Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Dimas Agung

NIM : 12010116140233

Gaya Kepemimpinan Perusahaan Toyota di


Amerika

Toyota Motor Company didirikan pada 1937, Awalnya disebut “Toyoda


Motor Compony”yang merujuk pada Toyoda Automatic Loom Works slaku
perusahaan induk dan nama keluarga Toyoda. Untuk mempertegas aspirasi
pembuatan mobil dan menjelaskan kepada pihak luar bahwa perusahaan
otomotif ini bukanlah bisnis keluarga Toyoda, maka Kiichiro anak dari Sakichi
Toyoda yang merupakan pendiri Toyoda memperhalus nama perusahaan dari
Toyoda menjadi “Toyota.” 

Akio Toyoda, 52, berpeluang menggantikan Katsuaki Watanabe sebagai


Presiden/CEO Toyota Motor Corp. AKIO diharapkan mampu mengatasi
keterpurukan Toyota akibat krisis global. Akio diyakini dapat meningkatkan
penjualan produk-produk Toyota di dunia. Akio juga diharapkan mampu
membawa Toyota mengungguli rival utamanya di pasar mobil Amerika Serikat
(AS), General Motors Corp.
Sejak 21 Januari 2005, Akio merupakan salah satu dari lima Wakil
Presiden Toyota Motor Corp.Dia bertanggung jawab mengawasi operasional
perusahaan tersebut di kawasan Amerika Utara. Akio yang akan bersaing
dengan kandidat lainnya, Mitsuo Kinoshita, merupakan cucu dari salah seorang
pendiri Toyota pada 1937, Kiichiro Toyoda.
Eiji Toyoda, keponakan Kiichiro, juga pernah menduduki jabatan
presiden di Toyota pada era tersebut. Akio mendapat gelar MBA dari Babson
College di Wellesley, Massachusetts, AS. Akio yang fasih berbahasa Inggris
mengawali kariernya di dunia bisnis sebagai konsultan manajemen di New
York.
Akio kemudian menghabiskan waktu bertahuntahun untuk mempelajari
operasional Toyota.Akio mulai bergabung dengan Toyota pada 1984.Pada
2001 lalu dia terpilih sebagai direktur di Toyota Motor Corp bagian Guangqi
Toyota Engine Ltd. Sejak 2003 lalu, dia menduduki posisi sebagai Kepala
Operasional Toyota di Asia dan China. Selama memegang kendali di kawasan
Asia dan China, Akio berhasil membawa kemajuan signifikan. Penjualan mobil
Toyota di kawasan tersebut meningkat. Peningkatan itu sebanding dengan
peningkatan penjualan mobil di AS. Keberhasilan Akio tersebut bukan datang
begitu saja.Akio merupakan sosok pekerja keras, ulet,sekaligus inovatif.
Dia juga mengaku sangat total dengan pekerjaannya. "Kalau saya
menduduki jabatan tertinggi di perusahaan mobil, saya ingin menjadi
'pembuatnya' sendiri sehingga saya tahu bukan sekadar tentang kendaraan,
tetapi juga bahan bakunya," ujar Akio ketika diwawancarai pada Februari lalu.
Suksesi di Toyota terjadi setelah Watanabe disarankan untuk
mengundurkan diri sebagai presiden perusahaan tersebut.Watanabe dinilai
gagal mengantisipasi penurunan penjualan di tengah krisis finansial global
yang bermula dari AS. Penjualan produk Toyota di AS pada bulan lalu anjlok
hingga 34%.
Toyota bahkan diperkirakanmembukukanrugi operasional sebesar
USD1,7 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2009. Kalau Akio
terpilih, dia tentu akan menghadapi tantangan berat di masa mendatang. Dia
harus mampu mendongkrak kembali penjualan Toyota di tengah krisis ekonomi
global dan isu perubahan iklim.
Akio dituntut lebih inovatif lagi dalam mengeluarkan produk-produk
terbaru yang ramah lingkungan. Pekan lalu,Toyota menegaskan komitmennya
untuk bergabung dalam kampanye antiperusakan lingkungan. Perusahaan
tersebut sangat berambisi mengembangkan mesin dan kendaraan baru yang
ramah lingkungan.
Akio juga diharapkan akan melanjutkan ambisi perusahaan yang ingin
mengembangkan mobil hibrida. Toyota telah membangun departemen riset
untuk mendukung pengembangan konsep mobil hibrida
Jadi toyota di Amerika kurang menerima micro management yg
diterapkan oleh toyota di jepang(induk perusahaan) karena dianggap pemimpin
puncak terlalu menekan.namun lama kelamaan justru micro management
menjadi efektif dan menjadi gaya kepemimpinan yang terbaik.

Anda mungkin juga menyukai