Anda di halaman 1dari 2

Di lingkungan kita banyak jenis alat ukur yang dapat kita sebutkan seperti meter,

liter, timbangan, termometer, katosimeter, stetoskop, barometer, higrometer,


stopwatch, tespen, tester, tes prestasi belajar/tes hasil belajar. Masing-masing alat
ukur ini sudah tertentu fungsinya antara lain meter mengukur panjang, liter
mengukur isi, timbangan mengukur berat, termometer mengukur suhu, stetoskop
mengukur detak jantung, tespen mengukur ada tidaknya arus, ampermeter
mengukur besar kecilnya arus, tes prestasi belajar atau tes hasil belajar mengukur
tinggi rendah penguasaan terhadap pelajaran yang telah diikuti. Dengan contoh
alat ukur seperti disebutkan di atas dapat kita bayangkan betapa pentingnya alat
ukur yang tepat atau alat ukur yang standar. Sekiranya pedagang memiliki
meteran, timbangan, dan literan yang tidak tepat atau tidak standar maka semua
pembeli akan kecewa dan dari segi undang-undang pedagang tersebut telah
melanggar dan ganjarannya patut mendapat hukuman. Bukankah dari norma
agama perbuatan pedagang tersebut adalah tercela dan akan mendapat hukuman
dari Yang Maha Kuasa. Agar guru sebagai petugas profesional tidak sebagai
pedagang yang tercela sebagai mana dicontohkan di atas maka guru tersebut harus
memiliki alat ukur atau tes hasil belajar yang tepat atau yang standar.

Kalau pedagang memiliki timbangan untuk menimbang, meteran untuk mengukur


panjang, liter untuk mengukur isi, maka guru pun tidak hanya memiliki satu jenis
alat ukur karena dalam tugas sehari-hari tidak hanya mengukur hasil belajar tetapi
juga perlu mengukur apa yang telah diketahui peserta didik sebelum mereka
mengikuti pembelajaran. Juga perlu mengukur kesulitan apa yang dialami peserta
dalam mengikuti pembelajaran, pelajaran apa yang paling cocok untuk peserta
didik dan sebagainya, semua pengukuran ini memerlukan alat ukur tersendiri yang
terpercaya atau yang baku. Dengan kata lain, guru memiliki bermacam-macam
alat ukur atau tes.

Menurut Djemari (Dalam Widoyoko, 2009) Tes merupakan salah satu cara untuk
menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui
respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan.

Tes merupakan salah satu alat untuk melakukkan pengukuran, yaitu alat untuk
mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Objek ini bisa berupa
kemampuan peserta didik, sikap, minat, maupun motivasi. Respons peserta tes
terhadap sejumlah pertanyaan menggambarkan kemampuan dalam bidang
tertentu. Tes merupakan bagain tersempit dari evaluasi (Widoyoko, 2009).

Daftar Pustaka :
Widoyoko, Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar 238.

Nasoetion, Noehi. Hakikat Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai