DI SUSUN OLEH:
ASMAUL HUSNA
HASNANI NUR SAFIRA
SEPTY NOROLANSARI
YANI TRI ARTATI
DIII KEBIDANAN
AKADEMI KEBIDANAN NYAI AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah berjudul “Hubungan kuman dengan
hospes dan lingkungan” guna memenuhi tugas. Saya menyadari dalam penulisan makalah ini
tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang tulus membantu dan memberikan doa, saran dan
kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk kritik dan
saran yang membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….
3.2 Saran……………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Interaksi mikroorganisme dengan lingkungan di seluruh kehidupan dilewatkan
kontak dengan mikroorganisme. Tumbuhnya mikroba diluar tubuh manusia kehidupan
dan lingkungan (ekologi).wujud hubungan kuman-hospest tersebut ditentukan oleh
keseimbangan antara antara virulensu kuman dan daya tahan hospest (manusia).
Hubungan antara berbagai bentuk kehidupn serta hubungan timbal balik dengan
lingkungan nya dipelajari dalam ekologi. Kehidupan dan lingkungan fisiknya tak dapat
dipisahkan karena, lingkungan fisik menyediakan zat gizi dan kondisi yang
memungkinkan adanya kehidupan. Gabungan antara benda-benda hidup dan lingkungan
tempat kehidupan tersebut diisebut biosfer. Biosfer merupakan system biologis global
yang didasarkan atas lingkaran aliran energy yang terjadi terus-menerus. Mikroorganisme
mempunyai peranan penting dalam proses-proses alami yang diperlukan untuk
survivenya binatang ,tumbuhan,serta mikroba itu sendiri.
B. Rumusan masalah.
Bagaimana hubungan kuman dengan manusia seagai hospes.
Bagaimana hubungan kuman dengan lingkungan.
Apa saja manfaat dari hubungan manusia dengan kuman dan lingkungan.
C. Tujuan penulisan.
Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana hubungan kuman dengan manusia
sebagai hospest
Agar mahasiswa mengetahui bagaimana hubungan kuman dengan lingkungan
biotik dan abiotic.
Agar mahaiswa mengetahui apa saja manfaat dari hubungan kuman dengan
manusia dan lingkungan
BAB 2
PEMBAHASAN
Hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungan nya sangatlah erat dan saling
ketergantungan, karena makhluk yang satu membutuhkan bantuan makhluk lain. Makhluk hidup
membutuhkan lingkungan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya, sebaliknya
lingkungan juga membutuhkan makhluk hidup lain dalam kelangsungan hidupnya. Ekostistem
adalah kesatuan komunitas dengan lingkungan nya yang membentuk hubungan timbal balik.
Beberapa jenis kuman hidup padamanusia kulit, mukosa usus, mukosaorgan reproduksi dan
lain lain. Mereka merupakan salah satudari mata rantai sistimekologis manusia. dikatakan
mereka itu apatogen dalam keadaan normal dan hidup secara simbiose mutualisme dengan
Manusia.
Didalam alam bebas mikroorganisme hidup berkumpul di dalam suatu medium yang sama,
misalnya didalam tanah, air, udara, kotoran hewan, sampah,tumbuhan, hewan dan manusia.
Untuk hidup mikroorganisme akan melakukan interaksi atau hubungan dengan lingkungannya.
Bentuk hubungan mikroorganisme dengan lingkungan dapat dibagi menjadi dua yaitu hubungan
dengan lingkungan Biotik/lingkungan hidup(manusia, binatang dan mikroba lain) dan Hubungan
dengan lingkungan abiotik/Lingkungan tak hidup/ faktor alam(temperatur, tekanan hidrostatik,
tekanan osmotik, pH, cahaya, substansi an organik seperti air, CO2, O2 , mineral serta substansi
organik).
Hubungan kuman dengan lingkungan Biotik meliputi :
1. Bebas Hama
Keadaan dimana kelompok mikroorganisme bebas dari segala macam hubungan dengan
mikroorganisme lainnya.
2. Sintrofisme
Hubungan antara mikroorganisme yang tidak terlalu dekat hubunganya tetapi keduanya
memberikan keuntungan secara timbal balik.
3. Netralisme
Hubungan antara mikroorganisme yang berbeda spesiesnya , tetapi dalam interaksi
kehidupan mereka tidak saling mengganggu/ merugikan dan tidak saling menguntungkan.
Mereka hidup sendiri – sendiri, walaupun hidup dalam medium yang sama.
4. Kompetisi
Hubungan antara mikroorganisme yang bersaing untuk hidup dalam medium yang sama
akibat terbatasnya zat makanan serta energi yang tersedia dalam medium tersebut.
Spesies mikroorganisme yang dapat menyesuaikan diri dengan persaingan tersebut akan
tumbuh dengan subur.
5. Antagonisme
Hubungan antara mikroorganisme yang saling berlawanan. Mikroorganisme satu dapat
mengeluarkan zat atau hasil metabolismenya yang dapat meracuni atau membunuh
mikroorganisme lainnya. Hubungan ini sering disebut juga sebagai hubungan antibiosis
atau amensalisme.
(dasar penemuan zat bioaktif atau antibiotika terhadap mikroorganisme ).
6. Simbiosis
Hubungan yang dekat antara dua bentuk kehidupan mikroorganisme , yang dapat
berlangsung lama atau sebentar.Terdapat 3 jenis simbiosis yaitu :
a. Mutualisme
Suatu bentuk simbiosis antara dua spesies, dimana masing – masing saling bekerjasama
dan saling menguntungkan.
Contoh : Simbiosis antara Rhizobium leguminosarum dengan tanaman Leguminosa.
Rhizobium mendapat tempat hidup dalam akar Leguminosa sedangkan Leguminosa
mendapat persenyawaan Nitrogen yang diberikan Rhizobium.
b. Komensalisme
Suatu bentuk simbiosis antara dua spesies, dimana satu spesies mendapatkan keuntungan
sedangkan spesies lainya tidak dirugikan ataupun mendapat keuntungan. Spesies yang
diuntungkan disebut komensal sedangkan spesies yang tidak dirugikan dan tidak
mendapat keuntungan disebut Hospes.
Contoh : Staphylococcus epidermidis yang hidup sebagai komensal pada kulit manusia.
c. Parasitisme
Suatu bentuk simbiosis antara dua spesies, dimana satu spesies mendapatkan keuntungan
sedangkan spesies lainya tidak dirugikan . Spesies yang diuntungkan disebut parasit,
sedangkan Spesies yang dirugikan disebut Hospes. Contoh : Bakteri, parasit, virus
patogen yang hidup didalam tubuh manusia.
7. Predatorisme
Hubungan yang ada antara dua kelompok mikroorganisme yang hidup dengan memangsa salah
satu kelompok mikroorganisme tersebut. Kelompok yang memangsa kelompok lainnya disebut
Predator (pemangsa).
Contoh : Amoeba dengan bakteri. Amoeba untuk hidup perlu makanan, makanan inii diperoleh
dengan memangsa bakteri tersebut.
Hubungan kuman dengan lingkungan abiotik biasanya berkaitan dengan lingkungan alam yang
sangat mempengaruhi dalam pertumbuhan mikroorganisme tersebut.
3.1 Kesimpulan
Hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungan nya sangatlah erat dan saling
ketergantungan, karena makhluk yang satu membutuhkan bantuan makhluk lain. Makhluk hidup
membutuhkan lingkungan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya, sebaliknya
lingkungan juga membutuhkan makhluk hidup lain dalam kelangsungan hidupnya. Ekostistem
adalah kesatuan komunitas dengan lingkungan nya yang membentuk hubungan timbal balik.
3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi pembaca. Kami
menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karna itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Kimball, J.W. 1983. Biology, Fifth Edition. Addison – Wesley Publishing Company, Inc.
Pelczar, M.J. & E.C.S. Chan. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Terjemahan Ratna Siri
Hadioetomo dkk. UI-Press. Jakarta.
Rost. Barbour. Stocking. Murphy. 2006. Plant Biology Second Edition. Thomson
Brooks/Cole. Canada
Dwijoseputro,1981. Dasar – dasar Mikrobiologi. Penerbit Djambatan,Jakarta, hlm.
79-8310.
Fardiaz Srikandi, 1992. Mikrobiologi pangan I. Penerbit PT Gramedia,
Jakarta,hlm.103–111.
Jawetz, Melnick, dan Adelberg’s (Editor Gerard Bonang), 1991. Mikrobiologi kedokteran. Edisi
16,Jakarta:PenerbitEGC.Kedokteran,hlm.318–320,256-258.
Staf pengajar Fakultas Kedokteran Indonesia,1994. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi
Revisi.Penerbit Binapura Aksara, jakarta, hlm 27 -29.
Sumber : http://hengki-the-pretet.blogspot.com/2011/05/hubungan-mikro-organiseme-kuman-
dengan.html