DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5 :
PUTU YUDI PUSPAYANTI PO7124321034
ASRINI PO7124321009
MUTIARA AYUFRISKA PO7124321027
NURFAINI PO7124321032
NI NYOMAN WIADNYANI PO7124321055
DEYSI SWANDAYANI PO7124321052
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Imunisasi................................................................................................................3
B. Hepatitis B..............................................................................................................4
C. Imunisasi Hepatitis B pada Bayi Baru Lahir..........................................................7
BAB III............................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
A. Kesimpulan..........................................................................................................10
B. Saran....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Virus Hepatitis B telah menginfeksi sejumlah 2 miliar orang di
dunia, dan sekitar 240 juta orang diantaranya menjadi pengidap hepatitis B
kronis. Angka kejadian hepatitis B kronis di Indonesia mencapai 5 hingga
10 persen dari total penduduk atau setara dengan 13,5 juta penderita.
Jumlah ini membuat Indonesia menjadi negara ke-3 di Asia yang penderita
hepatitis kronisnya paling banyak. Oleh karena itu, penting untuk
mencegah penyebaran penyakit ini dengan melakukan imunisasi sejak
dini. Hepatitis B adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan infeksi hati
kronis. Penyakit ini termasuk penyakit yang sangat menular dan banyak
orang yang terinfeksi pada masa kanak-kanak. Penyakit ini ditularkan
melalui darah dan cairan tubuh lainnya. Namun, bayi yang baru lahir
berisiko tinggi terkena hepatitis B dari ibu yang sudah terinfeksi virus
hepatitis B melalui persalinan baik normal maupun caesar.
Itu sebabnya, para dokter dan ahli kesehatan lainnya yang
merekomendasikan vaksin hepatitis pada bayi yang baru lahir untuk
mencegah pengembangan dan penularan penyakit ini. Pasalnya, sekitar 30-
40 persen infeksi menular dari orang yang sama sekali tidak memiliki
faktor risiko infeksi. Selain itu, ibu yang menderita hepatitis B sering kali
tidak sadar dirinya terkena penyakit tersebut karena tidak ada gejala yang
dirasakan. Oleh karena itu memberikan vaksin saat kelahiran menjadi cara
terbaik yang bisa diambil.
Vaksin ini juga dilakukan tanpa pengecualian, termasuk pada ibu
yang negatif terinfeksi hepatitis B. Vaksin hepatitis B melindungi anak
Anda dari virus hepatitis B, yang dapat menyebabkan kerusakan hati
hingga kematian. Tak hanya itu, pemberian vaksin saat lahir juga
1
membantu mengurangi risiko anak terkena hepatitis B di masa kecil yang
mungkin di tularkan oleh orang sekitarnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu imunisasi pada bayi baru lahir ?
2. Apa itu Hepatitis B ?
3. Apa itu imunisasi Hepatitis B pada bayi baru lahir ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui imunisasi pada bayi baru lahir
2. Untuk mengetahui tentang Hepatitis B
3. Untuk mengetahui imunisasi Hepatitis B pada bayi baru lahir
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Imunisasi
1. Pengertian Imunisasi
2. Tujuan Imunisasi
3
Program imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi. Pada saat ini, penyakit-penyakit tersebut adalah difteri,
tetanus, batuk rejan (pertusis), campak (measles), polio dan
tuberkulosis. (Notoatmodjo, 2013)
3. Manfaat Imunisasi
a. Untuk anak: mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit,
dan kemungkinan cacat atau kematian.
b. Untuk keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologi
pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga
apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa
kanak-kanak yang nyaman.
c. Untuk negara: memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan
bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan
negara.
B. Hepatitis B
1. Pengertian Hepatitis B
Hepatitis B merupakan infeksi virus yang menyerang hati dan
dapat menyebabkan penyakit akut maupun kronik dan secara potensial
merupakan infeksi hati yang mengancam nyawa disebabkan oleh virus
hepatitis B. (WHO, 2012).
Hepatitis adalah peradangan pada organ hati yang disebabkan
infeksi bakteri, virus, proses autoimun, obat-obatan, perlemakan,
alkohol dan zat berbahaya lainnya. (Kemenkes RI, 2016)
4
Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
Hepatitis B yang merusak hati dengan masa inkubasi 14-160 hari.
Penyebaran penyakit melalui darah dan produknya, suntikan yang
tidak aman, transfusi darah, proses persalinan, melalui hubungan
seksual.
2. Klasifikasi Hepatitis B
Menurut Kemenkes RI (2016), Hepatitis B dibagi menjadi dua,
yakni:
a. Hepatitis B Akut
Hepatitis B Akut merupakan hepatitis B dari golongan virus
DNAyang penularannya vertikal 95% terjadi saat masa perinatal
(saat persalinan) dan 5% intrauterin. Penularan Horisontal melalui
transfusi darah, jarum suntik tercemar, pisau cukur, tatto dan
transplantasi organ. Hepatitis B akut memiliki masa inkubasi 60-90
hari.
b. Hepatitis B Kronik
Hepatitis B kronik merupakan perkembangan dari Hepatitis B akut.
Usia saat terjadi infeksi mempengaruhi kronisitas penyakit. Bila
penularan terjadi saat bayi maka 95% akan menjadi Hepatitis
kronik. Sedangkan bila penularan terjadi saat usia balita, maka 2-
3% menjadi penederita Hepatitis B kronikdan bila penularan saat
dewasa maka hanya 5% yang menjadi penderita Hepatitis kronik.
3. Manifestasi Klinis Hepatitis B
a. Hepatitis B akut
1) Malaise/lesu/kelelahan.
2) Nafsu makan menurun.
3) Demam ringan.
4) Nyeri abdomen sebelah kanan.
5) Kencing berwarna seperti teh.
6) Ikterik.
b. Hepatitis B kronis
1) HbsAg (Hepatitis B surface Antigen) positif.
5
2) HbeAg (Hepatitis B E-Antigen, anti-Hbe dalam serum, kadar
ALT (Alanin Amino Transferase), HBV DNA (Hepatitis B
Virus-Deoxyyribunukleic Acid) positif.
3) Berlangsung >6 bulan
4) Asimtomatik (tanpa tanda dan gejala)
4. Etiologi
6
Hepatitis B kronik merupakan penyulit jangka lama pada pada
Hepatitis B akut. Penyakit ini terjadi pada sejumlah kecil penderita
hepatitis B akut. Kebanyakan penderita hepatitis kronik tidak pernah
mengalami gejala hepatitis B akut yang jelas. Hepatitis fulminal
merupakan penyulit yang paling dia takuti karena sebagian besar
berlangsung fatal. 50% kasus hepatitis virus fulmnal adalah dari tipe B
dan banyak diantar kasus hepatitis B akut fulminal terjadi akibat ada
koinfeksi dengan hepatitis D atau hepatitis C. Angka kematian lebih
dari 80% tetapi penderita hepatitis fulminal yang berhasil hidup yang
berhasil hidup biasanya mengalam kesembuhan biokimiawi atau
histologik.
7
Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI,
95% penularan hepatitis B terjadi secara vertikal, yaitu dari ibu ke bayi
pada saat persalinan. Sedangkan 5% lainnya terjadi secara intra uterine
atau pada saat di dalam kandungan. Jika penularan terjadi saat bayi,
maka kemungkinan besar virus ini akan bertahan lama di dalam tubuh
bayi dan terbawa sampai ia dewasa. Akibatnya, bayi mengalami
hepatitis B kronis. Bila tidak cepat-cepat ditangani, hal ini bisa
memicu komplikasi dan menyebabkan kematian.
8
Pemberian kepada bayi prematur dengan berat < 2000 gram perlu
diperhatikan karena biasanya tidak berespon baik terhadap vaksin. Pada
kondisi tersebut biasanya imunisasi diberikan setelah berat badan pada
bayi mencapai 2.000 gram atau saat bayi berumur 2 bulan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hepatitis B merupakan infeksi virus yang menyerang hati dan
dapat menyebabkan penyakit akut maupun kronik dan secara potensial
merupakan infeksi hati yang mengancam nyawa disebabkan oleh virus
hepatitis B. (WHO, 2012).
B. Saran
Sebagai tenaga kesehatan khususnya seorang Bidan kita harus
mampu memenuhi serta melakukan asuhan pada bayi baru lahir dengan
10
baik khususnya dalam pemberian imunisasi hepatitis B sehingga bayi
dapat terhindar dari penyakit hepatitis B.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.halodoc.com/pentingnya-vaksin-hepatitis-b-bagi-bayi-baru-lahir
Diakses pada tanggal 18 November 2019
https://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
hepatitis.pdf Diakses pada tanggal 19 November 2019
11