K
edudukan hati sangat krusial dalam kehidupan seorang hamba,
karena standar kemuliaan hamba tergantung pada baik dan
buruknya hati, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
80
oleh karena itu ada istilah kemunafikan dalam Islam.
CINTA
Salah satu di antara amalan hati yang agung adalah cinta, pemicu
seluruh amalan tubuh. Seorang hamba tidak mengerjakan kecuali yang
ia cintai dan demi yang ia cintai. Bahkan cinta merupakan rukun ibadah,
Syekh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin mengatakan, ”Pondasi dari
seluruh amalan adalah cinta, seorang manusia tidak beramal kecuali untuk
yang ia cintai, baik untuk memperoleh manfaat ataupun untuk menolak
kerusakan … Ibadah kepada Allah itu dibangun atas dasar cinta, bahkan
cinta merupakan hakikat ibadah, yang mana jika engkau beribadah tanpa
cinta, maka ibadahmu hanya berupa kulit tanpa ruh di dalamnya.” [Al-
Qoulul Mufid 2/44].
Definisi Cinta
Karena keagungan cinta, tidak sedikit ulama yang berupaya
memberikan saham untuk mendefinisikannya, di antara definisi-definisi
mereka adalah:
a. Memberi prioritas kepada yang dicintai daripada yang lain
b. Menaati yang dicintai baik sepengetahuan maupun di luar
pengetahuannya
81
c. Kesesuaian hati dengan semua keinginan orang yang dicintai.
Definisi di atas adalah sebagian andil para ulama kita dalam
mendefinisikan amalan yang agung ini, ada baiknya pula kita menyimak
perkataan indah Ibnu Qoyyim rahimahullah ketika beliau berbicara tentang
definisi cinta, beliau berkata:
“Tidak ada definisi cinta yang lebih jelas daripada cinta itu sendiri,
semua definisi hanya menambah kerumitan dan kekeringan makna. Adanya
cinta telah menunjukkan definisinya. Tidak ada ciri yang lebih jelas untuk
menandai cinta daripada cinta itu sendiri, manusia hanya bisa berbicara
tentang sebab, konsekuensi, ciri-ciri, bukti, buah, dan hukumnya saja,
definisi menurut mereka hanya berkutat sekitar enam hal ini.” [Madarikus
Salikin 3/9].
Jenis-Jenis Cinta
Cinta memiliki dua jenis:
zz Cinta disebabkan rasa kasihan atau kasih sayang. Seperti orang tua
yang mencintai anaknya, atau menyayangi orang sakit dan lemah.
82
lain sebagainya.
Ketiga jenis cinta yang terakhir ini hukumnya mubah, kecuali apabila
diiringi oleh niat untuk beribadah dan mendekatkan kepada Allah, maka ia
termasuk ibadah.
Cinta seorang anak kepada orang tua adalah cinta yang disebabkan
oleh rasa hormat, namun jika ia meniatkan cinta tersebut untuk beribadah
kepada Allah, maka cinta tersebut menjadi ibadah.
83
TAWAKAL
Tawakal adalah amalan hati yang sangat mulia, ia adalah bentuk
husnuzhan [baik sangka] seorang hamba dengan Rabbnya, dan bentuk
penyerahan diri kepadaNya. Namun perlu disadari, bahwa sangat banyak
di kalangan kaum muslimin yang salah kaprah dalam memahami amalan
ini, akibatnya mereka malas dan mudah menyerah dalam mengejar cita-
cita dengan slogan “bertawakal kepada Allah”.
Definisi Tawakal
Tawakal adalah sikap yakin dengan apa yang ada di sisi Allah, dan
tidak mengharapkan apa yang ada di tangan manusia.
84
Dengan pemaparan ini teranglah bahwa tawakal bukan hanya
amalan hati semata, namun perpaduan antara amalan hati dan amalan
jasmani. Hal ini dilandasi dalil berikut:
Keutamaan Tawakal
Allah berfirman:
Allah berfirman:
”Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan
mencukupkan [keperluannya].” [QS. At-Talaq: 3].
85
C. Akan diberi rezeki.
Allah berfirman:
86