Yusi Dan Dwita - Tatalaksana Terkini Otitis Media Supuratif Kronis OMSK PDF
Yusi Dan Dwita - Tatalaksana Terkini Otitis Media Supuratif Kronis OMSK PDF
dan umumnya terjadi dalam tiga minggu, struktur telinga tengah.13 Dalam beberapa
gejala inflamasi kanalis aurikularis eksterna kasus OMSK, bisa ada gangguan pendengaran
diantaranya otalgia (biasanya nyeri hebat), permanen yang dapat dikaitkan dengan
gatal dan terasa penuh. Tanda inflamasi kanalis perubahan jaringan ireversibel dalam
aurikularis eksterna diantaranya nyeri tekan pendengaran.14 Infeksi kronis telinga tengah
tragus, pinna atau keduanya, atau edema menyebabkan edema pada lapisan telinga
difusa pada kanalis aurikularis eksterna, eritem tengah, perforasi membran timpani dan
atau keduanya dengan atau tanpa otore, gangguan tulang pendengaran, sehingga terjadi
regional limfadenitis, eritem membran timpani, CHL.15 Selain itu, mediator inflamasi yang
atau selulitis pada pinna dan kulit dihasilkan selama OMSK dapat menembus ke
disekitarnya.12 Pada pasien ini, pasien hanya telinga bagian dalam melalui jendela bulat. Hal
mengeluh keluar cairan dari telinga kiri tanpa ini dapat menyebabkan hilangnya sel-sel
disertai dengan keluhan yang lain sebagaimana rambut di koklea, yang menyebabkan
disebutkan di atas. gangguan pendengaran sensorineural (SNHL).13
Diagnosis pada kasus ini ditegakkan Pada kasus ini, pasien dilakukan irigasi
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik aural dengan larutan NaCl 0,9%. Irigasi aural
lokalis. Otitis media supuratif kronis ditandai adalah suatu proses pembersihan telinga dari
dengan keluarnya cairan dari telinga yang kotoran telinga, benda asing, cairan telinga
bersifat persisten lebih dari 2-6 minggu akibat dengan menggunakan cairan irigasi berupa
ada perforasinya membran timpani.11 Temuan NaCl 0,9%, H2O2, asam asetat. Sejumlah larutan
khas lainnya yaitu berupa penebalan granular dialiri melalui kanalis auditori eksterna
mukosa telinga tengah, polip mukosa dan menggunakan jarum suntik irigasi dan
kolesteatoma dalam telinga tengah.11 Otitis dibiarkan mengalir keluar selama 5-10 menit
media supuratif kronis dibedakan dari otitis sebelum pemberian antibiotik topikal. Akhir-
media kronis dengan otitis media efusi, dimana akhir ini, larutan campuran asam asetat 50%
otitis media efusi membran timpani tampak dan air steril 50% digunakan sebagai larutan
utuh dengan cairan di telinga tengah tetapi irigasi dikarenakan lebih tidak menimbulkan
tidak ada infeksi aktif.3 Pada pasien ini nyeri dan lebih efektif membersihkan telinga.16-
17
ditemukan keluhan cairan pada telinga kiri
sejak ±3 bulan yang lalu. Cairan lengket Pada pasien ini juga dilakukan aural
berwarna kekuningan, tidak disertai darah dan toilet dengan menggunakan suction dan cotton
tidak berbau. Pada pemeriksaan fisik bud. Aural toilet merupakan proses penting
ditemukan kanalis auditoris eksterna sinistra dalam pengobatan OMSK. Kanalis auditoris
tampak sempit, mukosa hiperemis dan terlihat eksterna dan jaringan lateral telinga tengah
discharge mukopurulen. Membran timpani yang terinfeksi sering ditutupi dengan eksudat
sinistra tampak perforasi di tengah dengan tepi berlendir atau jaringan epitel. Tujuan dilakukan
rata. Hal-hal tersebut memenuhi tanda dan aural toilet adalah untuk membersihkan telinga
gejala dari otitis media supuratif kronis. tengah sehingga obat topikal dapat menembus
Pasien juga mengatakan bahwa telinga jaringan. Perkembangan aural toilet terkini
kiri terasa penuh sehingga pasien merasa dengan menggunakan mikroskop.16
mengalami penurunan pendengaran. Sensasi Pada pasien diberikan terapi oral berupa
telinga terasa penuh dapat terjadi karena antibiotik amoksiklav 3 x 625 mg selama lima
adanya akumulasi cairan pada telinga tengah. hari. Terapi antibiotik sistemik diperlukan pada
Selain itu, adanya cairan tersebut dapat pasien OMSK untuk mencapai jaringan yang
menghambat konduksi suara ke telinga bagian terinfeksi. Amoksisilin/clavulanat merupakan
dalam.11 obat pilihan pertama pada pasien OMSK
OMSK dapat menyebabkan conductive sedangkan obat golongan kuinolon merupakan
hearing loss (CHL) serta gangguan sensory obat pilihan kedua. Pada kasus ini dipilih
neural hearing loss (SNHL). OMSK ditandai menggunakan amoksiklav dibandingkan obat
dengan adanya perforasi membran timpani, golongan kuinolon dikarenakan amoksiklav
yang dapat menghambat konduksi suara ke merupakan obat golongan β-laktam dan β-
telinga bagian dalam. Tingkat terganggu fungsi laktamase inhibitor yang sensitif terhadap
pendengaran juga telah dibuktikan berbanding Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus
lurus dengan kerusakan yang disebabkan pada aureus yang merupakan bakteri yang paling
sering ditemukan pada pasien OMSK. Pada usia 2. Departemen Kesehatan Republik
<18 tahun, kuinolon dapat menyebabkan Indonesia. Panduan praktik klinis bagi
gangguan pertumbuhan pada tulang, sendi dan dokter di fasilitas pelayanan kesehatan
tendon.11,16 primer. Jakarta: Departemen Kesehatan
Pada pasien juga diberikan antibiotik RI; 2014.
topikal berupa ciprofloxacin tetes telinga sehari 3. Acuin, Jose. Chronic suppurative otitis
dua kali sebanyak dua tetes. Diketahui bahwa, media. BMJ Clin Evid. 2007; 00(0):00-00.
tetes antibiotik topikal kombinasi dengan aural 4. Monasta L, Ronfani L, Marchetti F,
toilet merupakan terapi utama untuk OMSK Montico M, Brumatti LV, Bavcar A, et al.
dan menunjukkan lebih efektif dalam uji coba Burden of disease caused by otitis media:
terkontrol secara acak.16 Obat topikal golongan systematic review and global estimates.
aminoglikosida seperti gentamicin tetes mata PLoS One. 2012; 7(4):e36226.
masih menjadi pilihan pertama, namun 5. Aarhus L. Childhood otitis media: A cohort
golongan kuinolon lebih efektif dibandingkan study with 30-year-follow-up of hearing
dengan aminoglikosida dan tidak mempunyai (The HUNT Study). Ear Hear. 2015;
efek samping ototoksik yang sama. Akhir-akhir 36(3):302-8.
ini sejumlah penelitian lebih 6. Sierra A, Lopez P, Zapata MA, Vanegas B,
merekomendasikan golongan kuinolon.16 Castrejon MM, DeAntonio R, et al. Non-
Dalam laporan terbaru American Academy of typeable Haemophilus influenzae and
Pediatrics, topikal kuinolon dilaporkan lebih Streptococcus pneumoniae as primary
aman pada kasus otorea terkait perforasi causes of acute otitis media in colombian
membran timpani dan timpanostomi pada children: a prospective study. BMC Infect
anak. Pasien juga diedukasi untuk menjaga Dis. 2011; 11:4.
telinga agar tetap kering agar pengobatan 7. Qureishi A, Lee Y, Belfield K, Birchall JP,
optimal dan dapat mencegah infeksi Daniel M. Update on otitis media –
berulang.16,18-19 prevention and treatment. Infect Drug
Tatalaksana kasus ini sesuai dengan Resist. 2014; 7:15-24.
tatalaksana OMSK terbaru dimana kombinasi 8. Sattar A, Alamgir A, Hussain Z, Sarfraz S,
antibiotik topikal dan sistemik merupakan Nasir J , Alam B. Bacterial spectrum and
pilihan pertama dalam tatalaksana OMSK. Pada their sensitivity pattern in patients of
tatalaksana terbaru menunjukkan angka chronic suppurative otitis media. J Coll
kesembuhan sebesar 93% pada 100.000 kasus Physicians Surg Pak. 2012; 22(2):128-9.
di Amerika Serikat pada tahun 2015.16 9. Aduda DS, Macharia IM, Mugwe P, Oburra
H, Farragher B , Brabin B, et al.
Simpulan Bacteriology of chronic suppurative otitis
OMSK adalah penyakit infeksi kronis media (CSOM) in children in Garissa
yang umum terjadi di seluruh dunia. Kombinasi district, Kenya: a point prevalence study.
antibiotik topikal dan sistemik merupakan Int J Pediatr Otorhinolaryngol. 2013; 77:
terapi terbaik dalam tatalaksana OMSK. 1107-11.
Antibiotik topikal golongan kuinolon lebih 10. Prakash R, Juyal D, Negi V, Pal S,
direkomendasikan karena lebih efektif Adekhandi S, Sharma M, et al.
dibandingkan dengan golongan aminoglikosida Microbiology of chronic suppurative otitis
dan tidak mempunyai efek samping ototoksik. media in a tertiary care setup of
Amoksisilin/clavulanat merupakan obat Uttarakhand state. N Am J Med Sci. 2013;
antibiotik sistemik pilihan pertama sedangkan 5(4):282-7.
golongan kuinolon merupakan obat pilihan 11. Mittal R, Lisi CV, Gerring R, Mittal J,
kedua pada pasien OMSK. Selain itu, edukasi Mathee K, Narasimhan G, et al. Current
untuk menjaga telinga supaya tetap kering agar concepts in the pathogenesis and
pengobatan optimal dan dapat mencegah treatment of chronic suppurative otitis
infeksi berulang. media. J Med Microbio. 2015; 64:1103-16.
12. Rosenfeld RM, Schwartz SR, Cannon CR,
Daftar Pustaka Roland PS, Simon GR, Kumar KA, et al.
1. Dickson G. Acute otitis media. Prim Care. Clinical practice guideline: Acute otitis
2014; 41(1):11-8. externa executive Summary. American