DAFTAR ISI........................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................. 1
1.2 Tujuan .............................................................................. 1
1.3 Rumusan Masalah........................................................... 1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Imunisasi........................................................ 2
2.2 Pengertian Imunisasi Hepatitis......................................... 2
2.3 Tujuan Imunisasi Hepatitis............................................... 3
2.4 Pemberian Imunisasi Hepatitis......................................... 5
2.5 Lokasi Penyuntikan ......................................................... 6
2.6 Efek Samping .................................................................. 7
2.7 Tingkat Kekebalan dan Keberhasilan dari Imunisasi ...... 7
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kesimpulan....................................................................... 8
3.2 Saran................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 9
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Selama dalam proses tumbuh kembang, anak memerlukan asupan gizi
yang kuat, penilaian nilai agama dan budaya, pembiasaan disiplin yang
konsisten dan upaya pencegahan. Salah satu upaya pencegahan
penyakit, yaitu pemberian imunisasi. Pemahaman tentang imunisasi
diperlukan sebagai dasar dalam memberikan asuhan kebidanan terutama
pada anak sehat dan implikasi konsep imunisasi pada saat merawat anak
sakit, khususnya pada kasus tuberculosis , difteri, pertussis, tetanus, polio,
campak, dan hepatitis.
Tujuan jangka pendek dari pelayanan imunisasi adalah pencegahan
penyakit secara perorangan atau kelompok, sedangkan tujuan jangka
panjang adalah eradikasi atau eliminasi suatu penyakit.
Dari penyakit menular yang telah ditemukan, sampai saat ini di
Indonesia baru tujuh macam yang diupayakan pencegahannya melalui
program imunisasi yang selanjutnya kita sebut “Penyakit Yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)”
Sejak dimulainya program imunisasi di Indonesia pada tahun 1956,
saat ini telah dikembangkan tujuh jenis vaksinasi yaitu BCG, Campak,
Polio, DPT, DT, TT, Hep.B.
1.2.Tujuan
1. Sebagai penambahan pengetahuan tentang imunisasi Hepatitis
2. Mampu mengetahui tujuan dan cara pemberiaan imunisasi Hepatitis
1.3.Rumusan masalah
1. Pengertian Imunisasi Hepatitis
2. Tujuan Imunisasi Hepatitis
3. Dosis pemberian vaksin Hepatitis
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit
dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap
penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang.
Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten.
Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan
atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari
penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya.
Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena
sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa,
sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak
cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap
dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangat membahayakan
kesehatan dan hidup anak.
Pemberian imunisasi dimaksudkan untuk membentuk kekebalan tubuh.
Kekebalan tubuh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
- Tingginya kadar anti body pada saat dilakukan imunisasi
- Potensi antigen yang disuntikkan
- Waktu antara pemberian imunisasi
Mengingat efektif dan tidaknya imunisasi tersebut akan bergantung
dari factor yang mempengaruhinya sehingga kekebalan tubuh dapat
diharapkan pada diri anak.
2
Banyak jalan masuk virus hepatitis B ke tubuh si kecil. Yang potemsial
melalui jalan lahir. Cara lain melalui kontak dengan darah penderita,
semisal transfusi darah. Bisa juga melali alat-alat medis yang sebelumnya
telah terkontaminasi darah dari penderita hepatitis B, seperti jarum suntik
yang tidak steril atau peralatan yang ada di klinik gigi. Bahkan juga bisa
lewat sikat gigi atau sisir rambut yang digunakan antar anggota keluarga.
Malangnya, tak ada gejala khas yang tampak secara kasat mata.
Bahkan oleh dokter sekalipun. Fungsi hati kadang tak terganggu meski
sudah mengalami sirosis. Anak juga terlihat sehat, nafsu makan baik,
berat badan juga normal. Penyakit baru diketahui setelah dilakukan
pemeriksaan darah.
Upaya pencegahan adalah langkah terbaik. Jika ada salah satu
anggota keluarga dicurigai kena Virus Hepatitis B, biasanya dilakukan
screening terhadap anak-anaknya untuk mengetahui apakah membawa
virus atau tidak. Selain itu, imunisasi merupakan langkah efektif untuk
mencegah masuknya virus hepatitis B.
3
Pada anak-anak yang berusia 6 tahun ke atas, gejala penyakit hepatitis B
antara lain:
1. Demam
2. Kelelahan
4. Mual
5. Muntah
6. Nyeri perut
4
7. Urin berwanan gelap
8. Nyeri sendi
5
Umur Vaksin Keterangan
Saat lahir Hepatitis B-1 HB-1 harus diberikan dalam waktu 12 jam
setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 dan
6 bulan. Apabila status HbsAg-B ibu positif,
dalam waktu 12 jam setelah lahir diberikan
HBlg 0,5 ml bersamaan dengan vaksin HB-
1. Apabila semula status HbsAg ibu tidak
diketahui dan ternyata dalam perjalanan
selanjutnya diketahui bahwa ibu HbsAg
positif maka masih dapat diberikan HBlg
0,5 ml sebelum bayi berumur 7 hari.
1 bulan Hepatitis B-2 Hb-2 diberikan pada umur 1 bulan, interval
HB-1 dan HB-2 adalah 1 bulan.
6 bulan Hepatitis B-3 HB-3 diberikan umur 6 bulan. Untuk
mendapatkan respons imun optimal,
interval HB-2 dan HB-3 minimal 2 bulan,
terbaik 5 bulan.
2 tahun Hepatitis A Vaksin HepA direkomendasikan pada
umur > 2 tahun, diberikan dua kali dengan
interval 6-12 bulan.
6
2.6.Efek samping
Umumnya tak terjadi. Jikapun ada (jarang) berupa keluhan nyeri pada
bekas suntikan, yang disusul demam ringan dan pembengkakan. Reaksi
local seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan di sekitar tempat
penyuntikan. Namun rekasi ini akan menghilang dalam waktu dua hari.
7
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Pemberian vaksinasi Hepatitis B sudah saatnya dimulai, terutama pada
mereka yang mempunyai resiko tinggi. Disamping ini dampak negatip dari
penyakit ini sangat merugikan
Imunisasi dapat dilakukan sebanyak 3 kali pemberian imunisasi
Hepatitis B dan 1 kali untuk pemberian Imunisasi Hepatitis A, dengan
interval 1 bulan antara suntikan pertama dan kedua, kemudian 5 bulan
antara suntikan kedua dan ketiga.
Cukup tinggi keberhasilan imunisasi hepatitis , antara 94-96%.
Umumnya setelah 3 kali suntikan, lbih dari 95% bayi mengalami respons
imun yang cukup.
Sesuai dengan namanya, imunisasi hepatitis A dan B bertujuan untuk
sistem imun bayi kebal terhadap serangan penyakit hepatitis A dan B.
Sebelum melihat lebih jauh bagaimana vaksin tersebut bekerja untuk
menghalau hepatitis A dan B, simaklah beberapa fakta tentang kedua
penyakit tersebut.
3.2. Saran
Sebagai tenaga kesehatan kita perlu menjelaskan atau
memberitahukan betapa pentingnya imunisasi Hepatitis kepada
masyarkat. Dan sebagai tenaga kesehatan kita harus mau mengajak agar
masyarakat mau membawa bayinya ke tempat posyandu agar di
imunisasi.
8
DAFTAR PUSTAKA