayaan adalah milik manusia yang
29
Konsep kebudayaan dapat pula dipakai untuk mengkaji pendidikan karena
dalam arti luas pendidikan (education) adalah proses pembudayaan melalui mana
masing-masing anak, yang dilahirkan dengan potensi belajar yang lebih besar
dari mahluk menyusui lainnya, dibentuk menjadi anggota penuh dari suatu
Para ahli ilmu sosial telah memberikan berbagai definisi dengan penekanan
pada berbagai aspek yang berbeda dari kebudayaan. Umpama nya da yang
menekankan gejala kebudayaan yang bias diamati dalam bentuk pola kehidupan
(Pattern of life) dalam suatu masyarakat, yaitu aktifitas yang terjadi secara
kemasyarakatan yang menjadi ciri dari suatu kelompok tertentu. Dalam hal ini
kebudayaan berarti gejala alam yang bias diamati seperti benda-benda dan
peristiwa-peristiwa.
Kroeber dan kluckhohn dalam bukunya” a culture a critical review conceps dan
30
normatif, psikologis, struktural, genetis dan definisi yang tak lengkap. Untuk
definisi yang bersifat deskriptif dia mengambil contoh definisi klasik dari E.B.
mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, hokum, moral, adat, dan apa saja
anggota masyarakat. Contoh definisi yang bersifat historis adalah definisi yang
kompleks perilaku tradisional yang telah dikembangkan oleh ras manusia yang
dimaksudkan semua model bagi kehidupan, exsplisit dan implicit, rasional dan
irrasional dan nonrasional yang ada pada masa tertentu sebagai pembimbing
berbunyi: “perwujudan di dalam adat, tradisi, dan instutisi dan lain lainya dari apa
yang dipelajari debagai suatu kelompok social dari suatu generasi kegenerasi
lainnya. Terakhir adalah contoh dari definisi bersifat structural. Turney dan high
pengertian kebudayaan:
31
Hal ini mencerminkan kenyataan bahwa betapapun banyaknya bagian/ unsur/
psikologis yang mungkin tak terlihat nyata dalam bentuk benda, melainkan
berhubungan dengan moralitas dan seni sebagai bahagian dari suatu realitas.
dia harus hidup dalam masyarakat bersama orang orang lain, bila ia harus
yang mencakup semua cara kita berfikir dan berbuat , serta semua apa yang kita
B. Karakteristik Kebudayaan
32
Pemilikan struktur anatomis dan potensi dasar yang sama berhadapan
diciptakan oleh berbagai masyarakat umat manusia (Manan, 1989: 11). Menurut
lingkungan dan biologis yang harus dipenuhi bagi kesinambungan hidup individu
pertumbuhan dan kesehatan. Kebutuhan ini akan dipenuhi dalam bentuk respon
tertentu.pola respon yang terstandar ini dinamakan institusi budaya atau institusi
sosial. Jadi institusi budaya adalah perilaku terpola yang digunakan oleh suatu
kesenian. Namun, manifestasi dari unsur tersebut di berbagai daerah akan bersifat
33
unik. Masing-masing kebudayan mempunyai institusi kekerabatan, ada
persamaan tetapi tidak identik. Keragaman atau keunikan ini terbentuk karena
dinamis. Unsur-unsur dan institusi budaya biasanya akan bertahan dan stabil
untuk beberapa waktu tetapi kontak budaya akan menyebabkan terjadinya proses
yang berubah dapat mendorong orang untuk menciptakan elemen baru yang akan
Pada hakikatnya tidak ada kebudayaan yang yang statis, yang ada hanya
kebudayaan yang berubah dengan lambat sekali atau kebudayaan yang berubah
kehidupan kita sehari-hari, tetapi jarang kita mempertanyakan faktor apa yang
of action” tertentu yang tidak kita pertanyakan lagi, kita tidak sadar bahwa
kebiasaan tersebut telah tertanam dalam fikiran kita (Manan, 1989: 12-13).
manusia tidak berfikir, merasa, dan membuat benda-benda maka tidak akan ada
karya manusia.
34
sikap dasar terhadap alam dan dunia makhluk halus yang mesti diinterpretasikan
semua cara bertindak yang dapat tergambar secara langsung dari orang-orang
Kebudayaan bersifat ideal dan manifest. Kebudayaan ideal terdiri dari cara-
cara bagaimana segala sesuatunya harus dilakukan, atau cara yang benar dalam
hanya dapat diukur terhadap elemen-elemen yang relatif stabil dan stabilitas
lain:
sosialnya.
35
C. Isi Kebudayaan
Menurut Manan (1989: 4), gejala kebudayaan dapat ditata dalam sejumlah
3. Artefak yang diperoleh dan dialami secara sosial seperti mobil dan gedung
pencakar langit.
anggota.
7. Kesenian
36
D. Wujud Kebudayaan
1. Ide-ide
tertuang dalam berbagai media maka akan ditemui dalam berbagai media
cetak atau elektronik. Kebudayaan ini berfungsi sebagai tata kelakuan yang
tuntunan norma, nilai, dan adat tertentu. Hal ini disebut juga dengan sistem
3. Benda-benda
Wujud ini berupa hasil karya anggota masyarakat dan semua benda
berikutnya.
Menurut Kerber dan Smith, ada beberapa fungsi utama kebudayaan dalam
37
1. Pelanjut keturunan dan pengasuhan anak, penjamin kelangsungan hidup
benda ekonomi
institusi budaya atau institusi sosial. Institusi atau pranata adalah sistem
aktivitas manusia yang terorganisasi. Berbagai institusi sosial yang ada dalam
pada institusi lain. Seluruh sistem budaya dan sistem sosial cenderung untuk
terikat bersama.
38
1. Menyederhanakan tindakan individu
1. Pandangan Superorganik
perkembangannya sendiri.
2. Pandangan Konseptualis
3. Pandangan Realis
39
respon-respon simbolik manusia pada umumnya. Jadi kebudayaan adalah
dan produk budaya yang dijiwai oleh sistem nilai masyarakat yang
budaya penting sekali sebagai peralatan konseptual bagi para ahli sosial dan
yang telah ditentukan oleh nilai-nilai dasar suatu kebudayaan. Oleh sebab itu,
pengawasan pendidikan.
40
mereka harus diberi pengetahuan, nilai dan sikap serta keterampilan yang
bagian dari kebudayaan, yaitu standar tentang baik dan buruk, benar darn salah,
yang kesemuanya dalam konsep yang lebih besar termasuk kedalam bidang nilai.
bermanfaat, dan diingini maka dibudayakan. Pada hakekatnya nilai itu meresapi
dan menjiwai setiap perilaku dan kebiasaan serta apa-apa yang dimiliki oleh
disemangati oleh sistem nilai tertentu yang disebut dengan sistem nilai budaya.
tentang sistem nilai budaya dan orientasi nilai budaya tersebut sangatlah penting
yang digunakan untuk menyampaikan sistem perilaku dan produk budaya yang
atau implisit, menjadi ciri khusus seseorang atau kelompok orang, mengenai hal-
41
hal yang diinginkan yang mempengaruhi pemilihan dari berbagai cara-cara, alat-
alat dan tujuan-tujuan perbuatan yang tersedia. Sedangkan orientasi nilai budaya
dengan orangdan tentang hal-hal yang diingini dan tak diingini yang mungkin
bertalian dengan hubungan antara orang dengan lingkungan dan semua manusia.
Sistem nilai budaya ini merupakan rangkaian konsep-konsep abstrak yang hidup
dalam masyarakat, mengenai apa yang harus dianggap penting dan berharga,
tetapi juga mengenai apa yang dianggap remeh dan tidak berharga dalam hidup.
Sistem nilai budaya ini menjadi pedoman dan pendorong perilaku manusia dalam
Teori Kluckhohn tentang pola orientasi nilai budaya penting sekali sebagai
peralatan konseptual bagi para ahli sosial dan pendidikan dalam usaha
selanjutnya akan secara konkrit terlihat dalam pola perilaku nyata sehari-hari dari
42
Ahli lain yang menganalisa nilai inti atau pola orientasi nilai suatu
H. Konsep Pendidikan
Istilah pendidikan berasal dari bahasa Latin “e-ducere” yang berarti untuk
3. Bidang kajian yang berkaitan dengan metode mengajar dan belajar disekolah
potensi dasar manusia melalui interaksi antara manusia dewasa dengan yang
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
43
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dari beberapa definisi pendidikan yang
terjadi baik dalam skema kelembagaan amaupun proses social pada umumnya.
dengan isinya. Pendidikan adalah satu proses, satu lembaga, satu aktivitas.
Kebudayaan adalah isi didalam proses itu, isi suatu lembaga dan aktivitas
pendidikan itu. Fungsi dan misi pendidikan secara teknis adalah mengoperkan
kebudayaan dari manusia yang berkebudayaan kepada anak didik yang belum
itu menjadi sikap mental, tingkah laku, bahkan menjadi kepribadian anak didik
44
(Syam, 1988: 79). Dengan adanya pendidikan manusia berkebudayaan dan
45
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta: P2LPTK.
Syam, Mohammad Noor. 1988. Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan
46