Anda di halaman 1dari 6

MODUL 1

TUJUAN
1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui perkembangan statistika
2. Mahasiswa juga diharapkan memahami jenis-jenis data
3. Mahasiswa diharapkan memahami makna sampel dan teknik pengambilan
sampel
4. Mahasiswa diharapkan memahami terkait ruang lingkup statistika

I. SEJARAH STATISTIKA
Statistika telah melalui perjalanan panjang peradaban dunia. Nampaknya
satatistika memang tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ilmu pengetahuan
di dunia. Iltilah statistika berakar dari istilah bahasa latin yakni “status” yang
akhirnya diturunkan dalam bahasa asing yakni “the state” dalam bahasa inggris,
“de Staat” dalam bahasa belanda, “I`Etat” dalam bahasa perancis, dan “der staat”
dalam bahasa Jerman yang mengacu pada istilah negara ataupun bentuk politik
pemerintahan. Istilah-istilah tersebut popular dikalangan eropa, yakni eropa barat
pada abad ke XV. Pada tahun 1602 William shakespeare menggunakan istilah
“Statist” yang dapat diartikan sebagai bentuk pemerintahan kerajaan. Pada
awalnya statistika digunakan oleh kerajaan-kerajaan dalam tujuan untuk
menjelasakan batas-batas wilayah, pertanian, kependudukan, bisnis, militer, dan
segala aspek yang menyangkut bentuk pemerintahan.
Pada adad ke XVII tepatnya pada tahun 1749 Godfried Achenwall ilmuan yang
berasal dari Jerman menggunakan istilah statistik sebagai ilmu politik pada
perbedaan negara-negara. Selanjutnya William Hooper ilmuan berkebangsaan
Inggris menggunakan istilah statistik untuk mendefinisikan sebuah ilmu
pengetahuan yang membahas terkait pengelolaan politik untuk negara modern di
dunia. Namun demikian terdapat pergeseran makna statistika hingga permulaan
abad ke XIX. Istilah “Statistics” dalam bahasa indonesia Statistika pertama
diperkenalkan oleh Sir Jhon Sinclair dengan memaknainya sebagai managemen
data dalam lembaga administrasi pemerintahan. Menuju abad ke XX istilah
statistika akhirnya dapat ditegaskan secra definitif yakni berdasarkan Gotfried
Emanuel Noeter salah seorang ilmuan Amerika kelahiran Jerman dalam tulisannya
yang berjudul “Statistics by a U.S. Civil Service Commission Documen”
menyebutkan bahwa Statistika adalah ilmu pengetahuan yang memuat kegiatan
pengkoleksian, pengklasifikasian, dan pengukuran data sebagai dasar inferensi.
Hal tersebut merupakan suatu kesatuan untuk memperoleh pengetahuan yang
akurat dari informasi yang tidak lengkap; sistem ilmiah untuk koleksi, penyusunan,
analisis, interpretasi, dan presentasi yang dapat dinyatakan dalam bentuk numerik.
Beranjak pada awal abad ke XX statistika mulai banyak digunakan dalam bidang
matematika terutama terkait teori peluang, dan hingga saat ini statistika digunakan
untuk mendukung metode ilmiah dalam statistika inferensi. Statistika dimasa kini
telah menyentuh seluruh bidang keilmuan. Tidak hanya itu, metodologi dalam
bidang bidang tertentu telah banyak dipengaruhi oleh statistika sehingga muncul
ilmu-ilmu baru seperti psikometrika, biometrika, dan ekonometrika.

II. Statistik dan Statistika


Sebelum membahas ruang lingkup statistika, ada baiknya kita bahas terlebih
dahulu definisi statistik dan statistika memeurut beberapa ahli. Statistik memiliki
definisi yang berbeda dengan statistika. Namun demikian dalam kehidupan kita
sehari- hari banyak orang yang menganggapnya sebagai suatu yang tak ada
bedanya. Berikut disajikan dan dirumuskan definisi statistik dan statistika menurut
beberapa pandangan ahli:
1. Walpole (1992)
Statistik merupakan sebarang nilai yang menjelaskan ciri suatu contoh/sampel
2. Wibisono (2009)
Statistik merupakan kumpulan data, baik bilangan atau bukan bilangan, mengenai
suatu masalah misalkan statistik penduduk, statistik produksi,statistik kehutanan,
statistik ekonomi pertanian, statistik kecelakaan lalu lintas dan lain-lain
3. Latan (2014)
Statistik merupakan suatu set prosedur dan aturan (tidak selalu perhitungan atau
matematikal) untuk mereduksi data yang besar agar dapat diatur proporsinya dan
membantu untuk menarik kesimpulan dari data tersebut.

Berdasarkan definisi tersebut statistik dapat diartikan secara lebih sederhana


sebagai sebarang fungsi/aturan dari sampel.
Berikut disajikan definisi statistika menurut beberpa ahli
1. Noether (1971)
Statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan,
pengklasifikasian, dan evaluasi pengukuran atas fakta-fakta sebagai basis
inferensi.
2. Moore (1989)
Statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan bagaimana
mengumpulkan, mengorganisasikan, dan mengintepretasikan fakta-fakta numerik.
3. Sudjana (1992)
Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan
data, pengolahan atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulanberdasarkan
kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa statistika adalah ilmu


pengetahuan yang memuat kegiatan:
1. Pengumpulan
2. Pengorganisasian atau pengklasifikasian
3. Analisis
4. Presentasi
5. Interpretasi
terhadap data / kumpulan fakta.
Secara singkat statistika juga dapat diartikan sebagai ilmu tentang data. Dalam
kehidupan sehari-hari kita tidak asing dengan apa yang disebut dengan data. Untuk
itu, perlu kitaranya didefinisikan tentang apa yang dimaksud dengan data
terutamadata statistik itu sendiri. Data adalah kumpulan atas fakta. Karena data
merupakan kumpulan atas fakta, maka cara pengumpulan data (kumpulan atas
fakta) dapat dilakukan melalui 3 kegiatan sebagai berikut:
1. Observasi (pengamatan, angket, dan wawancara)
2. Pengukuran
3. Perhitungan (pembilangan)
Lebih lanjut yang dimaksud dengan data statistika dapat diartikan sebagai
keterangan dalam bentuk kualitatif (contoh : jenis kelamin, kondisi barang, asal
wilayah, dsb) dan atau bentuk kuantitas (bilangan) yang diperoleh dari kegiatan
pengumpulan data.
III. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Dalam pembahasan statistika tidak pernah lepas dari istilah populasi dan sampel.
Berikut disajikan beberapa definisi populasi menurut para ahli
1. Arikunto (1998)
Pupulasi adalah seluruh obyek penelitian
2. Widiyanto (2010)
Populasi adalah suatu kelompk atau kumpulan obyek yang akan
digeneralisasikan dari hasil penelitian
3. Sujana (2010)
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung
ataupun pengukuran, baik kualitatif ataupun kuantitatif mengenai karakteristik
tertentu dari seluruh anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin
dipelajari sifatnya.
Berdasarkan definisi diatas dapat dikatakan bahwa populasi pada dasarnya
adalah keseluruhan obyek yang menjadi fokus penelitian. sementara itu sampel
dapat diartikan sebagai bagian dari populasi. Dalam kajian statistika secara umum
biasanya populasi tidak diketahui jumlahnya. Hal ini dikarenakan jumlah populasi
yang secara umum dianggap memiliki jumlah yang terlalu besar ataupun terlalu
banyak untuk diteliti. Namun demikian bukan suatu hal yang tidak mungkin untuk
meneliti suatu populasi. Istilah lain yang digunakan dalam kasus penelitian populasi
yakni penggunaan sampel jenuh. Dalam statistika penggunaan populasi sebagai
bahan analisis dianggap kurang menarik. Hal ini dikarenakan kurangnya efektifitas
dan efisiensi kajian keilmuan yang telah dikembangkan selama ini. Adapun
beberspa keuntungan diambilnya sampel sebagai obyek penelitian adalah untuk
menghemat waktu, biaya, dan tenaga. Namun tetap perlu dipehatikan bahwa
untuk mendapatkan hasil analisis yang baik perlu dilakukan kajian terhadap sampel
yang akan digunakan. Sampel dikatakan baik apabila statistik yang dihasilkan
dapat merepresentasikan populasinya sebagai contoh dapat berikan ilustrasi
populasi dan sampel sebagai berikut:
Ilustrasi
Seorang ibu yang sedang memasak gulai dalam kuali dan meminta seorang anak
untuk mencicipi satu sendok kuah gulai dalam kuali tersebut . Seluruh gulai yang
dimasak ibu dalam kuali dapat disebut dengan populasi, sedangkan satu sendok
kuah gulai yang dicicipi oleh anak tersebut adalah sampel. Sang anak tidak perlu
menghabiskan seluruh kuah dalam guali untuk tau rasa dari gulai tersebut, namun
hanya butuh satu sendok untuk menggeneralisasikan rasa dari gulai tersebut.
Konsep inilah yang kemudian dibangun dalam implementasi sampel dalam
populasi.

IV. Klasifikasi Data


Telah kita bahas sebelumnya bahwa data menurpakan kumpulan atas fakta. Data
memiliki pembagian berdasarkan tingkatan data itu sendiri. Dalam beberapa
literatur secara umum terdapat perbedaan klasifikasi data. Dalam kajian berikut
disajikan klasifikasi data secara lengkap menjadi 5 (lima) kelas skala sebagai
berikut:
1. Skala Nominal
Diperoleh melalui observasi (pengamatan). Data yang diperoleh dapat
berbentuk kualitatif (kata) ataupun kuantitatif (numerik) sedemikian hingga
bilangan yang digunakan bersifat diskrit dan tidak mengenal urutan.
2. Skala Ordinal
Diperoleh melalui observasi (pengamatan ataupun angket berskala). Data
dalam bentuk kualitatif ataupun transformasi dalam bentuk kuantitatif (numerik)
yang bersifat diskrit dan mengenal urutan.
3. Skala Kardinal
Diperoleh melalui membilang atau menghitung suatu variable. Data dalam
bentuk kuantitatif (bilangan diskrit)
4. Skala Interval
Diperoleh melalui kegiatan mengukur variabel . Data yang diperoleh
dasumsikan berbentuk bilangan kontinu sehingga terdapat ukuran ataupun
besaran, sehingga urutan dapat dipastikan eksistensinya. Skala interval
dianggap tidak memiliki nol mutlak (titik nol bernilai atau bermakna).
5. Skala Rasio
Hampir sama dengan skala interval, namun skala rasio dianggap memiliki nol
mutlak (tidak bersubtansi)
V. Ruang lingkup Statistika
Secara umum ruang lingkup statistika dibedakan menjadi 2 (dua) jenis yakni
statistika deskriptif dan statistika inferensi. Ruang lingkup tersebut didasarkan pada
fungsi dan implementasi statistik yang akan digunakan. Walaupun demikian
kedunaya saling berhubungan dan saling melengkapi dalam setiap analisis
statistika yang dilakukan. Adapun ruang lingkup statistika dijabarkan sebagai
berikut:
1. Statistika Deskriptif
Ilmu pengetahuan yang yang memuat kegiatan pengumpulan,
pengorganisasian/pengklasifikasian, analisis, dan presentasi data. Statistik yang
digunakan dalam statistika deskriptif hanya bersifat mendeskripsikan dan tidak
dapat digunakan untuk menggeneralisasikan ataupun kebutuhan pengujian
statistik. Oleh karena itu perlu ditekankan bahwa statistika deskriptif hanya
memberikan gambaran kepada kita terkait kondisi dari data. Contoh statistik
deskriptif yang dapat kita gunakan adalah tabel, histogram, diagram, mean,
median, modus, kuartil, dan lain-lain.
2. Statistika Inferensial
Ilmu pengetahuan yang yang memuat kegiatan pengumpulan,
pengorganisasian/pengklasifikasian, analisis, dan interpretasi data (berdasarkan
kesimpulan yang diperoleh). Statistik inferensi bertujuan untuk memberikan
suatu batasan sebagai keputusan diterima atau ditolaknya sebuah dugaan
dalam prosedur pengujian hipotesis.

Anda mungkin juga menyukai