Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENYULUHAN

DI RUANG PAV IV RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA

SATUAN ACARA PENYULUHAN FISIOTERAPI DADA

OLEH :
KELOMPOK RUANG PAV IV ( PARU )

Dosen Pembimbing :
Nisha Dharmayanti R, S.Kep., Ns., M.Si

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2019-2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
FISIOTERAPI DADA

Disusun Oleh :

Astika R ( NIM 161.0016 )


Fiddiah Kurnia ( NIM 161.0034 )
Intan Cahya ( NIM 161.0048 )
Mei Ayu Sari ( NIM 161.0060 )

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2019-2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

FISIOTERAPI DADA

DI RUANG PAV IV RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA

Bidang study : Keperawatan Medikal Bedah

Topik : Fisioterapi Dada

Pokok bahasan :

1. Pengertian dari Fisioterapi Dada


2. Tujuan Fisioterapi Dada
3. Macam-macam fisioterapi dada
4. Tata cara pelaksanaan fisioterapi dada

Hari/Tanggal : Selasa, 5 November 2019

Pukul : 12.00 - 12.30

Tempat : Ruang PAV IV Lantai 2 RSAL Surabaya

Sasaran : Keluarga Pasien ruang PAV IV lantai 2

A. LATAR BELAKANG
Fisioterapi adalah suatu cara atau bentuk pengobatan untuk
mengembalikan fungsi suatu organ tubuh dengan memakai tenaga alam.
Dalam fisioterapi tenaga alam yang dipakai antara lain listrik, sinar, air,
panas, dingin, massage dan latihan yang mana penggunaannya disesuaikan
dengan batas toleransi penderita sehingga didapatkan efek pengobatan.
Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat
berguna bagi penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun
kronis. Fisioterapi dada ini walaupun caranya kelihatan tidak istimewa
tetapi ini sangat efektif dalam upaya mengeluarkan sekret dan
memperbaiki ventilasi pada pasien dengan fungsi paru yang terganggu.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien
memahami tentang fisioterapi dada secara umum.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, keluarga pasien
diharapkan mampu:
a. Mengetahui pengertian dari Fisioterapi Dada
b. Mengetahui tujuan Fisioterapi Dada
c. Mengetahui macam-macam fisioterapi dada
d. Mengerti tentang cara pelaksanaan fisioterapi dada yang benar

C. MATERI
Materi penyuluhan terlampir :
a. Pengertian dari Fisioterapi Dada
b. Tujuan Fisioterapi Dada
c. Macam-macam fisioterapi dada
d. Tata cara pelaksanaan fisioterapi dada

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. MEDIA
Leaflet dan Poster

F. Setting Tempat
Keterangan
Moderator :
Notulen :
Penyaji :
Observer :
Fasilitator :
Peserta :

G. Pengorganisasian

1. Moderator : Mei Ayu Sari


Tugas : Mengatur Jalannya Acara
2. Penyaji : Astika Rahmawati
Tugas : Menyampaikan Materi
3. Observer dan Notulen : Fiddiah Kurnia Ainun
Tugas : Memantau Jalannya Penyuluhan dan Mencatat
pertanyaan serta hasil dari penyuluhan
4. Fasilitator : Intan Cahya Puspita
Tugas : Memfasilitasi Jalannya Penyuluhan

H. Kegiatan Penyuluhan

No. WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA


1. 3 Menit Pembukaan:
1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri 2. Menjawab
3. Validasi pengetahuan pasien 3. Menjawab
seputar Fisioterapi dada
4. Menjelaskan tujuan dari 4. Memperhatikan
penyuluhan
5. Menyebutkan materi yang akan 5. Memperhatikan
diberikan
2. 15 Menit Pelaksanaan:
1. Menjelaskan tentang pengertian 1. Memperhatikan
Fsioterapi Dada
2. Menjelaskan tentang tujuan 2. Memperhatikan
Fisioterapi Dada
3. Menjelaskan tentang Macam 3. Memperhatikan
Macam Teknik Fsioterapi Dada

3. 10 Menit Evaluasi:
1. Menanyakan kepada peserta 1. Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 2 Menit Terminasi:
1. Mengucapkan terima kasih atas 1. Mendengarkan
peran serta peserta.
2. Mengucapkan salam penutup. 2. Menjawab salam

I. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang 4 lantai 2 Rumah
Sakit TNI AL Dr. Ramelan Surabaya
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang disampaikan oleh
pembicara
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum
kegiatan selesai
c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan

3. Evaluasi Hasil
a. Pasien mampu menjelaskan pengertian Fisioterapi Dada
b. Pasien mampu menyebutkan Tujuan Fisioterapi Dada
c. Pasien mampu menyebutkan minimal 2 Macam Macam Fisioterapi
Dada

J. Sumber / Refrensi
Perry, Peterson, Potter. 2005. Buku Saku Ketrampilan Dan Prosedur Dasar.
Edisi5.Alih Bahasa: Rosidah, Monika Ester. Jakarta: EGC.
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta:
EGC
LAMPIRAN MATERI

FISIOTERAPI DADA

A. Definisi Fisioterapi Dada


Fisioterapi adalah suatu cara atau bentuk pengobatan untuk mengembalikan
fungsi suatu organ tubuh dengan memakai tenaga alam. Dalam fisioterapi
tenaga alam yang dipakai antara lain listrik, sinar, air, panas, dingin,
massage dan latihan yang mana penggunaannya disesuaikan dengan batas
toleransi penderita sehingga didapatkan efek pengobatan.
Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat berguna
bagi penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis.
Fisioterapi dada ini walaupun caranya kelihatan tidak istimewa tetapi ini
sangat efektif dalam upaya mengeluarkan sekret dan memperbaiki ventilasi
pada pasien dengan fungsi paru yang terganggu.

B. Tujuan Fisioterapi Dada

Tujuan pokok fisioterapi pada penyakit paru adalah:

1. Mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot pernafasan

2. Membantu membersihkan sekret dari bronkus

3. Untuk mencegah penumpukan sekret, memperbaiki pergerakan dan


aliran sekret
4. Meningkatkan efisiensi pernapasan dan ekspansi paru

5. Klien dapat bernapas dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen


yang cukup
6. Mengeluarkan secret dari saluran pernapasan

C. Macam-macam teknik fisioterapi dada


1. Drainase Postural
Merupakan cara klasik untuk mengeluarkan secret dari paru dengan
mempergunakan gaya berat (gravitasi) dari secret. Pada penderita
dengan produksi sputum yang banyak drainase postural lebih efektif
bila disertai dengan perkusi dan vibrasi dada.
Indikasi Klien Yang Mendapat Drainase Postural:

a. Mencegah penumpukan secret yaitu pada:

1) Pasien yang memakai ventilasi

2) Pasien yang melakukan tirah baring yang lama

3) Pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis


kistik, bronkiektasis
4) Mobilisasi secret yang tertahan:

a) Pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh secret

b) Pasien dengan abses paru

c) Pasien dengan pneumonia

d) Pasien pre dan post operatif

e) Pasien neurology dengan kelemahan umum dan gangguan


menelan atau batuk

Kontra Indikasi Drainase Postural:

a. Tension pneumothoraks

b. Hemoptisis

c. Gangguan system kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi,


infarkniokard, aritmia
d. Edema paru

e. Efusi pleura

f. Tekanan tinggi intracranial

Cara Melakukan Drainase Postural:


1 Mencuci tangan

2 Posisikan klien sesuai kebutuhan


a.Sikap fowler untuk membantu membersihkan paru-paru
bagian atas
b. Posisi miring kiri/kanan untuk membantu
membersihkan paru bagian kanan/kiri
c.Trendelenburg/kepala dan dada lebih rendah daripada
pinggul dan kaki untuk membantu membersihkan paru-paru
bagian bawah

3 Melakukan clapping 30-60 detik untuk masing-masing


dada/punggung
4 Bila rangsang batuk sudah ada, kotoran dibatukkan dan ditampung
dalam sputum pot atau wadah yang telah diberi Lysol
5 Postural drainase dilakukan 10-15 menit (secara bertahap)

6 Melakukan observasi warna kulit muka, nadi, pernapasan

2. Clapping/Perkusi
Perkusi adalah tepukan dilakukan pada dinding dada atau punggung
dengan tangan dibentuk seperti mangkok. Tujuan melepaskan sekret
yang tertahan atau melekat pada bronkhus. Perkusi dada merupakan
energi mekanik pada dada yang diteruskan pada saluran nafas paru.
Perkusi dapat dilakukan dengan membentuk kedua tangan deperti
mangkok.

Prosedur kerja :

a. Tutup area yang akan dilakukan clapping dengan handuk untuk


mengurangi ketidaknyamanan.
b. Anjurkan pasien untuk rileks, napas dalam dan lambat untuk
meninggkatkan relaksasi.
c. Perkusi pada tiap segmen paru selama 1-2 menit dengan kedua
tangan fleksi membentuk mangkok yaitu jari dan ibu jari secara
berhimpitan
d. Secara bergantian lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan
secar cetan menepuk dada (Kecepatan dari perkusi masih
kontroversi, sebagian mengatakan bahwa teknik yang cepat lebih
efektif, tetapi ada yang mengatakan bahwa teknik yang lambat
lebih santai sehingga klien lebih suka yang lambat).
e. Hindari daerah-daerah klavikula, sternum, scapula, vertebra, ginjal,
limpa.

3. Vibrating
Vibrasi merupakan getaran kuat secara serial yang dihasilkan oleh
tangan perawat yang secara manual pada dinding dada klien dengan
tujuan menggerakkan secret ke jalan napas yang besar.
lndikasi untuk perkusi : Vibrasi secara rutin dilakukan pada pasien yang
mendapat postural drainase, jadi semua indikasi postural drainase
secara umum adalah indikasi perkusi.
Prosedur kerja :
1. Meletakkan kedua telapak tangan tumpang tindih diatas area paru
yang akan dilakukan vibrasi dengan posisi tangan terkuat berada di
luar
2. Anjurkan pasien inspirasi dalam dan ekspirasi secara lambat
melalui mulut (Purse lips breathing).
3. Lakukan vibrasi atau menggetarkan tangan dengan tumpuan pada
pergelangan tangan saat pasien ekspirasi dan hentikan saat pasien
inspirasi
4. Istirahatkan pasien
5. Ulangi vibrasi hingga 3X, minta pasien untuk batuk.

4. Batuk Efektif
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar dimana
dapat energi dapat dihemat sehingga tidak mudah lelah dan dapat
mengeluarkan dahak secara maksimal (Smeltzer, 2001).
Tujuan Batuk Efektif:
a. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
b. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laboratorium
c. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret
d. Meningkatkan distribusi ventilasi.
e. Meningkatkan volume paru
f. Memfasilitasi pembersihan saluran napas

Teknik Batuk Efektif:

a. Tarik nafas dalam 4-5 kali

b. Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-

2 detik

c. Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan kuat


dan spontan
d. Keluarkan dahak dengan bunyi “ha..ha..ha” atau “huf..huf..huf..”

e. Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan Alat dan Bahan yang


disediakan:
1. Tissue/sapu tangan
2. Wadah tertutup berisi cairan desinfektan (air sabun /
detergen, air bayclin, air lisol) atau pasir.
3. Gelas berisi air hangat
Cara Mempersiapkan Tempat Untuk Membuang Dahak:

a. Siapkan tempat pembuangan dahak: kaleng berisi cairan


desinfektan yang dicampur dengan air (air sabun / detergen, air
bayclin, air lisol) atau pasir
b. Isi cairan sebanyak 1/3 kaleng

c. Buang dahak ke tempat tersebut

d. Bersihkan kaleng tiap 2 atau 3 kali sehari.

e. Buang isi kaleng bila berisi pasir : kubur dibawah tanah

f. Bila berisi air desinfektan : buang di lubang WC, siram

g. Bersihkan kaleng dengan sabun


DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Alih
Bahasa: Agung Waluyo,dkk. Jakarta: EGC.

Kusyati Eni Ns, dkk. 2006. Ketrampilan Dan Prosedur Laboratorium


Keperawatan Dasar. Jakarta: EGC.

Pearce,C.,Evelyn.2008. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT


Gramedia.

Perry, Peterson, Potter. 2005. Buku Saku Ketrampilan Dan Prosedur Dasar.

Edisi5.Alih Bahasa: Rosidah, Monika Ester. Jakarta: EGC.

Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC


DAFTAR HADIR PENYULUHAN MATERI FISIOTERAPI DADA

DI RUANG PAV IV ( PARU ) LANTAI 2

RUMKITAL DR. RAMELAN SUARABAYA

NO. NAMA ALAMAT TANDA TANGAN

1.
1.
2.
2.
3.
3.
4.
4.
5.
5.
6.
6.
7.
7.
8.
8.
9.
9.
10.
10.
11.
11.
12.
12.
13.
13.
14.
14.
15.
15.

Surabaya, 5 November 2019

Anda mungkin juga menyukai