Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PENELITIAN

IMPLEMENTASI PROGRAM PROMOSI KESEHATAN TENTANG PELAKSANAAN


IMUNISASI DASAR LENGKAP DI PUSKESMAS ARJUNO MALANG

untuk Memenuhi Ujian Praktik Mata Kuliah Penelitian Kulitatif


yang dibimbing oleh bapak Wandi Suwarno

Disusun oleh :

Aisyah Rohmi Nuril Syafitri (P17421173010)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN PROMOSI KESEHATAN


JURUSAN KESEHATAN TERAPAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Promosi Kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat ber-
perilaku hidup bersih dan sehat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan
yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan (SK Menkes No. 1193/Menkes/SK/X/2004).
Pengembangan strategi dasar promosi kesehatan secara nasional mengacu pada strategi
health promotion yang ada di dalam the Ottawa Charter tahun 1986, yaitu. Advokasi
(advocacy), memampukan atau memperkuat (empower) dan mediasi (mediate).
Penyelenggaraan upaya promosi kesehatan di puskesmas memegang peranan penting dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerja puskesmas atau
mewujudkan Kecamatan Sehat.
Permasalahan kesehatan khususnya AKB di Indonesia terbilang cukup tinggi. Hasil
riset Badan Pusat Statistik (BPS) Pada tahun 2016 mencatat bahwa angka kematian bayi
(AKB) mencapai 25,5. Artinya, ada sekitar 25,5 kematian setiap 1.000 bayi yang lahir.
Selama beberapa tahun terakhir, AKB Indonesia berangsur-angsur mengalami
penurunan.Bahkan, perkembangan AKB di Indonesia cukup menggembirakan dalam waktu
20 tahun menunjukkan penurunan.Pasalnya, pada 1991 AKB pernah mencapai angka 68.
Di wilayah Malang sendiri selama tahun 2016 telah terjadi 114 kasus kematian bayi.
Kasus ini menurun jika dibandingkan dengan kasus tahun 2015 yang mencapai 116 kasus
juga. Kasus kematian bayi terbanyak terjadi ke wilayah Puskesmas Kedung kandang dengan
18 kasus kematian bayi dan diikuti Puskesmas Arjowinangun dan Puskesmas
Mulyorejo dengan 14 kasus kematian untuk masing- masing Puskesmas. Sedangkan kasus
kematian bayi terendah adalah kasus kematian di wilayah kerja Puskesmas Cisadea dan
Puskesmas Bareng masing-masing sebanyak 2 kasus kematian. [ CITATION DIN15 \l 1033 ].
Angka kematian bayi (AKB) Kota Malang mencapai 9,54 per 1.000 kelahiran
hidup. Artinya dalam setiap 1.000 kelahiran yang dilaporkan, terdapat kematian bayi antara
9 hingga 10 bayi. Angka ini menurun sedikit jika dibandingkan dengan angka
kematian bayi pada tahun 2015 yang mencapai 9,99 per 1.000 kelahiran hidup.
Pada dasarnya tingginya angka kematian bayi dapat dicegah dengan memberikan
imunisasi dasar secara lengkap, imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja
memberikan kekebalan pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit. Kekebalan
diasumsikan sebagai perlindungan 2 terhadap suatu penyakit tertentu yang terdiri atas
kekebalan pasif yaitu tubuh tidak membentuk imunitas, tetapi menerima imunitas dan
kekebalan aktif yaitu tubuh membentuk kekebalan sendiri. Pemberian imunisasi penting
diberikan pada tahun pertama usia anak karena pada awal kehidupan anak hanya mempunyai
kekebalan alami seperti imunoglobulin G yang didapatnya dari ibu dan setelah usia 2 sampai
3 tahun, anak akan membentuk imunoglobulin G sendiri (Yupi, 2008).
Imunisasi sendiri adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan
penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan (Kemenkes RI, 2013)
Semenjak adanya Program Pengembangan Imunisasi (EPI) pada 1974, imunisasi
telah menyelamatkan 20 juta jiwa pada dua dasawarsa. Imunisasi dapat menyelamatkan
lebih banyak nyawa dan dana dari pada bentuk-bentuk intervensi yang lainya. Imunisasi
merupakan program intervensi dengan pembiayaan efektif, karena tidak hanya jiwa yang
terselamatkan tapi juga memicu pembangunan yaitu dengan mengurangi beban biaya
penyakit dan kematian pada sebuah keluarga.
Angka cakupan imunisasi di Indonesia rata-rata hanya 72 persen. Artinya, angka di
beberapa daerah sangat rendah. Ada sekitar 2.400 anak Indonesia meninggal setiap hari
termasuk yang meninggal karena penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi.
Contohnya tuberkulosis, campak, pertusis, difteri, dan tetanus, merupakan tragedi yang
mengejutkan dan tidak seharusnya terjadi. (DEPKES, 2004).
Dari hasil wawancara dengan salah satu petugas kesehatan Puskesmas Arjuno
mengatakan bahwa pada saat dilakukan penyuluhan tentang Imunisasi Dasar di Puskesmas
Arjuno masih banyak ibu-ibu yang tidak mau ikut berpartisipasi untuk menambah wawasan
tentang Imunisasi Dasar, serta semakin tingginya tingkat kematian anak dan balita juga
ancaman bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat tidak dilakukannya imunisasi,
membuat peneliti ingin mengetahui gambaran sikap dan pengetahuan ibu terhadap pelaksanaan
program imunisasi dasar anak di puskesmas.
1.2 Fokus Penelitian
Fokus dalam penelitian ini berisi pokok kajian yang menjadi pusat perhatian, yaitu
sikap dan pengetahuan ibu dalam implementasi program Imunisasi Dasar Lengkap Di
Puskesmas Arjuno.

1.3 Pembatasan dan Rumusan Masalah


1.3.1 Pembatasan Penelitian
Dalam penelitian ini dibatasi untuk mengidentifikasi sikap dan pengetahuan ibu dalam
pelaksanaan program imunisasi dasar pada bayi usia 0—9 bulan di Puskesmas Arjuno
untuk memenuhi kriteria inklusi-eklusi,
1.3.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas adalah :
“Bagaimanakah implementasi program promkes tentang imunisasi dasar lengkap di
Puskesmas Arjuno?”

1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian


1.4.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui sikap dan pengetahuan ibu dalam Pelaksanaan program Tentang
Imunisasi Dasar Lengkap Di Puskesmas Arjuno
1.4.2 Tujuan Khusus
 Menambah pengetahuan ibu tentang Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas
Arjuno.
 Untuk mengurangi AKB dikarenakan tidak mengikuti imunisasi dasar lengkap.
 Mengajak ibu untuk berperan aktif dalam program imunisasi dasar lengkap
BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Rancangan Desain Penelitian


Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan
pendekatan Fenomenologi, yaitu mempelajari tentang sikap ibu dalam melaksanakan
program Imunisasi dasar lengkap. Peneliti akan melakukan wawancara dan observasi
kepada subjek penelitian dan sumber-sumber lain tentang pengetahuan dan sikap ibu
mengenai pelaksaan Imunisasi dasar lengkap. Peneliti akan melakukan wawancara
dengan bidan koordinator di Puskesmas Arjuno dan melihat dokumen-dokumen yang
terkait dengan hal tersebut. Setelah data terkumpul lalu dilakukan evaluasi tentang
pengetahuan dan sikap dalm pelaksanaan program Imunisasi dasar lengkap di Puskesmas
Arjuno.

2.2 Informan
Informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang dapat memberikan informasi
secara aktual tentang sikap dan pengetahuan Ibu mengenai pelaksanaan program
Imunisasi dasar lengkap. Informan dalam penelitian ini yang dianggap memenuhi
karakteristik yang ditentukan, terdiri atas:
1. Bidan di Puskesmas
2. Penanggung jawab program
3. Ibu
4. Kader
Jumlah informan utama (Ibu) yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berjumlah 10
orang. Tehnik sampling yang digunakan adalah Simple Random sampling. Peneliti
memilih orang tertentu (bidan di Puskesmas) yang dipertimbangkan akan dapat
memberikan data yang diperlukan. selanjutnya berdasarkan data atau informasi yang
diperoleh dari bidan Puskesmas tersebut peneliti menetapkan informan lainnya (Kader)
2.3 Teknik Pengumpulan Data
Metode-metode pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
No Metode Data Yang Diperoleh Informasi/Sumber
Pengumpulan Data
1 Observasi Proses pelaksanan Imunisasi a. Ibu
b. Bidan
c. Kader
d. Penanggung
jawab program

2 Dokumentasi Dokumen-dokumen yang Dokumen yang


memuat data tentang memuat data yang
Pengetahuan dan sikap ibu diinginkan
dalam pelaksanaan program
Imunisasi Dasar Lengkap oleh
Puskesmas Arjuno
3 Wawancara Pengetahuan ibu Imunisasi a. Ibu
Mendalam dasar lengkap b. Bidan
c. Kader
d. Penanggung
jawab program

4 Monitoring Sikap ibu dalam pelaksanaan Kehadiran Ibu di


program imunisasi dasar Puskesmas
lengkap di Puskesmas Arjuno

2.4 Uji Keabsahan Data


Untuk menjamin keabsahan data yang diperoleh, kriteria yang digunakan adalah
kredibilitas (credibility). Untuk hasil penelitian yang memenuhi kredibiltas maka peneliti
memakai tehnik triangulasi (triangulation). Trianggulasi yang digunakan adalah
triangulasi sumber dan triangulasi metode.
1. Triangulasi Sumber.
Trianggulasi sumber yaitu dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui
beberapa sumber. Informasi yang diperoleh dari sumber pertama akan dipertanyakan
ulang pada sumber berikutnya sampai informasi yang diperoleh seragam. Informasi
yang telah mencapai titik jenuh dalam penelitian ini disebut dengan data. Selain itu
peneliti juga menggunakan tehnik member chek-dengan berdiskusi dengan bidan
Puskesmas atau penanggung jawab program dan para kader, untuk melengkapi data
yang belum lengkap, menyamakan persepsi dan menyepakati temuan atau informasi
yang kurang valid dihilangkan.
2. Triangulasi Metode
Trianggulasi metode yaitu dengan menggunakan beberapa metode yaitu wawancara,
dokumentasi, observasi dan FGD. Untuk memperoleh pengetahuan ibu Imunisasi
dasar lengkap peneliti akan melakukan observasi langsung terhadap pelaksanaannya
untuk melihat kesesuaian antara informasi yang didapat dengan fakta.

2.5 Teknik Analisa Data


Untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu dalam pelaksanaan Imunisasi
dasar lengkap maka peneliti akan menggunakan teknik analisa isi (content analysis).
Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi data yang diperoleh dari sumber data
dengan memanfaatkan semua pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti. Sebagaimana
pendapat Bodgan yang menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya diinformasikan
kepada orang lain.
Dalam analisa data ini peneliti memakai analisis tematik dan analisis data deskriptif
menurut Miles dan Huberman (1992).
a. Analisis Tematik
1. Pengolahan data dilakukan dengan mendokumetasikan data hasil wawancara yang
didapatkan berupa catatan lapangan, rekaman dan print out transkrip.
2. Print out transkrip dilakukan analisa dengan memberi tanda pada kata-kata yang
merupakan kata kunci. Kemudian merumuskan kategori, dari kategori-kategori
yang serumpun dikelompokkan dalam sub-sub tema, dan mengorganisasikan sub
tema yang serumpun ke dalam tema.
3. Hasil pengorganisasian akan dilakukan validasi kepada subyek sehingga sesuai
dengan informasi dari masing-masing subyek. Kemudian hasil diintegrasikan
dalam suatu narasi sesuai dengan tujuan penelitian.
b. Analisis data deskriptif
menurut Miles dan Huberman dilakukan melalui tiga cara yaitu reduksi data, display
data dan penarikan kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai