Anda di halaman 1dari 8

Implementasi Rencana Starategi PT.

Unilever Indonesia Tbk


Program – program yang dilakukan PT UNILEVER
Agar sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan dengan strategi yang telah ditetapkan,
strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action). Pelaksanaan tidak akan efektif bila
tidak didahului dengan perencanaan. Perencanaan yang baik minimal mengandung asas-asas
untuk mencapai tujuan, realistis dan wajar, efisien serta merupakan cerminan dari strategi dan
kebijakan perusahaan. Perencanaan yang masih dalam bentuk global hendaknya dibuat dalam
bentuk yang lebih detail, misalnya dalam bentuk program-program kerja. Jika program kerja
telah disiapkan berikut sumber daya yang dibutuhkan, maka pelaksanaan kerja sudah dapat
dimulai. Pengendalian atau pengawasan dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwa semua
kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya didasarkan pada rencana yang telah
disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang atau keluar dari batas-batas toleransi.
Program yang dilakukan PT Unilever Indonesia Tbk adalah :
1. Program sosial masyarakat, yang dilakukan brand-brand Unilever di antaranya:
• Kampanye Cuci Tangan dengan Sabun (Lifebuoy)
• Program Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent)
• Program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango)
• Program memerangi kelaparan dan membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blue
Band)

2. Dalam bidang korporasi, di bawah payung Yayasan Unilever Indonesia, Unilever


menjalankan tanggung jawab sosial perusahaannya dalam bidang
• Program pemberdayaan masyarakat/UKM (Program Pemberdayaan Petani Kedelai Hitam)
• Program edukasi kesehatan masyarakat (Pola Hidup Bersih dan Sehat / PHBS)
• Program Lingkungan (Green and Clean)

Program Pelaksanaan, Pengendalian, dan Evaluasi


Program pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi yang dilakukan PT Unilever, Tbk harus
dilakukan secara menyeluruh terutama dalam sektor internal dan eksternal

1. Sektor Internal
Unilever memiliki kerangka kerja pengendalian yang didokumentasikan, ditelaah dan
diperbaharui secara berkala oleh Direksi. Kerangka kerja tersebut meliputi manajemen risiko,
prosedur pengendalian internal dan pengendalian pengungkapan informasi. Yang dirancang guna
memberikan jaminan yang memadai, namun tidak mutlak, bahwa aset-aset Perseroan terjaga,
risiko bisnis telah dinyatakan dan seluruh informasi yang perlu diungkapkan sudah dilaporkan ke
Direksi. Pengendalian ini mencakup risiko finansial, operasional, sosial, strategis dan
lingkungan, serta ketentuan perundang-undangan.
Kerangka kerja pengendalian didukung melalui CoBP, yang menetapkan standar profesionalisme
dan integritas untuk operasional Unilever di seluruh dunia, kepatuhan terhadap Sarbanes-Oxley
Act, khususnya section 404 tentang proses Operational Control Assessment untuk keperluan
pelaporan entitas induk, yang mensyaratkan manajemen senior di setiap unit untuk melakukan
penilaian terhadap efektivitas pengendalian finansial
2. Sektor External
Implementasi Sistem Manajemen Mutu
Operasional usaha berlandaskan pada sejumlah sistem manajemen dengan persyaratan mutu
yang ketat. Produk-produk, pabrik-pabrik operasional dan sistem-sistem internal telah
memperoleh sertifikasi ISO 9001 selama lebih dari sepuluh tahun, yang diverifikasi setiap tahun.
Bahkan telah menerapkan ISO 22000 Food Safety System untuk proses fabrikasi Foods &
Beverages, sedangkan sistem manajemen lingkungan telah memenuhi ISO 14001 Environmental
Management Standard. 
Keamanan produk selalu merupakan prioritas utama, dan PT Unilever telah membangun
lembaga Safety and Envrionmental Assurance Center (SEAC) guna memberikan penilaian
sekaligus jaminan terhadap produk maupun proses yang berlangsung. Produk-produk baru dan
teknologi baru menjalani proses keamanan secara mandiri dan ketat, dan keseluruhan proses
inovasi produk dihadapkan pada penilaian keamanan dan kesehatan yang intensif, termasuk dari
aspek penilaian kepatuhan terhadap ketentuan peraturan maupun persyaratan legal. Serangkaian
penilaian tersebut dilakukan kembali sebelum peluncuran suatu produk. Kadangkala, suatu
produk secara insidental diluncurkan ke pasar tanpa melalui standar keamanan dan kualitas yang
tinggi. Produk-produk demikian mungkin mengalami cacat kualitas, kontaminasi bahan mentah,
ataupun pelabelan ingredient yang salah. 
Untuk memastikan terpenuhinya kualitas dalam mata rantai pasokan, para pemasok hanya dapat
diluluskan setelah menjalani audit yang cermat tentang keandalan produk, manajemen mutu dan
kepatuhan terhadap berbagai kriteria atas dasar praktik bisnis yang wajar dan berkelanjutan.
Setiap pasokan bahan mentah harus melalui serangkaian checkpoint untuk memastikan
keamanan dan kepatuhannya dengan ketentuan peraturan dan persyaratan hukum yang berlaku. 
Suara Konsumen
Perseroan menangani keluhan dan pertanyaan konsumen melalui sebuah layanan konsumen
khusus yang disebut “Suara Konsumen.” Melalui Suara Konsumen, perusahaan berupaya untuk
mempererat hubungan antara Perseroan dengan para konsumen dan pelanggan dengan
memberikan respon atas aspirasi dan ekspektasi mereka terhadap produk-produk unilever,
sekaligus untuk meningkatkan kepuasan mereka dalam mengonsumsi produk-produk unilever. 
Suara Konsumen melayani Saluran Peduli Konsumen yang beroperasi selama lima hari dalam
seminggu, pada jam-jam kerja. Rincian dari para penelpon dijaga kerahasiaannya. Para
konsumen didorong untuk memanfaatkan saluran layanan telepon untuk memberikan saran dan
menyatakan kepuasan sekaligus keluhan dan pertanyaan. Hasilnya, selama tahun 2011, terdapat
48.726 penerimaan telepon berupa umpan-balik, dimana 90% berbentuk permintaan penjelasan.
Seluruh keluhan dan pertanyaan dapat dijawab dengan memuaskan. 
Umpan balik dilayani sesuai dengan prosedur tetap yang ketat. Agen Consumer Advisory
Service (CAS) atau Layanan Saran Konsumen menerima umpan balik dan memberikan
tanggapan secara cepat, dimana mungkin, menggunakan databaseproduct knowledge. Bila Agen
CAS tidak dapat memberikan tanggapan, selanjutnya dirujuk ke departemen yang terkait.
Keluhan dikelompokkan dalam kategori normal, prioritas utama dan urgent, selanjutnya
tanggapan dikoordinasikan dengan divisi yang terkait melalui perorangan yang ditunjuk. 
Temuan dan wawasan yang diperoleh dari Suara Konsumen dikomunikasikan melalui Perseroan
dalam bentuk Laporan Bulanan dan Online untuk masing-masing brand. Setiap bulan, daftar
“Umpan Balik Sepuluh Tertinggi” diserahkan kepada manajemen senior untuk ditelaah lebih
lanjut. 
Kinerja dari Suara Konsumen kemudian di evaluasi melalui Studi Kepuasan Konsumen secara
berkala dan melalui pengecekan spontan dengan menggunakan “mystery caller” untuk
memastikan bahwa prosedur penanganan layanan telepon sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan.
Pengadaan Barang dan Jasa
Praktik-praktik pengadaan Unilever diatur oleh Prinsip Kemitraan Bisnis Unilever dan Etika
Sumber Pertanian Lestari. Prinsip Kemitraan Bisnis Unilever dirancang untuk memastikan
berlangsungnya kondisi kerja yang adil dalam mata rantai pasokan, termasuk penghargaan
terhadap hak-hak azasi manusia, kebebasan berserikat, sistem penggajian dan waktu kerja yang
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di Indonesia.  PT Unilever juga berupaya untuk
memastikan bahwa para pemasok memenuhi standar kesehatan, keamanan dan perlindungan
lingkungan. Sedangkan Etika Sumber Pertanian Lestari bertujuan untuk mendorong para
pemasok dan petani untuk mengadopsi praktik-praktik perkebunan lestari. 
Kebijakan Unilever dalam memperoleh sumber material memprioritaskan pada sumber-sumber
lokal dimana memungkinkan. Seluruh calon pemasok menjalani proses audit atas dasar
keandalan dan manajemen mutu mereka, dan kinerja lingkungan, hak-hak azasi, serta semua isu
sosial disaring melalui sejumlah kriteria Prinsip Kemitraan Bisnis. Tujuan PT Unilever Indonesia
adalah memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap anggota masyarakat di manapun mereka berada,
mengantisipasi aspirasi konsumen dan pelanggan, serta menanggapi secara kreatif dan kompetitif
dengan produk-produk bermerek dan layanan yang meningkatkan kualitas kehidupan.
Evaluasi
          Agar sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan dengan strategi yang telah ditetapkan,
strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action). Pelaksanaan tidak akan efektif bila
tidak didahului dengan perencanaan. Perencanaan yang baik minimal mengandung asas-asas
untuk mencapai tujuan, realistis dan wajar, efisien serta merupakan cerminan dari strategi dan
kebijakan perusahaan. Perencanaan yang masih dalam bentuk global hendaknya dibuat dalam
bentuk yang lebih detail, misalnya dalam bentuk program-program kerja.
Jika program kerja telah disiapkan berikut sumber daya yang dibutuhkan, maka pelaksanaan
kerja sudah dapat dimulai. Pengendalian atau pengawasan dimaksudkan untuk lebih menjamin
bahwa semua kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya didasarkan pada
rencana yang telah disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang atau keluar dari batas-batas
toleransi.
Tiga pengujian dapat digunakan untuk mengevaluasi pilihan strategi terbaik, yakni :
1. Goodness of Fit Test – Strategi yang baik harus benar-benar cocok terhadap kondisi
industri dan kompetisi, peluang dan ancaman pasar, dan aspek lain dari lingkungan 
eksternal perusahaan. Pada sisi lain, ia juga harus selaras dengan kekuatan dan kelemahan
sumber daya, kompetensi, dan kemampuan kompetitif perusahaan .
2. Competitive Advantage Test – Strategi yang baik harus mampu menigkatkan daya saing
perusahaan.
3. Performance Test – Strategi yang baik harus mampu meningkatkan kinerja perusahaan.
Dua jenis peningkatan kinerja yang paling sering dikatakan mengenai kemampuan
strategi adalah : meningkatkan profitabilitas serta meningkatkan kekuatan kompetitif
perusahaan dan posisi pasar dalam jangka panjang.
Evaluasi Performance PT Unilever Indonesia
No. Program Indikator Ukuran Target Capaian Skor Kinerja
1. Meningkatkan Profit yang Persentase 20% 10% 80%
Pertumbuhan didapat
Penjualan
2. Pengembangan Produk yang Angka 5 Produk 4 Produk 90%
Inovasi Produk diminati Utama
Baru oleh
konsumen
3. Skor Kepuasan Respon Angka 4,5 4 70%
Pelanggan Konsumen
(dalam skala 1- terhadap
5) Produk
Organizational Structure PT. Unilever Indonesia Tbk
Dalam suatu perusahaan diperlukan adanya kegiatan-kegiatan manajemen yang baik dan terarah.
Salah satu fungsi manajemen itu adalah pengorganisasian, yaitu suatu proses penentuan dan
pengelompokan peraturan dan macam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
menempatkan orang-orang pada tanggung jawab masing-masing bagian sehingga mempermudah
pimpinan untuk mengadakan pengawasan dan meminta tanggung jawab atas tugas yang telah
dibebankan pada masing-masing bagian, menetapkan wewenang secara langsung didelegasikan
kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas.
Struktur organisasi adalah suatu gambar yang menggambarkan tipe organisasi, pendepartemenan
organisasi, kedudukan dan jenis wewenang jabatan, bidang dan hubungan pekerjaan, garis
perintah dan tanggung jawab, rentang kendali, dan sistem pimpinan organisasi. Pada PT Unilever
Indonesia Tbk., struktur organisasi yang digunakan adalah struktur organisasi lini . Struktur
organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya adanya batasan yang jelas antara
pimpinan dan bawahan. Pimpinan bertanggung jawab atas segala kegiatan organisasi dan
mempunyai hak untuk mengambil keputusan dan wewenang lalu, bawahan harus mematuhinya.
Keuntungan dari struktur organisasi ini antara lain adalah keputusan yang diambil oleh pimpinan
cepat, adanya pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini yang melakukan tugas pokok
organisasi dan kelompok staf yang melakukan kegiatan penunjang, koordinasi dalam setiap unit
kegiatan dapat diterapkan dengan mudah.
Dengan adanya penyusunan organisasi tersebut PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya
akan berjalan dengan lancar sebagaimana yang diharapkan oleh sebuah organisasi. Adapun
struktur organisasi PT. Unilever Indonesia sebagai berikut:
Struktur Organisasi
PT. Unilever Indonesia Tbk
Struktur Organisasi yang dimiliki oleh PT Unilever Indonesia :
Bisa dilihat dari bagan struktur organisasi PT Unilever Indonesia diatas, dapat disimpulkan
bahwa pembagian divisi berdasarkan dari fungsional dan produk yang dihasilkan oleh masing-
masing divisi.
Job Description :
1. Chief Financial Officer : Bagian yang bertugas mengatur segala kegiatan yang berkaitan
dengan keuangan, keputusan investasi dan pembiayaan perusahaan yang berpengaruh
terhadap laju pertumbuhan perusahaan.Peran Finance dibagi menjadi:
 Finance Business Partner bekerja sama dengan departemen untuk membantu
mereka membuat keputusan keuangan yang sehat dan inisiatif drive.
 Controller menerapkan proses informasi manajemen untuk menciptakan nilai bagi
bisnis.
 Expertise Services bekerja di segala bidang mulai dari asuransi dan risiko, audit
internal, treasury sampai ke hubungan investor dan pensiun. Dengan
mengembangkan pemahaman yang mendalam mengenai strategi yang mendorong
pertumbuhan dan profitabilitas, anda akan berada di garis depan dalam evolusi
perusahaan untuk memenuhi tujuan.
2. Director Home and Personal Care : Bagian yang bertugas mengurus semua yang ada di
dalam perusahaan yang berkaitan dengan para pegawai perusahaan.
3. Supply Chain :  Bagian yang bertugas untuk mengatasi bagian permasalahan bahan baku.
4. Costumer Development : Bagian yang bertugas untuk mengatasi masalah kostumer dan
bertugas merangkul kostumer sebanyak-banyaknya. Baik itu manajemen kategori,
mengembangkan dan menerapkan solusi dan aktivasi brand / kategori, atau manajemen
account yang berfokus pada omset, keuntungan dan pangsa pasar, peran Customer
Development di Unilever akan mengarahkan anda untuk menyediakan keunggulan pada
tren, kebiasaan dan perilaku pembelanja (shopper).
5. Human Resources and Corporate Relation : 
Business Partner Bekerja sama dengan para pemimpin bisnis untuk memberikan agenda
bisnis melalui strategi terintegrasi. Mereka memastikan bahwa bakat, organisasi,
keterampilan, kemampuan dan budaya yang tepat terbangun untuk membina hubungan
kerja yang positif
Expertise Team Sumber solusi HR &saran (kebijakan, proses, sistem dan alat-alat) di
bidang kepemimpinan, pengembangan efektivitas, pembelajaran organisasi dan
reward. Expertise Team menjadi bagian dari pengembangan solusi baru, sistem dan Best
Practices yang akan diluncurkan dalam wilayah, negara, atau bahkan global.
HR Services  Menyampaikan dan terus meningkatkan proses end-to-end HR seperti
rekrutmen, learning, reward, dan administrasi tenaga kerja. mereka juga melacak,
memantau dan secara aggresive   mengelola kinerja pelayanan untuk memastikan bahwa
pelayanan disampaikan dengan kualitas yang ditentukan dan dengan biaya yang optimal.
6. Director Food : Bagian yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan produk
makanan yang dihasilkan oleh Unilever
7. Director Ice Cream : Bagian yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan produk Ice
cream yang dihasilkan oleh Unilever
References
https://menstraj.blogspot.com/2019/02/strategi-implementasi-dan-evaluasi-pt.html
https://fathimariaulfa.wordpress.com/2016/10/10/struktur-organisasi-pt-unilever-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai