Anda di halaman 1dari 17

Makalah

AKAR

OLEH
Frits Irawan Torodjo Serfianti Bane Padang
Alya Veronica Adriansyah Kadek Rian Widianto
Ni Nyoman Erika Riska Amasia Patodo

KELAS : VIIIC
MATA PELAJARAN : IPA0
GURU PEMBIMBING : Dorce Tasiabe,S.Pd

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

          Ungkapan puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah
banyak memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan lancar tanpa ada hambatan apapun. Dalam makalah ini saya membahas tentang
” AKAR” yang mudah-mudahan dapat berguna dikemudian hari. Semoga makalah sederhana
ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan serta masih jauh dari kata
sempurna dan perlu mendapat banyak perbaikan, oleh karena itu saya mohon kritik dan saran
serta masukan untuk membantu dalam penyempurnaan makalah ini.

                                                                                             Toinasa, November 2019

                                                                                                          Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Pengertian Akar...............................................................................................................3
B. Fungsi dan Sifat Akar......................................................................................................3
C. Bagian – Bagian Akar.....................................................................................................4
D. Struktur Umum Anatomi Akar........................................................................................5
E. Akar Primer.....................................................................................................................6
F. Akar Struktur...................................................................................................................8
G. Perkembangan Akar......................................................................................................10
H. Akar dengan Fungsi Khusus.........................................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................................13
A. Kesimpulan...................................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan dan biasanya berkembang di
bawah permukaan tanah, meskipun terdapat juga akar yang tumbuh di atas
tanah.Histogenesis epidermis akar berbeda dengan batang. Pada Spermatophyta,xilem primer
pada akar bersifat eksark,sedangkan pada batang bersifat endark.Berkas xilem dan floem
pada akar tersusun berselang-seling,sedangkan pada batang berkas pengangkutnya
kolateral,bikolateral, atau amfivasal.Akar tidak mempunyai alat tambahan yang dapat
dibandingkan dengan daun pada batang.Akar tidak mempunyai stomata,tetapi mempunyai
tudung akar yang tidak ada kesejajarannya pada batang.

Kondisi lingkungan sering kali memengaruhi pertumbuhan akar. Sistem perakaran


tumbuhan yang hidup di tanah kering biasanya berkembang lebih baik.Pada tumbuhan yang
hidup pada tanah berpasir, perkembangan akarnya dangkal, mendatar, dan akar lateral
menyebar dekat di permukaan tanah. Struktur akar banyak ragamnya. Berdasarkan fungsinya,
dikenal akar penyimpan,akar udara, akar sukulen, akar panjat,akar penunjang,akar napas
(pneumatofor), dan akar yang bersimbiosis dengan jamur (mikorhiza). Berdasarkan asal
usulnya, terdapat dua tipe akar,yaitu akar primer dan akar serabut (adventitious). Akar primer
berkembang dari ujung embrio yang terbatas, sedangkan akar serabut berkembang dari
jaringan akar dewasa atau dari bagian lain tubuh tumbuhan seperti batang dan daun. Sistem
akar sebagian besar Dicotyledoneae dan Gymnospermae terdiri atas akar tunggang yang
membentuk cabang pada sisinya. Bagian dewasa dari akar, yang biasanya mengalami
penebalan sekunder, hanya berfungsi sebagai alat pemegang pada tanah dan untuk
menyimpan bahan cadangan.Pengambilan air dan garam dilakukan terutama oleh sistem akar
yang masih dalam pertumbuhan primer. Akar Monocotyledoneae dewasa biasanya berupa
akar serabut dan berkembang dari batang. Umumnya akar ini tidak mengalami penebalan
sekunder.

Tipe paling umum akar pada Monocotyledoneae adalah sistem akar serabut. Radikula
yang terdapat dalam biji terdiri atas meristem akar dan terbentuk pada perkecambahan
biji.Akar Gymnospermae dan Dicotyledoneae berkembang menjadi akar tunggang dengan
percabagannya. Pada Monocotyledoneae, akar biasanya mati pada aal pertumbuhan dan
sistem akar dari tumbuhan dewasa terdiri atas sejumlah akar serabut.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan akar?
2. Apa fungsi dan sifat akar?
3. Sebutkan bagian-bagain dari akar?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu agar kita lebih mengetatahui tentang akar
pada tumbuhan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akar
Akar adalah bagian pangkal tumbuhan pada batang yang berada dalam tanah dan
tumbuh menuju pusat bumi. Ada beberapa tumbuhan yang mempunyai akar muncul ke
permukaan tanah untuk fungsi-fungsi tertentu karena persediaan oksigen yang terbatas dan
aerase yang buruk di dalam tanah.
Akar dalam istilah ilmiahnya disebut “Radix”, merupakan bagian utama dari
tumbuhan yang telah memiliki pembuluh. Pada ujung-ujung akar terdapat meristem apikal
yang terus membelah diri dan berkembang juga terdapat kaliptra (tudung akar) yang
berfungsi sebagai pelindung. Tudung akar berasal dari meristem apikal dan terdiri dari sel-sel
parenkim. Jaringan meristem adalah jaringan muda pada tumbuhan yang aktif membelah
menghasilkan sel-sel baru terdapat pada titik-titik pertumbuhan.
Pembelahan meristem apikal membentuk daerah pemanjangan atau “zona
perpanjangan sel”. Setelah zona ini terdapat “zona differensiasi sel” dan “zona pendewasaan
sel”. Pada zona differensiasi sel, sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel permanen,
misalnya beberapa sel terdifferensiasi menjadi xilem, floem, parenkim, dan sklerenkim.
Akar pertama pada tumbuhan berbiji berkembang dari meristem apeks di ujung akar
embrio dalam biji yang berkecambah. Akar embrio juga dinamakan radikula. Pada
Gymnospermae dan dikotil, akar tersebut berkembang dan membesar menjadi akar primer
dengan cabang yang berukuran lebih kecil. Sistem akar seperti itu disebut akar tunggang.
Pada monokotil, akar primer tidak lama bertahan dalam kehidupan tanaman dan segera
mengering. Dari dekat pangkalnya atau didekatnya akan muncul akar baru yang disebut akar
tambahan atau akar adventif. Keseluruhan akar adventif seperti itu dinamakan susunan akar
serabut.
Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya air
dan mineral, dan kelembapan tanah. Morfologi akar terdiri dari rambut akar, batang akar,
ujung akar, dan tudung akar. 

B. Fungsi dan Sifat Akar


1. Fungsi Akar
a. Akar tumbuhan sebagai jangkar untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya
tumbuhan di tempat hidupnya.

3
b. Akar berfungsi sebagai media penyerapan air dan garam-garam mineral (zat
unsur hara) dari dalam tanah
c. Dalam kondisi tertentu akar berfungsi sebagai alat respirasi, misalnya akar pada
tumbuhan mangrove (jenis tanaman dikotil), yang disebut "pneumatofor"(akar
napas).
d. Akar berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan. Misalnya wortel
dan kentang memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat
menyimpan makanan.
e. Beberapa jenis akar tumbuhan berfungsi sebagai organ reproduktif vegetatif.
Misalnya pada tumbuhan sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang akan
menjadi individu baru.
f. Melekatkan tumbuhan pada substrat serta menyerap air serta garam-garam tanah
dari substrat itu.
g. Membantu pengangkutan air dan zat nutrisi
h. Pada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau (Rhizopora sp.) akar
berperan untuk pernapasan.
i. Alat perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan tertentu

2. Sifat Akar 
a. Tidak mempunyai klorofil,
b. Tidak mempunyai nodus (tidak berbuku-buku) dan internodus (tidak beruas) serta
tidak mendukung daun- daun atau sisik maupun bagian-bagian lainnya,
c. Bentuknya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah,
d. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi pertumbuhannya masih kalah jika
dibandingkan dengan batang.
e. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah
tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan
udara dan cahaya.
f. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.

C. Bagian – Bagian Akar


1. Kaki atau leher akar (collum radicis) yaitu bagian yang bersambungan langsung
dengan batang

4
2. Akar literal/ ujung akar ( radix lateralis) yakni cabang-cabang akar yang dihasilkan
oleh akar utama (pokok akar), dan masih dapat bercabang-cabang lagi. Penamaan
masing-masing tingkat percabangan di lakukan dengan menyebut tarafnya. Jadi
percabangan tingkat satu adalah akar lateral yang dibentuk oleh akar utama. Cabang
dari cabang tersebut termasuk percabangan tingkat dua (gambar b).
3. Serabut akar (radix fibrilla) adalah cabang-cabanga akar yang ramping seperti
serabut.
4. Rambut akar (pilus radicalis) yakni rambut-rambut di dekat ujung akar, yang
memperluas permukaan akar yang menyerap air dan garam tanah. Rambut akar
senantiasa dibentuk baru di dekat ujung akar, sementara yang lama akan tanggal.
5. Tudung akar (calyptra) yang terdapat di bagian paling ujung, menutupi meristem
apeks akar (gambar a-2).
6. Seludang akar (coleorrhiza) terdapat pada embrio sejumlah tumbuhan monokotil.

D. Struktur Umum Anatomi Akar


Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari
luar ke dalam.
1. Epidermis
Terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat, dinding sel tipis sehingga
mudah di ditembus air. Memiliki rambut-rambut akar yang merupakan hasil aktifitas
sel dari belakang titik tumbuh. Rambut-rambut akar ini berfungsi memperluas bidang
penyerapan.
2. Korteks
Terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis, dinding selnya tipis dan
mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. jaringan-jaringan yang
terdapat pada korteks antara lain: parenkim, kolenkim,dan sklerenkim.
3. Endodermis
 Terletak di sebelah dalam korteks. endodermis berupa 1 lapis sel yang
tersususn rapat tanpa ruang antar sel. Dinding selnya mengalami penebalan gabus.
deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari.
penebalan gabus ini tidak dapat ditembus air sehingga air harus masuk ke silinder
pusat mellui sel endodermis yang dindingnya tidak menebal, disebut sel penerus air.
Endodermis merupakan pemisah yang jelas antara korteks dan stele.
4. Silinder pusat/stele

5
Terletak di sebelah dalam endodermis. Di antara stele terdapat berkas
pengangkutan (floem dan floem).
 Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari
pertumbuhan persikel ke arah luar.
 Berkas Pembuluh Angkut/Vasis
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah
jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
 Empulur
Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri
dari jaringan parenkim.

E. Akar Primer
1. Primer Akar
Akar primer adalah akar yang terus tumbuh membesar dan memanjang, akar ini
akan menjadi akar pokok yang menopang. Pada tumbuhan (terutama dikotil) terdapat dua
macam pertumbuhan yaitu pertumbuhan apikal dan pertumbuhan lateral. Pertumbuhan
apikal disebut juga dengan pertumbuhan primer (ke atas: pucuk dan  ke bawah: akar),
Pertumbuhan akar primer disebabkan oleh meristem apikal yang terdapat pada pucuk dan
ujung akar. Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer.
Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung akar. Bagian penting embrionya adalah
akar embrionik yaitu calon akar.
Daerah pertumbuhan pada akar berdasar aktivitasnya terbagi menjadi 3 daerah: 
 Daerah pembelahan : Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik)
 Daerah pemanjanga : Berada di belakang daerah pembelahan
 Daerah diferensiasi  : Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel
mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya.

2. Bagian – bagian Akar Primer


a. Tudung Akar
Tudung akar terdapat di ujung akar dan melindungi promeristem akar serta
membantu penembusan tanah oleh akar, terdiri atas sel hidup yang sering
mengandung pati. Tudung akar berkembang terus menerus. Sel paling luar mati,

6
terpisah dari yang lain dan hancur, lalu digantikan oleh sel baru yang dibentuk
oleh pemula.
b. Epidermis
Sel epidermis akar berdinding tipis dan biasanya tanpa kutikula. Namun,
kadang-kadang dinding sel paling luar berkutikula. Ciri khas akar adalah adanya
rambut akar yang teradaptasi untuk menyerap airdan garam tanah. Rambut akar
adalah sel epidermis yang memanjang ke luar, tegak lurus permukaan akar, dan
berbentuk tabung.
c. Korteks akar
Pada umunya korteks terdiri dari sel parenkim. Pada sejumlah besar
monokotil yang tidak melepaskan korteksnya semasa akar masih hidup, banyak
sklerenkim dibentuk. Sel korteks biasanya besar dan bervakuola besar. Plastid
didalamnya menghimpun pati. Lapisan paling dalam berkembang menjadi
endodermis dan satu atau beberapa lapisan korteks paling luar dapat berkembang
menjadi eksodermis.
d. Eksodermis
Pada sejumlah besar tumbuhan, dinding sel pada lapisan sel terluar korteks
akan membentuk gabus, sehingga terjadi jaringan pelindung baru, yakni
eksodermis yang akan menggantikan epidermis. Struktur dan sifat sitokimiawi sel
eksodermis mirip sel endodermis. Dinding primer dilapisi oleh suberin dan
lapisan itu dilapisi lagi oleh selulosa. Lignin juga dapat ditemukan. Sel
eksodermis mengandung protoplas hidup ketika dewasa.
e. Endodermis
Di daerah akar yang digunakan untuk penyerapan, dinding sel endodermis
mengandung selapis suberin di dinding antiklinalnya, yakni pada dinding radial
dan melintang. Rampingnya lapisan itu menyebabkannya diberi nama pita, dan
dibubuhi nama caspary. Pita tersebut merupakan kesatuan antara lamella tengah
dan dinding primer, tempat suberin dan lignin tersimpan. Jika sel terplasmolisis,
maka protoplas melepaskan diri dari dinding, namun tetap melekat pada
pitacaspary.
f. Silinder Pembuluh
Silinder pembuluh terdiri dari jaringan pembuluh dengan satu atau beberapa
lapisan sel di sebelah luarnya, yaitu perisikel.  Jika bagian tengah tidak ditempati
jaringan pembuluh, maka bagian itu diisi oleh parenkim empulur di bagian

7
dalam, perisikel langsung berbatasan dengan protofloem dan protoxilem.
Perisikel dapat mempertahankan sifat meristematiknya di dalamnya terbentuk
akar lateral, felogen, dan sebagian dari cambium pembuluh.

F. Akar Struktur
1. Sekunder Akar
Akar sekunder adalah akar yang tumbuh dari akar lain, atau bisa disebut akar
cabang. Pertumbuhan sekunder bersifat khas bagi akar-akar tumbuhan dikotil.
Pertumbuhan sekunder dijumpai di khas pada akar  Gymnospermae 
dan Dicotyledoneae. Akar Monocotyledoneae biasanya tidak mengalami pertumbuhan
sekunder. Apabila pertumbuhan sekunder dimulai, pertama timbul cambium di dalam
parenkim diantara jejaring xylem primer dan didalam floem primer. Cambium akan
membentuk xylem sekunder dan floem sekunder keluar. Kemudian, cambium itu
diperluas secara lateral karena diferensiasi inisial cambium didalam perisikel
sekeliling ujung jejaring xylem dan juga mulai membentuk tenunan sekunder.
Kemudian cambium membentuk daerah melingkar didalamnya terdapat xylem
sekunder yang secara menyeluruh menyelubungi xylem primer. Floem primer dan
endodermis biasanya hancur karena tekanan tenunan yang tumbuh didalamnya.
Pada awalnya, kambium pembuluh berbentuk pita yang jumlahnya tergantung
tipe akar. Pada akar diark terdapat dua pita, pada akar triark terdapat akar tiga pita,
dan seterusnya. Sel perisiklus yang terdapat di luar daerah xilem juga menjadi aktif
seperti kambium. Selanjutnya, kambium melengkapi lingkaran dengan xilem sebagai
pusatnya. Penampang melintang kambium pada perkembangan awal berbentuk oval,
pada akar diark, segi tiga pada akar triark, dan pada akar poliark membentuk segi
banyak. Kambium berbatasan dengan permukaan dalam floem yang berfungsi
membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan fleom sekunder ke arah luar. Kambium
menghasilkan xilem dan floem dengan membelah perinkin dan antiklin sehingga
lingkaran akar bertambah besar.
Pembentukan periderm mengikuti pertumbuhan pembuluh sekunder. Sel
perisiklus terus membelah secara perinkin dan antiklin. Pembelahan perinklin
menyebabkan peningkatan jumlah lapisan perisiklus. Peningkatan ketebalan jaringan
pembuluh dan perisiklus menekan korteks ke arah luar sehingga korteks menjadi
pecah. Felogen di luar perisiklus akan membentuk felem ke arah luar dan feloderm ke
arah dalam. Pada akar tumbuhan menahun (perennial), keaktifan kambium pembuluh

8
dan felogen terus terjadi sepanjang tahun. Perkembangan akar, seperti halnya pada
batang, juga akan membentuk ritidom. Pada tumbuhan Dikotil menerna, misalnya
pada Medicago sativa, xilem sekunder terdiri atas pembuluh dengan penebalan
dinding menganak tangga dan memata jala. Pembuluh ini juga mengandung serabut
dan sel parenkim. Floem berisi pembuluh dengan sel pengiring, serabut, dan sel
parenklim. Floem di bagian luar hanya berisi serabut dan parenkim; pembuluh yang
tua akan rusak. Floem akan menyatu dengan parenkim di dalam periderm kecuali
apabila terrdapat serabut. Gabus merupakan turunan felogen yang berfungsi sebagai
jaringan pelindung. Pertumbuhan sekunder pada berbagai tumbuhan Dikotil menerna
berbeda.
Pada akar tumbuhan berkayu, jaringan pembuluh biasanya mempunyai banyak
sel dengan dinding sekunder yang mengandung lignin.
Akar Gymnospermae mempunyai tipe tumbuhan sekunder yang sama dengan akar
tumbuhan Dicotyledoneae. Namun, terdapat perbedaan histologi antara akar dan
batang. Pada akar, takaran unsur dengan dinding sekunder berlignin lebih kecil
dibandingkan pada kayu dan kulit kayu, tetapi proporsi jaringan parenkim lebih besar.
Penelitian pada kayu Plantanus menunjukkan bahwa kayu dan akar secara filogenetik
lebih primitif daripada batang.

2. Bagian-bagian Akar Sekunder


a) Pembentukan jaringan pembuluh sekunder oleh kambium
Awal mula perkembangan kambium pembuluh adalah dengan
pembelahan sel prokambium di antara floem primer dan xilem primer yang
belum terdiferensiasi. Kambium berupa silinder dengan tepi luar yang
bergelombang ini mempunyai aktivitas yang berbeda; di bagian dalam floem,
cambium menghasilkan xylem lebih cepat dibandingkan dengan di tempat
lain. Di tempat tersebut, cambium lebih cepat terdorong ke luar dan akhirnya
diperoleh silinder yang bertepi rata. Kambium akan membentuk sel xylem kea
rah dalam dan sel floem ke arah luar, namun pada umumnya frekuensi
pembentukan xylem lebih besar dibandingkan dengan sel floem Hal itulah
yang menyebabakan xylem sekunder lebih tebal dari pada floem sekunder.
b) Pembentukan periderm oleh felogen.
Pembentukan periderm mengikuti aktivitas kambium pembuluh dan
biasanya mulai dibentuk pertama kali dalam perisikel.Pada tumbuhan perenial,

9
keaktifan cambium akar akan diiringi keaktifan peridem dalam waktu yang
lama. Periderm yang telah dibentuk tidak akan bertahan lama karena volume
dari sel baru yang ada disebelah dalam makin besar, dan akhirnya periderm
baru dibentuk dibawahnya. Hal itu dapat belangsung berulang kali hinggadi
peroleh ritidom.

G. Perkembangan Akar
Pada embrio, akar berkembang dari akar embrio atau radikula. Akar itu tumbuh
menjadi akar utama yang juga di sebut akar primer (Radix primaria) dan bertambah panjang
akibat oembelahan dan pemanjangan sel di belakang apeks akar. Apeks akar di lindungi oleh
tudung akar, suatu penutub yang terdiri dari sel-sel dewasa. Pada titik tumbuh akar, sel di
bentik tidak hanya ke akar belakang untuk menambah panjangnya akar, namun juga kea rah
yang berlawanan untuk mengganti sel-sel tudung akar yang akan aus sewaktu akar tumbuh
menembus tanah. Dekat di beakangnya terdapat bulu-bulu akar (rambut-rambut akar), yang
membantu dalam penyerapan air dan garam-garam dari dalam tanah serta memperluas
permukaan akar yang dapat menyerap bahan-bahan tersebut. Pada jarak tertentu di belakang
meristem apeks akar, akan di bentuk akar lateral (radix lateralis).
1. Sistem akar tunggang, jika akar lembaga terus bertumbuh menjadi akar pokok yang
bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari
akar lembaga disebut akar tunggang (radix primaria). Sistem akar ini biasa terdapat
pada tumbuhan biji belah (Dycotildoneae) dan tumbuhan biji
telanjang(Gymnospermae). Perlu di ingat, sistem akar tunggang hanya di temukan
pada tanaman yang berkembang biak secara generatif (melalui biji)
2.  Sistem akar serabut, dimana jika akar lembaga dalam perkembangan lanjutannya
mati atau kemudian pertumbuhannya disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih
sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Karena bentuknya seperti
serabut maka akar ini di sebut akar serabut (radix primaria).

H. Akar dengan Fungsi Khusus


Pada umumnya akar tumbuh di dalam tanah dan menuju ke pusat bumi. Dalam
kondisi tertentu sebagai bentuk adaptasinya terhadap lingkungan beberapa jeis tumbuhan
memiliki akar-akar yang mempunyai sifat dan tugas khusus antara lain:
1. Akar udara (Radix aereus)

10
Akar udara juga disebut akar gantung yang keluar dari bagian-bagian dari atas
tanah. biasanya menggantung ke udara dan tumbuh di atas tanah bergantung pada
tingginya tempat permukaan keluarnya akar gantung dapat mencapai panjang sampai
30 m. Selama masih menggantung akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan
zat gas dari udara dan sering kali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun udara
dan air setelah mencapai tanah.
Apabila telah menembus tanah akar  udara akan bersifat seperti akar biasa
yang menyerap air  dan zat makanan dari tanah bagian yang ada di atas tanah
seringkali berubah menjadi batang akar gantung dapat ditemukan pada anggrek
kalajengking (Arachnis flos-aeris) dan beringin (Ficus benjamina).
2. Akar Penggerek (Haustorium)
Akar penggerek disebut juga akar pengisap. Akar ini merupakan akar-akar
yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit. Akar ini berfungsi untuk
menyerap air atau makanan dari inangnya. Akar penggerek dapat ditemukan pada
benalu (Loranthus), yang berupa akar penggerek yang menembus kulit batang
inangnya sampai kebagian kayu.
3. Akar Pelekat (Radix adligans)
Merupakan akar-akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat.
Akar pelekat berfungsi untuk menempel pada penunjangnya saja, misalnya pada lada
(Piper nigrum), sirih (Piper betle), dan arisema (Arisaema sp.)
4. Akar Pembelit (Cirrhus radicalis)
Akar pembelit berfungsi untuk memanjat, tetapi tanpa memeluk
penunjangnya. Contoh akar pembelit dapat ditemukan pada vanili (Vanilla planifolia).
5. Akar Napas (Pneumatophora)
Struktur ini memiliki cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas
hingga muncul dari permukaan tanah air tempat tumbuhnya tumbuhan. Akar ini
mempunyai banyak liang-liang atau celah-celah (Pneumatophora) untuk masuknya
udara yang diperlukan dalam pernapasan. Tumbuhan yang memiliki akar seperti ini
biasanya hidup di tempat-tempat yang di dalam tanahnya sangat kekurangan oksigen,
misalnya pada pohon-pohon prepat (Sonneratia sp.) dan kayu api (Avicennia sp.).
6. Akar Tunjang
Akar tunjang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah. Tumbuhan
yang mempunyai akar tunjang adalah tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut.
Batang beserta akar-akar tunjang ini memberikan kesan seperti orang naik di atas

11
engrang, sehingga disebut juga akar engrang. Contoh akar tunjang dapat ditemukan
pada pohon bakau (Rhizophora conjugata).
7. Akar Lutut
Akar ini lebih tepat di katakan akar yang tumbuh ke atas kemudian
membengkok lagi masuk ke dalam tanah, sehingga membentuk gambaran seperti lutut
yang di bengkokkan. Sama seperti akar napas, akar ini berguna pula untuk
kepentingan pernapasan pada tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut. Akar lutut
yang berfungsi untuk membantu pernapasan tumbuhan dapat di temukan pada pohon
tanjang (Bruguiera parvifolia).
8. Akar Banir
Struktur akar ini berbentuk seperti papan-papan yang di letakan miring untuk
memperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi besar, misalnya pada sukun
(Artocarpus communis), kenari (Canarium commune), dan sebagainya.
9. Akar penyimpan cadangan makanan. Umbi akar seperti pada akar ketela pohon
(Manihot utilissima) yang penuh dengan pati.
10. Akar kontraktil, adalah akar pada tumbuhan berumbi yang berkontraksi seperti pada
(Manihot utilissima). Pengerutan seperti itu terjadi terutama dalam korteks dan dapat
mengakibatkan pemendekan akar hingga 30-40%, sehingga umbi tertarik ke tempat
lebih dalam di tanah
11.  Akar simbiotik, yaitu bintil akar tempat penambat nitrogen bebas dari udara
sepertiRhizobium berasosiasi dengan akar. Asosiasi itu biasanya itu biasanya
simbiotik: tanaman penerima senyawa bernitrogen dan bekteri memperoleh sumber
energi biasanya gula. Bakteri mengakibatkan inang membelah-belah sehingga
membentuk bintik akar. Bintil akar serupa terdapat pada beberapa suku lain
sepertiCasuarinaceae.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Akar merupakan bagian dari tanaman yang sangat di butuhkan terutama untuk
memasok makanan yang di ambil dari dalam tanah, selain sebagai pengambil
makanan akar juga memiliki peran lain yaitu sebagai penyokong berdirinya tanaman.
2. Struktur umum anatomi akar dari luar ke dalam adalah epidermis, korteks,
endodermis dan stele (xylem,floem).
3. Akar primer adalah akar yang terus tumbuh membesar dan memanjang, akar ini akan
menjadi akar pokok yang menopang. Akar primer sering juga disebut dengan akar
tunggang dan akar lembaga.
4.  Akar sekunder adalah akar yang tumbuh dari akar lain, atau akar cabang.
Pertumbuhan sekunder dijumpai di khas pada akar Gymnospermae dan
Dicotyledoneae
5. Perbedaan akar primer dan akar sekunder, Pertumbuhan primer pada akar dikotil
menyebabkan akar tersebut tumbuh memanjang masuk kedalam tanah sedangkan
pertumbuhan sekunder pada akar dikotil terdapat cambium yang menyebabkan
pembesaran diameter.

B. Saran
Menurut kami, masih banyak Akar-akar pada tumbuhan yang bermanfaat pada
tumbuhan dan berpengaruh pada tumbuhan.Namun kami hanya membahas tentang
bagian struktur akarnya. Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://nurdianaisma.blogspot.com/2017/05/makalah-akar.html
http://barorohnurul.blogspot.com/2014/10/makalah-akar-radix.html

14

Anda mungkin juga menyukai