NIM : 1192111002
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
masih sangat kurang. Oleh karena itu, saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan dan kritikan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini. Dan tidak lupa saya juga berterima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Pendidikan IPS SD Kelas Rendah yaitu Bapak dosen pengampu Husna Parluhutan
Tambunan, S. Pd., M. Pd
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
Penyusun
Dwi Cahyani
1192111002
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penetetapan tendekatan Tematik dalam pembelajaran di Mi/SD dikarenakan
perkembangan peserta didik pada kelasa rendah sekolah dasar, pada umumnya berada
pada tingkat perkembangan yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan
(holistik) serta baru mampu memahami hubungan anatara konsep secara sederhana.
Oleh karena itu proses pembelajaran masih bergantung pada objek konkrit dan
pengalaman yang di alami secara langsung. Pembelajaran yang dilakukan dengan
mata pelajaran terpisah akan menyebabkan kurang mengembangkan anakuntuk
berpikir holistik dan membuat kesulitan bagi peserta didik mengaitkan kosep dengan
kehidupan nyata mereka sehari-hari. Akibatnya, para siswa tidak mengerti manfaat
dari materi yang dipelajarinya untuk kehidupan nyata, sehingga strategi untuk
memberikan pengetahuan yang menyeluruh menggunakan pembelajaran tematik
Sesuai dengan prinsip perkembangan bahwa perkembangan fisik anak tidak
bisa dipisahkan dari perkemabangan mental, sosial, dan emosionalnya, karena
perkembangan yang secara psikologis akan mempengaruhi anak untuk menyesuaikan
perkembangan kemampuannya. Perkemabnag untuk mencapai pengalaman dalam diri
peserta didik itu akan terpadu dengan pengelaman yang dialami dalam kehidupan
sehari-hari, kehidupan, dan lingkungan dengan alam sekitarnya. Pada tahap berpikir
dengan operasional konkrit maka penerapan pendekatan pembelajaran terpadu
(tematik) dipandang tepat dan sesuai sebagai model pembelajaran siswa di SD/MI,
terutama di kelas awal. Di dalam pembelajaran tematik dapat dikebangkan berbagai
macam kecerdasan sekaligus secara holistik, dimana model tematik tidak
hanyamenekankan pada ranah kognitif saja, tetapi juga meliputi afektif dan psiko
motor dan ranahsosial.
B. RumusanMasalah
1. Bagaimana pengertian pembelajaran tematik?
2. Bagaimana Ciri, manfaat, tujuan, dan peranan pembelajaran tematik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pembelajaran tematik.
2. Untuk memahami karakteristik, ciri, tujuan, serta peranan
pembelajaran tematik.
3. Untuk mengetahui Implikasi Pembelajaran TematikSD/MI.
4. Untuk mengetahui Keunggulan Pembelajaran TematikSD/MI.
5. Untuk mengetahui Karakteristik Pembelajaran TematikSD/MI.
6. Untuk mengetahui Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik.
7. Untuk mengetahui Pentingnya Pembelajaran TematikSD/MI.
8. Untuk mengetahui Landasan Pembelajaran tematik.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada anak, tetapi
harus diinterprestasikan sendiri oleh masing-masing siswa. Pengetahuan bukan
sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu proses yang berkembang terus-menerus.
Keaktifan siswa yang diwujudkan oleh rasa ingin tahunya sangat berperan dalam
perkembangan pengetahuannya. Aliran humanisme melihat siswa dari segi
keunikan/kekhasannya, potensinya, dan motivasi yang dimilikinya.
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar
secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh
pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai
pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami
konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain
yang dipahaminya. Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt,
termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran haruslah bermakna dan
berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak.
Kaitan koseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema,
sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu,
dengan penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu
siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangannya siswa yang masih melihat segala
sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik).
5. Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari
satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan
kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
Melalui pembelajaran tematik, peserta didik sekolah dasar menjadikan peserta didik
sebagai pusat pembelajaran. Pembelajaran tematik menekankan kegiatan peserta didik
sebagai bagian penting untuk mendapatkan pengetahuan baru dan pengalaman baru.
Melalui pengalaman langsung, peserta didik akan mendapatkan sesuatu yang lebih
bermanfaat dalam pengembangan rasa ingin tahu, sekaligus menjadi bagian dari
keterampilan di kehidupannya sehari-hari. Maka dari itu belajar dengan cara
mengeksplorasi menjadi bagian terpenting untuk kehidupan sehari-hari dan sebagai
salah satu ciri khas pembelajaran tematik.
3. Prinsip Evaluasi
Evaluasi pada dasarnya menjadi fokus dalam setiap kegiatan. Dalam melaksanakan
pembelajaran tematik, diperlukan beberapa langkah-langkah positif, yaitu :
a. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri (self
evaluation/self assessment) di samping bentuk evaluasi lainnya;
b. Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah
dicapai berdasarkan criteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai.
4. Prinsip Reaksi
Guru harus bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa serta tidak
mengarahkan aspek yang sempit melainkan ke suatu kesatuan yang utuh dan
bermakna. Pembelajaran tematik memungkinkan hal inui dan guru hendaknya
menemukan kiat-kiat untuk memunculkan ke permukaan hal-hal yang dicapai.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan