Disusun oleh:
Lutfiana Apriliyawati (P17421173005)
Ria Dania Salsabila (P17421173016)
Mochamad Rizal Choirudin (P17421174019)
Aisyah Rohmi Nuril Syafitri (P17421174020)
Aiva Nindianing Ilmi (P17421174028)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi kami. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
COVER.........................................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................3
2.1 Deteksi Dini Hepatitis B..........................................................................................................3
2.2 Kegiatan pencegahan Hepatitis B............................................................................................3
2.3 Strategi pencegahan Hepatitis B..............................................................................................4
BAB III.......................................................................................................................................................5
PENUTUP...............................................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................5
3.2 Saran........................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Hepatitis B pada Ibu Hamil. Terdapat lima aksi utama dari Kemenkes salah satunya
yaitu diteksi dini dan tindak lanjut yang dilakukan mencakup akses perawatan, dukungan
dan pengobatan.
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi terjadinya Penyakit
Hepatitis B bertujuan agar dapat mengeliminasi penularan Hepatitis B dari ibu ke anak
pada tahun 2020. Strategi yang dilakukan yaitu melalui deteksi dini Hepatitis B pada Ibu
Hamil dan kelompok berisiko tinggi lainnya.
Berdasarkan uraian diatas maka kami akan menjelaskan secara umum mengenai
bagaimana program pemberantasan dan pengendalian penyakit Hepatitis B di wilayah
Puskesmas.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaiamana program pemberantasan dan pengendalian Penyakit Hepatitis B di wilayah
Puskesmas?
1.3 Tujuan
- Tujuan Umum : untuk mengetahuai program pemberantasan dan pengendalian Penyakit
Hepatitis B yang dilakukan di Puskesmas
- Tujuan Khusus :
a. Mengetahui gambaran mengenai bagaimana deteksi dini mengenai Penyakit Hepatitis
B di wilayah Puskesmas
b. Mengetahui gambaran mengenai kegiatan yang dilakukan dalam mencegah terjadinya
Penyakit Hepatitis B di wilayah Puskesmas
c. Mengetahui bagaimana strategi yang dilakukan dalam mencegah terjadinya Penyakit
Hepatitis B di wilayah Puskesmas
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. Melakukan hubungan seksual dengan aman Penularannya disebabkan oleh
hubungan seksual. Jika memang pasangan atau keluarga dari pasangan
mempunyai riwayat hepatitis, sebaiknya melakukan hubungan seksual dengan
menggunakan kondom(Depkes RI, 2009).
2.3 Strategi pencegahan Hepatitis B
Pengendalian penyakit ini lebih dimungkinkan melalui pencegahan dibandingkan
pengobatan yang masih dalam penelitian. Pencegahan dilakukan meliputi pencegahan
penularan penyakit dengan kegiatan Health Promotion dan Spesifik Protection, maupun
pencegahan penyakit dengan imunisasi aktif dan pasif (Hadi, 2000).
Ada 3 (tiga) kegiatan utama yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan
penyakit Hepatitis, yakni melalui pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pencegahan
primer yakni dengan cara promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), imunisasi
pada bayi, imunisasi pada remaja dan dewasa (catch up immunization). Pencegahan
sekunder melalui, deteksi dini dengan skrining (penapisan), penegakan diagnosa dan
pengobatan. Sedangkan pencegahan tersier lebih kepada untuk mencegah keparahan dan
rehabilitasi, monitoring pengobatan untuk mengetahui efektifitas dan resistensi terhadap
obat pilihan (Depkes RI, 2009).
Timbulnya Hepatitis B dalam barak-barak atau panti perawatan sering merupakan
petunjuk sanitasi dan higiene perorangan yang buruk. Pengendaliannya langsung
ditunjukkan pada pencegahan terkontaminasinya makanan, air, atau sumber-sumber
lainnya oleh tinja. Kebersihan seperti mencuci tangan setelah buang air besar atau
sebelum makan, penggunaan piring dan alat makan sekali pakai, dan menjaga kebersihan
perorangan. Pemakaian disinfektan natrium hipoklorit 0,5%- sangat penting dalam
mencegah penyebaran (Jawetz, 1995). Orang yang dekat dengan penderita mungkin
memerlukan terapi imunoglobulin. Imunisasi Hepatitis A bisa dilakukan dalam bentuk
sendiri (Havrix) atau bentuk kombinasi dengan vaksin Hepatitis B (Twinrix). imunisasi
Hepatitis B dilakukan tiga kali, yaitu dasar, satu bulan dan 6 bulan kemudian.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Deteksi dini Hepatitis B dilakukan dengan dilakukan sejak bayi <24 jam dan
dilanjutkan dengan imunisasi rutin HB1 pada usia 2 bulan, HB2 pada usia 3 bulan
dan HB3 pada usia bulan, melalui deteksi dini Hepatitis B padaIbu Hamil, dan
memberikan perlindungan berupa vaksin Hepatitis B Imunoglobulin (HBIG) <24
jampada bai lahir dan ibu yang reaktif Hepatitis B
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,kedepannya penulis
akan lebih focus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak tentunya bisa dipertanggung jawabkan.
5
DAFTAR PUSTAKA
Masyarakat, B. K. (2018, Agustus 1). Ayo, Deteksi Dini Hepatitis. Retrieved September 22, 2020, from
Sehat Negriku! Sehatlaah Bangsaku: http://sehatnegriku.kemkes.go.id
Mustofa, S., & Kurniawaty, E. (2013). Manajemen Gangguan Saluran Cerna : Panduan bagi dokter
umum. Bandar Lampung: Aura Printing & Publishing.
Ratnajuwita, R., & Lestari, F. (2013). Pengembangan, Sikap, Terhadap Perilaku Pencegahan Transmisi
Hepatitis B Saat melayani Konstrasepsi Implan Pada Bidan Desa Di Puskesmas Kabupaten Purworejo .
Kesehatan Masyarakat, 3.
Rumini, Zein, U., & Suroyo, R. B. (2018). Faktor Risiko Hepatitis B pada Pasien di RSUD Dr. Pirngadi
Medan. Jurnal Kesehatan Global, 37-44.