Anda di halaman 1dari 6

Proses Keperawatan dalam Penanggulangan Penyakit Ginjal

APRILLIA S MAHA/181101135

aprilliasembiringmaha328@gmail.coms

Abstrak

Artikel ini dibuat untuk memaparkan bagaimana proses dan tahapan dalam keperawatan dalam
penyelesaian sebuah penyakit. Artikel mencoba memaparkan apa-apa saja dan bagaiman
berlangsungnya proses keperawatan, dimulai dari sejarah keperawatan, manfaat, ide, maupun
tujuan dan kemudian menghubungkan dengan penyelesaian penyakit. Dengan melihat sejarah
perkembangan keperawatan di dunia kita menjadi tau bagaimana sejarah keperawatan kemudian
menghubungkannya dengan penyelesaian penyakit sesuai dengan penyakit yang di derita. Dalam
perkembangan teknogi banyak telah ditemukan penyelesaian penyakit, yaitu penemuan obat-
obatan jenis baru, fasilitas dan teknologi yang semakin canggih, dan banyak metode
penyelesaian lainnya yang mampu menyelesaikan penyakit dan kemudian dimasukkan ke dalam
proses keperawatan.

Kata kunci: sejarah, fasilitas, teknologi, keperawatan.

Pendahuluan tingkat usia juga harus menggunakan proses


keperawatan. Perawat diharapkan
Latar Belakang
memahami tentang konsep proses
Proses keperawatan merupakan metode keperawatan dan mampu menerapkan serta
ilmiah yang dipakai dalam memberikan menyusunannya dalam sebuah dokumen
asuhan keperawatan yang profesional. status kesehatan klien(Rohmah, N dan
Perawat, dimana saja ia bertugas, Walid, S. 2009).Asuhanprofesional dituntut
menghadapi klien dengan segala macam untuk dapat melaksanakan proses
kasus, dan melayani klien pada semua keperawatan dengan tepat danbenar.
Pemahaman mahasiswa terhadap proses
perawatan sangat penting, karena topik ini
Rumusan Masalah
akan menjadi bagian yang amat penting
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. -Sejarah Keperawatan
Perbedaan asuhan yang profesional dengan
-Pengertian proses keperawatan
asuhan tradisional terletak pada penggunaan
proses keperawatan. Kemampuan perawat -Penyakit Ginjal dan pencegahannya
dalam menerapkan proses keperawatan
Tujuan Penelitian
dalam asuhannya sudah tidak dapat ditawar
lagi apabila ia meyakini bahwa asuhannya =Tujuan Umum
adalah asuhan yang profesional(Rohmah, N
Untuk mengetahui apa definisi dari proses
dan Walid, S. 2009).Pembelajaran klinik di
keperawatan, sejarah keperawatan, penyakit
rumah sakit bagi mahasiswa yang baru
ginjal dan penyembuhannya.
pertama kali menjalani praktik klinik
keperawatan dalam menerapkan asuhan Tujuan Khusus
keperawatan seringkali mengalami banyak
=Untuk Mengetahui apa itu proses
hambatan, antara lain : belum beradaptasi
keperawatan dan penanggulannya untuk
dengan kondisi nyata berhadapan dengan
penyakit ginjal
pasien secara langsung, hubungan dengan
perawat senior di ruangan masih kaku, Pembahasan

kemampuan melakukan pengkajian


KONSEP PROSES KEPERAWATAN
langsung pada pasien belum sepenuhnya
kompeten, sehingga kompetensi klinik tidak 1.PengertianProses keperawatan adalah

dapat dicapai secara maksimal(Spencer, J. serangkaian tindakan yang sistematis

2003). Oleh karena itu diperlukan suatu berkesinambungan meliputi tindakan untuk

metode pembelajaran klinikyang dapat mengidentifikasi masalah kesehatan

membantu meminimalkan hambatan yang individu atau kelompok baik yang aktual

ada dan dapat mencapai tujuan belajar maupun potensial kemudian merencanakan

seccara optimal yaitu penerapan asuhan tindakan untuk menyelesaikan, mengurangi,

keperawatan dengan pendekatan proses atau mencegah terjadinya masalah baru dan

keperawatan. melaksanakan tindakan atau menugaskan


orang lain untuk melaksanakan tindakan (C) Memperoleh metode yang baku dan
keperawatan serta mengevaluasi sesuai, rasional (logis) dan sistematis (urut,
keberhasilan dari tindakan yang rapi).Desain rencana tindakan keperawatan
dikerjakan(Rohmah, N dan Walid, S. 2009). dalam pendekatan proses keparawatan selalu
ditetapkan berdasarkan prinsip-prinsip yang
2.Tujuan
ilmiah/rasional. Efek dan efek samping dari
(A) Menggunakan metode pemecahan tiap tindakan yang akan dilakukan juga
masalah Pendekatan proses keperawatan dipertimbangkan dan dikomunikasikan pada
memungkinkan perawat untuk klien dan keluarga. Kerja yang urut,
mengidentifikasi seluruh kebutuhan yang sistematis juga dapat dilihatpada setiap
diperlukan klien. Kebutuhan ini langkah dari proses keperawatan. Karena
menggambarkan masalah yang terjadi pada sifatnya yang interdependent (saling
klien baik aktual maupun risiko. Identifikasi ketergantungan) menjadikan kinerja perawat
masalah keperawatan yang ada merupakan yang menggunakan pendekatan proses
dasar bagi perawat untuk menetapkan desain keperawatan menjadi rapi, terstruktur, setiap
pemecahan masalahnya. Sehingga tindakan langkah saling berurutan dan tidak dapat
yang dilakukan terhadap klien merupakan ditinggalkan atau diloncati satu sama lain.
tindakan yang bertujuan untuk memecahkan
(D) Memperoleh metode yang dapat dipakai
masalah yang terjadi pada klien.
dalam segala situasi.Sifat dari proses
(B) Menggunakan standar untuk praktek keperawatan yang fleksibel memungkinkan
keperawatanStandar praktek diperlukan dipakainya pendekatan ini dalam segala
untuk menjaga mutu asuhan yang diberikan situasi. Klien dalam kondisi gawat, darurat,
pada klien. Perawat yang bertugas di tempat gawat darurat, akut, kronis, cito, maupun
pelayanan dengan strata apapun, dan elektif dapat menggunakan pendekatan ini.
merawat klien dengan berbagai macam Proses keperawatan dalam keadaan tertentu
kasus, selalu menggunakan standar yang (gawat daraurat, cito) dapat berlangsung
sama, yaitu proses keperawatan. Standar ini secara imajiner kemudian
sangat penting untuk menjamin bahwa klien pencatatan/dokumentasinya dilakukan
telah mendapatkan pelayanan yang setelah tindakan selesai dilakukan. Tetapi
memadai. untuk kasus biasa proses harus mengikuti
alur pendokumentasian yang
lazim.e.Mempunyai hasil asuhan tubuh jadi mudah lelah dan lemas sehingga
keperawatan yang berkualitas tinggi.Hasil kualitas hidup pasien menurun (Bruner&
asuhan bergantung pada sejauh mana Suddarth,2001). Menurut Annual Data
masalah yang terjadi pada klien dapat Repert United States Renal Data System
diidentifikasi, kemudian dari masalah yang yang memperkirakan prevelensi ginjal gagal
timbul bagaimana desain perencanaan yang ginjal kronis mengalami peningkatan
ditetapkan dapat membantu hamper dua kali lipat dalam kurun waktu
mencegah/mengurangi/ mengatasinya. tahun 1998 – 2008 yaitu sekitar 20-25 %
Pendekatan proses keperwatan membantu setiap tahunnya (USRD,2008). Badan
perawat secara lebih teliti melaksanakan kesehatan dunia menyebutkan pertumbuhan
tugas identifikasi masalah dan penetapan penderita gagal ginjal pada tahun 2013 telah
desain perencanaan yang ilmiah, sehingga meningkat 50% dari tahun sebelumnya. Di
hasil asuhan yang dilaksanakan dapat Amerika Serikat, kejadian dan prevelensi
berkualitas. (Rohmah, N dan Walid, S. gagal ginjal meningkat di tahun 2014. Data
2009). menunjukan setiap tahun 200.000 orang
Amerika menjalani hemodialysis karena
Penyakit Gagal Ginjal Kronik (GGK)
gangguan ginjal kronis artinya 1140 dalam
merupakan salah satu penyakit yang menjadi
satu juta orang Amerika adalah pasien
masalah besar di dunia. Gagal ginjal kronik
dialysis lebih dari 500 juta orang dan yang
merupakan suatu penyakit yang
harus menjalani hidup dengan bergantung
menyebabkan fungsi organ ginjal
pada cuci darah 1,5 juta orang. Indonesia
mengalami penurunan hingga akhirnya tidak
merupakan negara dengan tingkat penderita
mampu melakukan fungsinya dengan baik
gagal ginjal yang cukup tinggi. Hasil survei
(Cahyaningsih, 2009). Gangguan fungsi
yang dilakukan oleh perhimpunan Nefrologi
ginjal ini terjadi ketika tubuh gagal untuk
Indonesia (Pernefri) diperkirakan ada sekitar
mempertahankan metabolism dan
12,5 % dari populasi atau sebesar 25 juta
keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga
penduduk Indonesia mengalami penurunan
menyebabkan retensi urea dan sampah
fungsi ginjal. Menurut Ismail, Hasanuddin
nitrogen lain dalam darah. Kerusakan ginjal
& dan Bahar (2014) jumlah penderita gagal
ini mengakibatkan masalah pada
ginjal di Indonesia sekitar 150 ribu orang
kemampuan dan kekuatan tubuh yang
dan yang menjalani hemodialysis 10 ribu
menyebabkan aktivitas kerja terganggu,
orang. Prevelensi gagal ginjal kronik
berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia
sebesar 0,2% dan Sulawesi Utara menempati
urutan ke 4 dari 33 propinsi dengan
prevalensi 0,4% pada tahun 2013
(Riskesdas, 2013).

Daftar Pustaka Dalam Konteks Asuhan Keperawatan di


RSUP Fatmawati Jakarta. Tesis UI.
Aroem, H. (2015). Gambaran Kecemasan
Dan Kualitas Hidup Pada Pasien Yang Fitriana, E. (2012). Hubungan Antara Lama
Menjalani Hemodialisa. Jurnal FIK Hemodialisis Dan Faktor Komorbiditas
Universitas Muhamadiyah Surakarta. Dengan Kematian Pasien Gagal Ginjal
Diakses pada 20 Oktober 2015. Kronik Di RSUD dr. Moewardi.

Brunner & Suddarth.(2001). Buku Ajar Gordon, Jill (2003).ABC of Learning and
keperawatan Medikal Bedah Edisi teaching in medicine,One toone teaching
8.Jakarta :EGC. and feedback. BMJ Volume 326 8 March

Budiyanto, Cakro.(2009). Hubungan Hamid AJ. (2009).Predictor of Survival


Hipertensi dan Diabetes Mellitus terhadap Among and Stage Renal Failure Patients
Gagal Ginjal Kronik. Kedokteran Undergoing Dialysis Treatment in Pahang
Islam2009. From 2000 to 2004. Jurnal of Comunity
Health 2009:Vol 15 Number 1 2009. Hanafi.
Cahyaningsih, D. (2011). Panduan Praktis
(2016).Hubungan Peran Perawat Sebagai
Perawatan Gagal Ginjal. Yogyakarta:
Care Giver Dengan Kualitas Hidup Pasien
Cendekia Press.
Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani
Fakultas Ilmu Kesehatan Univ Hemodialisis Di RSUP Prof. Dr. R. D.
Muhammadiyah Jember (2009). Pedoman Kandou Manado.
Praktik Klinik Keperawatan Dalam
Haryono. (2012). Keperawatan Medikal
Memenuhi Kebutuhan dasar Manusia.
Bedah Sistem Perkemihan.
Farida, A. (2010). Pengalaman Klien Yogyakarta :Rapha Publishing
Hemodialisis Terhadap Kualitas Hidup
Husnah, A.R. (2019).berpikir kritis perawat Simamora, R.H. (2019). Menjadi Perawat
dalam pengaplikasian caring.Ofsyo yang: CIH’HUY. Surakart: Kekata
Publisher.
Iyer, P W. And Camp, N. H. (2005).
Dokumentasi Keperawatan Suatu Spencer, J. (2003). ABC of Learning and
Pendekatan Proses Keperawatan.Edisi 3. Teaching in Medicine, Learning and
Jakarta : EGC Teaching in The Clinical Enviroment.BMJ
Volume 326 15 March
Rohmah, N. dan Walid,S. (2009). Proses
keperawatan, teori dan aplikasi ilengkapi Stolte, K.M. (2004). Diagnosis Keperawatan
dengan petunjuk praktis penyususnan proses Sejahtera (Wellness Nursing Diagnosis).
keperawatan dan dokumentasi NANDA- Terjemahan Monica Ester. Jakarta : EGC
NOC-NIC.Arrus Media Jogjakarta.

Rohmah, N. (2010). Apliksi Metode


Pembelajaran One To One Teaching And
Feedback Pada Praktik Klinik Keperawatan
Mahasiswa Smt VII Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Jember Di Rumah Sakit Umum dr H
Koesnadi Bondowoso

Anda mungkin juga menyukai