Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat kebaikan-
Nya saya mampu menyelesaikan tugas makalah dengan baik dan tepat waktu.
Tidak lupa, saya sebagai penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wafi Nur
Muslihatun, S.SiT., M.Kes (Epid) selaku Dosen Asuhan Kebidanan Neonatus yang telah
membimbing dalam proses pembuatan makalah ini. Makalah ini saya susun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus. saya pun mengetahui jika makalah yang digarap
masih jauh dari kata sempurna. Masih banyak kekurangan sehingga saya sangat berharap saran
dan kritiknya kepada saya agar di kemudian hari bisa membuat satu makalah yang lebih
berkualitas. Terakhir, semoga makalah berikut bisa mempunyai dampak dan manfaat bagi
masyarakat dan lingkungan di sekitar kita.
BAB I ..................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang....................................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................................. 5
1.3. Tujuan ................................................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ....................................................................................................................................... 6
2.1. Perbedaan jadwal imunisasi buku KIA 2023 dengan rekomendasi IDAI tahun 2020 dan 2023 .... 6
2.2. Imunisasi Rotavirus .................................................................................................................... 9
2.3. Wewenang bidan dalam pemberian imunisasi berdasarkan peraturan perundang- undangan saat ini
....................................................................................................................................................... 10
2.4 Imunisasi An. Dirga Hamzah Almeer Mustofa ............................................................................ 11
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Imunisasi adalah suatu
Upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit, sehingga apabila suatu sat terpajan dengan suatu penyakit hanya
mengalami sakit ringan. Imunisasi sangat diperlukan dem memberikan perlindungan,
pencegahan, sekaligus membangun kekebalan tubuh anak terhadap berbagai penyakit
menular maupun penyakit berbahaya yang dapat menimbulkan kecacatan tubuh, bahkan
kematian.
Imunisasi Dasar Lengkap tercapai jika bayi telah mendapat imunisasi Hepatitis B
BCG, DTP, Polio, dan campak sebelum berusia satu tahun. Imunisasi BCG hanya
dianjurkan bagi negara endemis. Indonesia saat ini merupakan negara ke-3 tertinggi di
dunia untuk penyakit TBC, setelah India dan Tiongkok 1,
Menurut data Riskesdas tahun 2013 dan 2018 didapatkan data cakupan imunisasi
di Indonesia untuk HB-0 meningkat dari 79,1% menjadi 83,1%, BCG menurun dari
87,6% menjadi 86,9%, DPT-HB-3 menurun dari 75,6% 1 2 menjadi 61,3%, Polio-4 yang
menurun dari 77,0% menjadi 67,6%, dan imunisasi Campak yang menurun dari 82,1%
menjadi 77,3%. Pencapaian cakupan kelengkapan pemberian imunisasi menurut
Riskesdas tahun 2013 dan 2018 didapatkan, imunisasi lengkap yang menurun dari 59,2%
menjadi 57,9%, imunisasi tidak lengkap yang meningkat 32,1% menjadi 32,9% dan tidak
imunisasi yang meningkat dari 8,7% menjadi 9,2%.10 Indikator lain yang diukur untuk
menilai keberhasilan pelaksanaan imunisasi yaitu Universal Child Immunization (UCI)
desa/kelurahan. Cakupan UCI desa/kelurahan menurut Provinsi pada tahun 2016 di
Sumatera Utara adalal (73,44%). 11 Untuk cakupan imunisasi dasar lengkap di Kabupaten
Dairi tahun 2016 – 2017 telah terjadi penurunan diantaranya tahun 2016 (83,7%) dan
tahun 2017 (81.3%) 12 . Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa masih ada bayi yang
imunisasinya tidak lengkap serta bayi yang belum pernah di imunisasi. Ada beberapa hal
yang mempengaruhi belum tercapainya target cakupan imunisasi antara lain rumor yang
salah tentang imunisasi, masyarakat berpendapat imunisasi menyebabkan anaknya
menjadi sakit, cacat atau bahkanmeninggal dunia, pemahaman masyarakat terutama orang
tua yang masih kurang tentang imunisasi,serta usia dan pekerjaan ibu
1.3. Tujuan
1. Mengetahui perbedaan jadwal imunisasi di Buku KIA 2023 dengan rekomendasi
IDAI 2020
2. Mengetahui vaksin rotavirus
3. Wewenang bidan dalam pemberian iunisasi berdasarkan peraturan perundang
undangan yang berlaku saat ini
4. Tinjauan Kesesuaian Kasus balita sekitar
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perbedaan jadwal imunisasi buku KIA 2023 dengan rekomendasi IDAI tahun 2020 dan 2023
- Buku KIA 2023
Hepatitis B
Kurang dari 24 jam
BCG
BCG 1: saat 0 bulan, BCG 2: saat 1 bulan
Polio
Polio tetes 1: 0 bulan , polio 2: 2 bulan,polio 3: 3 bulan, polio 4: 4 bulan
polio suntik (IPV) 1: 4 bulan, polio suntik (IPV) 2:9 Bulan
DPT-Hb-Hib 1, 2,3, lanjutan
DPT-Hb-Hib 1: 2 bulan, DPT-Hb-Hib 2:3 bulan, DPT-Hb-Hib 3:4 bulan, DPT-Hb
Hib lanjutan :18 bulan
Rotavirus
Rotavirus 1: 2 bulan, rotavirus 2: 3 bulan, rotavirus 3: 4 bulan
PCV
PCV 1: 2 Bulan, PCV 2: 3 bulan, PCV 3: 12 Bulan
Campak rubella MR
Campak rubella MR 1: 9 Bulan, campak rubella MR 2 Lanjutan : 18 bulan
- IDAI 2020
Hepatitis B
Diberikan pertama kali dalam 24 jam setelah lahir, jika berat bayi < 2kg maka
imunisasi ditunda sampai kurang lebih 1 bulan, namun jika ibu HbsAg (+) maka
vaksin hepatitis B diberikan maksimal 7 hari setelah lahir.
Polio
Pemberian IPV minimal 2x sebelum anak berusia 1 tahun
BCG
Diberikan segera setelah lahir sebelum usia 1 bulan, jika anak belum dapat vaksin
BCG dan usia sudah >3 bulan maka vaksin BCG dapat diberikan jika uji
tuberculin negative
DTP
Booster (vaksin DTP ke-5) diberikan saat usia 5-7 tahun, setelah itu booster
vaksin Td saat usia10- 18 tahun
HiB
Boster HiB saat usia 18 bulan
PCV
Jika pertama kali vaksin berusia:
2 bulan : sesuai table rekomendasi
7- 12 bulan : diberikan 2x, interval 2 bulan lanjut booster saat usia >12 bulan
minimal 2 bulan dari vaksin terakhir
1-2 tahun : diberikan 2x dengan interval 2 bulan
2-5 tahun : diberikan 1x (vaksi PCV13) atau diberikan 2x, interval 2 bulan
(PCV10)
Influenza
Diberikan muali usia 6 bulan, dosis: 0,5 ml
- IDAI 2023
Hepatitis B: 0 & 18 bulan
Vaksin anak hepatitis B pada bayi pertama kali dilakukan 24 jam setelah lahir.
Namun, bayi dengan berat badan di atas 2 kg, pemberian ditunda sampai usianya
mencapai 1 bulan.
Sementara dosis keduanya setelah ia berusia 18 bulan. Imunisasi anak kedua dan
ketiganya akan bersamaan dengan jenis vaksin lainnya. Misalnya, DPT untuk
penyakit difteri, pertusis, dan tetanus.
Polio: 1, 2, 3, 4 bulan
Polio adalah penyakit yang terjadi akibat paparan virus pada sistem saraf pusat.
Dampaknya, menyebabkan otot lumpuh, bahkan cacat permanen. Pemberian
vaksin anak dapat dilakukan sebanyak 4 kali.
Dosis pemberiannya saat Si Kecil berusia 0–1 bulan, kemudian lanjut saat usia
2, 3, dan 4 bulan berturut-turut. Sementara vaksin anak booster polio akan anak
dapatkan saat anak menginjak 18 bulan.
2.3. Wewenang bidan dalam pemberian imunisasi berdasarkan peraturan perundang- undangan
saat ini
3.1 Kesimpulan
Di Indonesia, program imunisasi diatur oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Pemerintah, bertanggungjawab menetapkan sasaran jumlah penerima imunisasi,
kelompok umur serta tatacara memberikan vaksin pada sasaran. Pelaksaan program imunisasi
dilakukan oleh unit pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta. Imunisasi merupakan salah
satu cara pencegahan penyakit menular khususnya penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I) yang diberikan kepada tidak hanya anak sejak bayi hingga remaja tetapi juga
pada dewasa. Jenis-jenis penyakit yang dapat dicegahdengan imunisasi yaitu TBC
(Tuberculosis), difteri, pertusis, tetanus, polio, influenza, demam tifoid, hepatitis, meningitis,
pneumokokus, mmr (mumps measles rubella), rotavirus, varisela dan hepatitis A.
3.2 Saran
Pentingnya imunisasi dasar bagi balita diharapkan agar orangtua sadar untuk
memberikan imunisasi dasar pada anak anaknya karena imunisasi merupakan Langkah untuk
mencegah penyakit menular.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-anak-idai
https://promkes.kemkes.go.id/?p=8986
https://id.scribd.com/document/644253573/MAKALAH-IMUNISASI
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20230815/0243654/cegah-diare-pada-
anak-dengan-imunisasi-rotavirus-rv-secara-gratis/