Anda di halaman 1dari 43

IKATAN KIMIA DAN

BENTUK MOLEKUL

Munawwarah, S.pd.,M.Pd.
Konfigurasi elektron gas mulia
Semua mempunyai elektron terluar 8, kecuali He
Struktur oktet : 8
Strujtur duplet: 2 STABIL

Unsur yg lain selalu cenderung menuju struktur oktet/ duplet ,( agar stabil)
dengan cara menangkap/ penggunaan bersama elektron.
Sehingga terjadi ikatan dengan atom lain ( IKATAN KIMIA )
unsur yang bernomor atom kecil (spt : H, Li, Be, B dll) tidak dpt memenuhi
struktur oktet hanya duplet (2)

Atom dalam satu molekul


IKATAN KIMIA
Antar molekul
Tabel konfigurasi elektron Gas Mulia (VIIIA)

Jumlah Elektron pada Kulit


Lambang Jumlah Elektron
Atom K L M N O P Valensi

2He 2 2

10Ne 2 8 8

18Ar 2 8

36Kr 2 8

54Xe 2 8

86Rn 2 8
Kecenderungan unsur melepas atau menerima
elektron

a. Melepas Elektron
• Kecenderungan melepaskan elektron terjadi pada unsur logam
yang mempunyai energi ionisasi relatif kecil (bersifat elektropositif).

• Atom unsur logam cenderung melepas elektron valensinya


membentuk ion x+ dengan x = nomor golongan utama.

• Atom-atom melepaskan elektron agar elektron valensinya menjadi 8


(oktet) atau agar elektron valensinya menjadi 2 (duplet), seperti gas
mulia (golongan VIIIA/ gas inert).
Contoh
OKTET
• 11Na (2. 8. 1)  ion Na+ (2 . 8) melepas 1e
• 19K (2.8.8.1)  melepas 1 elektron
 ion K+: 2.8.8 sesuai struktur 18Ar

• 12Mg (2. 8. 2)  ion Mg2+ (2 . 8) melepas 2 e


• 20Ca (2.8.8.2)  melepas 2 elektron
 ion Ca+2 : 2.8.8 sesuai struktur 18Ar
b. Menangkap Elektron

• Pencapaian kestabilan dengan menangkap elektron


dilakukan oleh unsur non logam karena mempunyai
afinitas elektron atau kelektronegatifan yang relatif
besar (bersifat elektronegatif).

• Atom-atom menyerap / mengikat elektron supaya


memiliki elektron valensi 8 (oktet) atau 2 (duplet) seperti
gas mulia (gas inert/ golongan VIIIA).
Contoh

• 9F (2.7) + 1e  ion F- (2.8) struktur Ne


• 8O (2. 6) + 2 e  ion O-2 (2 . 8) struktur Ne
• 16S (2.8.6) + 2 e  ion S-2 (2.8.8) struktur Ar
• 7N (2. 5) + 3 e  ion N-3 (2 . 8) struktur Ne
MOLEKUL POLAR & NON POLAR

Molekul yang tidak memperlihatkan


Molekul Non-polar adanya kutub positif dan kutub
negatif dalam molekulnya.
Contoh : molekul diatomik seperti H2,
Cl2, O2 ,dan BCl3

Molekul yang memperlihatkan


Molekul Polar
adanya kutub positif dan kutub
negatif dalam molekulnya.
Contoh : molekul diatomik yang terdiri dari
dua atom bebeda keelektronegatifan
seperti NH3, H2O, dan HCl
Perhatikan contoh pada gambar berikut.

δ-
Cl
δ+ δ-
H
N H
B H Cl
H H Cl Cl
H
H2 BCl3 HCl δ+
NH3
Molekul Nonpolar Molekul Polar

Molekul nonpolar mempunyai Molekul polar mempunyai


bentuk simetris bentuk tidak simetris

Distribusi rapatan elektron Distribusi rapatan elektron


molekul nonpolar merata molekul polar tidak merata
PENGARUH GEOMETRI MOLEKUL
TERHADAP KEPOLARAN MOLEKUL

Dapat diperkirakan dari


Kepolaran Molekul
geometri molekulnya.

Momen dipol = 0, molekul


Hal ini akan menentukan bersifat non-polar
resultan momen dipol
ikatan-ikatan kovalennya. Momen dipol ≠ 0, molekul
bersifat polar

CONTOH
Klik Tombol
Meramalkan Kepolaran Molekul BCl3

Bentuk molekul BCl3


BCl3 memiliki 3 ikatan
yang segitiga sama sisi
kovalen B—Cl yang bersifat
menyebabkan dipol-
polar, karena atom Cl lebih
dipol ketiga ikatan
elektronegatif daripada
saling meniadakan.
atom B

Cl

Momen dipol = 0
B Jadi…
Molekul BCl3 bersifat non-polar
Cl Cl
Meramalkan Kepolaran Molekul NH3

Bentuk molekul
Molekul NH3 memiliki 3 ikatan
NH3 yakni piramida
kovalen N—H yang bersifat polar,
trigonal
karena keelektronegatifan N > H.
menyebabkan
dipol-dipol ketiga
ikatan tidak saling
meniadakan.

Momen dipol ≠ 0
H N
H
H

Jadi,…
Molekul NH3 bersifat polar
GAYA LONDON

Menjelaskan bahwa partikel-partikel


(atom atau molekul) di dalam zat
non-polar (unsur atau senyawa non-
polar) juga dapat mengalami gaya
antar-partikel yang lemah.

Gaya ini disebut gaya tarik-


menarik dipol sesaat dengan
dipol terimbas atau gaya London.
Fritz London (1930),
Ahli Fisika Jerman
Sumber: www.phy.duke.edu
Mekanisme terbentuknya gaya London pada molekul
non-polar :

Molekul Non-polar
Dalam molekul tersebut, elektron-elektron tiada henti-
hentinya bergerak dan digambarkan terdistribusi secara
simetris.
e- e-
e- e- e- Akan tetapi, ada saatnya dimana elektron-
elektron dapat terkonsentrasi di satu sisi dari
molekul.

Hal ini menyebabkan kerapatan elektron molekul


terdistribusi tidak merata.

Sehingga terjadi pengkutuban atau pembentukan


dipol, yang disebut dipol sesaat.

Dipol sesaat
Mekanisme terbentuknya gaya London pada molekul
non-polar :

Adanya dipol sesaat akan mempengaruhi


kerapatan elektron dari molekul terdekatnya.

Akibatnya molekul tersebut akan memiliki


dipol yang disebut dipol terimbas.

Perhatikan ilustrasi berikut.

Dipol terimbas Dipol sesaat Dipol terimbas


Mekanisme terbentuknya gaya London pada molekul
non-polar :

Adanya dipol sesaat dan dipol terimbas memungkinkan


terbentuknya ikatan antar molekul.

Ikatan ini dinamakan gaya tarik dipol sesaat-dipol terimbas


atau gaya London.

Perhatikan ilustrasi berikut.

Dipol terimbas Dipol sesaat Dipol terimbas

Gaya London
GAYA TARIK DIPOL-DIPOL

Berlaku untuk molekul-molekul yang


bersifat polar.

Sebab, molekul-molekul polar mempunyai dua


kutub (δ+) dan (δ-).

δ-
δ+
Kedua kutub ini merupakan
dipol permanen.
Perhatikan ilustrasi berikut.

Dipol-dipol molekul-molekul tersebut tarik-menarik


pada kutub dengan muatan sejenis dan tolak-menolak
pada kutub dengan muatan berlawanan.

Gaya tarik-menarik yang terjadi lebih besar


dibandingkan dengan gaya tolak-menolak. Inilah yang
disebut dengan gaya tarik-menarik dipol-dipol.
IKATAN HIDROGEN

Kenaikan titik didih senyawa-senyawa dapat diketahui


dari besar Mr-nya.

Semakin besar Mr semakin


besar titik didihnya.

Perhatikan titik didih HF, HCl, HBr, dan HI pada grafik


berikut.
Klik Tombol
http://www.chem-is-try.org
Berdasarkan besarnya Mr, HI seharusnya memiliki titik didih paling tinggi,
sehingga urutan kenaikan titik didihnya:

HI > HBr > HCl > HF


http://www.chem-is-try.org
Tetapi ternyata tidak demikian, berdasarkan grafik di atas urutan titik
didihnya adalah:

HF > HI > HBr > HCl


http://www.chem-is-try.org
HF menyimpang dari kecendrungan tersebut, hal yang sama juga terjadi pada
H2O dan NH3.
(Perhatikan grafik di atas)
Keduanya menunjukkan penyimpangan dari kecenderungan titik didih kelompoknya.

Apa yang terjadi dengan HF, H2O dan NH3…?


Penyimpangan tersebut disebabkan oleh adanya ikatan
lain yang disebut…

Ikatan hidrogen

Ikatan hidrogen terjadi pada molekul-molekul yang sangat


polar dan memiliki atom Hidrogen.

Kutub positif pada atom H berikatan dengan kutub negatif


atom lain dari molekul di sekitarnya yang memiliki
keelektronegatifan lebih besar, seperti atom fluor, oksigen, dan
nitrogen.
Contoh:

Pembentukan ikatan hidrogen antarmolekul HF

 Antara atom H dan atom F terdapat perbedaan


keelektronegatifan yang cukup besar.

 Sehingga ikatan H—F sangat polar.

δ+ δ-
H F
Contoh:
Pembentukan ikatan hidrogen antarmolekul HF

 Atom H yang bermuatan positif membentuk suatu gaya tarik menarik


yang relatif kuat dengan atom F dari molekul HF lain disekitarnya.

Perhatikan ilustrasi berikut.


δ-
δ- δ-
F F F δ-
δ+
H
δ+ δ+ δ+ F
H H H
Gaya tarik-menarik ini
δ- yang disebut Ikatan
δ-
F F Hidrogen
δ+
δ+
H H
A. BENTUK MOLEKUL
Merupakan gambaran secara teoritis susunan
atom-atom dalam molekul berdasarkan susunan
ruang pasangan elektron ikatan (PEI) dan
pasangan elektron bebas (PEB) atom pusat.
Bentuk molekul dapat ditentukan dengan teori
tolakan pasangan elektron valensi (teori domain
elektron).
Bentuk molekul berdasarkan teori VSEPR

• R.G.Gillesepie (1970), mengajukan teori VSEPR (Valance Shell Electron Pair


Repulsion) atau teori tolakan pasangan elektron valensi :
“Pasangan-pasangan elektron akan berusaha saling menjauhi sehingga
tolak-menolak antara pasangan elektron menjadi seminimal mungkin”.
• Jarak yang diambil oleh pasangan elektron bergantung pada
keelektronegatifan atom yang bersangkutan.
• Urutan gaya tolak : pasangan elektron bebas (PEB) > pasangan elektron
terikat (PEI), ikatan rangkap 3 > ikatan rangkap 2 > ikatan tunggal.
• Notasi yang dipakai: A = atom pusat, X = atom yang berikatan (PEI) dan E =
elektron valensi yang tidak berikatan (PEB).
• Keterbatasan teori VSEPR : tidak dapat menerangkan molekul-molekul yang
lebih rumit dan mempunyai bilangan koordinasi lebih dari enam.
5 Bentuk Dasar Molekul
Cara meramalkan bentuk molekul
• Gambarkan struktur Lewis senyawa.
• Hitung jumlah pasangan elektron (PE), jumlah PEI dan PEB
yang ada di sekitar atom pusat.
• Memprediksi sudut-sudut ikatan yang mungkin berdasarkan
jumlah kelompok elektron dan arah-arah yang mungkin akibat
tolakan pasangan elektron bebas.
• Tentukan rumus bentuk molekulnya/klasifikasi VSEPR.
• Memberi nama bentuk molekul berdasarkan jumlah PEI dan
PEB.
a. Bentuk molekul dengan dua pasang elektron
di sekitar atom pusat
1. BeCl2
 Gambarkan struktur Lewis BeCl2
4Be : 2, 2
17Cl : 2, 8, 7
.. ..
: Cl . . Be . . Cl : Cl – Be - Cl
.. ..

 Jumlah PE = 2, PEI = 2, PEB = 0


 Klasifikasi VSEPR : AX2
 Bentuk molekul : Linier

2. Ramalkan bentuk molekul CO2 , HCN?


b. Bentuk molekul dengan tiga pasang elektron di
sekitar atom pusat

1. SO3
 Gambarkan struktur Lewis SO3
16S : 2, 8, 6
8O : 2, 6

.. ..
:O :S: O: O-S-O
.. .. .. II
.. O
:O:
 Jumlah PE = 3, PEI = 3, PEB = 0
 Klasifikasi VSEPR : AX3
 Bentuk molekul : Trigonal planar

2. Ramalkan bentuk molekul SO2 , BF3,


NO3-, CO32-
c. Bentuk Molekul dengan empat
pasang elektron di sekitar atom
pusat
1. CH4
 Gambarkan struktur Lewis CH4
6C : 2, 4
1H : 1
H H
: I
H:C: H H-C-H
: I
H H

 Jumlah PE = 4, PEI = 4, PEB = 0


 Klasifikasi VSEPR : AX4
 Bentuk molekul : Tetrahedral

2. Ramalkan bentuk molekul SO42-, NH3,


H2O, H3O+ ?
d. Bentuk Molekul dengan lima pasang elektron di
sekitar atom pusat

Ramalkan
bentuk molekul
dari PCl5 dan
SF4, SOF4 ?
e. Bentuk Molekul dengan enam pasang elektron
di sekitar atom pusat

Ramalkan
bentuk
molekul SF6 ,
BrF5 , dan
ICl4-?
Bentuk molekul berdasarkan teori VSEPR
PE PEI PEB Klasifikasi VSEPR Bentuk molekul Contoh

2 2 0 AX2 Linier BeCl2, CO2, CS2, HCN, FeCl2

3 0 AX3 Trigonal BF3, SO3, NO3-, CO32-


planar/segitiga datar
3
2 1 AX2E Trigonal bentuk V SO2, SnCl2,

4 0 AX4 Tetrahedral CH4, CCl4, SO42-.

4 3 1 AX3E Trigonal pyramidal NH3, PF3, H3O+,

2 2 AX2E2 Planar bentuk V H2O, OF2, SCl2,

5 0 AX5 Trigonal bipyramidal PCl5, PF5, AsF5,

4 1 AX4E Seesaw (jungkat SF4, XeO2F2,


5 jungkit/bidang empat
3 2 AX3E2 Planar bentuk T BrF3, ClF3,

2 3 AX2E3 Linier XeF2, I3-, IF2-,

6 0 AX6 Oktahedral SF6,


6
5 1 AX5E Pyramida segiempat BrF5, XeOF4,

4 2 AX4E2 Segiempat planar XeF4, ICl4-,


Latihan
• Prediksikan bentuk molekul dan sudut ikatan senyawa:
1. PF3
2. COCl2
3. CS2
4. CBr4.
5. H2C2O4
MENU
TEORI DOMAIN ELEKTRON

Teori domain elektron adalah suatu cara


meramalkan geometri molekul
berdasarkan tolak-menolak elektron-
elektron pada kulit luar atom pusat.

Teori ini merupakan


penyempurnaan dari
teori VSEPR
Setiap eletron ikatan
Jumlah domain (tunggal, rangkap,
elektron atau rangkap tiga) Merupakan
ditentukan dari
Setiap pasangan
satu domain
elektron bebas

Domain elektron dibedakan menjadi

Domain elektron Pasangan elektron


ikatan (DEI) memiliki
ikatan
Domain elektron Pasangan elektron
bebas (DEB) bebas

Jumlah domain dapat


menggambarkan bentuk geometri
suatu senyawa.
Teori domain elektron dapat digunakan
untuk meramalkan geometri molekul suatu
senyawa dengan menggunakan rumus:

AXnEm
Dimana:
A = atom pusat
X = semua atom yang terikat ke atom pusat
E = domain elektron bebas (DEB)
n = jumlah DEI
m = jumlah DEB
Dari rumus tersebut digunakan Tabel 1
(klik tombol) untuk menentukan nama dari
bentuk molekul.
Tabel 1
Domain elektron di
DEI (n) DEB (m) AXnEm Bentuk Molekul
sekitar atom pusat

2 2 0 AX2 Linear

3 0 AX3 Segitiga sama sisi trigonal


3
2 1 AX2E Bengkok

4 0 AX4 Tetrahedron

4 3 1 AX3E Piramida Trigonal

2 2 AX2E2 Planar bentuk V atau non-linear

5 0 AX5 Bipiramida Trigonal

4 1 AX4E Bidang empat atau tetrahedron terdistorsi


5
3 2 AX3E2 Planar bentuk T

2 3 AX2E3 Linear

6 0 AX6 Oktahedron

6 5 1 AX5E Piramida Segiempat

4 2 AX4E2 Planar Segiempat

Berikut gambar strukturnya:


Linear
Trigonal Bengkok Tetrahedron
Planar

Planar
Bipiramida bentuk V Bidang empat
Trigonal Planar bentuk T atau tetrahedron
terdistorsi

Linear Oktahedron Piramida


Planar Segiempat
Segiempat

Piramida Back to Tabel


Trigonal
Sumber: http://wanibesak.wordpress.com
Contoh 1 :
Menentukan geometri molekul BeF2
 Atom pusat Be mengikat 2 atom F
Konfigurasi Be dgn n.a = 4 (2,2) ev = 2
Konfigurasi F dgn n.a = 9 (2,7) ev = 7
 Rumus Lewis BeF2

Dari rumus AXnEm


DEI = 2
F B F DEB = 0
Diperoleh = AX2 E0
atau AX2
Berdasarkan Tabel 1, maka
Jumlah domain elektron di geometri molekul BeF2
sekitar atom pusat = 2
adalah linear.

F Be F
Contoh 2 :
Dari rumus AXnEm
Menentukan geometri molekul NH3
Diperoleh = AX3 E1 atau
 Atom pusat N mengikat 3 atom H AX3E
Konfigurasi N dgn n.a = 7 (2,5) ev = 5 Berdasarkan Tabel 1, maka
Konfigurasi H dgn n.a = 1 (1) ev = 1 geometri molekul NH3 adalah
piramida trigonal.
 Rumus Lewis NH3

Jumlah domain elektron


di sekitar atom pusat = 4

DEB = 1
H N H H N
H
DEI = 3
H
H

Anda mungkin juga menyukai