D. Dasar teori
Dalam analisa kualitatif cara memisahkan ion logam tertentu harus mengikuti
prosedur kerja yang khas. Zat yang diselidiki harus disiapkan atau diubah dalam bentuk
suatu larutan. Untuk zat padat kita harus memilih pelarut yang cocok. Ion-ion pada
golongangolongan diendapkan satu per satu, endapan dipisahkan dari larutan dengan
cara disaring atau diputar dengan centrifuga. Endapan dicuci untuk membebaskan dari
larutan pokok atau filtrat dan tiap-tiap logam yang mungkin akan dipisahkan
(Cokrosarjiwanto,1977:14).
Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi kering dan reaksi
basah. Rekasi kering dapat diterapkan untuk zat-zat padat dan reaksi basah untuk zat
dalam larutan. Kebanyakan reaksi kering yang diuraikan dapat digunakan untuk analisis
semimikro dengan hanya modifikasi kecil. Untuk analisis kualitatif memerlukan
beberapa teknik eksperimen, yaitu mereaksikan, memanaskan, melarutkan,
mengendapkan, mencuci endapan, pengendapan dengan hidrogen sulfida (H2S),
memindahkan endapan, dan uji nyala. Analisis kualitatif kation dan anion menurut
sistem H2S digunakan untuk menentukan kation dan anion dalam suatu sampel yang
berbentuk padat atau cair. Jika sampel berbentuk padat maka harus dicari pelarutnya
sehingga semua reaksi yang digunakan adalah reaksi basah.
IDENTIFIKASI KATION
Kation adalah ion yang bermuatan positif, sedangkan anion adalah Ion yang
bermuatan negatif. Analisa kimia dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
1. Analisa kulitatif adalah salah satu analisa yang bertujuan mencari dan menyelidiki
adanya unsure didalam sampel.
2. Analisa kuantitatif salah satu yang bertujuan mencari atau menyelidiki banyaknya
suatu unsur dalam sampel.
Analisasi kualitatif dibagi menjadi dua bagian yaitu :
K+ : Ungu
Na : kuning
Ca : jingga
Li : merah
Fe : kuning emas
As : biru pucat
Cu : biru
Ba : hijau
(Harjadi,W.1990)
Kation golongan III dibagi atas dua sub golongan yaitu, sub golongan tembaga
dan sub golongan arsenik. Sub golongan tembaga tgrdiri dari Hydrargium (II), Plumbum
(II), Bismut (III), Cuprum (II) dan Cadmium (II). Sub golongan arsenik terdiri dari
Arsen (III), Arsen (V), Stibium (III), Stibium (V), Stannum (II) dan Stannum (IV).
(Svehla, G., 1985: 212 )
Kelarutan bergantung juga pada sifat dan konsentrasi bahan lain yang ada dalam
campuran larutan itu. Bahan lain tersebut dikenal dengan ion sekutu dan ion asing.
Umumnya kelarutan endapan berkurang dengan adanya ion sekutu yang berlebih dan
dalam prakteknya ini dilakukan dengan memberikan konsentrasi pereaksi yang berlebih.
Tetapi penambahan pereaksi berlebih ini pada beberapa senyawa memberikan efek yang
sebaliknya yaitu melarutkan endapan. Hal ini terjadi karena adanya pembentukan
kompleks yang dapat larut dengan ion sekutu tersebut (Masterton,1990)
Alat :
1 Tabung reaksi 20 buah
2 Rak tabung reaksi 2 buah
3 Pipet 20 buah
4 Gelas kimia Duran 250 ml 1 buah
Bahan :
1 Perak nitrat (AgNO3) secukupnya
2 Asam klorida (HCl) secukupnya
3 Raksa (I) nitrat (HgNO3) secukupnya
4 Timbal (II) nitrat (Pb(NO2)2) secukupnya
5 Raksa (II) klorida (HgCl3) secukupnya
6 Kalium iodida (KI) secukupnya
7 Tembaga (II) sulfat (CuSO4) secukupnya
8 Kalium hidroksida (KOH) secukupnya
9 Natrium hidroksida (NaOH) secukupnya
10 Kadmium sulfat (CdSO4) secukupnya
11 Natrium sulfida (NaS) secukupnya
12 Bismuth nitrat (Bi(NO3)3) secukupnya
13 Timah (II) klorida (SnCl2) secukupnya
14 Antimon (III) klorida (SbCl3) secukupnya
15 Natrium arsenat (Na2AsO4) secukupnya
16 Alumunium sulfat (Al2(SO4)3) secukupnya
17 Krom (III) sulfat (Cr2(SO4)3) secukupnya
18 Ammonia (NH3) secukupnya
19 Besi (III) klorida (FeCl3) secukupnya
20 Mangan sulfat (MnSO4) secukupnya
21 Nikel sulfat (NiSO4) secukupnya
22 Dimetil glioksim (C4H8N2O2) secukupnya
23 Kobalt (II) nitrat (Co(NO3)2) secukupnya
24 Asam asetat (CH3COOH) secukupnya
25 Kalium nitrit (KNO2) secukupnya
26 Asam nitrat (HNO3) secukupnya
27 Aquades (H2O) secukupnya
F. Alur percobaan
Golongan I
a.
Perak Nitrat (AgNO3)
Endapan putih
3. Didekantasi
4. Dibilas dengan air
5. Ditambahkan larutan ammonia
Endapan larut
6. Ditetesi asam nitrat (HNO3)
7. Diamati perubahannya
Endapan putih
Endapan putih
Endapan larut
4. Ditambahkan asam asetat (CH3COOH)
5. Ditetesi kalium kromat (K2CrO4)
Endapan kuning
Golongan II
a.
Larutan raksa (II) klorida
(HgCl2)
b.
Tembaga (II) sulfat
(CuSO4)
3. dipanaskan
Endapan hitam
c.
Larutan kadmium sulfat
(CdSO4)
Larutan kuning
CdSO4 (aq) → Cd2+ + SO42-
Cd2+(aq) + Na2 S (aq) → CdS (s) + 2Na+
(Svehla,1985:235)
d.
Larutan Bismuth nitrat
(Bi(NO3)3
Endapan hitam
Endapan putih
Golongan III
a. Larutan alumunium sulfat
(Al(SO4)3)
Endapan Filtrat
sedikit bewarna
larut merah jambu
(Svehla,1985:262)