Anda di halaman 1dari 35

Defenisi Glaukoma

Glaukoma merupakan dampak


dari mekanisme peningkatan tekanan
intraokular .pada glaukoma terjadii
gangguan aliran keluar aqueous humour
akibat kelainan sistem drainase sudut
balik mata depan (glaukoma sudut
terbuka) atau gangguan akses aqueous
humour ke sistem drainase (glaukoma
sudut tertutup).(Yesi Nurmalasari ,
Muhammad Rizki Hermawan . 2017)
Klasifikasi
1. Glaukoma Primer
- Glaukoma sudut terbuka / simplek (kronis)
- Glaukoma sudut tertutup / sudut semut
(akut)
2. Glaukoma Sekunder
3. Glaukoma Kongenital
4. Glaukoma absolut
ETIOLOGI
1. PRIMER
- Akut : Trauma
- kronis : Diabetes miletus, hipertensi, pemakaian
kortikosteroid jangka panjang
2. SEKUNDER
- Katarak
- Perubahan Lensa
- Kelainan Uvea
- Pembedahan
Manifestasi klinis
1. Glaukoma primer
a. sudut terbuka
- Kerusakan visus yang serius 2. Glaukoma sekunder
- Lapang pandang mengecil a. Pembesaran bola mata
b. Glaukoma sudut tertutup
b. Gangguan lapang pandang
- Nyeri hebat didalam dan sekitar mata
- Timbulnya halo/pelangi disekitar cahaya c. Nyeri didalam mata
- Pandangan kabur
- Sakit kepala
- Mual, muntah
- Kedinginan
- Demam bahkan perasaan takut mati mirip
serangan angina
3. Glaukoma kongential
a. Primer atau infatile
b. Epifora 4. Glaukoma absolut
c. Fotofobia a. Visus = 0
d. Blefarospasme b. Bola mata keras
c. Nyeri kepala
d. kerusakan papil nervus ll
e. rasa pegal di sekitar mata
f. negativ light perception
g. penyempitan lapang pandang
Komplikasi
• Katarak
• Ablasio Retina
• Edema Makula Kistoid
• Sinekia Posterior
• Kebutaan
Pemeriksaan diagnostik
1. Glaukoma Akut
Pengukuran dengan tonometrischiotz

2. Glaukoma Kronik
– Pemeriksaan tekanan bola mata
– funduskopi
– Pemeriksaan lapang pandang
– Uji provokasi minum air, uji variasi diurnal dan ujian provokasi steroid
– Pengukuran tekanan intraocular (dengan tonometer),.
– Pengecekan terhadap kondisi syaraf mata
– Pemasangan keran Ahmed Valve
Penatalaksanaan
1. Terapi (Medikamentosa )
– Obat topikal
• Golongan kolinergik : pilokarpin, karbakhol.
• Golongan agonis adrenergik : epinefrin, dipivefrin, brimonidin,
apraklonidin.
• Golongan penyekat reseptor beta/ beta-blockers :timolol,
carteolol, betaxolol, levobunolol, metoprolol.
• Golongan analog prostaglandin : latanoprost, unoprostone
• Golongan inhibitor karbonik anhidrase topikal : brinzolamid,
dorzolamid.
– Obat sistemik :
• Golongan inhibitor karbonik anhidrase : acetazolamid,
• methazolamid.
• Zat hiperosmotik : mannitol, gliserin, urea.
2. Operatif
–Iridektomi atau iridotomi perifer
–Gonioplasti atau iridoplasti laser
–Teknik laser
–Trabekuloplasti laser
–Trabekulektom
–Terapi glaukoma
– Iridektomi
–Ekstraksi lensa
Kasus
Pasien laki-laki usia 45 tahun datang dengan keluhan penglihatan buram sejak
4 hari lalu. Pasien mengeluh melihat buram pada kedua mata, munculnya tiba-tiba dan
hanya bisa melihat bayangan samar-samar walaupun dengan melihat dekat. Pasien juga
mengeluh kedua matanya merah, munculnya berbarengan saat penglihatannya menurun,
terdapat nyeri yang dirasakan di dalam mata dan sekitar mata serta menjalar ke seluruh
kepala. Nyeri dirasakan berdenyut-denyut namun tidak begitu hebat. Nyeri diarasakan
terus menerus dan hilang setelah tidur sebentar. Pasien juga mengeluh merasa pegal
dan sedikit berair pada kedua mata. Pasien mengaku merasa silau jika melihat cahaya
dan melihat seperti pelangi jika melihat kearah lampu.
Berdasarkan pemeriksaan oftalmologis, didapatkan visus occuli dextra (OD)
dan sinistra (OS) adalah 3/60. COA ODS dangkal dan ukuran pupil OD (6mm) dan 0S
(7mm). Pada konjungtiva bulbi terdapat injeksi konjungtiva. Pada pemeriksaan tekanan
bola mata didapatkan TIO mata kanan N+1/palpasi (25.8mmHg) dan mata kiri
N+1/palpasi(30.4).
Pengkajian
1. Indentitas
Nama : Tn. M
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Bangsa : Indonesia
Agama : Katolik
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Rukun Ujung, Pasar Minggu
No RM : 852418
Anamnesis
Analisa data
Diagnosa keperawatan

• Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan


penglihatan ( D.0085 )
• Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
( D.0077 )
• Ansietas berhubungan dengan krisis situasional ( D.0080 )
• Defisit pengetahuan tentang manajemen penyakit akut
berhubungan dengan kurang terpapar informasi ( D.0111 )
Intervensi keperawatan

Anda mungkin juga menyukai