Anda di halaman 1dari 4

MIKROS 7.

DM : Nekrosis sel (karyolisis)


1. DM : Degenerasi Melemak DL : Inti sel terfragmentasi / inti sel
DL : - terdapat akumulasi lemak lisis
pada hepatosit - Warna inti sel lebih gelap
- akumulasi lemak membentuk - ukuran inti sel mengecil
vakuola lemak 8. DM : Apoptosis
- vakuola lemak tampak kosong DL :-Terdapat bentukan badan
- ukuran sel membesar apoptotik pada jaringan
- inti sel terdesak ke tepi -badan apoptotik tampak lebih
Organ : Hepar gelap
2. DM : Degenerasi melemak - sel normal tampak lebih terang
DL : terdapat akumulasi lemak - Sel terfragmentasi
pada tubulus ginjal 9. DM : Autolisis post mortem / mortal
- vakuola lemak tampak kosong DL : Inti sel lisis secara
- ukuran sel membesar menyeluruh
- inti sel terdesak ke tepi - Jaringan tampak homogen
Organ : Ginjal - Jaringan terdisosiasi
3. DM : Degenerasi Hidropik ( Cloudy - tidak terdapat sel radang
swelling) 10. DM : Infark
DL : - terdapat akumulasi cairan DL : Terdapat zona demarkasi
pada hepatosit hepar - Zona demarkasi membatasi sel
- sitoplasma hepatosit tampak normal dengan zona infark
keruh zona infark tampak pucat
- Ukuran sel membesar - terdapat proliferasi jaringan ikat
- Inti sel normal 11. DM ; Radang Suppurative
Organ : Hepar DL ; Terdapat infiltrasi sel radang
4. DM : Degenerasi hidropik PMN pada jaringan
( Ballooning) - sel radang PMN terlokalisir
DL : Terdapat akumulasi cairan di - daerah peradangan tampak
sitoplasma pucat
- Sitoplasma tampak jernih - tidak ditemukan cairan fibrin
- Ukuran sel membesar 12. DM : Radang Granulomatus
- inti sel normal DL : - terdapat bentukan granulum
5. DM : degenerasi Hyalin pada parenkim pulmo
DL : Terdapat akumulasi Hyalin - granulum berisi 7 sel plasma,
pada serabut otot mast cell, debris cell, makrofag,
- Akumulasi Hyalin tampak giant cell, fibroblast, limfosit
homogen - daerah yang nekrosis sulit
- Serabut otot tampak terputus - dikenali
putus 13. DM : Kalsifikasi Melanosit
- Terdapat akumulasi gas pada DL : Terdapat endapan garam
daerah yang kosong, kalsium pada tunika media
Organ : Otot skelet pembuluh darah
6. DM : Nekrosis Sel (Piknotis) - endapan garam kalsium
DL : Inti sel terkondensasi berwarna ungu kehitaman dengan
- Warna inti sel lebih gelap pewarnaan Van Kossa
- ukuran inti sel mengecil -tunika media menebal
- jaringan disekitarnya normal menyempit
Organ : Pembuluh darah Organ : Pembuluh darah
14. DM : Kalsifikasi Distropik 20. DM : Hyalin Cast
DL : Terdapat endapan garam DL : terdapat akumulasi protein
kalsium pada epidermis hyalin pada lumen tubulus ginjal
- terdapat endapan garam kalsium - Akumulasi protein hyalin
berwarna ungu kehitaman dengan berwarna eosinofilik
pewarnaan von kossa - Lumen tubulus ginjal menyempit
- epitel kulit ruptur -Organ : Ginjal
15. DM : Inclusion bodies 21. DM : Anthracosis
Intrasitoplasmik DL : Terdapat endapan pigmen
DL : Terdapat bentukan Inclusion karbon pada septa alveoli
bodies pada sitoplasma sel - endapan pigmen karbon
purkinje berwarna kehitaman
- Inclusion body berwarna - septa alveoli menebal
eosinofilik Organ : Pulmo
- Ukuran sel membesar 22. DM : hemosiderosin ( akumulasi
16. DM : Inclusion bodies Intranuklear pigmen hemosiderosin
DL : Terdapat bentukan Inclusion DL : terdapat akumulasi pigmen
bodies pada inti sel hemosiderosin pada sitoplasma
- Inclusion bodies tampak sel hepar
berwarna eosinofilik - pigmen hemosiderosin berwarna
-Ukuran inti sel membesar coklat keemasan dengan
17. DM : Droplet Hyalin Protein pewarnaan HE / Berwarna Biru
DL :Terdapat akumulasi protein dengan pewarnaan Fussian Blue
hyalin pada sel tubulus ginjal 23. DM : Ikhterus
- Akumulasi protein hyalin tampak DL : Terdapat akumulasi bilirubin
eosinofilik pada sinusoid hepar
- Akumulasi protein hyalin - akumulasi bilirubin tampak
berbentuk seperti droplet / tetesan. berwarna coklat kemerahan
Organ : Ginjal - sinusoid melebar
18. DM : Amyloidosis -hepatosit tampat normal
DL : Terdapat akumulasi amiloid Organ : Hepar
pada glomerulus Ginjal 24. DM : Melanoma
- Akumulasi amiloid tampak DL : terdapat proliferasi melanosit
eosinofilik dengan pewarnaan HE yang tidak terkontrol
- akumulasi amiloid tampak merah - terdapat akumulasi pigmen
dengan pewarnaan congosed melanin pada kulit
-bowman space menyempit - akumulasi pigmen melanin
Organ : Ginjal berwarna coklat kehitaman
19. DM : Fibrinoid 25. DM : kongesti (Pulmo)
DL : - Terdapat akumulasi protein DL : Terdapat akumulasi eritrosit
fibrin pada tunika media pembuluh pada pembuluh darah dan septa
darah. alveoli
- akumulasi protein fibrin berwarna - akumulasi eritrosit berwarna
eosinofilik kemerahan
- dinding pembuluh darah melebar - septa alveoli menebal
- lumen pembuluh darah - Pada pembuluh darah
mengalami dilatasi - garis zahn berwarna pucat
organ : Pulmo Organ : Pembuluh darah
26. DM : kongesti (Hepar) 32. DM :Infark
DL : Terdapat akumulasi eritrosit DL : -
pada Sinusoid 33. DM : Radang Akut
- akumulasi eritrosit berwarna DL : - Terdapat infiltrasi sel radang
kemerahan PMN pada interstitial tubulus ginjal
- Sinusoid melebar - Jarak antar tubulus ginjal masih
-Pembuluh darah mengalami berdekatan
dilatasi. - teradapat kongesti
organ : Hepar - proliferasi jaringan ikat minimal
27. DM : kongesti (Otak) 34. DM : Radang Kataral
DL : Terdapat akumulasi eritrosit DL : Terdapat Infiltrasi sel radang
pada pembuluh darah PMN pada lamina propia hepar
- akumulasi eritrosit berwarna - sel radang tersebar merata
kemerahan - perbandingan cairan fibrin dan
- Pada pembuluh darah sel radang sama
mengalami dilatasi Organ :
organ : Otak 35. DM : Radang Kronis / Atropi
28. DM : kongesti (Jantung) DL : Terdapat infiltrasi sel radang
DL : Terdapat akumulasi eritrosit MN pada interstitial tubulus ginjal
pada pembuluh darah - jarak antar tubulus ginjal
- akumulasi eritrosit berwarna berjauhan
kemerahan - proliferasi jaringan ikat maksimal
- Pada pembuluh darah - tubuls ginjall mengalami atropi
mengalami dilatasi Organ : Ginjal
organ : Jantung 36. DM : Radang Kronis / Atropi
29. DM : Hemoragi DL : Terdapat infiltrasi sel radang
DL : Terdapat Infiltrasi eritrosit MN pada interstitial peritubular
pada interstitial jaringan Hepar
-infiltrasi eritrosi berwarna - lobulus hepar mengalami atropi
kemerahan - proliferasi jaringan ikat maksimal
- infiltrasi eritrosit tersebar merata Organ :Hepar
- tubulus ginjal tampak normal 37. DM : Atropi
30. DM : Radang Fibrinous / edema DL : Sabut otot mengalami atropi
DL : Terdapat akumulasi cairan - jarak antar sabut otot saling
fibrin pada lumen alveoli berjauhan
- terdapat infiltrasi sel radang PMN - proliferasi jaringan ikat yang
pada septa alveoli maksimal pada interstitial sabut
- cairan fibrin tampak mendominasi otot
Organ : Pulmo Organ : Otot
31. DM : trombus 38. DL : Hepatosit mengalami atropi
DL ; Terdapat akumulasi masa tak - sinusoid melebar
lazim pada lumen pembuluh darah - terdapat infiltrasi sel radang MN
- Akumulasi masa tak lazim terdiri pada interstitial Hepatosit
dari eritrosit, leukosit, platelet, - terdapat proliferasi jaringan ikat
fibrin yang maksimal
- terdapat bentukan garis zahn Organ : Hepar
39. DM : Hipertropi - diferensiasi sel buruk
DL : Ukuran sel membesar Organ : Massa tumor
- intisel normal 45. DM : Fibroma
- interstitial otot skelet menyempit DL : -Terdapat proliferasi jaringan
organ : otot skelet ikat yang tidak terkontrol
40. DM : Hiperplasia - proliferasi jaringan ikat tampak
DL : - terdapat proliferasi sel bertumpuk
folikuler dari fasafolikuler kelenjar - Inti sel masih terlihat kecil
tiroid - Diferensiasi sel masih tampak
- folikel tiroid menyempit baik
- struktur jaringan tidak beraturan Organ : Massa Tumor
Organ : kelenjar tiroid 46. DM : Leiomyoma
41. DM : Hiperplasia DL : Terdapat Proliferasi otot polos
DL : - terdapat proliferasi epitel yang tidak terkontrol
duktus biliverus - Jalinan berkas set otot polos
- epitel duktus biliverus mengarah yang tampak saling silang
ke lumen - diferensiasi sel tampak baik
- terdapat investasi eimeria sp . organ : Otot polos
pada duktus biliverus
- lumen duktus biliverus
menyempit
Organ : Duktus Biliverus
42. DM : Hipoplasia
DL : tubulus seminiferus tidak
terbentuk sempurna
- sel spermatogenik tidak
berkembang
- hanya ditemukan sel sertoli pada
tubulus seminiferus dan sel leydig
pada interstitial
43. DM : Papiloma
DL : Terdapat bentukan berlekuk -
lekuk pada stratum spinosum
epidermis kulit
-terdapat acanthosis pada stratum
spinosum
- terdapat hiperkeratosis pada
stratum corneum
- proligerasi sel sel epitel
membentuk papila
Organ : Kulit
44. DM : Fibrosarcoma
DL : Terdapat proliferasi jaringan
ikat yang tidak terkontrol
- proliferasi jaringan ikat tampak
bertumpuk
- inti sel hiperkromatik

Anda mungkin juga menyukai