Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN STATEGI PELAKSANAAN (SP)

RESIKO BUNUH DIRI KEPERAWATAN JIWA

Disusun Oleh :

Ratna Nurochmah

NIM. P1905029

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XIV


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KLATEN
TAHUN AJARAN 2019/2020
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

Masalah Utama : Resiko Bunuh Diri

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Kien
Data subyektif:
a). Klien mengatakan: “Tolong jaga anak-anak karena saya akan pergi jauh!”
b). Klien mengatakan “Segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya.”
c). Klien mengatakan memiliki ide untuk mengakhiri hidupnya
d). Klien mengungkapkan perasaan seperti rasa bersalah / sedih / marah / putus asa /
tidak berdaya.
e). Klien mengungkapkan hal-hal negatif tentang diri sendiri yang menggambarkan
harga diri rendah
Data obyektif:
a). Tampak murung
b). Sering menyendiri
c). Disforik
d). Tidak bersemangat
2. Diagnosa Keperawatan : Resiko Bunuh Diri
3. Tujuan Khusus :
a)   Pasien mendapat perlindungan dari lingkungannya
b)   Pasien dapat mengungkapkan perasaanya
c)   Pasien dapat meningkatkan harga dirinya
d)   Pasien dapat menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik
4. Tindakan Keperawatan :
Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri, maka
saudara dapat melakukan tindakan berikut:
a)   Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan ketempat yang
aman
b)   Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas, tali
pinggang)
c)   Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika pasien
mendapatkan obat
d)   Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi pasien
sampai tidak ada keinginan bunuh diri
B. Strategi Komunikasi
SP 1 Percakapan untuk melindungi pasien dari isyarat bunuh diri
ORIENTASI
Salam terapeutik              : Selamat pagi mbak, Apakah benar ini Dea Anggraini. Ohh,
senang dipanggil apa ? Ohh Dea. Baiklah Dea, perkenalkan nama saya adalah Indrayani,
saya biasa dipanggil Suster Iin, saya bertugas pada shift pagi mulai pukul 08.00-14.00.
Evaluasi dan validasi       : Bagaimana perasaan Dea hari ini? Saya akan selalu menemani
Dea disini mulai dari pukul 08.00-14.00, nanti akan ada perawat yang menggantikan saya
untuk menemani Dea selama dirawat di rumah sakit ini.
Kontrak                           : Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang mbak
rasakan selama ini, saya siap mendengarkan sesuatu yang ingin mbak sampaikan.
Bagaimana kalau kita lakukan disini saja? Jam berapa kita akan berbincang – bincang?
Bagaimana kalau jam 13.00 setelah makan siang mbak?
KERJA
Bagaimana perasaan Dea setelah bencana itu terjadi? Apakah dengan bencana tersebut
Dea merasa paling menderita di dunia ini? Apakah Dea kehilangan kepercayaan diri?
Apakah Dea merasa tidak berharga dan lebih rendah dari pada orang lain? Apakah  Dea
sering mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi? Apakah Dea berniat untuk menyakiti
diri sendiri seperti ingin bunuh diri atau berharap Dea mati? Apakah Dea mencoba untuk
bunuh diri? Apa sebabnya?
Jika klien telah menyampaikan ide bunuh diri, segera memberikan tindakan untuk
melindungi klien.
Baiklah tampaknya Dea memerlukan bantuan untuk menghilangkan keinginan untuk
bunuh diri. Saya perlu memeriksa seluruh kamar Yuki untuk memastikan tidak ada
benda-benda yang membahayakan Dea.
Nah, karena Dea tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri
hidup Dea, maka saya tidak akan membiarkan Dea sendiri.
Apakah yang akan Dea lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul? Ya, saya setuju. Dea
harus memaggil perawat yang bertugas di tempat ini untuk membantu Dea. Saya percaya
Dea dapat melakukannya.
TERMINASI
Bagaimana perasaan Dea setelah kita bincang – bincang selama ini ?
Coba ibu sebutkan cara tersebut ?
Dea, untuk pertemuan selanjutnya kita membicarakan tentang meningkatkan harga diri
pasien isyarat bunuh diri. Jam berapa Dea bersedia bercakap-cakap lagi? mau berapa
lama?
Dea, mau dimana tempatnya?

SP 2 Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien isyarat bunuh diri


ORIENTASI
Selamat pagi Dea, masih ingat dengan saya? Ya betul sekali. Bagaimana perasaan Dea
saat ini? Masih adakah dorongan mengakhiri kehidupan? Baik, sesuai janji kita kemarin
sekarang kita akan membahas tentang rasa syukur atas pemberian Tuhan yang masih Dea
miliki. Mau berapa lama? Dimana?
KERJA
Apa saja dalam hidup Dea yang perlu disyukuri, siapa saja kira-kira yang sedih dan rugi
kalau Dea meninggal. Coba Dea ceritakan hal-hal yang baik dalam kehidupan Dea.
Keadaan yang bagaimana yang membuat Dea merasa puas? Bagus. Ternyata kehidupan
Dea masih ada yang baik yang patut Dea syukuri. Coba Dea sebutkan kegiatan apa yang
masih dapat Dea lakukan selama ini. Bagaimana kalau Dea mencoba melakukan kegiatan
tersebut, Mari kita latih.
TERMINASI
Bagaimana perasaan Dea setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa-apa
saja yang Dea patut syukuri dalam hidup Dea? Ingat dan ucapkan hal-hal yang baik
dalam kehidupan Dea jika terjadi dorongan mengakhiri kehidupan. Bagus Dea. Coba Dea
ingat lagi hal-hal lain yang masih Dea miliki dan perlu di syukuri! Nanti jam 2 siang kita
bahas tentang cara mengatasi masalah dengan baik. Tempatnya dimana? Baiklah, tetapi
kalau ada perasaan-perasaan yang tidak terkendali segera hubungi saya ya!
SP 3 Percakapan untuk meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah
pada pasien isyarat bunuh diri
ORIENTASI
Selamat pagi Yuki.
Bagaimana perasaan Yuki hari ini? Masihkah ada keinginan bunuh diri?
Apalagi hal-hal positif yang perlu disyukuri? Bagus!
Sekarang kita akan berdiskusi tentang bagaimana cara mengatasi masalah Yuki selama
ini. Mau berapa lama Yuki? Mau disini saja?
KERJA
Coba ceritakan situasi yang membuat Yuki ingin bunuh diri. Selain bunuh diri apalagi
kira-kira jalan keluarnya. Wow, banyak juga ya Yuki. Nah, sekarang coba kita diskusikan
tindakan yang menguntungan dan merugikan dari seluruh cara tersebut. Mari kita pilih
cara mengatasi masalah yang paling menguntungkan! Menurut Yuki cara yang mana? Ya
saya juga setuju dengan pilihan Yuki. Sekarang kita buat rencana kegiatan untuk
mengatasi perasaan Yuki ketika mau bunuh diri dengan cara tersebut.
TERMINASI
Evaluasi subjektif: Bagaimana perasaan Yuki, setelah kita bercakap-cakap?
Evaluasi objektif: Apa cara mengatasi masalah yang Yuki gunakan. Coba Yuki melatih 
cara yang Yuki pilih tadi.
Kontrak yang akan datang: Besok di jam yang sama kita akan bertemu lagi untuk
membahas pengalaman Yuki menggunakan cara yang Yuki pilih.

SP I Keluarga: Melatih keluarga cara merawat pasien risiko bunuh Diri


ORIENTASI
Assalamu’alaikum. Selamat pagi Bapak/Ibu. Benar kalian adalah orang tua dari Yuki?
Kenalkan saya perawat Sopi yang merawat putri Anda selama disini.”
Sekarang kita  akan mendiskusikan tentang tanda dan gejala bunuh diri dan cara
melindungi dari bunuh diri.
Dimana kita akan mendiskusikannya? Berapa lama bapak dan ibu ingin
mendiskusikannya?
KERJA
Apa yang bapak/ibu lihat dari perilaku Yuki selama ini?
Bapak/Ibu sebaiknya lebih sering memperhatikan tanda dan gejala bunuh diri. Pada
umumnya orang yang akan melakukan tindakan bunuh diri menunjukkan tanda melalui
percakapannya seperti “ saya tidak ingin hidup lagi”. Apakah Yuki sering mengatakannya
pak?
Kalau bapak/ibu mendengarkan Yuki berbicara seperti itu, maka sebaiknya bapak
mendengarkan secara serius. Pengawasan terhadap kondisi Yuki perlu ditingkatkan,
jangan biarkan Yuki mengunci diri di kamar. Bapak perlu menjauhkan benda berbahaya
seperti gunting, silet, gelas dan lain-lain. Hal ini sebaiknya perlu dilakukan untuk
melindungi Yuki dari bahaya dan memberi dukungan untuk tidak melakukan tindakan
tersebut.
Usahakan 5 hari sekali bapak dan ibu memuji dengan tulus.
Tetapi kalau sudah terjadi percobaan bunuh diri, sebaiknya bapak dan ibu mencari
bantuan orang lain. Apabila tidak dapat diatasi segeralah ke rumah sakit terdekat untuk
mendapatkan perawatan yang lebih serius. Setelah kembali ke rumah, bapak/ ibu perlu
membantu Yuki terus berobat untuk mengatasi keinginan bunuh diri
TERMINASI
Evaluasi Subjektif: Bagaimana bapak/ibu ada yang mau ditanyakan?
Evaluasi objektif: Bapak/ibu dapat mengulangi lagi cara-cara merawat anggota keluarga
yang ingin bunuh diri? Ya, Bagus. Jangan lupa untuk selalu mengawasi Yuki ya pak jika
ada tanda-tanda keinginan bunuh diri segera menghubungi kami. Terima kasih
Bapak/Ibu. Selamat Siang.

Anda mungkin juga menyukai