Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Makanan Sehat

Makanan yang sehat yaitu makanan yang higienis dan bergizi. Makanan
yang higienis adalah makanan yang tidak mengandung kuman penyakit dan tidak
mengandung racun yang dapat membahayakan kesehatan. Bahan makanan yang
akan kita makan harus mengandung komposisi gizi yang lengkap, yaitu terdiri
atas karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Di Indonesia komposisi
tersebut dikenal dengan nama makanan “4 sehat 5 sempurna”.

Zat gizi merupakan unsur yang terkandung dalam makanan yang dapat
memberikan manfaat bagi kesehatan manusia. Masing-masing bahan makanan
yang dikonsumsi memiliki kandungan gizi yang berbeda. Makanan yang satu
dengan makanan yang lainnya memiliki kandungan zat gizi yang berbeda-beda.
Perbedaan tersebut dapat berupa jenis zat gizi yang terkandung dalam makanan,
maupun jumlah dari masingmasing zat gizi. Setiap zat gizi memiliki fungsi yang
spesifik. Masing-masing zat gizi tidak dapat berdiri sendiri dalam membangun
tubuh dan dalam menjalankan proses metabolisme. Namun berbagai zat gizi
memiliki fungsi yang berbeda.

Menurut Almatsier (2011) yang dikutip oleh Marmi mengatakan, zat gizi
adalah ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu
karbohidrat, lemak, dan protein berfungsi sebagai sumber energi atau penghasil
energi yang bermanfaat untuk menggerakkan tubuh dan proses metabolisme di
dalam tubuh, zat gizi yang berfungsi sebagai pembentuk sel-sel pada jaringan
tubuh manusia dan memelihara jaringan tersebut, serta mengatur proses-proses
kehidupan merupakan fungsi dari kelompok zat gizi seperti protein, lemak,
mineral, vitamin dan air. 4Hubungan antara nutrisi, fungsi mereka dalam tubuh,
dan makanan penting yang memasoknya.
2.2 Katering

A. Katering Sehat

Katering merupakan istilah khusus yang digunakan untuk bisnis yang


menawarkan jasa dan penyedia makanan dan minuman dalam jumlah banyak
sesuai dengan pesanan. Selain itu, usaha katering ini dapat dikelola oleh
perorangan, industri maupun lembaga. Pernyataan tersebut didukung oleh Fadiati
(2011:1) mengemukakan bahwa “Katering berasal dari kata kerja to cater yang
dalam terjemahan bebasnya berarti menyiapkan dan menyajikan makanan dan
minuman untuk umum”.

B. Ciri-ciri catering sehat

 Menu Transparan

Penyedia jasa catering yang baik selalu memberitahukan menu hariannya


kepada pelanggan. Dengan demikian, pelanggan jadi mengetahui setiap menu
yang akan mereka konsumsi. Jika menu yang disajikan adalah makanan sehat dan
berkualitas,

 Menu dengan Gizi dan Nutrisi Seimbang

Pastikan untuk memilih catering yang menyajikan menu dengan gizi dan
nutrisi yang seimbang. Mengonsumsi sayur dan buah memang baik, tetapi itu
bukan berarti kita harus makan sayur dan buah saja. Anda juga harus
mendapatkan gizi dan nutrisi dari makanan hewani, seperti daging unggas, daging
sapi, atau ikan. Jadi, catering makanan sehat selalu menyajikan menu yang
bervariasi untuk memastikan pelanggannya mendapat asupan gizi dan nutrisi yang
mencukupi. Misalnya, dalam satu menu harian terdapat olahan sayuran, olahan
daging, dan olahan tahu atau tempe.

 Rasa Nikmat Meskipun Tanpa MSG

Kita memang tidak bisa melihat proses pengolahan menu


makanan catering. Akan tetapi, kita bisa mengenali makanan yang menggunakan
MSG atau tidak dari rasanya. Makanan yang menggunakan MSG cenderung
memiliki rasa yang asin dan terlalu gurih. Jika sudah terbiasa, Anda pasti bisa
membedakan rasa gurih makanan dari MSG atau rempah-rempah alami.

 Bahan yang Digunakan Selalu Segar

Catering yang sehat akan selalu menggunakan bahan-bahan segar dan


berkualitas. Sebagai konsumen, Anda bisa mengetahui segar atau tidaknya bahan
yang dipakai oleh suatu catering dari menu makanannya. Misalnya, ketika
catering tersebut menyajikan menu olahan sayur, cermati tampilan dan rasa
sayuran tersebut. Sayur yang segar tidak berbau pestisida dan tidak terlalu layu.
Bau pestisida terkadang masih tercium pekat meskipun sayur sudah dicuci
berkali-kali. Mengenali menu olahan ikan jauh lebih mudah, ikan yang segar
dagingnya tidak lembek dan tidak berbau tanah atau amis.

 Memberikan Kesempatan Pelanggan untuk Memilih Menu

Pelanggan adalah raja. Oleh karena itu, pelanggan berhak memilih


menu catering-nya sendiri. Penyedia jasa catering yang baik akan memberikan
kesempatan bagi pelanggannya untuk memilih menunya sendiri, karena selera
setiap orang berbeda-beda. Dengan memberi pilihan beberapa varian menu dalam
satu hari, pelanggan bisa memilih menu favoritnya berdasarkan selera atau jumlah
kalori yang terdapat dalam menu tersebut.

Almatsier, Sunita. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.

Anda mungkin juga menyukai