Konten yang dihadirkan dalam media digital sangat berpengaruh bagi
pemikiran orang-orang yang melihatnya, terutama konten yang ditujukan pada anak-anak. Dapat dilihat dari berbedanya gaya konten televisi yang dikonsumsi generasi Z dan generasi millennial berefek pada pemikiran hingga gaya hidup mereka. Padahal kalau ditinjau dari segi umur, pemikiran mereka seharusnya tidak jauh berbeda. Pada generasi Z, tayangan televisi paling popular dikalangan anak- anak zaman itu ialah kartun-kartun yang tayang setiap hari minggu pagi di salah satu stasiun televisi, dan dikalangan remajanya adalah tayangan-tayangan yang menyajikan konten musik. Pemikiran mereka cenderung lebih matang & dewasa daripada generasi millennial yang pada umur yang sama, tayangan yang populer di kalangannya ialah sinetron yang menghadirkan konten-konten yang sangat tidak mendidik jika dikonsumsi oleh anak-anak bahkan remaja sekalipun. Mungkin ini terdengar remeh, tapi inilah kenyataannya sekarang, hal remehlah yang banyak menghancurkan pemikiran-pemikiran cemerlang dari penerus bangsa ini. Satu-satunya solusi memperbaiki ini ialah dengan merevolusi konten media digital di Negara kita ini. Alat pendoktrinan paling ampuh ialah media digital, karena tak dipungkiri lagi intensitas kita untuk melakukan kontak dengan media digital sudah sangat tinggi setiap harinya. Jadi sudah saatnya kita membangunkan ‘para raksasa yang tertidur’ ini dengan menjadi konten kreator yang mendidik dari segi agama, sosial, ekonomi, pendidikan, bahkan politik. Sudah saatnya kita beranjak dari kondisi yang tidak ideal ini, jikalau kita bisa melepaskan ‘raksasa-raksasa tidur’ tadi, barulah kita dapat bersaing dengan elegan dengan Negara-negara maju di dunia internasional sana. Jika sebagian besar pertelevisian di Negara kita lebih memilih menganut ajaran kapitalisme daripada nasionalisme, maka sudah saatnya kita memutarbalikkan fakta tersebut. Jangan sampai kita salah prioritas. Pemikiran cemerlang anak bangsa tidaklah sebanding dengan uang sebanyak apapun. Peradaban negeri ini akan melampaui negeri adidaya jikalau mampu membuat pemuda-pemudanya untuk sadar lebih awal akan kondisi negeri yang sudah sangat urgent ini. Ingat, penggerak suatu peradaban yang paling gesit dan tangguh ialah pemuda.
Nama : Aditya Herlin Pradana
NIM : 03051281621059
Jurusan : Teknik Mesin
Fakultas : Teknik
Kampus : Universitas Sriwijaya
TTL : Pringsewu, 1 Desember 1998
Alamat : Dusun 2 Bukit Agung, Desa Keban Agung, Kec. Lawang Kidul, Kab. Muara Enim
No. HP : 0898-7465-436
Media Sosial : Line, adityahp98 ; Instagram, @aditya_herlinp