Anda di halaman 1dari 6

Pertemuan 5: Sensor Tekanan 2

7.2.3 Strain Gage


Strain gage adalah sebuah contoh transduser pasif yang mengubah suatu pergeseran
mekanis menjadi perubahan hambatan. Srain gage merupakan sebuah alat semacam biskut tipis
(wafer), yang dapat disatukan (bonded) ke berbagai bahan guna mengukur regangan yang
diberikan padanya. Strain gage metalik dibuat dari kawat berdiameter kecil, seperti konstantan
(paduan tembaga 60% dan nikel 40%), atau di-etsa (etched = digores) dari lembaran-lembaran
kawat tipis. Hambatan foil kawat atau logam akan berubah jika bahan pada mana “gage” yang
disatukan mengalami tarkan atau tekanan. Perbahan hambatan ini sebanding dengan regangan
yang diberikan dan diukur dengan sebuah jembatan Wheatstone yang dipakai secara khusus.
Sensitivitas sebuah strain gage dijelaskan dengan suatau karakteristik yang disebut faktor
gage (gage factor) 𝐾, yang didefinisikan sebagai:

∆R/R
K= (7.3)
∆ℓ/ℓ

di mana ∆𝑅 = perubahan hambatan gage


𝑅 = hambatan gage normal (kondisi tidak teregang)
∆ℓ = perubahan panjang
ℓ = panjang normal (kondisi tidak teregang)

Hambatan gage normal ditentukan dengan Persamaan 7.2 yaitu:

ℓ ρ×ℓ
R=ρ = π (7.4a)
A d
4

Bila kawat ditarik berakibat penambahan panjang sebesar ∆ℓ dan secara bersamaan
terjadi pengurangan diameter kawat ∆𝑑. Maka hambatan kawat berubah menjadi:

ρ(ℓ + ∆ℓ) ρ(1 + ∆ℓ/ℓ)


R =ρ π = π (7.4b)
(d − ∆d) d (1 − 2∆d/d)
4 4

1
Persamaan 7.4b dapat disedehanakan menjadi:

ρℓ 1 + ∆ℓ/ℓ
R = π (7.4c)
d 1 − 2μ∆ℓ/ℓ
4

∆ /
di mana μ = , disebut bilangan Poisson.
∆ℓ/ℓ

Kemudian, Persamaan 7.4c disederhanakan menjadi:

∆ℓ
R = R + ∆R = R 1 + 1(1 + 2μ) (7.4d)

Dengan demikian diperoleh faktor Gage:

∆R/R
K= = 1 + 2μ (7.5)
∆ℓ/ℓ

Bilangan Poisson untuk logam terletak antara 0,25 sampai 0,35; dan berarti faktor gage ada
dalam orde 1,5 sampai 1,7.

Prinsip Kerja Sensor Strain Gage


Prinsip kerja sensor strain gage adalah mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik.
Besarnya tegangan didasarkan pada prinsip bahwa resistansi penghantar akan berubah bila
panjang dan luas penampang berubah, sesuai dengan Persamaan 7.2.

2
Arah regangan

Penghantar
Lembaran
plastik

Gambar 7. 6 Prinsip Strain-Gage

Tekanan yang diberikan pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan
ukuran kawat berubah.
Bounded strain gage: terbuat dari kawat hambatan konstantan ( 60% cu dan 40% Ni) atau
logam campuran (92% Pt dan 8%Wo), yang dilekatkan pada papan penyangga membentuk strain
gage dengan kawat berliku-liku.

Strain gage tanpa ikatan


Strain gage tanpa ikatan (unbonded strain gage) terdiri dari sebuah kerangka diam dan
sebuah jangkar (armature) yang ditopang pada pertengahan kerangka. Jangkar hanaya bergerak
dalam satu arah. Gerakannya dalam arah tersebut dibatasi oleh empat filamen kawat sensitif
regangan, dililitkan antara isolator-isolator kaku yang dipasang pada kerangka dan pada jangkar.
Panjang filamen-filamen adalah sama dan disusun seperti ditunjukkan dalam Gambar 7.7.

Gambar 7.7 Unbounded strain gage


Pengukuran dengan dengan menggunakan strain gage

3
Perubahan hambatan dari keempat filamen sebanding dengan dengan perubahan
panjang mereka, dan perubahan ini dapat diukur dengan sebauh jembawan Wheatstote
seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 7.8 . Arus tak seimbang yang ditunjukkan oleh
alat pencatat arus, dikalibrasi agar menunjukkan besranya perpindahan jangkar.

VS VO

Gambar 7.8 Rangkaian jembatan Wheatstone

Tekanan diperoleh ditentukan dengan persamaan:

4V
ϵ= (7.6a)
GF(1 + 2V )

di mana V : bilangan tak berdimensi yang didefinisikan sebagai:

V V
V = −
V V
SG1: Gage sebagai konpensi temperatur, dan SG2: SG aktif, VI: tegangan eksitasi.

Dalam keadaan seimbang, 𝑉 = 0 (SG tidak ditekan), maka persamaan menjadi:

4V
ϵ= (7.6b)
GF V

Kelebihan dan Kekurangan Sensor Strain Gage adalah sebabagi berikut:


Kelebihan Strain Gage:

4
a. Bentuknya yang sederhana dengan massa / berat yang dapat diabaikan dan
ukurannya yang kecil, sehingga tidak menimbulkan interferensi (gangguan pengaruh
luar) pada tegangan dalam specimen.
b. Dapat digunakan untuk melokalisir bagian evaluasi pengukuran karena jarak titik
ukur yang pendek.
c. Memiliki kepekaan yang tinggi terhadap frekuensi sehingga dapat digunakan untuk
menelusuri rambatan fluktuasi tegangan.
d. Memungkinkan melakukan pengukuran di sejumlah titik secara bersamaan dan
pengukuran jarak jauh.
e. Dengan output berupa sinyal elektrik, memudahkan pengolahan data (data-processing).

Selain memiliki kelebihan, sensor ini juag memiliki kelemahan, yaitu: setiap Strain gauge
memiliki keterbatasan dalam hal suhu, fatigue (kelelahan), batas kemampuan regangan, dan
ketahanan terhadap kondisi lingkungan pengukuran. Semua keterbatasan keterbatasan tersebut
harus diuji dan dipastikan terlebih dahulu sebelum strain gauge digunakan.

Contoh 7.1: Sebuah strain gage dengan reistensi 350 Ω dan GF = 2,00 dihubungkan ke
rangkaian jembatan. Tegangan eksitasi VI diatur sama dengan 15 V. resistensi jembatan yang
lain, include SR 350 Ω. Anggap tegangan eksitasinya tanpa ditekan 45 µV. Tentukan (a)
tekanan secara eksak, dan (b) tekanan dengan anggapan jembatan linier.
Penyelesaian:
(a) Gunakan persamaan:

V V
V = −
V V

45 µV 0
V = − = 3 × 10
15 V 15 V

4V 4 (3 × 10 )
ϵ= = = 5,99996 µϵ
GF(1 + 2V ) 2[1 + 2(3 × 10 )]

5
(b) Gunakan persamaan:
4V 4(45 μV)
ϵ= = = 6,00µϵ
GF V 2 (15 V)

Rangkuman
Sensor tekanan adalaha sebuah divais elektronika yang mengubah besaran mekanik, yaitu
tekanan menjadi besaran listrik, misalnya tegangan.

Banyak sekali sensor tekanan yang ada di pasaran, namun dalam buku ajar ini hanya akan
dibahas beberapa sensor tekanan, yaitu
a. Bourdon tubes, yaitu sejenis pipa pendek lengkung, dan salah satu ujungnya tertutup
b. Sensor tekanan MPX 4100 merupakan seri Manifold Absolute Pressure (MAP) yaitu sensor
tekanan yang dapat membaca tekanan udara dalam suatu manifold
c. Strain gage adalah sebuah contoh transduser pasif yang mengubah suatu pergeseran mekanis
menjadi perubahan hambatan.

Anda mungkin juga menyukai