Menurut Bohr Atom adalah suatu struktur yang terdiri dari inti bermuatan positif yang di
kelilingi oleh elektron-elektron yang mengorbit. Elektron akan jatuh kedalam inti bila tanpa gaya
centripugal dalam gerakanya agar dapat mengimbangi penarikan inti. Atom adalah suatu satuan
dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan elektron bermuatan negatif yang
mengelilinginya. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat Netral,
sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau
negatif dan disebut sebagai Ion. Struktur Atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari
inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Istilah atom berasal
dari Bahasa Yunani, yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-
bagi lagi.
Partikel Dasar
Adalah partikel-partikel pembentuk atom yang terdiri dari elektron, proton dan neutron.
1. Proton: partikel pembentuk atom yang mempunyai massa sama dengan satu sma (amu)
dan bermuatan +1.
2. Neutron: partikel pembentuk atom yang bermassa satu sma (amu) dan netral.
3. Elektron : partikel pembentuk atom yang tidak mempunyai massa dan bermuatan -1.
Nukleus
Adalah Inti atom yang bermuatan positif, terdiri dari proton dan neutron.
Contoh:
Isotop
Atom-atom dari unsur yang sama dapat memiliki massa yang berbeda, ini disebut isotop. Jadi,
isotop adalah unsure-unsur sejenis yang memiliki jumlah proton sama tetapi jumlah neutron
berbeda. Atau isotop adalah unsur-unsur sejenis yang memiliki nomor atom sama tetapi massa
atom berbeda.
Isobar
Isobar adalah unsur yang bilangan massanya sama, tetapi berbeda nomor atomnya.
Contoh: dengan
Isoton
Isoton adalah unsur dengan jumlah neutron yang sama. Contoh: dengan
Iso Elektron
Iso Elektron adalah atom/ion dengan jumlah elektron yang sama. Contoh: Na+ dengan Mg2+ dan
K+ dengan Ar.
Inti Atom
Inti atom merupakan kumpulan dari dua jenis nukleon (partikel penyusun inti), yaitu proton yang
bermuatan positif dan neutron yang tidak bermuatan atau netral. Inti atom merupakan salah satu
bagian dari atom yang bermuatan positif. Inti atom dikelilingi elektron yang bermuatan negatif.
Proton
Proton ditemukan pertama kali oleh Eugen Goldstein (1850-1930). Ia melakukan eksperimen
dengan tabung sinar katode. Dari eksperimennya, Goldstein menemukan fakta bahwa apabila
katode tidak berlubang, maka gas yang ada di belakang katode tetap gelap. Jika katode diberi
lubang, maka gas yang ada dibelakang katode akan berpijar. Bukti tersebut menunjukkan adanya
radiasi yang berasal dari anode, kemudian menerobos lubang pada katode dan memijarkan gas
yang ada dibelakang katode. Radiasi tersebut dinamakan dengan sinar anode atau sinar positif.
Partikel yang berasal dari anode ternyata bergantung pada jenis gas dalam tabung. Partikel
terkecil diperoleh dari gas hidrogen yang kemudian dikenal sebagai Proton. Ditemukan bahwa
massa satu proton = 1837 x 9,11.10-8 gram = 1,673 x 10-24 gram. Ukuran inti atom jauh lebih
kecil dari ukuran atom itu sendiri dan hampir sebagian besar tersusun dari proton dan neutron.
Neutron
Pada tahun 1932, James Chadwick menemukan partikel dasar ketiga yang terletak dalam inti,
yaitu neutron. Neutrom tersebut didapat setelah ditemukan permasalahan bahwa jika hampir
semua massa atom terhimpun pada inti (sebab massa elektron sangat kecil dan dapat diabaikan)
ternyata jumlah proton dalam inti belum mencukupi untuk sesuai dengan massa atom jadi, dalam
inti pasti ada partikel lain. Massa sebuah neutron adalah 1,675 x 10-24 gram, hampir sama atau
boleh dianggap sama oleh massa sebuah proton.
Elektron
Elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1897. Dasar dari penemuan elektron
ini adalah percobaan yang dilakukan Sir Humthry Davy pada tahun 1821, yang dikenal dengan
percobaan hantaran listrik melalui tabung hampa. Thomson membuktikan bahwa elektron
merupakan partikel penyusun atom,bahkan Thomson mampu menghitung perbandingan muatan
terhadap massa elektron (e/m), yaitu 1,759 x 108 Coulomb/gram. Jumlah elektron dalam suatu
atom merupakan nomor atom suatu atom.
Kulit Atom
Kulit atom adalah lintasan elektron beredar mengelilingi atom. Peredaran elektron berada di
dalam kulit lintasan yang berdiri dari beberapa tingkatan energi elektron. Tingkat yang paling
rendah adalah kulit yang paling dekat dengan kulit atom, yakni kulit K. Kemudian tingkatan
energi yang lebih tinggi lagi adalah kulit L,M,N,O, dan seterusnya. Ada tujuh kulit elektron
disekeliling inti atom. Pada setiap kulit terdapat elektron dalam jumlah tertentu. Mungkinkah
pernyataan “tujuh langit yang digunakan dalam Al qur’an untuk menggambarkan lapisan-lapisan
yang membentuk langit, dimaksudkan juga sebagai kulit elektron yang seakan-akan menjadi
langit dari atom. Hal tersebut terdapat dalam Qs Al Mulk : 3
Artinya:
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan
Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah
kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?”
Menurut hukum Pauli, jumlah elektron yang terdapat dalam kulit atom sesuai dengan rumus
2n2 dimana n adalah nomor kulit. Untuk lengkapnya, perhatikan komposisi jumlah elektron
dalam kulit atom pada tabel berikut!
Nomor Kulit
Kulit Jumlah Elektron Maksimum Pada Tiap Kulit (2n2)
(n)
1 K 2 x 12 = 2 elektron
2 L 2 x 22 = 8 elektron
3 M 2 x 32 = 18 elektron
4 N 2 x 42 = 32 elektron
Spektrum Atom
Setiap unsur mempunyai spektrum yang unik. Garis-garis khas dalam spektrum atom dapat
digunakan dalam analisis kimia. Bila garis-garis spektrum pancar dari unsur diketahui, maka
identitas unsur dengan cepat ditentukan. Secara umum spektrum atom adalah berkas cahaya yang
dipancarkan oleh suatu atom. Apabila atom dipanaskan sampai tidak memecah maka atom akan
mengalami eksitasi atau atom dalam keadaan tidak stabil, maka atom akan berusaha kembali
kekeadaan semula yang stabil sambil melepaskan energi yang kelebihan dalam bentuk cahaya.
Spektrum menghasilkan cahaya yang relatif sedikit komponen panjang gelombang yang biasa
disebut dengan spektrum diskontinu atau spektrum atom (spektrum garis). Sedangkan spektrum
yang terdiri dari banyak komponen panjang gelombang dikatakan spektrum kontinu.
Sejak ditemukannya metode spektroskopi untuk mempelajari unsur-unsur dalam alam, penelitian
tentang unsur-unsur tersebut semakin pesat baik yang menyangkut penelitian dan pengembangan
unsur itu sendiri maupun aplikasi dan manfaatnya pada kehidupan manusia. Salah satu aktivitas
penelitian dan pengembangan terhadap unsur adalah menyangkut teknologi pengamatan
spektrum yang dipancarkan. Setiap unsur mempunyai spektrum atom yang khas. Bisa
diumpamakan sebagai sidik jari atom. Robert Bunsen (1811-1899) dan Gustav Kirchhoff (1824-
1887) mengembangkan spektroskop pertama dan menggunakannya untuk mengidentifikasi suatu
unsur. Pada tahun 1860, mereka menemukan unsur baru dan menamainya Cesium dalam bahasa
latin berarti biru langit. Sebab pada unsur-unsur tersebut terdapat garis-garis biru yang khas pada
spektrumnya.
Mereka juga menemukan Rubidium pada tahun 1861 dengan cara yang sama dalam bahasa latin
yang berarti merah tua. Dapat disimpulkan spektrum atom hanya terdiri atas sejumlah kecil garis
dengan panjang gelombang yang terdeskripsi dengan baik. Atom juga dapat menyerap atom
yang memancarkan cahaya. Pada tahun 1864, Maxwell menyatakan bahwa cahaya adalah
gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang listrik dan magnet yang bergerak bersamaan
menuju satu arah, tetapi dalam bidang gelombang yang saling tegak lurus.
Menurut Maxwell gelombang elektromagnetik yang diuraikan menurut panjang gelombangnya
disebut Spektrum. Berdasarkan daerahnya,spektrum sinar dapat dibagi atas sinar gama (0,2-
10nm), sinar X (10-100nm), ultraviolet (100-400nm), sinar tampak (400-700nm), inframerah
(700-20000nm). Spektrum atom dapat dihasilkan jika cahaya melalui sebuah prisma contohnya
seberkas cahaya matahari yang melewati prisma akan terurai menjadi tujuh warna: merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan lembayung
Bilangan Kuantum
Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom, digunakan 4 bilangan kuantum.
s ( l = 0 )
0
-1, 0, +1
p ( l = 1 )
-2, -1, 0, +1, +2
d ( l = 2 )
-3, -2, -1, 0, +1, +2, +3
f ( l = 3 )
s = + ↑↓ s = –
Elektron bergerak di sekitar sumbu melewati pusatnya. Kedua arah spin menunjukkan harga
yang mungkin untuk bilangan kuantum.
Konfigurasi Elektron
Dalam setiap atom telah tersedia orbital-orbital, akan tetapi belum tentu semua orbital ini terisi
penuh. Pengisian elektron dalam orbital-orbital memenuhi beberapa peraturan.antara lain:
1. Prinsip Aufbau
Elektron-elektron mulai mengisi orbital dengan tingkat energi terendah dan seterusnya. Orbital
yang memenuhi tingkat energi yang paling rendah adalah 1s dilanjutkan dengan 2s, 2p, 3s, 3p,
dan seterusnya dan untuk mempermudah dibuat diagram sebagai berikut:
2. Prinsip PauliT
Tidak mungkin di dalam atom terdapat 2 elektron dengan keempat bilangan kuantum yang sama.
Hal ini berarti, bila ada dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum utama, azimuth dan
magnetik yang sama, maka bilangan kuantum spinnya harus berlawanan.
3. Prinsip Hund
Cara pengisian elektron dalam orbital pada suatu sub kulit ialah bahwa elektron-elektron tidak
membentuk pasangan elektron sebelum masing-masing orbital terisi dengan sebuah elektron.
Contoh: Atom C dengan nomor atom 6, berarti memiliki 6 elektron dan cara Pengisian orbitalnya
adalah:
Berdasarkan prinsip Hund, maka 1 elektron dari lintasan 2s akan berpindah ke lintasan 2pz,
sehingga sekarang ada 4 elektron yang tidak berpasangan. Oleh karena itu agar semua orbitalnya
penuh, maka atom karbon berikatan dengan unsur yang dapat memberikan 4 elektron. Sehingga
di alam terdapat senyawa CH4 atau CCl4, tetapi tidak terdapat senyawa CCl3 atau CCl5.
Jari-jari Orbit
Tiap elektron dapat bergerak mengelilingi inti atom hanya pada orbit-orbit tertentu yang di
izinkan, hal tersebut di sebabkan karena elektron dalam waktu yang bersamaan berlaku sebagai
partikel dan juga sebagai gelombang.
Level Energi
Tiap elektron membutuhkan energi untuk dapat pindah dari orbit yang satu ke orbit yang lain.
Orbit pertama(yang paling dekat dengan inti)menyatakan level energi pertama,orbit ke dua
adalah level energi ke-2 dan seterusnya.makin tinggi level energi,makin besar energi elektron
dan makin besar orbitnya. Jika terdapat energi dari luar seperti panas,cahaya dan radiasi lain
membom atom, maka hal ini akan mengangkat elektron ke level yang lebih tinggi,dalam kondisi
ini atom berada di keadaan eksitasi. Dimana kondisi ini tidak akan berlangsung lama karena
elektron akan kembali ke level energi semula dengan melepaskan energi yang di terimanya
dalam bentuk panas,cahaya atau radiasi lain.