Anda di halaman 1dari 16

Tugas

PENGKAJIAN PERAWATAN PALIATIF

DI SUSUN OLEH :

NAMA : ANDRIANI

NIM : P201701253

KEAS : J3 KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERWATAN

STIKES MANDALA WALUYA

KENDARI

2020
KATA PENGANTAR

salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi
Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang
membawa kita dar i kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah
dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh
karenanya kami dapat menyelesaikan tugas Keperawatan Paliatif dengan
baik dan tepat waktu.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah


untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata
kuliah Keperawatan Paliatif yang bernama Bapak NAZARUDDIN, S
Kep, Ns, M. Kep.

Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan,


namun berkat dukungan materi dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui
kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini.

Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan


seluruh hal yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat
iman dari Allah SWT. Meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun
dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada tugas
selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi
kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.

Kendari, April 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................
i
DAFTAR ISI..............................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengkajian Biologis 3
B. Pengkajian Psikologis
4
C. Pengkajian Sosial 7
D. Pengkajian Spritual 8
E. Pengkajian Kultural 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DAFTARPUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan meningkatkan


kualitas hidup pasien (Dewasa dan Anak-anak)dan keluarga dalam
menghadapi penyakit yang mengancam jiwa, dengan cara meringankan
rasa sakit melalui identifikasi dini, pengkajian yang sempurna dan
peñatalaksanaan nyeri dan masalah yang lainnya baik fiik, psikologis,
sosial, sprtitual dan cultural.

Perawatan paliatif merupakan perawatan yang berfokus padapasien


dan keluarga dalam mengoptimalkan kualitas hidup dengan
mengantisipasi, mencegah, dan menghilangkan penderitaan.Perawatan
paliatif mencakup seluruh rangkaian penyakit termasuk fisik, intelektual,
emosional, sosial dan spiritual.

Pada perawatan paliatif ini kematian tidak dianggap sebagai


sesuatu yang harus dihindari tetapi kematian merupakn suatu hal yang
harus dihadapi sebagai bagian dari siklus setiap manusia normal yang
bernyawa.

Perawatan paliatif meliputi mengurangi rasa sakit, dan gejala


lainnya.membuat pasien menggap bahwa kematian sebagai proses yang
normal.mengitegrasikan aspek-aspek psikologis dan spiritual agar pasien
terminal tetatp dalam keadaan nyaman dan dapat meninggal dunia dengan
baik dan tenang

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengkajian Biologis?
2. Apa itu pengkajian Psikologis?
3. Apa itu pengkajian Sosial?
4. Apa itu pengkajian Spritual?
5. Apa itu pengkajian Kultural?

C. Tujuan
1. Untuk menegetahui pengkajian Biologis.
2. Untuk mengetahui pengkajian Psikologis.
3. Untuk mengetahui pengkajian Sosial.
4. Untuk mengetahui pengkajian Spritual.
5. Untuk mengetahui pengkajian Kultural.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengkajian Biologis/fisiologis

Kebutuhan fisiologis merupakan hal yang perlu atau penting untuk


bertahan hidup.Manusia memiliki beberapa kebutuhan:oksigen, cairan,
nutrisi,temperartur,eliminasi, seks.Perawat mempunyai peran penting
dalam membantu klien memenuhi kebutuhan tersebut.Perspektif dalam
perawatan palaitif diantaranya:

1. Memenuhi kebutuhan oksigen(O2)


Perawat dapat memberikan bantuan napasa bila mengalami gangguan
dalam bernapas atau gagal napas, melakukan pemasangan ventilator,
dan lain-lain.
2. Kebutuhan cairan
Pada saat pengkajian keperawatan menunjukan temuan konsisten
ketidakseimbangan cairan, tindakan keperawatan diarahkan
padaperbaikan keseimbangan kearah yang normal dengan member
cairan melalui infuse
3. Nutrisi
Membantu klien dalam memenuhi, kebutuhan nutrisinya, perawat
harus mengerti proses pencernaan dan proses metabolic tubuh.Perawat
bisa menggunakan beberapa nutrisi tambahan dan teknik untuk
memperbaiki deficit nutrisi seperti pasien yang tidak sadar atau
gangguan menelan, perawat dapat memasang NGT dan memberikan
nutrisi cair melalui selang tersebut
4. Temperature
Panas yang berkepanjangan meningkatkan aktivitas matabolik tubuh
dan meningkatkan kebutuhan oksigen jaringan.Pemajanan panas yang
lama dan berlebihan juga mempunyai efek fisiologis yang

3
khusus.Dalam hal ini contoh dan tindakan perawat yang dapat
dilakukan antara lain memantau suhu tubuh klien khususnya bagian
tubuh yang berada di bawah seperti punggu yang dapat menimbulkan
dekubitus.
5. Eliminasi
Eliminasi materi sampah merupakan salah satu proses metabolic tubuh.
Produk sampah dikeluarkan melalui paru-paru, kulit, ginjal, dan
pencernaan.Perawat disini lebih ditekankan dalam membantu pasien
yang tidak sadar untuk mengeluarkan materi sampah tersebut.Salah
satu cara yang dapat dilakukan berupa pemberian huknah, baik huknah
tinggi maupun rendah.
6. Seks
Seks dianggap oleh maslow sebagai kebutuhan dasar fisiologis yang
secara umum mengambil prioritas diatas tingkat kebutuhan yang lebih
tinggi.Seksualitas melibatkan dari seks fisik.Hal tersebut bisa
melibatkan kebutuhan emosi, social, dan spiritual.Dalam hal ini
perawat dapat sebagai konselor untuk pasien, namun untuk pasien
tidak sadar cukup dengan ditemaniorang yang berhargabagi pasien.

B. Pengkajian Psikologis

Psikologi itu merupakan ilmu menegenai jiwa. Menurut Plato,


Manuisa adalah jiwa dan tubuhnya hanya sekedar alat saja.Sedangkan
Aristoteles mengatakan bahwa jiwa adalah fungsi dari badan sebagai mana
penglihatan adalah fungsi dari mata.Walaupun jiwa itu tidak Nampak,
tetapi dapat dilihat keadaan-keadaan yang dapat dipandang seebagai
gejala-gejala kehidupan kejiiwaan, misalnya orang yangsedang
menggerutu, suatu pertanda bahwa orang ini sedang tidak senang dalam
hatinya(Aziz, 2016).

Dalam literartur Psikologi pada umumnya parah ahli ilmu ini


berpendapat bahwa penentu prilaku utama manusia dan corak kepribadian

4
adalah keadaan jasmani, kualitas kejiwaan, dan situali lingkungan.Selain
itu psikologi apapun alirannya menunjukan bahwa filsafat yang
mendasarinya bercorak antroposentrisme yang menempatkan manusia
sebagai pusat segala pengalaman dan relasi-relasinya serta penentu utama
segala peristiwa yang menyangkut masalah manusia.Aliran psikologis ini,
yaitu:

1. Psikoanalisis
Pendiri psikoanalisis adalah Sigmund Freud(1856-1839), seorang
neurology berasal dari Australia, keturunan Yahudi.Freud memandang
manusia sebagai homo volens, yakni makhluk yang prilakunya
dikendalikan oleh alambawah sadarnya.Menurut Freud kepribadian
manusia terdiri dari 3sistem yaitu ID(dorongan biologis),
Ego(kesadaran terhadap realitas kehidupan),dan superego(kesadaran
normative), yangberiteraksi satu sama lain.ID merupakan potensi yang
terbawa sejak lahir yang berorientasi kepada kenikmatan(pleasure
principle), menghindarihal-hal yang tidak menyenangkan, dan
menuntut kenikmatan untuk segera dipenuhi.Ego berusah memenuhi
keinginan dari Id berdasarkan kenyataan yang ada(Reality
principle).Sedangkan superego menuntut adanya kesempurnaan dalam
diri dan tuntutan yang bersifat idealitas.
2. Behaviorisme
Aliran ini mengangap bahwa manusia adalah netral, baik atau buruk
dari perilakunya ditentukan oleh situasi dan perlakuan yang dialami
oleh manusia tersebut.Aliran ini memandang perilaku manusia bukan
dikendalikan oleh factor dalam(alambawah sadar)tetapi sepenuhnya
dipengaruhi oleh lingkungan.Menurut aliran ini manusia disebut
sebagai Homo machanicus, manusia mesin(Aziz, 2016).

Pengkajian psikologis meliputi:


1. Rasa Aman

5
Memenuhi kebutuhan keselamatan dan keamanan kadang mengambil
priorotas lebih dahulu diatas kebutuhan fisiologis.Dalam Perawatan
Paliatif seorang perawat perlu melindungi pasien yang tidak sadar dari
kemungkinan jatuh dari tempat tidur seperti measang siderail untuk
menghindarinya.
2. Kebutuhan cinta dan rasa memiliki
Manusia secara umum membutuhkan perasan bahwa mereka dicintai
oleh teman sebaya dan oleh masyarakat.Seperti pada klien memberikan
sentuhan baik dari perawat maupun keluarga pasien.Sentuhan tersebut
diartikan bahwa pasien masih diperhatikan walaupun dalam keadaan
sadar maupun tidak sadar.
3. Harga Diri
Kebutuhan harga diri berhubungan dengan keinginan terhadap
kekuatan, pencapaian, rasa cukup, kompetensi, rasa percaya diri.Jika
konsep diri pasien mengalami perubahan karena penyakit atau cedera,
pemebrian perawatan melibatkan peningkatan konsep diri dan
gambaran diri.Tindakan perawatan spesifik bergantung pada sytem
dukungan.Memberi dukungan untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien ataupun meningkatkan proses kesembuhannya.
4. Aktualisasi Diri
Merupakan tingkat kebutuhan paling tinggi dalam hirarki kebutuhan
menurut Maslow.Aktualisasi diri mungkin terjadi pada saat ada
keseimbangan antara kebutuhan klien, tekanan dan kemampuan untuk
beradaptasi terhadap perubahan tubuh dan lingkungan.Kebutuhan
privasi pasien harus dihargai dan dipenuhi.Suatu penyakit mungkin
sangat memenuhi privasinya.Seperti tindakan perawat dapat memenuhi
kebutuhan ini dengan merencanakan perawatan sehingga privasi tidak
terganggu(Asmadi, 2015).

6
C. Pengkajian Sosial

Menurut kodratnya manusia adalah mahluk sosial atau mahluk


bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang
berkembang serta dapat dikembangkan.Dalam hubungannya dengan
manusia sebagai mahluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan
manusia lainnya.Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akanselalu
menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya
manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.Manusia
dikatakan sebagai mahluk sosial, juga kareana pada diri manusia ada
dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain,
manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup
ditengah-tengah manusia(Aziz, 2016).

Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa


berjalan dengan tegak.Dengan bantuan orang lain, manusia bisa
meggunakan tangan, bisa berkomunikasi dan berbicara, dan bisa
mengembangkan seluruh potensi kemanusiannya.Dapat disimpulkan,
bahwa manusia dikatakan sebagai mahluk sosial, karena beberapa alasan,
yaitu:

1. Manusia tunduk padaaturan, norma sosial


2. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain
3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup ditengah-tengah
manusia(Aziz, 2016).
Pengkajian Sosial diantaranya:
 Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial merupakan tempat dimana setiap orang dapat
beriteraksi dengan orang lain, saling bertukar fikiran, curahan hati
maupun yang lainnya, sehingga orang tersebut merasa dekat dengan
kegiatan sosialnya.Perawat bisa memberikan keluarga berkunjung atau

7
melihat pasien tersebut untuk dapat saling beriteraksi bahkan
memberikan support.Dengan demikian pasien akan merasa dekat
dengan lingkungan seperti orang tua, teman dekat, dan kerabat
pasien(Arumsari, 2016).
D. Pengkajian Spritual
Pengkajian Spritual diantaranya:
 Keyakinan agama dan supranatural
Kebutuhan untuk mempertahankan atau menegembalikan keyakinan
dan memenuhi kewajiban agama,serta kebutuhan untuk mendapatkan
maaf (pengampunan),mencintai, menjalin hubungan penuh rasa
percaya pada Tuhan.Kebutuhan spiritual juga dapat memenuhi
kebutuhan untuk mencari arti dan tujuan hidup, kebutuhan untuk
mencintai dan dicintai, rasa keterikatan dan kebutuhan untuk
memberikan dan mendapatkan maaf.Melakukan Asuhan Keperawatan
untuk memenuhi kebutuhan rohani atau memfasilitasi kebutuhannya
untuk melakukan persembayangan/memandu atau berdoa bersama
pasien bila memungkinkan untuknya(Arumsari, 2016).
E. Pengkajian Kultural

Peran perawat dalam transkultural nursing yaitu menjembatani


antara sistemperawatan yang dilakukan masyarakat awam dengan system
perawatan melalui Asuhan Keperawatan(Ferrel, 2015).

Tindakan keperawatan yang diberikan harus memperhatikan 3


prinsip Asuhan Keperawatan:

1. Mempertahankan Budaya
2. Negosiasi budaya
3. Restrukturisasi Budaya

Pengkajian cultural yaitu:

8
Kondisi terminal adalah suatu keadaan dimana seseorang
mengalami penyakit/atau sakit yang tidak mempunyai harapan untuk
sembuh sehingga sangat dekat dengan proses kematian.Respon klien
dalam kondisi terminal sangat indivudial tergantung kondisi fisik,
psikologis, social yang dialami, sehingga dampak yang ditimbulkan pada
tiap individu juga berbeda.Hal ini mempengaruhi tingkat kebutuhan dasar
yang ditunjukan oleh pasien terminal(Nursalam, 2018).

Perawat harus memahami apa yang dialami klien dengan kondisi


terminal, untuk dapat menyiapkan dukungan dan bantuan bagi klien
sehingga pada saat-saat terkhir dalam hidup bisa bermakna dan akhirnya
dapat meninggal dengan tenangdan damai(Nursalam, 2018).

Pengkajian dirancang berdasarkan tujuh komponen yang ada


pada’’Sunrise Model’’ yaitu:

1. Factor teknologi
a. Persepsi sehat-sakit
b. Kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan
c. Alasan mencari bantuan/pertolongan medis
d. Alasan memilih pengobatan alternative
e. Persepsi penggunaan dan pemanfaatan teknologi dlam
mengatasi masalah kesehatan
2. Factor agama dan falsafah hidup
a. Agama yang dianut
b. Status pernikahan
c. Cara pandang terhadap penyebab penyakit
d. Cara pengobatan/kebiasaan agama yang positif terhadap
kesehatan
3. Factor sosial dan keterikatan keluarga
a. Nama lengkap dan nama panggilan
b. Umur dan tempat lahir, jenis kelamin

9
c. Status, tipe keluarga, hubungan klien dengan keluarga
d. Pengambilan keputusan dalam keluarga
4. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup
a. Posisi/jabatan yang dipegang dalam keluarga dan komunitas
b. Bahasa yang digunakan
c. Kebiasan yang berhubungan dengan makanan dan pola makan
d. Persepsi sakit dan kaitannya dengan aktivitas kebersihan diri
dan aktivitas sehari-hari
5. Factor kebijakan dan peraturan yang berlaku
a. Peraturan dan kebijakan jam berkunjung
b. Jumlah anggo takeluarga yang boleh menunggu
c. Cara pembayaran
6. Factor ekonomi
a. Pekerjaan
b. Tabungan yang dimiliki oleh keluarga
c. Sumber biaya pengobatan
d. Sumber lain:penggantian dari kantor, asuransi, dll.
e. Patungan antar anggota keluarga
7. Factor pendidikan
a. Tingkat pendidikan klien
b. Jenis pendidikan
c. Tingkat kemampuan untuk belajar secara aktif
d. Pengetahuan tentang sehat-sakit
(Ramadhani, 2014).

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan meningkatkan


kualitas hidup pasien (Dewasa dan Anak-anak)dan keluarga dalam
menghadapi penyakit yang mengancam jiwa, dengan cara meringankan
rasa sakit melalui identifikasi dini, pengkajian yang sempurna dan
peñatalaksanaan nyeri dan masalah yang lainnya baik fiik, psikologis,
sosial, sprtitual dan cultural. Pada perawatan paliatif ini kematian tidak
dianggap sebagai sesuatu yang harus dihindari tetapi kematian merupakn
suatu hal yang harus dihadapi sebagai bagian dari siklus setiap manusia
normal yang bernyawa.

B. Saran

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah di atas masih


terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.Penulis akan
memperbaiki makalah tersebut dengan pedoman pada banyak sumber,
kritik yang membangun dari pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A.Aziz.2017.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia.


Jakarta:Salemba Medika.

Asmadi,.2015.Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta:EGC.

Arumsari, Piranti, Dinda.Emaliyawati, Etika.Sriati, Aat.


Hambatan Komunikasi Efektif Perawat Dengan
Keluarga Pasien Dalam Perpektif Perawat.Jurnal
Pendidikan Keperawatan IndonesiaVol. 2.2.(2016)104-
114.

Ferrel.Oxford Text Book Of Paliative Nursing 3nd ed.New


York:Oxtord University Press.2015.

Nursalam.Respon Bio-psiko-sosial-spritual Pada Keluarga


Tenaga Kerja Indonesia Yang Terinfeksi HIV.Jurnal
Ners Vol 9 no 2.2018.

Ramadhani, R.DA, dkk.2014.Pengkajian Gawat Darurat Pada


Pasien Dewasa.Fakultas Kedokteran Universitas

Brawijaya.

12
PENGKAJIAN

FISIOLOGIS PSIKOLOGIS SOSIAL SPRITUAL KULTURAL

1. Memenuhi 1. Rasa Aman 1. Lingk 1. Keyakin 1. Faktor


kebtuhan O2 2. Kebutuhan ungan an teknologi
2. Kebutuhan cinta dan sosial agama 2. Factor
cairan rasa dan agama
3. Nutrisi memiliki supran dan
4. Temperature 3. Harga Diri atural falsafah
5. Eliminasi 4. Aktualisasi hidup
6. Seks Diri 3. Factor
sosial dan
keterikat
an
keluarga
4. Nilai-nilai
budaya
dan gaya
hidup
5. Factor
kebijakan
peratura
n yang
berlaku
6. Factor
ekonomi
7. pendidika
n

13

Anda mungkin juga menyukai