Anda di halaman 1dari 8

Design for Parallel Reaction

Introduction
Multiple Reaction

Perencanaan :
(1) Penentuan ukuran reaktor
(2) Analisa distribusi produk

Tujuan
Scope :
(1) Mendapatkan volume reaktor seminimal mungkin constant
(2) Memaksimalkan jumlah produk yang diinginkan density (εA=0)
dibandingkan dengan produk yang tidak diinginkan.
Design for Parallel Reaction
Qualitative Discussion About Product Distribution

Contoh skema reaksi paralel yang diamati distribusi produknya :

... (1a)

... (1b)
𝑑𝐶𝑅 𝑑𝐶𝑆
𝑟𝑅 = = 𝑘1 𝐶𝐴𝑎1 dan 𝑟𝑆 = = 𝑘1 𝐶𝐴𝑎2
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑟
Distribusi produk yang diinginkan terhadap produk yang tidak diinginkan dapat dituliskan sebagai 𝑅 maka :
𝑟𝑆
dCR
rR dt rR k1 a1−a2
= = C … (3)
rS dCS rS k 2 A
dt
R merupakan produk yang diinginkan, sehingga distribusi produk yang
k1 CAa1 rR
= diharapkan adalah memiliki nilai yang semaksimal mungkin
k 2 CAa2 rS
Design for Parallel Reaction
Qualitative Discussion About Product Distribution

CA bernilai rendah CA bernilai tinggi


a. Penggunaan reaktor tipe MFR a. Penggunaan reaktor tipe PFR
b. Menjaga konversi tetap tinggi b. Menjaga konversi tetap rendah
c. Meningkatkan konsentrasi inert pada feed c. Menurunkan konsentrasi inert pada feed
d. Menurunkan tekanan (khusus pada sistem reaksi fase gas) d. Menaikkan tekanan (khusus pada sistem reaksi fase gas)
Design for Parallel Reaction
Qualitative Discussion About Product Distribution
Setelah disimpulkan bahwa CA merupakan kunci utama dalam pengendalian distribusi produk maka ada
3 case yang perlu diperhatikan terkait dengan orde reaksi dari masing – masing produk. Ketiga case tersebut
dijabarkan sebagai berikut :
A. Case 1 (a1 > a2)
 Case 1 terjadi apabila orde reaksi dari produk yang diinginkan lebih tinggi dibandingkan orde reaksi
dari produk yang tidak diinginkan.
rR k k k
 Contoh : apabila a1 = 2 dan a2 = 1, sehingga = k1 CAa1−a2 = k1 CA2−1 = k1 𝐂𝐀𝟏
rS 2 2 2
rR
Supaya bernilai maksimal maka harga CA harus dijaga pada konsentrasi yang cukup tinggi (CA ↑
rS
r
maka rR ↑ )
S

B. Case 2 (a1 < a2)


 Case 2 terjadi apabila orde reaksi dari produk yang diinginkan lebih rendah dibandingkan orde reaksi dari
produk yang tidak diinginkan.
rR k k k k 𝟏
 Contoh : apabila a1 = 1 dan a2 = 2, sehingga = k1 CAa1−a2 = k1 CA1−2 = k1 CA−1 = k1 𝑪
rS 2 2 2 2 𝑨
rR
Supaya bernilai maksimal maka harga CA harus dijaga pada konsentrasi yang cukup rendah (CA ↓
rS
r
maka rR ↑ )
S
Design for Parallel Reaction
Qualitative Discussion About Product Distribution
C. Case 3 (a1 = a2)
 Case 3 terjadi apabila orde reaksi dari produk yang diinginkan sama dengan orde reaksi dari produk yang
tidak diinginkan.
rR k k k k
 Contoh : apabila a1 = 1 dan a2 = 1, sehingga = k1 CAa1−a2 = k1 CA
1−1
= k1 CA0 = k1
rS 2 2 2 2

Dari hal tersebut maka distribusi produk tidak ditentukan dari nilai CA melainkan nilai dari k1 dan k2.
 Khusus pada case 3 maka distribusi produk dapat dikendalikan dengan mengubah nilai k1 dan k2. Nilai ini
dapat diubah dengan menggunakan Hukum Arrhenius berikut ini :
−Ea
k = k 0 exp
RT
Dimana :
k0 = pre-eksponensial faktor
Ea = energi aktivasi
T = suhu reaksi
R = konstanta gas ideal
Design for Parallel Reaction
Qualitative Discussion About Product Distribution

Dari Hukum Arrhenius tersebut dapat dilihat bahwa k0 dan R memiliki harga konstan maka nilai k1
dan k2 dapat diubah melalui 2 cara, yaitu:
1. Perubahan suhu reaksi

2. Penggunaan katalis
Design for Parallel Reaction
Qualitative Discussion About Product Distribution

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada reaksi paralel, konsentrasi dari reaktan merupakan
faktor utama dalam pengendalian distribusi produk. Apabila orde reaksi dari produk yang diinginkan
lebih tinggi maka konsentrasi reaktan dijaga tinggi, sebaliknya apabila orde reaksi dari produk yang
diinginkan lebih rendah maka konsentrasi reaktan dijaga rendah. Namun, apabila orde reaksi produk
yang diinginkan dan tidak diinginkan adalah sama maka konsentrasi reaktan tidak mempengaruhi
distribusi produknya.

“Bagaimana jika feed terdiri dari lebih dari satu jenis reaktan?”

Anda mungkin juga menyukai