1. DM : Degenerasi Melemak DL : Inti sel terfragmentasi / inti sel DL : - terdapat akumulasi lemak lisis pada hepatosit - Warna inti sel lebih gelap - akumulasi lemak membentuk - ukuran inti sel mengecil vakuola lemak 8. DM : Apoptosis - vakuola lemak tampak kosong DL :-Terdapat bentukan badan - ukuran sel membesar apoptotik pada jaringan - inti sel terdesak ke tepi -badan apoptotik tampak lebih Organ : Hepar gelap 2. DM : Degenerasi melemak - sel normal tampak lebih terang DL : terdapat akumulasi lemak - Sel terfragmentasi pada tubulus ginjal 9. DM : Autolisis post mortem / mortal - vakuola lemak tampak kosong DL : Inti sel lisis secara - ukuran sel membesar menyeluruh - inti sel terdesak ke tepi - Jaringan tampak homogen Organ : Ginjal - Jaringan terdisosiasi 3. DM : Degenerasi Hidropik ( Cloudy - tidak terdapat sel radang swelling) 10. DM : Infark DL : - terdapat akumulasi cairan DL : Terdapat zona demarkasi pada hepatosit hepar - Zona demarkasi membatasi sel - sitoplasma hepatosit tampak normal dengan zona infark keruh zona infark tampak pucat - Ukuran sel membesar - terdapat proliferasi jaringan ikat - Inti sel normal 11. DM ; Radang Suppurative Organ : Hepar DL ; Terdapat infiltrasi sel radang 4. DM : Degenerasi hidropik PMN pada jaringan ( Ballooning) - sel radang PMN terlokalisir DL : Terdapat akumulasi cairan di - daerah peradangan tampak sitoplasma pucat - Sitoplasma tampak jernih - tidak ditemukan cairan fibrin - Ukuran sel membesar 12. DM : Radang Granulomatus - inti sel normal DL : - terdapat bentukan granulum 5. DM : degenerasi Hyalin pada parenkim pulmo DL : Terdapat akumulasi Hyalin - granulum berisi 7 sel plasma, pada serabut otot mast cell, debris cell, makrofag, - Akumulasi Hyalin tampak giant cell, fibroblast, limfosit homogen - daerah yang nekrosis sulit - Serabut otot tampak terputus - dikenali putus 13. DM : Kalsifikasi Melanosit - Terdapat akumulasi gas pada DL : Terdapat endapan garam daerah yang kosong, kalsium pada tunika media Organ : Otot skelet pembuluh darah 6. DM : Nekrosis Sel (Piknotis) - endapan garam kalsium DL : Inti sel terkondensasi berwarna ungu kehitaman dengan - Warna inti sel lebih gelap pewarnaan Van Kossa - ukuran inti sel mengecil -tunika media menebal - jaringan disekitarnya normal menyempit Organ : Pembuluh darah Organ : Pembuluh darah 14. DM : Kalsifikasi Distropik 20. DM : Hyalin Cast DL : Terdapat endapan garam DL : terdapat akumulasi protein kalsium pada epidermis hyalin pada lumen tubulus ginjal - terdapat endapan garam kalsium - Akumulasi protein hyalin berwarna ungu kehitaman dengan berwarna eosinofilik pewarnaan von kossa - Lumen tubulus ginjal menyempit - epitel kulit ruptur -Organ : Ginjal 15. DM : Inclusion bodies 21. DM : Anthracosis Intrasitoplasmik DL : Terdapat endapan pigmen DL : Terdapat bentukan Inclusion karbon pada septa alveoli bodies pada sitoplasma sel - endapan pigmen karbon purkinje berwarna kehitaman - Inclusion body berwarna - septa alveoli menebal eosinofilik Organ : Pulmo - Ukuran sel membesar 22. DM : hemosiderosin ( akumulasi 16. DM : Inclusion bodies Intranuklear pigmen hemosiderosin DL : Terdapat bentukan Inclusion DL : terdapat akumulasi pigmen bodies pada inti sel hemosiderosin pada sitoplasma - Inclusion bodies tampak sel hepar berwarna eosinofilik - pigmen hemosiderosin berwarna -Ukuran inti sel membesar coklat keemasan dengan 17. DM : Droplet Hyalin Protein pewarnaan HE / Berwarna Biru DL :Terdapat akumulasi protein dengan pewarnaan Fussian Blue hyalin pada sel tubulus ginjal 23. DM : Ikhterus - Akumulasi protein hyalin tampak DL : Terdapat akumulasi bilirubin eosinofilik pada sinusoid hepar - Akumulasi protein hyalin - akumulasi bilirubin tampak berbentuk seperti droplet / tetesan. berwarna coklat kemerahan Organ : Ginjal - sinusoid melebar 18. DM : Amyloidosis -hepatosit tampat normal DL : Terdapat akumulasi amiloid Organ : Hepar pada glomerulus Ginjal 24. DM : Melanoma - Akumulasi amiloid tampak DL : terdapat proliferasi melanosit eosinofilik dengan pewarnaan HE yang tidak terkontrol - akumulasi amiloid tampak merah - terdapat akumulasi pigmen dengan pewarnaan congosed melanin pada kulit -bowman space menyempit - akumulasi pigmen melanin Organ : Ginjal berwarna coklat kehitaman 19. DM : Fibrinoid 25. DM : kongesti (Pulmo) DL : - Terdapat akumulasi protein DL : Terdapat akumulasi eritrosit fibrin pada tunika media pembuluh pada pembuluh darah dan septa darah. alveoli - akumulasi protein fibrin berwarna - akumulasi eritrosit berwarna eosinofilik kemerahan - dinding pembuluh darah melebar - septa alveoli menebal - lumen pembuluh darah - Pada pembuluh darah mengalami dilatasi - garis zahn berwarna pucat organ : Pulmo Organ : Pembuluh darah 26. DM : kongesti (Hepar) 32. DM :Infark DL : Terdapat akumulasi eritrosit DL : - pada Sinusoid 33. DM : Radang Akut - akumulasi eritrosit berwarna DL : - Terdapat infiltrasi sel radang kemerahan PMN pada interstitial tubulus ginjal - Sinusoid melebar - Jarak antar tubulus ginjal masih -Pembuluh darah mengalami berdekatan dilatasi. - teradapat kongesti organ : Hepar - proliferasi jaringan ikat minimal 27. DM : kongesti (Otak) 34. DM : Radang Kataral DL : Terdapat akumulasi eritrosit DL : Terdapat Infiltrasi sel radang pada pembuluh darah PMN pada lamina propia hepar - akumulasi eritrosit berwarna - sel radang tersebar merata kemerahan - perbandingan cairan fibrin dan - Pada pembuluh darah sel radang sama mengalami dilatasi Organ : organ : Otak 35. DM : Radang Kronis / Atropi 28. DM : kongesti (Jantung) DL : Terdapat infiltrasi sel radang DL : Terdapat akumulasi eritrosit MN pada interstitial tubulus ginjal pada pembuluh darah - jarak antar tubulus ginjal - akumulasi eritrosit berwarna berjauhan kemerahan - proliferasi jaringan ikat maksimal - Pada pembuluh darah - tubuls ginjall mengalami atropi mengalami dilatasi Organ : Ginjal organ : Jantung 36. DM : Radang Kronis / Atropi 29. DM : Hemoragi DL : Terdapat infiltrasi sel radang DL : Terdapat Infiltrasi eritrosit MN pada interstitial peritubular pada interstitial jaringan Hepar -infiltrasi eritrosi berwarna - lobulus hepar mengalami atropi kemerahan - proliferasi jaringan ikat maksimal - infiltrasi eritrosit tersebar merata Organ :Hepar - tubulus ginjal tampak normal 37. DM : Atropi 30. DM : Radang Fibrinous / edema DL : Sabut otot mengalami atropi DL : Terdapat akumulasi cairan - jarak antar sabut otot saling fibrin pada lumen alveoli berjauhan - terdapat infiltrasi sel radang PMN - proliferasi jaringan ikat yang pada septa alveoli maksimal pada interstitial sabut - cairan fibrin tampak mendominasi otot Organ : Pulmo Organ : Otot 31. DM : trombus 38. DL : Hepatosit mengalami atropi DL ; Terdapat akumulasi masa tak - sinusoid melebar lazim pada lumen pembuluh darah - terdapat infiltrasi sel radang MN - Akumulasi masa tak lazim terdiri pada interstitial Hepatosit dari eritrosit, leukosit, platelet, - terdapat proliferasi jaringan ikat fibrin yang maksimal - terdapat bentukan garis zahn Organ : Hepar 39. DM : Hipertropi - diferensiasi sel buruk DL : Ukuran sel membesar Organ : Massa tumor - intisel normal 45. DM : Fibroma - interstitial otot skelet menyempit DL : -Terdapat proliferasi jaringan organ : otot skelet ikat yang tidak terkontrol 40. DM : Hiperplasia - proliferasi jaringan ikat tampak DL : - terdapat proliferasi sel bertumpuk folikuler dari fasafolikuler kelenjar - Inti sel masih terlihat kecil tiroid - Diferensiasi sel masih tampak - folikel tiroid menyempit baik - struktur jaringan tidak beraturan Organ : Massa Tumor Organ : kelenjar tiroid 46. DM : Leiomyoma 41. DM : Hiperplasia DL : Terdapat Proliferasi otot polos DL : - terdapat proliferasi epitel yang tidak terkontrol duktus biliverus - Jalinan berkas set otot polos - epitel duktus biliverus mengarah yang tampak saling silang ke lumen - diferensiasi sel tampak baik - terdapat investasi eimeria sp . organ : Otot polos pada duktus biliverus - lumen duktus biliverus menyempit Organ : Duktus Biliverus 42. DM : Hipoplasia DL : tubulus seminiferus tidak terbentuk sempurna - sel spermatogenik tidak berkembang - hanya ditemukan sel sertoli pada tubulus seminiferus dan sel leydig pada interstitial 43. DM : Papiloma DL : Terdapat bentukan berlekuk - lekuk pada stratum spinosum epidermis kulit -terdapat acanthosis pada stratum spinosum - terdapat hiperkeratosis pada stratum corneum - proligerasi sel sel epitel membentuk papila Organ : Kulit 44. DM : Fibrosarcoma DL : Terdapat proliferasi jaringan ikat yang tidak terkontrol - proliferasi jaringan ikat tampak bertumpuk - inti sel hiperkromatik