Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ANALISIS JURNAL

TEKNIK SAMPLING DAN PREPARASI SAMPEL

Mata Kuliah : Analisis Farmasi

S1 Farmasi Transfer 2A

Kelompok 6

Nama Anggota :

1. Nanda Putri Rahardini (052191052)


2. I Dewa Gede Purna Yasa (052191053)
3. Gita Mariani (052191054)
4. Ahmad Ridha (052191055)
5. Maria Yohana Merika Kedang (052191056)
6. Siti Hidayati Mukhlis (052191057)
7. Nurul Samsul Hidayati (052191058)
8. Nur Huda Setiyawan (052191059)

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO


TAHUN 2020
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara
turun temurun telah digunakan untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma
yang berlaku di masyarakat (Permenkes, 2012).

Khasiat alamiah dan kemurnian obat-obat tradisional sering kali di nodai oleh pihak-
pihak yang tidak bertanggung jawab terutama produsen obat tradisional yang hanya mencari
keuntungan finansial saja tanpa memperdulikan kemurnian dan resiko dari kandungan obat
tradisional. Pencampuran jamu dengan bahan kimia obat ini juga dilakukan untuk menjadikan
jamu tersebut semakin berkhasiat secara instan (Harmanto dan Subroto, 2007).

Berdasarkan temuan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada tahun 2013,
bahwa BPOM menarik 59 jenis jamu mengandung bahan kimia obat. Pada tahun 2014 BPOM
juga menarik 51 jenis jamu mengandung bahan kimia obat dan tidak memiliki izin edar. Menurut
temuan BPOM, bahan kimia obat yang sering digunakan adalah sibutramin hidroklorida,
fenilbutazon, piroksikam, sildenafil, sitrat, siproheptadin hidroklorida, dektametason,
paracetamol, teofilin, metampiron, prednison, natrium diklofenak, tadalafil dan asam mefenamat.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada tidaknya kandungan Bahan Kimia Obat (BKO)
dalam sediaan obat tradisional kemasan yang dijual dipasar Aceh.

1. Sampling (Pengambilan Sampel)

Penelitian identifikasi bahan kimia obat (BKO) dalam obat tradisional ini dilakukan
terhadap 11 merek obat tradisional kemasan. Pemilihan sampel dilakukan dengan
menggunakan teknik purposive sampling yaitu salah satu teknik sampling non random
sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan menetapkan ciri-ciri
khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab
permasalahan penelitian

2. Preservasi Sampel (Penyimpanan Sampel)


Penelitian pada jurnal ini tidak menggunakan preservasi sampel tetapi sampel yang
didapat langsung digunakan untuk penelitian tidak melalui proses penyimpanan sampel yang
khusus, karena bentuk sediaan yang digunakan sebagai sampel juga tidak diperlukan
penyimpanan yang khusus.
3. Preparasi Sampel (Penyiapan Sampel)
a. Pembuatan Reagensia
Pembuatan Kloroform : Methanol (3:1), NaoH 0,1 N dan NH4OH 6 N

b. Pembuatan Larutan Uji A


Timbang 2,5 g serbuk Masukkan ke dalam + campuran kloroform :
jamu pegal linu labu ukur 10 mL Methanol (3 : 1)

Kocok kuat-kuat dan


disaring

c. Pembuatan Larutan Uji B


Timbang 2,5 g serbuk + ammonium hidroksida 6N dan
jamu asam urat NaOH 1N (6 : 1) hingga 10 ml

d. Pembuatan Larutan Uji C


Masukkan serbuk jamu Ekstraksi menggunakan Hasil saringan diuapkan
pelancar haid sebanyak metode perendaman hingga diperoleh ekstrak
10 g ke dalam pelarut etanol 95% kental
sebanyak 75 mL selama
erlenmeyer
60 menit

e. Pembuatan Eluen
Dipipet 40 ml etil asetat dimasukkan Ditambahkan 60 ml kloroform dan
dalam gelas kimia 100 ml diaduk hingga homogen

f. Pembuatan Larutan Baku Paracetamol


Digerus baku paracetamol sampai halus, Dimasukkan dalam labu ukur 10 ml,
ditimbang paracetamol sebanyak 2 gr dilarutkan dengan etanol 95% sampai
tanda batas

4. Analisis (Pengukuran)
Sampel yang digunakan adalah jamu pegal linu, jamu asam urat dan jamu pelancar haid
untuk mengidentifikasi ada tidaknya kandungan BKO berupa asam mefenamat,allopurinol
dan paracetamol dengan pengujian menggunakan KLT.

Ditotolkan larutan baku dan uji A secara Penampang bercak hasil rambatan
terpisah pada silica gel GF 254, masuk dilihat dengan menggunakan sinar UV
chamber 254 nm

5. Interpretasi Data (Analisis Data)


6. Pembuatan Laporan Analisis

Hasil penelitian diperoleh sediaan obat tradisional jamu pegel linu dengan kode
A,B,C,D, dan E negative BKO asam mefenamat dengan nilai Rf0,64 dan nilai Rf baku 11,9,
jamu pelancar haid dengan kode I,J, dan K dinyatakan negated BKO paracetamol dengan
nilai RF baku 0,28. Adapun jamu asam urat dengan kode F dan G memiliki Rf baku 0,56
yang menunjukkan negative BKO allopurinol. Namun, untuk jamu asam urat dengan kode H
dinyatakan positif BKO allopurinol dengan nilai Rf yang diperoleh 0,56. Hasil yang
diperoleh ini sama dengan penelitian Andika (2015) dimana jamu pegel linu kemasan yang
dijual di pasar Bandar negatif mengandung paracetamol. Namun, dalam penelitian
Rahmatullah (2018) positif adanya allopurinol dan piroxicam dalam jamu asam urat.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sampel jamu pegel linu A, B,
C, dan E negatif mengandung asam mefenamat, sampel jamu asam urat F dan G negatif
allopurinol sedangkan sampel jamu H positif allopurinol. Untuk sampel jamu pelancar haid
I, J dan K negatif paracetamol, sehingga dapat disimpulkan bahwa 5 jamu pegel linu, 3 jamu
pelancar haid dan 2 jamu asam urat negatif mengandung BKO, sedangkan 1 jamu asam urat
positif BKO

7. Validasi Metode
Penelitian jurnal ini tidak mencantumkan validasi metode.

Anda mungkin juga menyukai