Oleh :
Komunikasi Bisnis
Ilmu komunikasi merupakan suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan prinsip-
prinsip secara tegas, dan atas dasar prinsip-prinsip tersebut disampaikan informasi serta dibentuk
pendapat dan sikap (Hovland dalam Cangara, 2004:17).
Everett M. Rogers, seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika, mem- buat definisi,
"Komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi terhadap satu sama lain, yang pada gilirannya akan tiba kepada saling
pengertian “ (Rogers dan Kincaid dalam Cangara,2004:19)
Komunikası akan efektif apabila terjadi pemahaman yang sama dan pihak lain terangsang
untuk berpikir atau melakukan sesuatu. Jadi, komunikasi dengan komunikasi yang efektif
bukanlah hal yang sama. Kemampuan untuk berkomunikasi secara keberhasilan individu
maupun organisasi. efektif akan menambah.
Setiap unsur tersebut saling bergantung satu sama lain dan memiliki peranan penting dalam
membangun proses komunikasi.
Dalam model komunikasi David K. Berlo, unsur-unsur utama komunikasi terdiri atas
SMCR, yakni Source (sumber atau pengirim), Message (pesan atau informasi), Channel (saluran
dan media), dan Receiver (penerima). Di samping itu, terdapat tiga unsur lain, yaitu Feedback
(tanggapan balik), efek, dan lingkungan.
a. Sumber
b. Pesan
c. Saluran dan Media
d. Penerima
e. Umpan Balıik
f. Efek
g. Lingkungan
Komunikasi diawali dengan adanya ide/gagasan dalam pikiran sescorang (pengirim) dan
kemudian ingin menyampaikannya kepada orang lain (penerima).
2. Ide diubah menjadi pesan
Ide/gagasan yang ada dalam pikiran pengirim tidak mudah dimengerti oleh orang lain. Agar
dapat dimengerti atau diterima dengan baik. ide/gagasan yang ada dalam pikiran diubah menjadi
pesan. Bentuk pesan, gaya penyampaian, dan nada, tergantung pada selera dan pilihan pengirim
pesan. Perubahan ide menjadi pesan sering disebut encoding.
3. Pemindahan pesan
Setelah ide/gagasan diubah menjadi pesan, tahap selanjutnya adalah memindahkan pesan
kepada penerima melalui berbagai hentuk komunikasi (verbal, nonverbal, lisan, atau tertulis) dan
media komunikasi (tatap muka, telepon, surat. laporan. dan lain sebagainya). Pemilihan saluran
dan media komunikasi tergantung pada jenis dan sifat pesan yang akan dikirim.
Sebagai tanggapan atas pesan yang diterima, penerima akan memberi sinyal (misalnya
mengangguk, tersenyum, atau secara tertulis). Umpan balik adalah tanggapan dari penerima
pesan dan merupakan clemen kunci dalam rantai komunikasi. Apabila ternyata penerima tidak
memahami pesan, maka pesan perlu diperbaiki dan dikirım ulang.
Komunikasi bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Misalnya, percakapan melalui telepon,
mendengarkan radio, tatap muka langsung, menulis memo, membaca surat kabar, dan lain
sebagainya. Bentuk dasar komunikasi ada dua, yakni komunikasi nonverbal dan komunikasi
verbal.
Bentuk yang paling dasar dari komunikasi adalah komunikasi nonverbal. Komunikasi
nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap, dan sebagainya, yang
memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee dan Thill, 2003:4).
Dari beberapa studi yang pernah dilakukan ,komunikasi nonverbal dapat dikelompokkan
dalam beberapa bentuk (Cangara,2004:101).
a. Kinesics
lalah komunikasi nonverbal yang ditunjukkan dengan gerakan tubuh. Gerakan tubuh
dibagi dalam lima kelompok, yakni
Mata adalah alat komunikasi yang paling berarti untuk memberi isyarat tanpa kata.
Gerakan mata dapat mencerminkan Isi hati seseorang. Jika seseorang tertarık pada suatu objck
tertentu, maka pandangannya akan terarah pada objek itu tanpa terputus dalam beberapa saat.
c. Sentuhan (touching)
lalah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan. Ada tiga bentuk sentuhan badan:
1. Kinesthetic,
2. Sociofugal,
3. Thermal.
d. Paralanguage
Talah isyarat yang ditimbulkan dari tekanan atau irama suara sehingg penerima dapat
memahami sesuatu di balik apa yang diucapkannya Misalnya, 'datanglah' bisa diartikan betul-
betul mengundang atau sekedar basa-basi.
e. Diam
Diam juga merupakan suatu komunikasi nonverbal yang memiliki arti Sikap diam sangat
sulit diterka dan dapat menimbulkan keraguan Diam dapat mengandung arti positif atau negatif.
f. Postur Tubuh
Manusia lahir ditakdirkan dengan berbagai bentuk tubuh. Masing- masing bentuk tubuh
dapat menggambarkan karakter orang yan bersangkutan. Ada tiga bentuk tubuh, yaitu (1)
ectomoprhy (2) mesomorphy, dan (3) endomorphy.
g. Warna
Warna dapat memberi arti terhadap suatu objek. Misalnya, warna merah menunjukkan
kemarahan atau semangat.
h. Bunyi
Jika paralanguage dimaksudkan sebagai tekanan suara dari mulut, maka bunyi yang
dimaksudkan di sini adalah suara yang dikeluarkan dari berbagai benda. Misalnya, lonceng
letusan senjata, beduk, tepuk tangan, peluit, dan lain-lain.
i. Bau
Bau juga merupakan bentuk komunikasi nonverbal. Bau bisa di-pergunakan untuk
melambangkan status. Misalnya, bau kosmetik dan parfum.
Komunikasi vertal menpakan suaha hentuk komunikasi di mane pesan desampikan secars
lisan atau tertulis menggunakan satu bahasa Rahasa didefiniskan sebagai seperangkat kata yang
disun secara rerstruktur schingga menjadh kalimat yang mengandung arti Komunikasi verbal
tidak hanya menyangkut komnikas lisan atau oral co ication (berbicars dan mendengar, tetapi
juga komonikasi tertulis atau wrinen conteution (menulis dan membaca).
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih
secara bertatap muka atau menggunakan sebuah alat untuk membantu interaksi antara satu
dengan yang lain. Tipe komunikasi itu sering juga dikelompokkan sebagai tipe komunikasi
antarpribadi
Komunikasi akan efektif apabila terjadi pemahaman yang sama dan merangsang pihak
lain untuk berpikir atau melakukan sesuatu.
Sehubungan dengan komunikasi yang efektif, komunikasi dibedakan menjadi dua, yakni
komunikasi individu dan komunikasi massa. Dalan
Secara sederhana, komunikasi terdiri atas tiga unsur, yaitu komunikator. pesan, dan
komunikan. Dengan demikian, apabila dirunut dari proses komunikasi, maka faktor-faktor yang
memenganuhi komunikasi yang efektif adalah:
Untuk berkomunikasi secara elektif tidaklah cukup hanya dengan memahami faktor-
faktor yang memengaruhi efektivitas komunikasi, tetapi juga disertai dengan pemahaman
mengenai hambatan-hambatannya. Hambatan komunikasi bisa terjadi di antara individu
(antarımanusia) maupun di dalam organisasi.
Agar dapat saling memahami, komunikator dan komunikan harus memiliki pengertian yang
sama mengenai kata. gerakan badan, nada suara, dan simbol-simbol lainnya. Hambatan
komunikasi antarmanusia bisa berupa:
Persepsi merupakan interpretasi pribadi atas sesuatu hal. Definisi mengenai suatu kata
mungkin berbeda dengan orang lain.
Walaupun sudah mengetahui cara mendengar yang baik, ternyata menjadi pendengar yang
baik tida klah mudah. Dalam keadaan melamun atau lelah memikirkan masalah lain. seseorang
cenderung kehilangan minat mendengar.
3. Gangguan emosional
Dalam keadaan kecewa, marah, sedih. atau takut, seseorang akan merasa kesulitan saat
menyusun pesan atau menerima pesan dengan baik. Secara praktis, tidak mungkin menghindari
komunikasi ketika sedang ada dalam keadaan emosi. Kesalahpahaman sering terjadi akibat
gangguan emosional.
4. Perbedaan budaya
Berkomunikasi dengan orang yang berbeda budaya tidak dapat dihindari, terlebih lagi dalam
zaman globalisasi ini. Perbedaan budaya merupakan hambatan yang paling sulit diatasi.
5. Gangguan Fisik
Pengirim atau penerima mungkin terganggu oleh hambatan yangbersifat fisik, seperti
akustik yang jelek, tulisan yang tidak dapat dibaca.
Komunikasi dalam organisasi sering terganggu karena materinya lebih rumit. jumlahnya
banyak, dan kontroversial. Hambatan komunikasi dalam organisasi:
Perkembangan teknologi telah menyebabkan jumlah pesan dalam suatu organisasi meningkat
tajam hingga kecepatan yang semakin tinggi.
Ketika meneruskan suatu pesan kepada orang lain di dalam organisasi, biasanya terjadi
penyaringan yang dilakukan dengan memotong atau menyingkat pesan.
Pertukaran informasi yang bebas dan terbuka merupakan salah satu ciri komunikasi yang
efektif. Iklim komunikasi sangat terkait dengan gaya manajemen.
Hambatan komunikasi pada dasarnya terdiri atas tujuh macam gangguan dan rintangan (Cangara,
2004:131), yaitu:
1. Gangguan Teknis, misalnya gangguan pada stasiun radio, jaringan telepon, kerusakan
pada alat komunikasi, dan lain-lain.
2. Gangguan Semantik,merupakan gangguan yang disebabkan karena kesalahan pada
bahasa yang digunakan. Misalnya, kata-kata yang terlalu bar, ak memakai jargon asing,
penggunaan bahasa yang 18 berbeda, dan penggunaan struktur bahasa yang tidak
sebagaimana mestinya
3. Gangguan Psikologis merupakan rintangan yang terjadi karena adanya persoalan dalam
diri individu. Misalnya, rasa curiga, situas berduka, atau gangguan kejiwaan.
4. Rintangan fisik atau organik merupakan rintangan karena letak geografis. Misalnya, jarak
yang jauh sehingga sulit dicapai alat transportasi dan komunikasi.
5. Rintangan status merupakan rintangan yang terjadi karena perbedaan status sosial dan
senioritas. Misalnya, antara raja dengan rakyat, antara atasan dan bawahan, atau antara
dosen dan mahasiswa.
6. Rintangan kerangka pikir merupakan rintangan yang terjadi karena adanya perbedaan
pola pikir. Perbedaan pola pikir bisa disebabkan karena pengalaman dan latar belakang
pendidikan yang berbeda.
7. Rintangan budaya merupakan rintangan yang disebabkan oleh perbedaan norma,
kebiasaan, dan nilai-nilai yang dianut.
BAB 2
Pada umumnya, manusia akan mengikuti atau masuk sebagai anggota suatu organisasi
tertentu, seperti organisasi bisnis, organisasi nirlaba, organisasi politik, organisasi pekerja,
organisasi keagamaan, dan lain sebagainya. Organisasi adalah suatu unit sosial yang
dikoordinasikan secara sengaja, yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang didirikan untuk
jangka waktu lama
Pimpinan atau atasan merupakan pusat kekuasaan dalam suatu organisasi. Sebagian
kekuasaan akan dibagikan kepada bawahan. Sebagai pusat kekuasaan, pimpinan akan
menentukan pengawasan dan kepemimpinan.
Dalam organisasi sering terjadi substitusi (pergantian) sumber daya manusia. Substitusi
bisa terjadi karena mutasi. promosi, atau keluarnya anggota organisasi akibat pensiun, meninggal
dunia, atau berhenti menjadi anggota organisasi tersebut.
Antarkomponen dalam organisasi selalu melakukan koordinasi, baik secara lisan maupun
tertulis.
Jika dilihat dari orientasi terhadap laba, organisasi dibagi atas dua tipe, yakni:
Organisasi tipe ini bertujuan memperoleh laba. Laba dipergunakan untuk membiayai
operasi dan pengembangan organisasi. Organisasi tipe ini sering juga disebut organisasi bisnis
atau perusahaan. Dalam organisasi bisnis, pemilik menerima keuntungan ekonomi terbesar.
Contohnya, hotel, restoran, bank, perusahaan asuransi, toko, dan lain sebagainya.
Organisasi nirlaba merupakan organisasi yang tidak berorientasi pada laba atau kegiatan
yang dilakukan tidak semata-mata untuk memperoleh laba. Dalam organisasi ini, pelanggan atau
klien menerima keuntungan terbesar. Contohnya, rumah sakit, lembaga pendidikan, panti
asuhan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan lain sebagainya.
1. Informatif
Pimpinan dan anggota organisasi membutuhkan banyak sekali informasi untuk menyelesaikan
tugas-tugas mereka. Informasi tersebut berkaitan dengan upaya organisasi untuk mencapai
tujuannya.
2. Pengendalian (Regulatory)
Komunikasi berfungsi sebagai pengatur dan pengendali organisasi. Komunikasi dalam hal ini
berupa peraturan, prosedur, perintah, dan laporan
3. Persuasif
Komunikasi berfungsi mengajak orang lain mengikuti atau menjalankan ide/gagasan atau tugas.
4. Integratif
Dengan adanya komunikasi, organisasi yang terbagi menjadi beberapa bagian atau departemen
akan tetap merupakan satu kesatuan yang utuh dan terpadu.
Saluran formal merupakan saluran komunikasi resmi yang mengikuti rantai komando
dalam struktur organisasi. Saluran itu pada umumnya bisa diketahui dari struktur organisasi
suatu perusahaan. Komunikasi vertikal merupakan komunikasi yang terjadi antara atasan dengan
bawahan. Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang terjadi di antara rekan sekerja
dengan tingkat hierarki yang sama.
Seperti halnya komunikasi formal, komunikasi informal juga bisa mengalir ke atas, ke
bawah, dan ke samping. Para eksekutif biasanya waspada terhadap saluran komunikasi informal
karena hal itu bisa mengancam kekuatan mereka saat mengendalikan informasi. Akan tetapi, ada
pula yang justru memanfaatkan saluran komunikasi informal untuk menyebarkan dan menerima
pesan informal. Oleh karena itu, saluran komunikasi informal atau desas-desus atau rumor bisa
berdampak negatif dan bisa juga positif,
Dalam organisasi bisnis, komunikasi pada umumnya bersifat resmi. Oleh karena itu,
komunikasi bisnis ditekankan pada komunikasi verbal, yaitu berbicara, mendengarkan, menulis
dan membaca.
Komunikasi bisnis, baik secara lisan maupun tertulis, memiliki karakteristik sebagai
berikut:
1. Pesan disusun untuk para audiens yang membutuhkan informasi. Oleh karena itu,
pemahaman terhadap auidens sangatlah penting.
2. Pesan bisnis disusun dengan mempertimbangkan waktu dan biaya. Pesan bisnis
disampaikan berdasarkan tingkat kepentingannya. Informasi yang sangat penting biasanya
memerlukan waktu yangsingkat dan biaya yang mahal. Demikian sebaliknya, pesan yang kurang
penting disampaikan dalam waktu yang lebih lama dan biaya yang relatif lebih murah
3. Pesan bisnis disusun untuk lebih dari satu tujuan.
4 Walaupun terjadi hal-hal yang mengecewakan, pesan bisnis tetap disusun dengan baik
untuk menjaga hubungan kerja sama dengan semua pihak, terutama para pelanggan.
5. Pesan bisnis memperhatikan nada dan pengaruhnya terhadap audiens. Pilihan kata dan
nada dalam pesan bisnis diperhatikan sedemikian rupa untuk menghindari adanya pengaruh
negatif terhadap audiens yang pada akhirnya merugikan perusahaan.
Konsep etika berasal dari kata Yunani, yang dalam bentuk tunggal adalah ethos, dan
dalam bentuk jamak ta etha. Ethos dapat diartikan sebagai kebiasaan, akhlak, moral, karakter,
atau watak yang mengacu pada nilai-nilai atau perilaku kelompok atau individu. Sementara ta eta
berarti adat-istiadat yaitu norma-norma yang dianut oleh kelompok, golongan, atau masyarakat
tertentu mengenai perbuatan baik dan buruk. Organisasi biasanya memiliki kode etik untuk
mengatur dan menjaga hubungan antaranggotanya. Misalnya, kode etik akuntan, dokter
pengacara, asosiasi dagang, dan lain-lain.
Etika bisnis mencakup semua informasi yang relevan, benar menurut semua sense, dan
informasi yang tidak memperdaya. Etika bisnis adalah kiat dan disiplin untuk menerapkan
prinsip-prinsip etika dalam mengkaji dan mengatasi masalah-masalah yang rumit dalam dunia
bisnis. Kegiatan bisnis tidak selalu bersih dari unsur kejahatan. Situasi persaingan yang semakin
ketat atau dalam keadaan tertekan mampu memicu munculnya perilaku tidak etis. Perilaku tidak
etis bisa terjadi pada individu atau perusahaan.
Contoh masalah-masalah yang berkaitan dengan perilaku etis yang sering muncul dalam
kegiatan bisnis adalah:
Etika bisnis membantu perusahaan untuk menyelesaikan masalah bisnis dengan sentuhan
moral. Jadi, tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran pelaku bisnis untuk menjalankan
bisnis dengan baik demi menjaga reputasi perusahaan.
Bagaimana etika dalam komunikasi bisnis? Etika memainkan peranan penting dalam
komunikasi bisnis. Bahasa terdiri atas kata-kata yang mengandung nilai. Dalam berkomunikasi
hendaknya dihindari bahasa yang manipulatif, diskriminatif, atau berlebihan. Mengatakan
sesuatu dengan cara tertentu memungkinkan seseorang untuk memengaruhi atau mengubah
perilaku orang lain.
Etika komunikasi bisnis mengacu pada prinsip-prinsip yang dianut oleh perusahaan
mengenai komunikasi mana yang baik dan mana yang tidak baik. Secara umum, etika
komunikasi yang berlaku dalam perusahaan berhubungan dengan dapat dipercaya, fair, tidak
memihak, menghargai hak orang lain, dan mempertimbangkan pengaruh suatu ucapan atau
tindakan terhadap orang lain. Sementara itu, tindakan yang tidak etis menyangkut mementingkan
diri sendiri, penipuan kepada konsumen, iklan yang menyesatkan, dan mencapai sesuatu dengan
menghalalkan segala cara.