Anda di halaman 1dari 11

WING PENDIDIKAN UMUM

SKADRON PENDIDIKAN 504

IMUNISASI HB

NAMA SISWA :

1. DINA MARIYANA, AMKG


2. NORMA YUNITA, A.Md.Kep.
3. SUCI HERAWATI, A.Md.Kep.

DIKLATJUR PNS GOL II KES ANGKATAN 23


TAHUN 2020
Daftar isi

DAFTAR ISI........................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................. 1
1.2 Tujuan .............................................................................. 1
1.3 Rumusan Masalah........................................................... 1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Imunisasi........................................................ 2
2.2 Pengertian Imunisasi Hepatitis......................................... 2
2.3 Tujuan Imunisasi Hepatitis............................................... 3
2.4 Pemberian Imunisasi Hepatitis......................................... 5
2.5 Lokasi Penyuntikan ......................................................... 6
2.6 Efek Samping .................................................................. 7
2.7 Tingkat Kekebalan dan Keberhasilan dari Imunisasi ...... 7
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kesimpulan....................................................................... 8
3.2 Saran................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 9

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang
Selama dalam proses tumbuh kembang, anak memerlukan asupan gizi
yang kuat, penilaian nilai agama dan budaya, pembiasaan disiplin yang
konsisten dan upaya pencegahan. Salah satu upaya pencegahan
penyakit, yaitu pemberian imunisasi. Pemahaman tentang imunisasi
diperlukan sebagai dasar dalam memberikan asuhan kebidanan terutama
pada anak sehat dan implikasi konsep imunisasi pada saat merawat anak
sakit, khususnya pada kasus tuberculosis , difteri, pertussis, tetanus, polio,
campak, dan hepatitis.
Tujuan jangka pendek dari pelayanan imunisasi adalah pencegahan
penyakit secara perorangan atau kelompok, sedangkan tujuan jangka
panjang adalah eradikasi atau eliminasi suatu penyakit.
Dari penyakit menular yang telah ditemukan, sampai saat ini di
Indonesia baru tujuh macam yang diupayakan pencegahannya melalui
program imunisasi yang selanjutnya kita sebut “Penyakit Yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)”
Sejak dimulainya program imunisasi di Indonesia pada tahun 1956,
saat ini telah dikembangkan tujuh jenis vaksinasi yaitu BCG, Campak,
Polio, DPT, DT, TT, Hep.B.

1.2.Tujuan
1. Sebagai penambahan pengetahuan tentang imunisasi Hepatitis
2. Mampu mengetahui tujuan dan cara pemberiaan imunisasi Hepatitis

1.3.Rumusan masalah
1. Pengertian Imunisasi Hepatitis
2. Tujuan Imunisasi Hepatitis
3. Dosis pemberian vaksin Hepatitis

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit
dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap
penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang.
Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten.
Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan
atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari
penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya.
Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena
sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa,
sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak
cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap
dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangat membahayakan
kesehatan dan hidup anak.
Pemberian imunisasi dimaksudkan untuk membentuk kekebalan tubuh.
Kekebalan tubuh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
- Tingginya kadar anti body pada saat dilakukan imunisasi
- Potensi antigen yang disuntikkan
- Waktu antara pemberian imunisasi
Mengingat efektif dan tidaknya imunisasi tersebut akan bergantung
dari factor yang mempengaruhinya sehingga kekebalan tubuh dapat
diharapkan pada diri anak.

2.2. Pengertian Imunisasi Hepatitis


Imunisasi hepatitis B merupakan imunisasi yang diwajibkan, lebih dari
100 negara memasukkan vaksinasi ini dalam program nasionalnya. Jika
menyerang anak, penyakit yang disebabkan virus ini sulit disembuhkan.
Bila sejak lahir telah terinfeksi virud hepatitis B (VHB) dapat menyebabkan
kelainan-kelainan yang dibawanya terus hingga dewasa. Sangat mungkin
terjadi sirosis atau pengerutan hati.

2
Banyak jalan masuk virus hepatitis B ke tubuh si kecil. Yang potemsial
melalui jalan lahir. Cara lain melalui kontak dengan darah penderita,
semisal transfusi darah. Bisa juga melali alat-alat medis yang sebelumnya
telah terkontaminasi darah dari penderita hepatitis B, seperti jarum suntik
yang tidak steril atau peralatan yang ada di klinik gigi. Bahkan juga bisa
lewat sikat gigi atau sisir rambut yang digunakan antar anggota keluarga.
Malangnya, tak ada gejala khas yang tampak secara kasat mata.
Bahkan oleh dokter sekalipun. Fungsi hati kadang tak terganggu meski
sudah mengalami sirosis. Anak juga terlihat sehat, nafsu makan baik,
berat badan juga normal. Penyakit baru diketahui setelah dilakukan
pemeriksaan darah.
Upaya pencegahan adalah langkah terbaik. Jika ada salah satu
anggota keluarga dicurigai kena Virus Hepatitis B, biasanya dilakukan
screening terhadap anak-anaknya untuk mengetahui apakah membawa
virus atau tidak. Selain itu, imunisasi merupakan langkah efektif untuk
mencegah masuknya virus hepatitis B.

2.3. Tujuan Imunisasi Hepatitis


Sesuai dengan namanya, imunisasi hepatitis A dan B bertujuan untuk
sistem imun bayi kebal terhadap serangan penyakit hepatitis A dan B.
Sebelum melihat lebih jauh bagaimana vaksin tersebut bekerja untuk
menghalau hepatitis A dan B, simaklah beberapa fakta tentang kedua
penyakit tersebut.
- Perbedaan Hepatitis A dengan Hepatitis B
Hepatitis A menyebar melalui makanan, air, dan udara sehingga
orang-orang yang positif terkena virus hepatitis A tidak bisa saling
bergantian peralatan makan dengan orang lain. Sebaliknya, hepatitis B
tidak menyebar dengan cara-cara seperti itu.
Hepatitis B lebih sukar dikenali karena penyakit tersebut pada
umumnya tidak memperlihatkan gejala-gejala yang jelas sampai anak
berusia 6 tahun.

3
Pada anak-anak yang berusia 6 tahun ke atas, gejala penyakit hepatitis B
antara lain:
1. Demam
2. Kelelahan

3. Kehilangan nafsu makan

4. Mual

5. Muntah

6. Nyeri perut

4
7. Urin berwanan gelap

8. Nyeri sendi

9. Mata menguning dan kulit memucat

Untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis A dan B, buah hati


Ladies perlu mendapatkan imunisasi hepatitis. Seperti dikutip dari laman
webmd.com, imunisasi ini terbukti efektif untuk mencegah terjadinya
penyakit hepatitis pada anak. Tingkat keefektifannya mencapai hampir
100 persen. Imunisasi hepatitis dapat memberikan kekebalan tubuh
hingga selama 20 hingga 30 tahun.
2.4. Pemberian Imunisasi Hepatitis
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya
penyakit hepatitis yang kandungannya adalah HbsAg dalam bentuk cair.
Frekuensi pemberian imunisasi hepatitis tiga kali. Waktu pemberiaan
imunisasi hepatitis B pada umur 0-11 bulan. Cara pemberiaanya adalah
intramuscular.
Sebanyak 3 kali pemberian imunisasi Hepatitis B dan 1 kali untuk
pemberian Imunisasi Hepatitis A, dengan interval 1 bulan antara suntikan
pertama dan kedua, kemudian 5 bulan antara suntikan kedua dan ketiga.

5
Umur Vaksin Keterangan
Saat lahir Hepatitis B-1 HB-1 harus diberikan dalam waktu 12 jam
setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 dan
6 bulan. Apabila status HbsAg-B ibu positif,
dalam waktu 12 jam setelah lahir diberikan
HBlg 0,5 ml bersamaan dengan vaksin HB-
1. Apabila semula status HbsAg ibu tidak
diketahui dan ternyata dalam perjalanan
selanjutnya diketahui bahwa ibu HbsAg
positif maka masih dapat diberikan HBlg
0,5 ml sebelum bayi berumur 7 hari.
1 bulan Hepatitis B-2 Hb-2 diberikan pada umur 1 bulan, interval
HB-1 dan HB-2 adalah 1 bulan.
6 bulan Hepatitis B-3 HB-3 diberikan umur 6 bulan. Untuk
mendapatkan respons imun optimal,
interval HB-2 dan HB-3 minimal 2 bulan,
terbaik 5 bulan.
2 tahun Hepatitis A Vaksin HepA direkomendasikan pada
umur > 2 tahun, diberikan dua kali dengan
interval 6-12 bulan.

Sekurang-kurangnya 12 jam setelah lahir. Dengan syarat, kondisi


bayi stabil, tak ada gangguan pada paru-paru dan jantung. Dilanjutkan
pada usia 1 bulan, dan usia 3-6 bulan. Khusus bayi yang lahir dari ibu
pengidap VHB, selain imunisasi tsb dilakukan tambahan dengan
imunoglobulin antihepatitis B dalam waktu sebelum usia 24 jam.

2.5. Lokasi Penyuntikan


Pada anak di lengan dengan cara intramuskuler. Sedangkan pada bayi
di paha lewat anterolateral (antero= otot-otot bagian depan, lateral= otot
bagian luar). Penyuntikan di bokong tidak dianjurkan karena bisa
mengurangi efektivitas vaksin.

2.6.Efek samping

6
Umumnya tak terjadi. Jikapun ada (jarang) berupa keluhan nyeri pada
bekas suntikan, yang disusul demam ringan dan pembengkakan. Reaksi
local seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan di sekitar tempat
penyuntikan. Namun rekasi ini akan menghilang dalam waktu dua hari.

2.7. Tingkat kekebalan dan keberhasilan dari Imunisasi Hepatitis


Cukup tinggi, antara 94-96%. Umumnya setelah 3 kali suntikan, lbih
dari 95% bayi mengalami respons imun yang cukup.
Tak ada tanda klinis yang dapat dijadikan patokan. Namun dapat
dilakukan pengukuran keberhasilan melalui pemeriksaan darah dengan
mengecek kadar hepatitis B-nya setelah anak berusia setahun. Bila
kadarnya di atas 1000, berarti daya tahanya 8 tahun; diatas 500, tahan 5
tahun; diatas 200 tahan 3 tahun. Tetapi kalau angkanya cuma 100, maka
dalam setahun akan hilang. Sementara bila angkanya 0 berarti si bayi
harus disuntik ulang 3 kali lagi.

BAB III

7
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Pemberian vaksinasi Hepatitis B sudah saatnya dimulai, terutama pada
mereka yang mempunyai resiko tinggi. Disamping ini dampak negatip dari
penyakit ini sangat merugikan
Imunisasi dapat dilakukan sebanyak 3 kali pemberian imunisasi
Hepatitis B dan 1 kali untuk pemberian Imunisasi Hepatitis A, dengan
interval 1 bulan antara suntikan pertama dan kedua, kemudian 5 bulan
antara suntikan kedua dan ketiga.
Cukup tinggi keberhasilan imunisasi hepatitis , antara 94-96%.
Umumnya setelah 3 kali suntikan, lbih dari 95% bayi mengalami respons
imun yang cukup.
Sesuai dengan namanya, imunisasi hepatitis A dan B bertujuan untuk
sistem imun bayi kebal terhadap serangan penyakit hepatitis A dan B.
Sebelum melihat lebih jauh bagaimana vaksin tersebut bekerja untuk
menghalau hepatitis A dan B, simaklah beberapa fakta tentang kedua
penyakit tersebut.

3.2. Saran
Sebagai tenaga kesehatan kita perlu menjelaskan atau
memberitahukan betapa pentingnya imunisasi Hepatitis kepada
masyarkat. Dan sebagai tenaga kesehatan kita harus mau mengajak agar
masyarakat mau membawa bayinya ke tempat posyandu agar di
imunisasi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, U. F., 2006.Imunisasi, Mengapa Perlu?. Jakarta: Penerbit Buku


Kompas.
Cahyono, J. B. S. B., Lusi, R. A., Verawati, Sitorus, R., Utami, R. C. B.,
Dameria, K. 2010. Vaksinasi, Cara Ampuh Cegah Penyakit
Infeksi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Cave, S., Mitchell, D. 2001. Yang Orangtua Harus Tahu Tentang
Vaksinasi pada Anak.Alih bahasa: Purwoko, S. Jakarta: Penerbit
PT Gramedia Pustaka Utama.
Djauzi, S., dan Sundaru, H. 2003.Imunisasi Dewasa. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.
Mulyani, N. S., dan Rinawati, M. 2013. Imunisasi untuk Anak. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Proverawati, A., Andhini, C. S. D. Imunisasi dan Vaksinasi. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Ranuh, I. G. N. G., Suyitno, H., Hadinegoro, S. R. S., Kartasasmita, C. B.,
Ismoedijanto, Soedjatmiko. 2011. Pedoman Imunisasi di
Indonesia. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Wahab, A. Samik, dan Julia, M. 2002. Sistem Imun, Imunisasi, dan
Penyakit Imun. Jakarta: Penerbit Widya Medika.

Anda mungkin juga menyukai