Anda di halaman 1dari 6

Pusat Penelitian BIDANG EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Badan Keahlian DPR RI


Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. XII, No.1/I/Puslit/Januari/2020

DAMPAK EKONOMI DAN KEBIJAKAN MITIGASI


RISIKO BANJIR DI DKI JAKARTA DAN
SEKITARNYA TAHUN 2020
19 Ari Mulianta Ginting

Abstrak
Banjir yang terjadi pada awal tahun 2020 membawa berbagai dampak terhadap
masyarakat dan pelaku usaha, salah satunya adalah dampak ekonomi. Ada tiga
dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat, pertama adalah rusaknya rumah,
kendaraan, barang-barang, infrastruktur fisik dan prasarana sosial yang diestimasi
mencapai Rp10 triliun lebih. Kedua adalah meningkatnya inflasi pada bulan Januari
2020 akibat volatile foods karena terbatasnya pasokan dan distribusi barang-barang
kebutuhan pokok. Ketiga adalah kerugian yang dialami oleh pelaku usaha ritel yang
mencapai Rp1 triliun rupiah. Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang
komprehensif terhadap mitigasi bencana banjir, antara lain: melakukan identifikasi
masalah timbulnya banjir, mendesain kebijakan dan strategi untuk mencegah
dilanjutkan dengan implementasi kebijakan tersebut. Langkah terakhir adalah
evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan kebijakan tersebut. DPR RI harus
dapat memastikan bahwa kebijakan, program, dan kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan pemerintah daerah harus dapat memitigasi risiko banjir agar tidak
terulang kembali di tahun-tahun mendatang.

Pendahuluan Jakarta dan sekitarnya sejak


Memasuki tahun 2020, pengukuran pertama kali yang
tepatnya pada 1 Januari 2020 dilakukan pada tahun 1866).
terjadi banjir bandang dan longsor Badan Meteorologi, Klimatologi,
yang melanda DKI Jakarta, Bogor, dan Geofisika (BMKG) mencatat
Depok, Tangerang, Lebak, dan adanya hujan ekstrem yang
Bekasi yang berlangsung beberapa terjadi merata di Jakarta dan
hari (Kompas, 2 Januari 2020). sekitarnya pada tanggal 31
Curah hujan di DKI Jakarta dan Desember 2019 dan 1 Januari
PUSLIT BKD
sekitarnya pada awal tahun 2020 2020. Curah hujan tertinggi
tersebut menjadi salah satu curah mencapai 377 milimeter (mm)
hujan tertinggi dalam sejarah per hari, lebih tinggi daripada
(sepanjang pencatatan hujan di rekor curah hujan tertinggi pada
Februari 2015 yang tercatat 367 sosial, seperti gedung sekolah,
mm per hari (Kompas, 3 Januari rumah ibadah dan puskesmas,
2020), padahal puncak musim serta Bandara Halim Perdana
hujan diperkirakan BMKG baru Kusuma yang ditutup sementara
akan terjadi pada Februari 2020 dan semua penerbangan
mendatang (Koran Tempo, 6 dialihkan ke Bandara Soekarno-
Januari 2020). Hatta (Kompas, 7 Januari 2020).
Badan Nasional Banjir yang terjadi di
Penanggulangan Bencana (BNPB) beberapa wilayah Jabodetabek
menjelaskan bahwa sampai sejak 1 Januari 2020 hingga
tanggal 6 Januari 2020, sebanyak sekarang juga berdampak besar
67 orang meninggal dunia dan bagi perekonomian. Kerugian
173.040 orang harus mengungsi. ekonomi akibat bencana tersebut
Bencana banjir dan longsor hampir menurut peneliti senior Institute
merata di Jabodetabek, yakni 7
titik banjir di Jakarta Barat, 2 titik
for Development of Economics
and Finance (INDEF), Bhima
20
banjir di Jakarta Utara, 2 titik Yudhistira Adhinegara berbeda
banjir di Jakarta Pusat, 39 titik dengan banjir pada tahun 2007,
banjir di Jakarta Selatan, 13 titik mencapai Rp10 triliun lebih (IDX,
banjir di Kabupaten Lebak, 4 titik 3 Januari 2020) Dampak ekonomi
banjir di Kota Tangerang, 5 titik banjir yang kedua adalah
banjir di Tangerang Selatan, 12 diperkirakan akan meningkatkan
titik banjir di Kabupaten Bogor, inflasi volatile foods, sehingga
58 titik banjir di Kota Bekasi, dan inflasi dapat meningkat tinggi
27 titik banjir di Kabupaten Bekasi dan meleset dari target APBN
(BNPB, 6 Januari 2020). Tulisan Tahun 2020 sebesar 3,1%. Kepala
ini bertujuan mengkaji mengenai Badan Pusat Statistik (BPS),
dampak banjir di Jabodetabek Suhariyanto mengungkapkan jika
pada awal tahun 2020 dari banjir tidak dapat diatasi dengan
perspektif ekonomi dan kebijakan cepat akan berdampak signifikan
mitigasi resiko banjir agar tidak pada inflasi, khususnya pangaruh
terulang kembali pada tahun- negatif terhadap inflasi Januari
tahun mendatang. 2020 (Bisnis Indonesia, 6 Januari
2020).
Dampak Ekonomi Banjir Selain itu, pasokan bahan
Tahun 2020 baku, bahan makanan, dan
Kerugian ekonomi dari produk jadi menjadi tidak lancar.
banjir dan longsor yang terjadi Sektor perdagangan besar hingga
sangat besar, mulai dari kerugian ritel juga terganggu karena
langsung seperti rusaknya rumah, jalur distribusi yang tersendat.
baik ringan maupun berat, Pedagang di pasar tradisional
barang-barang yang rusak dan juga kebingungan mendapatkan
hilang akibat terkena banjir, pasokan barang, khususnya
sampai dengan mobil dan sayuran segar dan komoditas
motor yang terendam air. Banjir pangan lainnya seperti ikan
juga mengakibatkan rusaknya laut. Pasokan yang tersendat
infrastruktur fisik dan prasarana tersebut adalah dampak dari
banjir yang menimbulkan naiknya mengantisipasi datangnya banjir.
harga barang di pasar secara Solusi banjir yang menerjang
signifikan. Hal ini diperparah Jabodetabek harus terintegrasi
dengan curah hujan yang tinggi dari hulu hingga hilir sungai. Di
menurut prakiraan cuaca oleh samping itu harus ada koordinasi
BMKG, baru mencapai puncaknya yang rapi dan baik antara
pada Februari dan Maret (Bisnis pemerintah pusat, pemerintah
Indonesia, 6 Januari 2020). DKI Jakarta, Jawa Barat, dan
Dampak ekonomi lainnya Banten (Koran Tempo, 6 Januari
adalah kerugian yang dialami 2020).
oleh pedagang ritel. Ketua Sementara itu, Menteri
Asosiasi Pengusaha Ritel Pekerjaan Umum dan
Indonesia (Aprindo) Roy Mendey Perumahan Rakyat (PUPR),
menjelaskan kerugian akibat banjir Basuki Hadimuljono memaparkan
ada dua jenis, yaitu potential loss ada 3 fase yang harus dikerjakan
dan fix loss. Kerugian potential pemerintah pusat untuk
loss dihitung dari kerugian menanggulangi banjir, yakni
berdasarkan jumlah toko yang fase hulu, tengah, dan hilir.
tutup akibat banjir dengan jumlah Pada fase hulu, pemerintah
penduduk yang terdampak banjir, mengeluarkan kebijakan untuk
serta dengan memperhitungkan meneruskan pembangunan
rata-rata pengeluaran masyarakat bendungan di Sukamahi dan
pada akhir tahun 2019. Saat ini, Ciawi, Kabupaten Bogor yang
perusahaan ritel anggota Aprindo dipercepat pada tahun 2020 ini.
yang terkena dampak banjir di Saat ini progress pembangunan
DKI Jakarta mencapai hampir dua bendungan tersebut baru
Rp1 triliun. Sedangkan untuk mencapai 45% dan diharapkan
fix loss belum dapat dihitung selesai pada akhir tahun 2020.
karena masih menunggu data dari Pada fase tengah, pemerintah
APINDO (Suara Pembaruan, 7 melakukan normalisasi Sungai
Januari 2020). Ciliwung dan mempercepat
penyelesaian sodetan dari Sungai
Kebijakan Publik untuk Ciliwung ke Banjir Kanal Timur
Mitigasi Bencana Banjir (BKT). Kemudian pada fase hilir,
Berdasarkan paparan di pemerintah akan memastikan
atas, maka permasalahan banjir pompa beroperasi secara
yang melanda Jabodetabek pada maksimal selama 24 jam untuk
awal tahun 2020 harus dilakukan memompa air ke laut (Republika,
kebijakan mitigasi untuk mencegah 6 Januari 2020).
kejadian yang berulang, jatuhnya Terkait dengan
korban jiwa, dan ratusan ribu penanggulangan bencana dalam
orang mengungsi serta kerugian perspektif kebijakan publik,
ekonomi. Kepala Pusat Studi Handmer dan Dovers (2007)
Bencana, Institut Pertanian Bogor, menjelaskan bahwa proses
Yonvitner menyatakan diperlukan penanggulangan bencana harus
sinergitas kebijakan dan koordinasi dimulai dengan tahapan
antara berbagai pihak untuk berikut: (1) problem framing
discourse; (2) policy framing area terbangun dan semak.
and strategic choice; (3) policy Hal ini tentu berdampak
design and implementation; terhadap kemampuan dari DAS
dan (4) policy monitoring and menampung aliran air pada saat
learning. Berdasarkan tahapan musim hujan (Kompas, 9 Januari
tersebut, maka dapat dilakukan 2020).
problem framing discourse, Berdasarkan hal tersebut,
karena tidak dapat dipungkiri maka sudah waktunya bagi
bahwa permasalahan banjir di pemerintah pusat dan
Jabodetabek dimulai dari hulu, pemerintah daerah untuk segera
yaitu terjadinya penggundulan mengeluarkan kebijakan policy
pohon secara masif di Puncak framing yang dilanjutkan dengan
Bogor sebagai dampak dari alih policy design and implementation
fungsi lahan. untuk mengatasi banjir agar tidak
Permasalahan yang terjadi
di hilir adalah secara geografis
terulang. Pemerintah pusat harus
bekerja sama dengan Pemerintah
22
DKI Jakarta dan sekitarnya Kabupaten Bogor untuk
merupakan dataran rendah memastikan dihentikannya alih
dengan kondisi beberapa wilayah fungsi lahan dan mempercepat
terjadi penurunan ketinggian pembangunan waduk untuk
tanah serta curah hujan yang menahan aliran air yang masuk
sangat tinggi. Kondisi ini ke DKI Jakarta, Bekasi dan
diperparah dengan program Tangerang.
normalisasi daerah aliran sungai Sementara itu untuk
(DAS) yang berhenti selama 2 permasalahan di hilir, pemerintah
tahun terakhir di DKI Jakarta dan pusat harus bekerja sama
beberapa sungai di Bekasi. Selain dengan Pemerintah DKI Jakarta,
itu ditambah lagi ketidaksiapan Pemerintah Kota Bekasi, dan
pompa-pompa air di hilir untuk sekitarnya untuk menormalisasi
memompa air ke laut serta semua sungai yang ada agar
meningkatnya ketinggian air kembali berfungsi secara
pasang laut. sempurna serta memastikan
Lebih lanjut terkait bahwa semua pompa-pompa
permasalahan di hilir adalah berfungsi secara baik. Setelah
perubahan lahan menjadi kebijakan pencegahan banjir
area terbangun yang telah dibuat dan diimplementasikan,
mencapai tingkat sangat tinggi. maka harus dilakukan monitoring
Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi terhadap kebijakan
yang dilakukan oleh Yuliana tersebut, apakah kebijakan
Arifasihati dan Kaswanto tahun tersebut sudah tuntas mengatasi
2016, signifikansi perubahan masalah banjir atau belum.
lahan di area Jabodetabek
dalam satuan DAS tahun 1978 Penutup
hingga tahun 2012. Berdasarkan Banjir yang terjadi pada
hasil penelitian tersebut, dua awal tahun 2020 membawa
jenis penutupan lahan yang dampak terhadap berbagai
mendominasi kedua DAS yaitu aspek kehidupan masyarakat,
salah satunya adalah dampak melakukan pengawasan terhadap
ekonomi yang berupa kerugian pelaksanaan kebijakan pemerintah
materil masyarakat dan pelaku dalam melakukan pencegahan
usaha. Dampak ekonomi tersebut banjir dan harus dapat memastikan
setidaknya ada tiga hal: pertama, bahwa kebijakan mitigasi bencana
banjir mengakibatkan rusaknya khususnya banjir yang terjadi di
rumah, barang-barang, kendaraan Jabodetabek dapat dilaksanakan
bermotor, infrastruktur fisik, dan dengan baik.
prasarana umum (sosial) seperti
gedung sekolah, rumah ibadah, Referensi
puskesmas, dan lain-lain. Hasil “Akar Masalah Banjir”,
perhitungan Indef menunjukkan Republika, 6 Januari 2020,
bahwa dampak banjir kali ini hal. 21.
lebih besar dibandingkan dengan “Banjir Diyakini Tidak
23 yang terjadi pada tahun 2007
dengan perkiraan kerugian materil
Kacaukan Pengendalian
Inflasi 2020”, Bisnis
mencapai Rp10 triliun lebih. Indonesia, diunduh https://
Kedua, adalah terjadinya kenaikan ekonomi.bisnis.com/
inflasi akibat volatile foods hingga read/20200105/9/1187084/
terganggunya distribusi dan banjir-diyakini-tidak-
pasokan barang-barang kebutuhan kacaukan-pengendalian-
pokok. Ketiga, adalah munculnya inflasi-2020, diakses 8
kerugian yang dialami oleh pelaku Januari 2020.
usaha ritel, yaitu potensial loss dan Handmer, John dan Dovers,
fix loss yang diestimasi mencapai Stephens. (2007). The
Rp1 triliun. Handbook of Disaster and
Sudah waktunya pemerintah Emergency Policies and
pusat, pemerintah daerah, dan Institutions. London:
instansi terkait mengeluarkan Eathscan.
kebijakan untuk memitigasi “Krisis Iklim dan Banjir
bencana banjir agar tidak Jakarta”, Kompas, 3 Januari
terjadi kembali pada tahun 2020, hal 1.
mendatang. Langkah awal dari “Manufaktur Siap Pacu
perspektif kebijakan publik Produksi”, Bisnis Indonesia, 6
adalah mengidentifikasi masalah Januari 2020, hal. 1.
penyebab banjir, kemudian “Mengurai Penyebab Banjir
membuat pilihan kebijakan, dan Besar di Jakarta”, Kompas, 9
dilanjutkan dengan mendesain Januari 2020, hal. A.
kebijakan serta implementasi “Pusat dan Daerah Diminta
di lapangan. Pemerintah juga Rancang Solusi Banjir
perlu melakukan evaluasi Terintegrasi”, Koran Tempo,
terhadap kebijakan tersebut. 6 Januari 2020, hal. 2.
Langkah menyinergikan dan “Ritel Modern Rugi Hampir Rp
mengoordinasikan pencegahan 1 Triliun Akibat Banjir “,
banjir yang ada di hulu sampai Suara Pembaruan, 7 Januari
dengan di hilir mutlak dilakukan. 2020, hal. 26.
Dalam hal ini, DPR perlu
“Rugi Rp10 Triliun, Dampak Banjir “Utamakan Evakuasi Warga”,
Awal Tahun 2020”, IDX, 3 Kompas, 2 Januari 2020, hal. 1.
Januari 2020, diakses dari “Update Data Penanganan Banjir
https://www.idxchannel.com/ Jabodetabek dan Lebak 6 Januari
market-news/rugi-rp10-triliun- 2020”, diunduh dari https://
dampak-banjir-awal-tahun-2020, www.bnpb.go.id/update-data-
tanggal 7 Januari 2020. penanganan-banjir-jabodetabek-
“Serius Memitigasi Bencana Banjir”, lebak-6-januari-2020-pukul-0800-
Kompas, 7 Januari 2020, hal. 1. wib, tanggal 8 Januari 2020

24

Ari Mulianta Ginting


ari.ginting@dpr.go.id.

Ari Mulianta Ginting, S.E., M.S.E., menyelesaikan pendidikan S1 Manajemen Keuangan


Universitas Indonesia (2006) dan Pendidikan S2 Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia
(2008). Saat ini sedang menyelesaikan program doktoral Ilmu Ekonomi di Universitas
Trisakti sejak tahun 2017. Karya tulis ilmiah yang pernah diterbitkan antara lain: Analisis
Pengaruh Korupsi terhadap Kemiskinan di Indonesia", Pengeruh Perkembangan Kredit
Perbankan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia", dan "Pengaruh Ketimpangan
Pembangunan antarwilayah terhadap Kemiskinan di Indonesia 2004-2013".

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.

Anda mungkin juga menyukai