Anda di halaman 1dari 8

KEPERAWATAN

BENCANA
(DISASTER)

NAMA: ANDRIANI
NIM: P201701253
KELAS:J3 KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MANDALA WALUYA

KENDARI

2020
PENGANTAR
KEPERAWATAN
BENCANA

Bencana adalah peristiwa atau


kejadian pada suatu daerah
yang mengakibatkan kerusakan
ekologi, kerugian kehidpan
manusia serta memburuknya
kesehatan dan pelayanan
kesehatan yang bermakna sehingga memerlukan bantuan luar biasa
dari pihak luar (Depkes RI)

Bencana merupakan setiap kejadian yang mengakibatkan kerusakan,


gangguan ekologis, hilangnya nyawa manusia atau memburuknya
derajat kesehatan atau pelayanan kesehatan pada skala tertentu yang
memerlukan respon dari luar masyarakat atau wilayah yang terkena
(WHO)

JENIS-JENIS BENCANA

1. Berdasarkan penyebab
Uu No. 24 Tahun 2007, Yaitu :
a.

Bencana alam
b. Bencana non
alam
c. Bencana sosial

2
2. Berdasarkan cakupan wilayah
a. Bencana lokal
b. Bencana regional

FASE BENCANA
1. Pre impact
2. Impact
3. Post impact
PRINSIP MANAJEMEN BENCANA
Perda sumbar No. 5 Thn 2007 :
1. Cepat dan tepat
2. Prioritas
3. Koordinasi dan keterpaduan
4. Berdaya guna dan berhasil guna
5. Transparansi dan akuntabilitas
6. Kemitraan
7. Pemberdayaan
8. Non diskriminatif
9. Non proletisi
PERAN PERAWAT DALAM PENANGGULANGAN
BENCANA
1. Pencegahan primer
2. Fase impact
3. Posko pengungsian dan posko bencana
4. Fase post impact

DAMPAK BENCANA TERHADAP KESEHATAN


Pada umumnya masalah kesehatan pasca bencana dibagi
dalam 3 fase, yaitu :
a. Penyakit akut pasca bencana adalah Penyakit yang
berhubungan langsung dengan bencana yang terjadi
b. Penyakit ikutan pada beberapa hari-minggu pasca bencana

3
Ada beberapa
penyakit ikutan
setelah beberapa hari-
minggu pasca bencana
seperti Malaria, DBD,
Penyakit kulit, ISPA,
Tipes, Dsb.

c. Masalah kesehatan mental.


Penyakit psikologis/trauma berkepanjangan akibat reaksi stress
akut saat bencana bisa menetap menjadi kecemasan yang
berlebihan. Akibat kehilangan rumah, anggota keluarga atau bisa
juga trauma karena ketakutan yang mendalam (Pan American
Health Organization, 2006).

SISTEM PENANGGULANGAN BENCANA TERPADU


Sistem penanggulangan bencana terpadu/SPBT adalah
kerjasama multi sektor, multi profesi, multi disiplin yang
terpadu dalam bentuk pelayanan gawat darurat pra-RS, di-RS,
dan antar RS sebagai peninggkatan/eskalasi dari kegiatan
pelayanan sehari-hari (melakukan upaya untuk
menyelamatkan korban sebanyak-banyaknya).
Fase SPBT meliputi :
a. Fase deteksi
b. Fase supresi
c. Fase pra RS
d. Fase rehabilitasi
e. Fase penanggulangan bencana

SISTEM PENANGGULANGAN
BENCANA TERPADU MELIPUTI
:
 Legislasi
 Perencanaan
 Kelembagaan
4

Pendanaan

Pengembangan
kapasitas
 Penyelengaraan
penanggulangan
bencana
SISTEM
PELAYANAN
KESEHATAN,
ASPEK ETIK DAN LEGAL DALAM KEPERAWATAN
BENCANA

Aspek Etik Dan Legal Dalam Konteks Keperawatan Merupakan


Istilah Yang Digunakan Untuk Merefleksikan Bagaimana
Seharusnya Manusia Berprilaku, Apa Yang Seharusnya
Dilakukan Seseorang Terhadap Orang Lain, Selain Itu
Merupakan Prinsip Yang Menyangkur Benar Atau Salah, Baik
Dan Buruknya Dalam Berhubungan Dengan Orang Lain.

A. Kode Etik Keperawatan Bencana

 Perawat Bencana Memberikan Pelayanan Dengan Penuh


Hormat Bagi Martabat Kemanusiaan Dan Keunikan Klien
 Perawat Berencana Mempertahankan Kompetensi Dan
Tanggung Jawab Dalam Praktek Keperawatan Emergensi
 Perawat Berencana Melindungi Klien Manakala
Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Cakap,
Tidak Legal, Sehingga Keselamatannya Terancam

B. Aspek Legal Dalam Konteks Keperawatan Bencana :

 Membuat Kontrak Kerja

5
 Praktek Yang Kompeten Hanya Dilakukan Oleh Perawat
Yang Kompeten
 Tambahan Penyuluhan Kesehatan Dan Konseling

PERENCANAAN

PENANGGULANGAN BENCANA

Secara Umum Perencanaan Dalam Penanggulangan Bencana


Dilakukan Setiap Tahapan Agar Dapat Bejalan Dengan Terarah,
Maka Disusunlah Suatu Rencana Yang Spesifik,Yaitu :

1. Pada Tahap Pra Bencana Dalam Situasi Tidak Terjadi Bencana

2. Pada Tahap Pra Bencana Dalam Situasi Terdapat Potensibencana

3. Pada Saat Tanggap Darurat

4. Pada Tahap Pemulihan

Rencana Penanggulangan Bencana Ditetapkan Oleh Pemerintah Dan


Pemerintah Daerah Sesuai Dengan Kewenangan Untuk Jangka
Waktu 5 Tahun.

6
Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana Dikoordinasikan
Oleh :

1. BNPB untuk tingkat nasional

2. BNPB provinsi untuk tingkat provinsi

3. BNPB kabupaten/kota untuk tingkat kabupaten/kota

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN


KEBIJAKAN
Berdasarkan Arah Kebijakan Pembangunan Nasional 2015-2019,
Maka Kebijakan Strategis Dalam Penyelengaraan Penanggulangan
Bencana Adalah :

1. Dalam Kerangka Peran Koordinasi Dan Komando Penyelengaraan


Penanggulangan Bencana

2. Dalam Keragka Peran Pelaksana Bnpb

Selanjutnya, Kebijakan Tersebut Akan Di Kembangkan Atau Di


Implementasikan Melalui Strategi :

1. Strategi Pemantapan Koordinasi Dan Komando Penyelengaraan


Penanggulangan Bencana

2. Strategi Peningkatan Pengaturan, Pembinaan Dan


Pengawasann(Turbinwas) Penanggulangan Bencana

3. Strategi Pembiayaan

7
8

Anda mungkin juga menyukai