Oleh:
Irfan Said, SKM.,M.Kes
NIDN: 0907108801
Jumlah Anggota :2
Lokasi : SDN 07 Pagi
Biaya Keseluruhan : Rp. 3.400.000.
Sumber Dana : Mandiri
Tahun Pelaksanaan : 2017
Mengetahui,
Ketua Prodi S1 Gizi Dosen Koordinator
Mengetahui,
Ketua UPPM STIKes PERTAMEDIKA
2
DAFTAR ISI
SAMPUL..........................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Tujuan Kegiatan...................................................................................7
C. Manfaat Kegiatan.................................................................................7
D. Bentuk Kegiatan..................................................................................8
E. Waktu dan Tempat Kegiatan...............................................................8
F. Sasaran.................................................................................................8
G. Sumber Dana.......................................................................................8
H. Materi Pokok.......................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Anak usia sekolah merupakan masa pertumbuhan sebagai modal dasar dan
aset yang sangat berharga bagi pembangunan bangsa di masa depan, sehingga
anak tersebut masih sangatmembutuhkan zat-zat gizi seperti energi, protein dan
zat-zat gizi lainnya. Permasalahan dalam artikel ini adalah “apakah manfaat
pemberian sarapan bagi peserta didik dan bagaimana pengaruh pemberian sarapan
terhadap prestasi belajar peserta didik ?”Asupan gizi pada pagi hari
mempengaruhi kemampuan konsentrasi belajar. Anak yang memiliki asupan gizi
yang baik maka sebagian besar kemampuan berkonsentrasi berkonsentrasi yang
dimilki tinggi, sedangkan siswa yang memiliki asupan gizi yang cukup, maka
sebagian besa kemampuan berkonsentrasi anak sedang, dan apabila anak
memiliki asupan gizi kurang maka kemampuan konsentrasi yang dicapai juga
rendah. Melewatkan sarapan akan menyebabkan tubuh kekurangan glukosa
dan hal ini menyebabkan tubuh lemah dan kurang konsentrasi karena tidak
adanya suplai energi. Keadaan tubuh yang tidak siap saat menerima pelajaran
maka kemampuan siswa untuk memahami seluruh materi yang disajikan akan
menurun juga dan sebagai dampak dari semua itu adalah menurunnya prestasi
belajar siswa. Dengan demikian pemberian sarapan sangat mempengaruhi
konsentrasi belajar anak, sedangkan konsentrasi anak dalam belajar juga
berpengaruh pada hasil belajar yang didapatkan anak.
Setiap orang tua tentu mendambakan anak yang sehat, cerdas, kuat, dan
berprestasi, menurut para pakar laju tumbuh kembang dan tingkat intelegensi
seorang anak sebagian besar dipengaruhi oleh asupan gizi. Gizi merupakan salah
satu penentu kualitas sumber daya manusia, diantaranya kualitas kecerdasan anak
(Waluyo, 2010:2).
Pola asupan makanan pada anak telah menjadi hal yang mendapat perhatian
khusus karena pola konsumsi anak menentukan kebiasaan makan saat dewasa.
Dalam hal ini, kebiasaan sarapan banyak mendapat perhatian pada masa anak dan
remaja. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa peniadaan atau konsumsi
4
sarapan yang tidak memadai dapat menjadi faktor yang berpengaruh pada
ketidakcukupan gizi karena kehilangan nutrisi yang ditimbulkannya jarang dapat
dipenuhi oleh konsumsi makanan di waktu lain. Sarapan bahkan telah dianggap
oleh berbagai kelompok masyarakat sebagai waktu makan paling penting dalam
sehari.
1.2. Manfaat
Manfaat dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan
anak bahwa sarapan itu penting sebelum melakukan kegiatan terutama dalam hal
daya tangkap terhadap pelajaran disekolah.
BAB II
5
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sarapan
Sarapan adalah waktu makan terpenting dalam satu hari. Bayangkan jika
Anda adalah mobil. Tangki bahan bakar menjadi kosong setelah Anda tidur
malam yang panjang. Sarapan adalah bahan bakar yang membuat Anda dapat
memulai aktivitas sehari-hari.
Orang dewasa yang secara teratur sarapan sehat setiap pagi lebih
mungkin untuk mengonsumsi lebih banyak vitamin dan mineral, mengontrol
berat badan, dan hanya sedikit makan lemak dan kolesterol. Sedangkan
sarapan sehat rutin bagi anak-anak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi harian
mereka, menjaga berat badan yang sehat, berkonsentrasi lebih baik, hingga
membuat anak jarang absen di sekolah.
Manfaat Sarapan
Disarankan untuk selalu menyempatkan diri menyantap sarapan setiap hari.
Karena terdapat beragam manfaat sarapan bagi kesehatan kita:
1. membantu melindungi tubuh dari penyakit
2. meningkatkan kemampuan otak
3. membantu menurunkan berat badan
4. memberi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh
2.2. Prestasi Belajar
Menurut Drs. H. Abu Ahmadi menjelaskan Pengertian Prestasi
Belajar sebagai berikut: Secara teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan
suatu kebutuhan, maka ada kecenderungan besar untuk mengulanginya.
Sumber penguat belajar dapat secara ekstrinsik (nilai, pengakuan,
penghargaan) dan dapat secara ekstrinsik (kegairahan untuk menyelidiki,
mengartikan situasi).
Disamping itu siswa memerlukan/ dan harus menerima umpan balik secara
langsung derajat sukses pelaksanaan tugas (nilai raport/nilai test) (Psikologi
Belajar DRS.H Abu Ahmadi, Drs. Widodo Supriyono 151)
6
Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi belajar ialah
hasil usaha bekerja atau belajar yang menunjukan ukuran kecakapan yang
dicapai dalam bentuk nilai. Sedangkan prestasi belajar hasil
usaha belajar yang berupa nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan dari
usaha belajar yang telah dicapai seseorang, prestasi belajar ditunjukan dengan
jumlah nilai raport atau test nilai sumatif.
2.3. Hubungan Sarapan dan Prestasi Belajar
Kebanyakan orang tua maupun edukator cenderung menganggap sarapan
sebagai prasyarat keberhasilan proses belajar. Penelitian yang ada telah
memberikan fakta bahwa sarapan memang memiliki dampak yang positif baik
terhadap kewaspadaan, kemampuan kognitif, kualitas belajar maupun
performa akademik. Sarapan juga memberikan dampak positif pada status
nutrisi. Beberapa peneliti melaporkan bahwa pola sarapan yang tidak teratur
berkaitan erat dengan kejadian berat badan lebih, obesitas, serta pola perilaku
yang tidak sehat. Meskipun banyak penelitian dalam kurun waktu lebih dari
lim apuluh tahun telah menunjukkan berbagai manfaat sarapan, namun studi
observasional di banyak tempat menemukan adanya kecenderungan perilaku
meniadakan sarapan di kalangan anak dan remaja. Padahal, pola makan anak
yang juga dapat mempengaruhi prestasi belajarnya antara lain kebiasaan
sarapan.
Prestasi belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa dalam usaha
belajar yang telah dilakukan. Prestasi belajar biasanya dinyatakan dalam
bentuk nilai atau indeks prestasi dari hasil pengukuran prestasi belajar siswa
(Widyastuti, dkk, 2008). Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu
faktor internal meliputi aspek fisiologis dan aspek psikologis. Faktor eksternal
meliputi lingkungan sosial dan lingkungan non-sosial. Faktor pendekatan
belajar meliputi strategi dan metode pembelajaran. Faktor asupan zat gizi dan
status gizi termasuk dalam aspek fisiologi (Syah, 2010).
Prestasi belajar merupakan gambaran keberhasilan murid dalam belajar.
Faktor kesehatan yang dapat mempengaruhi prestasi belajar anak terkait
dengan tingkat konsumsi pangan dan pola makan anak yang dapat
7
mempengaruhi kecukupan zat gizinya. (Almatsier, 2009). Pola makan anak
yang juga dapat mempengaruhi prestasi belajarnya antara lain kebiasaan
sarapan. Sarapan dengan gizi seimbang, sangat penting dalam hal pemenuhan
kebutuhan energi anak sebelum melakukan aktivitasnya di sekolah. (Sintha,
2001).
Kekurangan gizi pada anak dan remaja akan berdampak pada aktifitas
siswa di sekolah seperti lesu, mudah letih, lelah, terhambatnya pertumbuhan,
kurang gizi pada masa dewasa dan menurunya prestasi belajar di sekolah
(Elnovriza, 2008). Status gizi dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan dan
kemampuan siswa dalam menangkap pelajaran di sekolah. Rendahnya status
gizi anak akan membawa dampak negatif pada peningkatan kualitas sumber
daya manusia. Belum sepenuhnya konklusif, namun diyakini bahwa kurang
gizi kronis berhubungan erat dengan pencapaian akademik murid sekolah
yang semakin rendah. Anak-anak yang pendek karena kurang gizi ternyata
lebih banyak yang terlambat masuk sekolah, lebih sering absen, dan tidak naik
kelas (Khomsan, 2012).
Banyak penelitian menunjukan bahwa status gizi anak sekolah yang baik
akan menghasilkan derajat kesehatan yang baik dan tingkat kecerdasannya
yang baik pula. Sebaliknya, status gizi yang buruk menghasilkan derajat
kesehatan yang buruk, mudah terserang penyakit, dan tingkat kecerdasan
yang kurang sehingga prestasi anak di sekolah juga kurang (Devi, 2012).
Status gizi seorang anak yang kurang baik biasanya juga disebabkan oleh
karakter dan kebiasaan makan anak. Konsumsi makanan salah satunya
didapatkan dari asupan gizi di pagi hari atau sarapan. Begitu pentingnya
sarapan bagi seseorang, apabila tidak sarapan akan menyebabkan tubuh lemah
dan kurang berkonsentrasi karena tidak ada suplai energi. Begitu pula untuk
anak usia sekolah yang sangat memerlukan asupan gizi pada pagi hari, dengan
demikian anak mampu berkonsentrasi pada saat proses pembelajaran.
Faktor penyebab dari anak kesulitan belajar salah satunya yaitu anak
merasa lapar. Rasa lapar sangat mempengaruhi konsentrasi anak saat belajar di
dalam kelas. Anak yang lapar kurang mampu berkonsentrasi pada saat proses
8
pembelajaran berlangsung, hal tersebut dikarenakan anak cenderung
menginginkan proses belajar mengajar cepat selesai, dan ingin segera istirahat.
Berbeda dengan anak yang sudah sarapan. Anak yang sudah sarapan
cenderung lebih tenang dan mampu mengikuti proses pembelajaran dengan
baik, hal tersebut dikarenakan energi yang dimiliki anak cukup untuk
menunjang proses pembelajaran, yang mana energi tersebut diperoleh dari
sarapan. Dengan demikian pemberian sarapan sangat mempengaruhi
konsentrasi belajar anak, sedangkan konsentrasi anak dalam belajar juga
berpengaruh pada hasil belajar yang didapatkan anak.
Pendidikan dan kesehatan dua hal yang saling berhubungan. Tingkat
Pendidikan dapat mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang melalui
perubahan pengetahuannya. Pendidikan yang rendah juga merupakan salah
satu penyebab rendahnya derajat kesehatan masyarakat, serta menurunnya
kualitas sumber daya manusia Indonesia (Surya, 2003).
Anak sekolah atau peserta didik perlu mendapat perhatian yang sungguh-
sungguh karena berada pada masa pertumbuhan yang cepat dan aktif. Data
Riskesdas tahun 2010, sekitar 70% anak sekolah kurang mendapat
asumsi energi yang dibutuhkan. Anak sekolah juga mengkonsumsi protein
kurang dari yang dibutuhkan. Persentase kurang protein kira-kira 80%.
Asupan gizi yang kurang mengakibatkan penyerapan ilmu selama
sekolah tidak maksimal. susah konsentrasi, cenderung malas, sering
menguap, dan tidak kreatif mencari pemecahan masalah (Sediaoetama,
2006). Anak sekolah yang sedang dalam masa pertumbuhan, perkembangan
fisik dan mental membutuhkan stamina fit selama mengikuti kegiatan yang
dilakukan setiap harinya. Dengan stamina yang selalu fit tersebut maka
mereka akan memperoleh prestasi belajar yang baik. Untuk mewujudkan
tujuan tersebut diperlukan usaha untuk mencukupi kebutuhan pangan dan
gizi yang seimbang dan berkualitas yaitu dengan pengaturan makanan yang
baik salah satunya adalah membiasakan anak untuk sarapan sebelum
mengikuti aktifitasnya pada pagi hari (Sintha, 2001)
9
a. Sumber karbohidrat seperti nasi, roti, makaroni, kentang, tepung beras,
tepung maizena, tepung kacang hijau, jagung, singkong dan ubi.
b. Sumber protein yaitu susu, daging, ikan, ayam, hati, tahu, tempe, keju,
kacang hijau, dan lain-lain.
c.Sumber vitamin dan mineral yaitu dari sayuran seperti wortel, bayam,
kangkung, labu siam, buncis, buah-buahan misalnya pepaya, jambu biji,
air jeruk, melon, alpukat, dan lain-lain. (Depkes RI, 2001)
Status gizi yang baik terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi
yang digunakan secara efisien, sehingga
memungkinkan pertumbuhan fisik,perkembangan otak, kemampuan kerja.
BAB III
PROSES KEGIATAN DAN ANGGARAN DANA KEGIATAN
3.1. Proses Kegiatan
10
a. Nama Kegiatan
Sarapan Dan Prestasi Belajar Peserta Didik
b. Tujuan Kegiatan
Untuk memberikan pendidikan kepada anak sekolah tentang pentingnya
sarapan sebelum kesekolah.
c. Sasaran
Siswa sekolah SD Negeri 07 Pagi
d. Waktu dan Tempat
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2017 di SDN 07
Pagi
e. Pelaksanaan Kegiatan
Panitia pelaksana kegiatan ini adalah dosen program studi S1 Gizi yaitu
Irfan Said, SKM.,M.Kes beserta mahasiswa
f. Sumber Dana Kegiatan
Dana pengabdian kepada masyarakat dari Dana mandiri
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tahap Pesiapan PKM
11
Pelaksanaan pengabdian dilakukan tahap pertama merupakan tahap
persiapan berupa pengurusan administrasi seperti pengurusan izin pelaksaan
kegiatan secara langsung pada Kepala sekolah SD Negeri 07 Pagi Kota Jakarta
Selatan, yang kemudian ditindak lanjuti dengan surat balasan dari sekolah
bahwa dapat melakukan kegiatan PKM tanggal 15 Januari 2017. Selanjutnya,
pada tahap ini kelompok pengabdi melakukan suvey pendahuluan untuk
melihat kondisi di lapangan mengenai kebiasaan sarapan siswa. Dalam tahap
ini dicari permasalahan-permasalahan gizi yang dihadapi oleh siswa sehingga
dapat dicegah. Pihak sekolah juga telah menginformasikan kepada siswa-siswi
agar hadir pada kegiatan untuk menambah wawasan tentang manfaat sarapan.
Berikut beberapa hal-hal yang dipersiapkan sebelum kegiatan penyuluhan
sebagai berikut:
1. Susunan acara
2. Daftar hadir
3. Media penyuluhan
4. Spanduk kegiatan
5. Konsumsi peserta
B. Pelaksaan PKM
Program pengabdian masyarakat akan menerapkan konsep-konsep
perilaku sehat dan gizi seimbang untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat khususnya siswa-siswi. Olehnya itu perlu dilakukan pendekatan
secara komunitas maupun keluarga sebagai dasar dalam pemberian pelayanan
kesehatan utama pada masyarakat. Dalam tahap ini pengabdi melakukan
kegiatan manajemen perilaku dalam bentuk penyuluhan tentang pentingnya
sarapan sehat. Tim Pelaksana melakukan penyuluhan kepada siswa-siswi
selama 1 hari yaitu pada tanggal 15 Januari 2017.
Penyuluhan dilaksanakan sesuai rencana dengan total 2 sesi yang
diberikan oleh pengabdi, total peserta yang mengikuti pelatihan adalah 47
siswa-siswi. Pada pelaksanaan kegiatan pengabdian dimulai pukul 09.00
dengan pembukaan kegiatan serta perkenalan selama 30 menit. Setelah
pembukaan selesai dilakukan, pada pukul 09.30 sesi pertama dimulai. Sesi
12
satu berupa pembgian leafleat edukasi aktivitas fisik dan penyampaian materi
atau penjelasan secara teoritis tentang hubungan sarapan dan prestasi belajar.
Siswa diajak memahami berbagai manfaat sarapan. Pembahasan kemudian
diarahkan pada memilih jenis kegiatan yang dapat membantu mempercepta
metabolisme lemak dan mencoba untuk memilih jenis bahan makan yang akan
di konsumsi dengan mudah dan menarik..
C. Hambatan PKM
Lancarnya pelaksanaan kegiatan pengabdian bukan berari tanpa
hambatan. Selama pengabdian ada beberapa hal yang diidentifikasi sebagai
factor penghambat kegiatan pengabdian diantaranya adalah rendahnya
kemauan daya baca bagi sebagian peserta penyuluhan. Pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat ini lancer karena mendapat dukungan penuh
dari beberapa pihak yang terlibat seperti pihak sekolah dan Stikes Pertamedika
selaku pemberi dana kegiatan. Namun beberapa orang tua murid dan tenaga
kesehatan serta pemerintah setempat belum sempat hadir dikarenakan
pelaksanaan kegiatan ini bertepatan dengan kegiatan lain yang tidak kalh
penting dan tidak bias ditinggalkan.
D. Evaluasi PKM
Tahap evaluasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran hasil yang
telah dicapai oleh peserta penyuluhan. Masukan dan perbaikan lebih lanjut
dapat dilakukan pada tahap ini. Evaluasi dilakukan dengan cara tanya jawab
dan diskusi, namun banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta
menandakan bahwa materi yang disampaikan sangat menarik dan masih
banyak yang materi yang perlu diberikan. Pengetahuan siswa-siswa ini dapat
lebih luas ketika pelaksaan kegiatan edukasi dengan tema sama dapat
dilakukan secara berkala yang pada akhirnya akan merubah sikap dan tidakan
siswa-siswa dalam melakukan aktivitas terutama yang menderita obesitas.
Pelaksanaan kegiatan ini juga harus melibatkan orang tua, guru, tenaga
kesehatan dan pemerintah setempat demi memperbaiki derajat kesehatan.
13
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
14
1. Kegiatan edukasi dapat memberikan wawasan bagi murid dan guru
tentang hubungan sarapan dan prestasi belajar.
2. Siswa-siswa dapat membedakan sarapan yang baik dan kurang baik bagi
tubuh.
3. Siswa-siswa dapat membedakan pola makan yang seibang sesuai dengan
kebutuhan gizi sehari-hari.
4. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat mendapatkan respon yang
antusias dari para siswa-siswi SD.
5. Didapatkan 3 pertanyaan dari peserta penyuluhan terkait materi
penyuluhan dan siswa-siswi di sekolah tersebut mengharapkan ada
kegiatan penyuluhan kembali terkait obesitas dan diet.
B. Rekomendasi
1. Bagi orang tua sebaiknya lebih memperhatikan lagi kebiasaan sarapan
anak
2. Pihak tenaga kesehatan sebaiknya melakukan pemantauan status gizi dan
penyuluhan kesehatan serupa yang dilaksanakan secara kontinyu untuk
meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan para siswa/siswi terutama
mengenai obesitas. Kegiatan dapat berupa penyuluhan secara
berkelanjutan kepada seluruh siswa-siswi.
LAMPIRAN
15
11 Februari 2017
16
Alamat : Jl. Bintaro Raya No.10, RT.4/RW.10, Tanah Kusir, Kec. Kby. Lama,
Kota Jakarta Selatan
Berdasarkan tugas dosen melakukan teridarma perguruan tinggi maka
mengajukan RAB pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat “Edukasi
Pentingnya Sarapan Sehat Bagi anak Sekolah Dasar Negeri 07 Pagi” sebesar Rp
3.400.000,-.
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Biaya kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di bawah ini meliputi :
No Jenis Pengeluaran Biaya Yang
Diusulkan
1. Bahan Rp. 1.450.000,-
Pengadaan alat tulis kantor dan Bahan habis pakai
pada proses pengabdian masyarakat seperti Proposal,
Modul, Leflet.
2. Pengumpulan Data Rp. 1.500.000,-
Sekretariat/administrasi pengabdi, Petugas survei,
transport pengurusan surat dan pelaksanaan
Pengabdian kepada Masyarakat, Biaya konsumsi
peserta Pengabdian kepada Masyarakat, Sewa
Peralatan Pengabdian kepada Masyarakat
3. Analisis Data Rp. 200.000,-
Entry dan pengolah data, Biaya konsumsi rapat
4. Pelaporan, Luaran Wajib dan Luaran Tambahan Rp. 250.000,-
Transportasi Pertemuan Ilmiah, Publikasi artikel di
Jurnal.
TOTAL Rp. 3.400.000,-
17
Ns. Maryati, S.Sos, S.Kep, MARS.
18