Anda di halaman 1dari 4

Penggunaan Analisis Swot Dalam Audit

A.   Pengertian SWOT
Analisis SWOT secara sederhana mudah dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan
kelemahan internal sebuah organisasi, serta kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya.
Jika hal ini digunakan dengan benar, maka dimungkinkan bagi suatu perusahaan untuk
mendapatkan sebuah gambaran menyeluruh mengenai situasi perusahaan itu dalam hubungannya
dengan masyarakat, lembaga-lembaga yang lain.
Sedangkan pemahaman mengenai faktor-faktor eksternal, (terdiri atas ancaman dan
kesempatan), yang digabungkan dengan suatu pengujian mengenai kekuatan dan kelemahan
akan membantu dalam mengembangkan sebuah visi tentang masa depan.
Prakiraan seperti ini diterapkan dengan mulai membuat program yang kompeten atau
mengganti program-program yang tidak relevan dengan program yang lebih inovatif dan relevan
Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Menurut Johnson (1989) dan Bartol (1991), SWOT adalah perangkat umum yang didesain
dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai
perencanaan strategis dalam berbagai terapan.

1.        Strenghts (S)
Mencerminkan kekuatan yang dimiliki oleh media. Dalam kasus SINDO tetap eksis dengan
banyaknya persaingan media yang juga berkualitas. Inilah yang dimiliki SINDO yang memiliki
segmen pasar sendiri. Kekuatan lainnya adalah adanya dukungan dari masyarakat dan
pemerintah yang  loyal.
Begitu juga dengan media yang lain, kekuatan yang paling mencolok adalah kekuatan nilai
berita yang berbeda dan mempunyai segmen pasar tersendiri pula. Selain itu, media tersebut juga
telah memiliki jaringan dan infrastruktur yang luas mencakup segenap wilayah tanah air
sehingga memudahkan untuk melakukan ekspansi dan penetrasi pasar.

2.       Weaknesses (W)
Mencerminkan kelemahan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Dalam kasus media SINDO
kelemahan yang dimiliki adalah nilai dari beritanya. Begitu pula dengan media yang lainnya,
juga memiliki kelemahan baik itu kelemahaan dari strategi pemasaran maupun  dari system. Hal
ini boleh jadi merupakan titik lemah ketika selera masyarakat baik itu masyarakat menengah
kebawah maupun menengah keatas.

3.        Opportunities (O)
Mencerminkan peluang yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Dalam kasus media, peluang
yang mereka miliki adalah jumlah penduduk di seluruh wilayah Indonesia yang sangat besar dan
ini merupakan pasar yang potensial untuk pemasaran media.

1
Dalam kasus Koran SINDO, karena ini adalah media  baru maka peluang yang  dimiliki
adalah kebutuhan masyarakat yang membutuhkan informasi yang kritis dan informasi yang
sesuai dengan faktanya. Dan permintaan masyarakat yang tinggi akan produk yang berkualiatas.
4.     Threats (T)
Mencerminkan ancaman potensial yang dihadapi oleh suatu perusahaan. Dalam kasus
media, pada dasarnya semua perusahaan baik itu perusahaan besar maupun perusahaan kecil
memiliki ancaman. ancaman yang paling potensial bagi media pada umumnya adalah apabila
system pemerintah yang berubah-ubah, bagaimana jika fungsi media dikembalikan kembali pada
masa pemerintahan yang otoriter. Pembatasan iklan pada media tentu akan sangat berdampak
negatif pada perusahaan dan pemasaran media. Selain itu, ancaman lainnya adalah kurangnya
minat masyarakat dalam membaca akan manfaat yang akan didapat.

B. Analisis SWOT
Secara umum, analisis SWOT pada tiap media massa dapat dilakukan, seperti yang
diterangkan dibawah ini:

a. Strengths (Kekuatan / Kelebihan)


  Tersedianya dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
  Tersedianya undang-undang pers.
  Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana media massa.
  Adanya promosi yang dapat dilakukan.

b. Weaknesses (Kelemahan/Kekurangan)
  Pelayanan terhadap masyarakat.
  Mutu/ kualitas sebagian Sumber Daya Manusia (SDM).
  Belum optimalnya fungsi pers.
  Kurangnya kepedulian pihak swasta terhadap pers.

c. Opportunities (Peluang /Kesempatan)


  Adanya partisipasi dan dukungan masyarakat.
   Adanya dukungan pemerintah.
  Adanya dunia usaha/industri yang bersedia bekerjasama.
  Kebutuhan masyarakat terhadap informasi.

d. Threats ( Ancaman)
  Perilaku dan budaya masyarakat yang kurang mendukung kerja media.
  Masih adanya krisis ekonomi yang melemahkan kemampuan masyarakat secara finanasial.
  Belum mempunyai dukungan dari pemerintahan  yang otoriter
  Image sebagian Masyarakat bahwa media tidak menjanjikan masa depan yang lebih baik.

Analisis SWOT merupakan salah satu analisis pilihan (strategic choice) yang sudah sangat
populer. Dalam bahasan ini, analisis SWOT akan digunakan sebagai instrument analisis yang
dapat memkaiinstrumen lain yang lebih sesuai atau memadai dengan lokus-lokus yang telah di
tentukan dalam simulasi.

2
Uji kekuatan dan kelemahan pada dasarnya merupakan audit internal tentang seberapa
efektif performa institusi. Sementara peluang dan ancaman berkonsentrasi pada konteks
eksternal atau lingkungan tempat sebuah institusi beroperasi.
Analisa SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari hal-hal tersebut di
atas: kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Tujuan pengujian ini adalah untuk
memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun
peluang.
Aktivitas SWOT dapat diperkuat dengan menjamin analisa tersebut berfokus pada
kebutuhan pelanggan dan konteks kompetitif tempat  beroperasi. Ini adalah dua variable kunci
dalam membangun atau mengembangkan strategi jangka panjang institusi. Strategi ini harus
dikembangkan dengan berbagai metode yang dapat memungkinkan institusi mampu
mempertahankan diri dalam menghadapi kompetisi serta mampu memaksimalkan daya tariknya
bagi para pelanggan.
Jika pengujian tersebut dipadukan dengan pengaduan visi dan nilai, maka akan ditemukan
sebuah identitas yang berbeda dari para pesaingnya. Begitu sebuah identitas disitingtif mampu
dikembangkan dalam sebuah perusahaan, maka karakteristik mutu dalam perusahaan tersebut
akan menjadi lebih mudah diidentifikasi. Kemudian perlu adanya suatu strategi yang dapat
meningkatkan kualitas, penjualan, ataupun tingkat kepercayaan masyarakat.
Strategi pada hakekatnya adalah perencanakan (planning) dan manejemen (management)
untuk mencapai suatu tujuan. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi
sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, tetapi harus menunjukkan bagaimana
taktik operasionalnya.
Tidak ada strategi yang terbaik bagi suatu perusahaan sebab setiap perusahaan harus
menyusun strategi menurut kompetensi inti yang dipunyai untuk mencapai tujuan. Bahkan dalam
suatu perusahaan, strategi yang berbeda dibutuhkan untuk perusahaan yang dimiliki agar unggul
dalam persaingan. Menurut Kotler dan Amstrong (1996) ada tiga strategi bersaing untuk menang
adalah :
a.         Kepemimpinan biaya rendah
Disini perusahaan bekerja keras untuk mencapai biaya produksi terendah untuk sehingga dapat
menetapkan harga lebih rendah ketimbang pesaingnya dan berhasil merebut pangsa pasar yang
lebih besar dari pesaingnya.
b.         Diferensiasi
Disini perusahaan memusatkan perhatian pada penciptakan line product dan program pemasaran
berbeda sehingga akhirnya muncul sebagian pemimpin pasar.
c.          Fokus
Disini perusahaan memusatkan perhatiannya pada usaha melayani beberapa segmen pasar yang
baik dan bukan mengejar seluruh pasar.
Perusahaan yang melakukan dengan baik salah satu strategi diatas  kemungkinan akan
memperoleh kinerja yang baik. Dan strategi yang lain yang dapat dilakukan juga dapat dengan
strategi-strategi SWOT :
-            Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan lembaga, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk
merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

3
-            Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi
ancaman.
-            Strategi WO
Strategi diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada.
-            Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defisit dan berusaha meminimalkan
kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Tidak ada satu cara terbaik untuk melakukan
analisa SWOT. Yang paling utama adalah membawa berbagai macam pandangan/perspektif
bersama-sama sehingga akan terlihat keterkaitan baru dan implikasi dari hubungan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai