KEPERAWATAN PALIATIF
DI SUSUN OLEH :
NIM : P201701100
KEAS : J3 KEPERAWATAN
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR
salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi
Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa
kita dar i kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling
bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat
menyelesaikan tugas Keperawatan Paliatif dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah
Keperawatan Paliatif yang bernama Bapak NAZARUDDIN, S Kep, Ns, M.
Kep.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................
i
DAFTAR ISI..............................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui komunikasi pada pasien dan keluarga?
2. Mengetahui definisi berita buruk?
3. Mengetahui kesulitan menyampaikan berita buruk
4. Mengetahui strategi menyampaikan berita buruk?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui komunikasi pada pasien dan keluarga
2. Untuk mengetahui definisi berita buruk
3. Untuk mengetahui kesulitan menyampaikan berita buruk
4. Untuk mengetahui strategi menyampaikan berita buruk
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
buruk sering diasosiasikan dengan suatu diagnosis terminal(Wahyuliati,
2016).
Berita buruk adalah suatu situasi dimana tidak ada harapan lagi,
adanya ancaman terhadap kesejahtteraan fisik dan mental seseorang,
sesuatu yang menuntut perubahan gaya hidup yang sudah menjadi
kebiasaan, sesuatu yang membuat seseorang memiliki lebih sedikit pilihan
dalam hidupnya.Atau dapat pula dikatan bahwa berita buruk adalah
setiap’’informasi negatif’’ tentang masa depan seseorang(Rohmaningtyas,
dkk 2018).
4
Adanya banyak factor penyebab seorang dokter mengalami
kesulitan dalam menyampaikan berita buruk.Berdasarkan American
Medical Association’s first code of medical ethics pada tahun 1847
dikatakan bahwa kehidupan orang sakit dapat dipersingkat tidak hanya
oleh tindakan, tetapi juga oleh kata-kata dan perilaku dari tenaga medis
seperti dokter dan perawat(Rohmaningtyas, dkk 2018).
5
menyediakan privasi bagi pasien dan relative tenang.Ruangan
harus cukup luasa untuk menampung para staf atau perawat
serta seluruh anggota keluarga pasien yang mendampingi
pasien saat penyampain berita buruk.Siapkan tissue untuk
berjaga-jagapasien menangis.
2) Libatkan orang lain
Kebanyakan pasien biasanya ingin ditemani oleh orang
lain.Namun, orang tersebut haruslah pilihan pasien.Ketika
ada anggota keluarga pasien, mintalah pasien memilih satu
ataudua perwakilan keluarga
3) Duduk
Posisi duduk akan membuat pasien rileks dan menandakan
bahwa dokter tidak terburu-buru.Pemilihan waktu dalam
penyampaian berita buruk sangat penting.Penjadwalan ulang
atau pemilihan waktu lain perlu dilakukan agar dapat
menyampaikan berita buruk kepada pasien pada saat yang
tepat.Ketika duduk, usahakan tidak ada batas antara
dokter/perawat dan pasien.Mengatur koneksi dengan
pasien.Melakukan kontak mata mungkin saja terasa kurang
nyaman, namun ini merupakan cara penting untuk
membangun sebuah hubungan.Memegang lengan atau tangan
pasien apabila pasien bersedia juga merupakan cara
mencapainya.
6
kenapa kami melakukan MRI?’’.Berdasarkan informasi yang
diperoleh, dokter dapat mengoreksi informasi yang salah dan
menyesuaikan kabar buruk dengan pemahaman pasien.
7
dengan memberi respons empati.Diskusi tidak dapat berlanjut
selama emosi pasien masih ada.
2. Metode PACIENTE
a. P – Prepare
8
memulai komunikasi, dokter atau perawat harus duduk pada
ketinggian yang sejajar dengan pasien.
d. I – Inform
9
prognosis atau hasil mereka. Informasi yang relevan tentang
keadaan kesehatan pasien dapat membuat keputusan tentang
kehidupan mereka atau menawarkan persetujuan tentang
perawatan mereka. Jaga informasi dengan jelas dan jujur,
berusaha untuk menjaga harapan pasien tetap realistis dengan
pilihan perawatan.
e. E – Emotions
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada banyak alasan mengapa seorang petugas medis merasa
mengalami kesulitan dalam menyampaikan berita buruk.Suatu rasa empati
dan keprihatinan bersama terhadap terhadap suatu berita yang akan
mempengaruhi pasien.Kesalahan dalam komunikasi dapat menimbulkan
banyak dampak serius baik secarafisk maupun psikis bahkan dapat
menimbulkan permasalahan yang harus diselesaikan di pengadilan.Itu
sebabnnya penguasaan keterampilan dalam penyampain suatu berita buruk
merupakan hal penting dalam praktek medis.
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12
13