Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

IMUNISASI BCG

Oleh:

Hotma Lasma Situmorang


NIM PO 71241220247

POLTEKKES KEMENKES JAMBI JURUSAN KEBIDANAN

PRODI SARJANA TERAPAN ALIH JENJANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan karunia-Nya, maka laporan kasus dengan topik “Imunisasi BCG”
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat dalam rangka
memenuhi tugas kuliah
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca.

10 November 20202

Penulis
3

DAFTAR ISI

Halaman Sampul......................................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Definisi ...………...................................................................................... 2
2.2 Epidemiologi............................................................................................. 2
2.3 Etiologi ………......................................................................................... 2
2.4 Patofisiologi ………….............................................................................. 3
2.5 Manifestasi Klinis...................................................................................... 5
2.6 Diagnosis …….......................................................................................... 6
2.7 Diagnosis Banding ................................................................................... 8
2.8 Komplikasi ……………………............................................................... 9
2.9 Penatalaksanaan..………………............................................................... 9
2.10 Prognosis …….……………….............................................................. 14

BAB III LAPORAN KASUS


3.1 Identitas.................................................................................................. 16
3.2 Anamnesis ………………..................................................................... 16
3.3 Pemeriksaan Fisik ................................................................................. 17
3.4 Diagnosis ............................................................................................... 19
3.5 Penatalaksanaan Kasus .......................................................................... 19
3.6 Perjalanan Penyakit ................................................................................. 20

BAB IV PEMBAHASAN …………………………………………………….. 22


BAB V SIMPULAN ………………………………………………………….. 24

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 25
4

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Di Indonesia penyakit TBC marupakan penyakit utama anak yang kelima.
Berturut-turut penyakit utama anak di Indonesia adalah : 1. Infeksi saluran
pernafasan, 2. Penyakit saluran pencernaan, 3. Malnutrisi, energi protein, 4.
Defisiensi vitamin A, 5. Tuberkulosis.
Indeks tuberkulin positif pada anak Indonesiasangat tinggi, yaitu umur 1 -
6 tahun : 25,9 %, 7 - 9 tahun : 42,4 %, 15 tahun atau lebih : 58,6 %. Angka-
angka ini diperoleh berdasarkan penelitian selama 10 tahun yang dilakukan
dengan bantuan WHO sebagai perbandingan di negeri yang sudah maju, indeks
tuberkulin positif untuk anak yang berumur 1 – 6 tahuntidak lebih dari 2 %.
Morbiditas dan mortalitas tuberkulosis sebenarnya dapat turun sendiri bila
keadaan sosial ekonomi penduduk meningkat. Hal ini terbukti di negara Belanda
dimana morbiditas pada tahun 1949 ialah 17.508 dari 11 juta penduduk dan
kemudian menurun sampai 7.457 pada tahun 1956.
Di negara yang sedang berkembang tidaklah tepat bila hanya
mengharapkan perbaikan sosial ekonomi penduduk untuk dapat menurunkan
morbiditas dan mortalitas tuberkulosis. Perlu dilakukan pengontrolan atas
penyakit ini. Salah satunya untuk mendapatkan hal tersebut ialah dengan
vaksinasi. Bacillus Calmete Guerin (BCG) ialah kuman tuberkulosis yang sejak
tahun 1920 selama 13 tahun dibiakkan sampai 320 kali oleh Calmette dan Guerin
sehingga manghasilkan basil yang attenuated.
Dari fenomena diatas penulis merasa tertarik untuk melakukan Asuhan
Kebidanan pada Pada Bayi “B” dengan Imunisasi BCG di Puskesmas Pule
Kabupaten Trenggalek.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan, diharapkan Mahasiswa mampu
melaksanakan asuhan kebidanan yang komprehensif pada bayi dengan
imunisasi BCG.
5

1.2.2 Tujuan Khusus 1


Setelah melakukan asuhan kebidanan mahasiswa diharapkan mampu :
1. Melaksanakan pengkajian data pada bayi dengan imunisasi BCG.
2. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah yang terjadi pada bayi
dengan imunisasi BCG.
3. Merencanakan tindakan pada bayi dengan imunisasi BCG.
4. Melaksanakan rencana tindakan pada bayi dengan imunisasi BCG.
5. Mengevaluasi intervensi yang telah dilakukan terhadap bayi dengan
imunisasi BCG

1.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA


1. Wawancara
Mengadakan tanya jawab langsung keluarga klien, untuk mengetahui ada
keluhan atau tidak.
2. Observasi
Melakukan pengamatan langsung pada klien.
3. Studi Dokumentasi
Membaca dan mempelajari sumber buku, status pasien, catatan medis, dan
catatan yang dapat mendukung terlaksananya asuhan dan dapat
membandingkan antara teori dan praktek.
4. Studi Pustaka
Penulis mempelajari literatur atau sumber buku yang ada guna mendukung
terlaksananya asuhan dan membandingkan antar teori dan praktek serta
sebagai pedoman dalam melaksanakan asuhan kebidanan.

1.4 SITEMATIKA PENULISAN


BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan, teknik pengumpulan data, dan
sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang konsep imunisasi, konsep imunisasi BCG dan konsep
manajemen asuhan kebidanan imunisasi BCG.
BAB 3 TINJAUAN KASUS
Berisi tentang pengkajian, identifikasi diagnosa dan masalah,
intervensi, implementasi, dan evaluasi.
6

BAB 4 PEMBAHASAN
Berisi tentang kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan
kasus.
BAB 5 PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
7

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP IMUNISASI


2.1.1 Pengertian
Imunisasi adalah pemberian kekebalan agar bayi tidak mudah tertular
penyakit seperti penyakit Hepatitis B, TBC, Difteri, Pertusis Tetanus, Polio,
Campak (Depkes RI, 2002 : 27).
Imunisasi adalah upaya memberikan kekebalan kepada seseorang
dengan harapan dapat menurunkan morbiditas rate, mortalitas rate dan
mencegah akibat lanjutan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Imunisasi adalah imunologi atau imunitas untuk menimbulkan
kekebalan pada seseorang dengan cara memberikan vaksin tertentu sehingga
dapat terlindung dari penyakit-penyakit tertentu (Satgas Imunisasi-IDAI, 2005
: 2-7).
Imunisasi adalah pemberian vaksin terhadap seseorang sehingga
terbentuk antibody untuk melawan antigen yang rusak (Markum, 2000 : 55).
2.1.2 Manfaat Imunisasi
Untuk menurunkan morbiditas, mortalitis dan cacat serta bila mungkin
didapatkan eradikasi suatu penyakit dari suatu daerah atau nyeri.
(FK UI, 1985 :23)
2.1.3 Reaksi Antigen Antibody
Dalam bidang imunologi dan antigen merupakan kuman atau racun.
Kuman (toksin) yang khususnya merupakan bagian protein kuman atau
protein racunnya. Jika antigen masuk kedalam tubuh manusia, tubuh akan
bereaksi membentuk zat anti yang memproduksi oleh hati, limpa, kelenjar
getah bening, zat anti yang tersebut bisa berupa antibodi jika yang masuk
adalah kumannya. Antitoksin jika yang masuk itu kumannya. Kejadian itu
disebut reaksi antigen antibodi yang merupakan mekanisme perlawanan
tubuh terhadap penyakit. Jika antigen kuat yang masuk, misalnya kuman
penyakit. Jika antigen kuat yang masuk, misalnya kuman ganas maka akan
menimbulkan sakit karena pada umumnya anak tidak mampu melawan kuman
yang kuat. Untuk bisa melawannya dibutuhkan zat antibodi yang tinggi
dalam darah yang dibentuk oleh tubuh. Untuk mendapatkan kadar antibodi

4
8

yang tinggi bisa diperoleh dengan pemberian imunisasi dan mempertahannya


dengan imunisasi ulang.
(Satgas Imunisasi – IDAI, 2005 : 8)
2.1.4 Macam - Macam Vaksin
1) Pada dasarnya vaksin yang dibuat dari :
 Kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan
 Zat racun kuman (toksin) yang telah dilemahkan
 Bagian kuman tertentu atau komponen kuman yang biasanya berupa
protein khusus
2) Macam-macam vaksin, yaitu :
 Vaksin terbuat dari kuman yang dimatikan
Contoh : vaksin batuk rejan, vaksin polio jenis salk
 Vaksin terbuat dari kuman hidup yang dilemahkan
Contoh : vaksin BCG, vaksin polio jenis sabir, vaksin campak
 Vaksin terbuat dari racun atau toksin kuman yang dilemahkan
(toksioid)
Contoh : toksoid tetanus dan toksoid difteria
 Vaksin terbuat dari protein khusus kuman
Contoh : vaksin hepatitis B
3) Suhu penyimpanan vaksin
 Untuk tingkat Puskesmas semua vaksin disimpan pada suhu 2-3ºC
 Untuk tingkat Kabupaten, Propinsi dan pusat, vaksin polio dan
campak disimpan pada suhu - 20º C s/d - 25ºC
 Vaksin khusus dihindarkan dari sinar matahari
 Vaksin BCG, TT dan hepatitis B tidak boleh membeku (akan rusak)
(FK-UI, 2002 : 592)
2.1.5 Syarat pemberian Imunisasi
1. Imunisasi hanya dilakukan pada tubuh yang sehat
2. Keadaan yang tidak boleh memperoleh imunisasi adalah
 Sakit keras
 Keadaan fisik lemah
 Dalam masa tunas suatu penyakit
 Sedang mendapatkan pengobatan dengan sediaan kortikosteroid atau
obat imunosupresif lainnya (terutama untuk vaksin hidup) karena
tubuh mampu membentuk zat anti yang cukup banyak
9

2.1.6 Jenis – Jenis Vaksin Dalam Program Imunisasi


1. Vaksin BCG
2. Vaksin DPT
3. Vaksin TT
4. Vaksin DDT
5. Vaksin Polio
6. Vaksin Campak
7. Vaksin Hepatitis B (Unijek)
8. Vaksin DPT - HB
2.1.7 Jadwal Pemberian Imunisasi
Vaksin Pemberian Selang Waktu Umur Keterangan
Imunisasi Pemberian
BCG 1x 0 – 11 Untuk bayi yang
lahir di RS /
Puskesmas / RB /
Rumah oleh Nakes,
BCG, Polio
diberikan sebelum
bayi pulang kerumah

DPT – HB 3x 4 minggu
(DPT – HB
1,2,3,4)

Polio 4x 4 minggu
(Polio 1,2,3,4)

Campak 1x

Hb Unijek 1x
10

2.2 . KONSEP IMUNISASI BCG


2.2.1 Pengertian
Vaksin BCG adalah vaksin bentuk baku kering yang mengandung
mikrobakterium bavis hidup yang sudah dilemahkan (DEPKES, 2005 : 6).
2.2.2 Kemasan Vaksin
 Kemasan dalam ampul, beku kering, 1 box berisi 10 ampul vaksin
 Setiap 1 ampul vaksin dengan 4 ml pelarut NaCl 0,9 % = 80 dosis, namun
efektivitas pemakaian dilapangan 2 – 3 dosis
(DEPKES, 2005 : 6)
2.2.3 Cara Pemberian Dan Dosis
 Sebelum disuntikkan vaksin BCG harus dilarutkan terlebih dahulu dengan
4 ml pelarut NaCl 0,9 %. Melarutkan dengan menggunakan alat suntik
steril dengan jarum panjang
 Dosis pemberian 0,05 ml, sebanyak 1 kali, untuk bayi ≤
2.2.4 Cara Penyimpanan
 Vaksin disimpan pada suhu + 2 ºC s/d + 8 ºC, kadaluarsa selam 1 tahun
 Pendistribusian dalam keadaan dingin dengan kotak vaksin beku (Cold
Pack) dan hindari sinar matahari langsung atau tidak langsung. Panas
dapat merusak vaksin. Pembekuan tidak merusak vaksin
 Pelarut disimpan pada suhu kamar, jangan difreser
2.2.5 Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosa, diberikan pada
bayi usia 0 – 1 bulan
2.2.6 Kontraindikasi
Adanya penyakit kulit yang berat atau menahun, seperti eksim,
furunkulosis, dan sebagainya. Mereka yang sedang menderita penyakit TBC.
2.2.7 Efek Samping
Imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang bersifat umum seperti
demam. 1 – 2 minggu kemudian akan timbul indurasi dan kemerahan di
tempat suntikan yang berubah menjadi pustula, kemudian pecah menjadi luka.
Luka tidak perlu pengobatan, akan sembuh secara spontan dan akan
meninggalkan tanda parut. Kadang-kadang terjadi pembesaran kelenjar
regional di ketiak dan atau leher, terasa padat, tidak sakit dan tidak
menimbulkan demam. Reaksi ini normal, tidak memerlukan pengobatan dan
akan menghilang dengan sendirinya.
11

2.3 KONSEP MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI DENGAN


IMUNISASI BCG
2.3.1 Pengkajian
Tanggal ...... Jam .....
a. Data Subjektif
1. Biodata
Usia 0 – 1 bulan
2. Alasan datang
Keterangan dari pihak keluarga datang untuk imunisasi
3. Riwayat kesehatan yang lalu
Penyakit (ISPA, diare, dan lain-lain), pernah MRS atau tidak
4. Riwayat kesehatan sekarang
Anak dalam keadaan sehat
5. Riwayat kehamilan dan persalinan
1. Kehamilan
 Jumlah kehamilan
 Normal atau ada masalah
2. Persalinan
 Spontan atau SC
 Aterm atau premature
 Penolong persalinan
 Masalah yang dialami
6. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
 Pertumbuhan
Memakai ASI atau tidak, memakai PASI atau tidak, mengukur TB
dan menimbang BB
 Perkembangan
Usia 0 – 1 bulan : belum bisa mengangkat kepala, pengamatan
belum terarah, mengeluarkan suara sederhana, ada reaksi terhadap
masa waktu bapak dan ibu
7. Riwayat Psikososial
Bayi diasuh oleh siapa dan bagaimana kalau digendong oleh orang lain
selain orang tuanya, rewel atau tidak
12

8. Riwayat Imunisasi
 Hepatitis B
Efek lokal (nyeri di tempat suntikan) dan sistemis (demam ringan,
lesu, perasaan tidak enak pada saluran cerna) hilang setelah
beberapa hari
 Polio 1
Kemungkinan lumpuh dan kejang-kejang

b. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 86/54 - 90/60 mmHg
N : 120 - 140x/menit
Respirasi : 30 – 60x/menit
S : 36,50C – 37,50C

 Pemeriksaan Antropometri
BBL : ≤ 2500 gr
TB : 45 – 50 cm
Lila : 11 cm atau lebih
Lika : 36 – 44 cm

2. Pemeriksaan Khusus
 Inspeksi :
Kepala : rambut hitam, UUB sudah menutup atau belum
Muka : simetris / tidak, odema / tidak, pucat / tidak
Mata : simetris / tidak, konjungtiva anemis / tidak, skera
ikterus / tidak
Hidung : bentuk hidung, adakah polip, adakah sekret,
adakah pernapasan cuping hidung
Mulut : bibir kering / lembab, lidah kotor / tidak,
adakah strismus (kesukaran membuka mulut)
Telinga : simetris / tidak, serumen ada / tidak
Leher : adakah pembesaran kelenjar thyroid
13

Dada : adanya tarikan dada / tidak


Abdomen : normal, ada asites / tidak, pusar bersih / tidak
Genetalia : - perempuan : labia mayora dan labia minora
lengkap, ada klitoris, ada ostium uretra, ada
introitus vagina
- Laki-laki : ada penis, 2 testis lengkap
berada di skrotum
Anus : ada
Extremitas : atas : simetris, lengkap dan normal, bergerak aktif
Bawah : simetris, lengkap dan normal, bergerak aktif

 Palpasi
Leher : pembesaran kelenjar tyroid ada / tidak
Abdomen : nyeri tekan ada / tidak

 Perkusi
Kembung / tidak

 Auskultasi
Bising usus normal / tidak

2.3.2 Identifikasi Diagnosa / Masalah


DX : Bayi sehat dengan imunisasi BCG
DS : Keterangan dari pihak keluarga datang untuk imunisasi
DO : KU : Baik
TU : 86/54 – 90/60 mmHg
N : 120 – 140x/menit
RR : 30 – 60x/menit
S : 36,5 – 37,5ºC
TB : Bertambah sesuai dengan umur
BB : Bertambah sesuai dengan umur
Muka : Tidak pucat, tidak odema
Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus
Mulut : Bibir lembab, lidah bersih
14

2.3.3 Intervensi
DX : Bayi sehat dengan imunisasi BCG
Tujuan : - Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC
- Tidak terjadi efek samping yang berlebihan atau komplikasi
Kriteria hasil : - KU : baik
- Kesadaran : composmentis
- TD : 86/54 – 90/60 mmHg
- N : 120 – 140 x / menit
- S : 36,5 – 37,5 C
- RR : 30 – 60 x / menit
- BB : bertambah sesuai usia
- TB : bertambah sesuai usia
- Bayi tidak terkena penyakit TBC
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan bayi
R : Meningkat kepercayaan pasien kepada petugas
2. Berikan informasi tentang imunisasi BCG
R : Ibu dapat mengerti tentang imunisasi BCG
3. Persiapkan alat dan pasien
R : Mempermudah dalam melakukan tindakan
4. Cuci tangan
R : Mencegah kuman masuk
5. Lakukan tindakan pemberian imunisasi BCG
R : Memenuhi kebutuhan imunisasi BCG dan segera mendapatkan
kekebalan aktif terhadap penyakit TBC
6. Jelaskan efek samping yang mungkin terjadi setelah penyuntikan
R : Agar ibu tidak terlalu cemas dan bisa mengantisipasi bila terjadi efek
samping
7. Beritahu tanda-tanda infeksi
R : Agar ibu mengetahui tanda-tanda infeksi
8. Bereskan alat dan pasien
R : Menjaga kebersihan
9. Cuci tangan
R : Mencegah kuman masuk
15

10. Dokumentasikan tindakan pada buku KMS dan kohort bayi


R : Sebagai bukti pemberian imunisasi
11. Beritahukan rencana imunisasi selanjutnya
R : Dapat mengetahui imunisasi yang harus di dapatkan bayinya

2.3.4 Implementasi
Sesuai dengan intervensi

2.3.5 Evaluasi
Mengacu pada kriteria hasil dengan menggunakan SOAP.
16

BAB 3
TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 04 November 2022
Jam : 09.00 WIB
1. Data Subjektif
1. Biodata
Nama : By. Bagus Nama Ibu : Ny. Sriani
Umur : 22 hari Umur : 28 tahun
No. Reg : 7891 Agama : Islam
Agama : Islam Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Rt 10 Parit Panglong Kelurahan Mekar jaya
Kecamatan Betara
2. Alasan datang
Ibu mengatakan bahwa ia datang ke Posyandu untuk mengimunisasi
anaknya (imunisasi BCG).
3. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan bayinya pernah sakit ISPA dan diare tetapi tidak
sampai masuk Rumah Sakit.
4. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan bahwa bayinya sehat dan tidak menderita apapun.
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas
1. Kehamilan
Kehamilan berjalan normal tanpa ada masalah atau komplikasi.
Selama hamil melakukan ANC sebanyak 6 kali di BPS, tidak ada
keluhan. Selama hamil ibu mendapatkan penyuluhan tentang gizi,
pentingnya ANC rutin serta mendapatkan terapi tablet Fe, Vit B
complex, Vit C, Kalk.
2. Persalinan
Umur kehamilan cukup bulan, jenis persalinan normal, tidak ada
penyulit, ditolong oleh bidan di BPS, jenis kelamin laki-laki, BBL:
3000 gr, PB : 48 cm.

13
17

3. Nifas (Neonatus)
Bayi diberi ASI 1 jam setelah lahir ( > 8 x / hari), BAK > 10 x /
hari, BAB 2 x / hari, tidak ada masalah pada masa nifas
6. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Tidak terkaji
7. Riwayat Imunisasi
Bayi sudah mendapatkan imunisasi HB1 dengan reaksi demam
8. Riwayat Psikososial
- Bayi diasuh oleh kedua orang tuanya.
- Bayi mau digendong orang lain selain orang tuanya dan tidak
rewel.
18

2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TB : 58 cm
BB : 4,5 kg
Lika : 35 cm
Suhu : 37 0C
RR : 155 cm

b. Pemeriksaan Khusus
1. Inspeksi
Rambut : rambut hitam, bersih, tidak ada kaput, UUB sudah
menutup, tidak ada kelainan konginetal
Muka : tidak pucat, tidak odema
Mata : simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus.
Hidung : simetris, Bersih, tidak ada sekret, tidak ada pernapasan
cuping hidung
Telinga : simetris, tidak ada serumen
Mulut : bibir lembab, tidak sianosis, lidah bersih, tidak ada
stomatitis
Dada : simetris, tidak ada tarikan dinding dada
Perut : normal, tidak kembung
Genetalia : tidak ada kelainan, bersih, tidak ada kemerahan atau
iritasi
Ekstremitas : Atas  simetris, jumlah jari lengkap, pergerakan
aktif
Bawah  simetris, jumlah jari lengkap, pergerakan
Aktif

2. Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran
vena jugularis
Abdomen : tidak kembung, tidak ada nyeri tekan
19

3. Perkusi
Perut kembung tidak ada

4. Auskultasi
Bising usus normal, ronchi tidak ada, wheezhing tidak ada

3.2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH


DX : Bayi sehat dengan imunisasi BCG
DS : - Ibu mengatakan bahwa ia datang ke Posyandu untuk menimbangkan
bayinya dan untuk imunisasi BCG
- Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat dan tidak sedang
menderita penyakit apapun
- Ibu mengatakan usia bayinya sekarang 22 hari
DO : - KU : baik
- Kesadaran : composmentis
- TB : 58 cm
- BB : 4,5 kg
- Lika : 35 cm
- S : 37 °C
- RR : 45 x / menit

3.3 INTERVENSI
DX : Bayi sehat dengan imunisasi BCG
Tujuan : - Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC
- Tidak terjadi efek samping yang berlebihan atau komplikasi
Kriteria hasil : - KU : baik
- Kesadaran : composmentis
- TD : 86/54 – 90/60 mmHg
- N : 120 – 140 x / menit
- S : 36,5 – 37,5 C
- RR : 30 – 60 x / menit
- BB : bertambah sesuai usia
- TB : bertambah sesuai usia
20

Intervensi :
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan bayi
R : Meningkat kepercayaan pasien kepada petugas
2. Berikan informasi tentang imunisasi BCG
R : Ibu dapat mengerti tentang imunisasi BCG
3. Persiapkan alat dan pasien
R : Mempermudah dalam melakukan tindakan
4. Cuci tangan
R : Mencegah kuman masuk
5. Lakukan tindakan pemberian imunisasi BCG
R : Memenuhi kebutuhan imunisasi BCG dan segera mendapatkan
kekebalan aktif terhadap penyakit TBC
6. Jelaskan efek samping yang mungkin terjadi setelah penyuntikan
R : Agar ibu tidak terlalu cemas dan bisa mengantisipasi bila terjadi efek
samping
7. Beritahu tanda-tanda infeksi
R : Agar ibu mengetahui tanda-tanda infeksi
8. Bereskan alat dan pasien
R : Menjaga kebersihan
9. Cuci tangan
R : Mencegah kuman masuk

10. Dokumentasikan tindakan pada buku KMS dan kohort bayi


R : Sebagai bukti pemberian imunisasi
11. Beritahukan rencana imunisasi selanjutnya
R : Dapat mengetahui imunisasi yang harus di dapatkan bayinya

3.4 IMPLEMENTASI
Tanggal : 04November 2022 Jam : 09.30 WIB
DX : Bayi sehat dengan imunisasi BCG
21

1. Melakukan pendekatan terapeutik


 Memperkenalkan diri
 Menggunakan bahasa yang sopan dan mudah dimengerti
2. Memberikan informasi tentang BCG
 Imunisasi BCG merupakan imunisasi yang diberikan untuk mencegah
penyakit TBC
 Cara pemberiannya disuntikkan pada lengan kanan
3. Menyiapkan alat dan pasien
 Alat : spuit 1 cc dan 5 cc, vaksi BCG dan pelarut kapas lembab
1) Ambil ampul vaksin. Pegang lalu gergajilah leher ampul kemudian
patahkan dengan hati-hati
2) Sedot pelarut dengan spuit 5 cc
3) Sebelum ampul dibuka, ketuk-ketuklah agar semua vaksin turun
4) Masukkan pelarut yang berada pada spuit 5 cc kedalam vaksin
5) Hisap vaksin pelan-pelan dan suntikkan kembali kedalam ampul
beberapa kali sampai vaksin tercampur
6) Buka spuit 1 cc dari bungkusnya.
7) Hisap vaksin 0,06 cc dan hilangkan gelembung udara dan sedikit
vaksin sampai 0,05 cc
 Pasien :
1) Bayi digendong dan digedong supaya memudahkan dalam
melakukan penyuntikan
2) Membuka pakaian yang menutup lengan kanan bayi
4. Mencuci tangan
5. Memberikan imuinisasi BCG
1) Peganglah lengan kanan atas bayi dengan tangan kiri
2) Tentukan lokasi penyuntikan yaitu 1/3 bagian lengan kanan atas
(insertia musculus deltoideus)
3) Bersihkan lengan dengan kapas lembab
4) Tusukkan jarum ke dalam kulit secara IC samapai terlihat scan
5) Usap bekas suntikan dengan kapas lembab
6. Menjelaskanpada ibu bahwa bekas suntikan tidak boleh dimasase
7. Menjelaskan efek samping yang mungkin terjadi setelah penyuntikan
yaitu : demam, 1 sampai 2 minggu kemudian akan timbul indurasi dan
22

kemerahan di tempat suntikan yang berubah menjadi pustula, kemudian


pecah menjadi luka.
8. Memberitahu tanda-tanda infeksi dan menganjurkan untuk datang ke
petugas kesehatan bila terjadi infeksi yaitu : nyeri, panas, kemerahan, ada
nanah dan gangguan fungsi organ
9. Membereskan alat dan pasien
10. Mencuci tangan
11. Mendokumentasikan tindakan pada buku KMS dan kohort bayi
12. Memberitahukan rencana imunisasi berikutnya yaitu usia 2 bulan
imunisasi HB Combo 1 dan Polio 1

3.5 EVALUASI
Tanggal : 04 November 2022
Jam : 09.45 WIB

S : Ibu mengatakan bayinya sudah mendapatkan imunisasi BCG.


O : - KU : Baik
- Bayi menangis
- Terlihat bekas suntikan pada daerah lengan kanan atas
- Tercatat di KMS
A : Bayi sehat dengan imunisasi BCG
P : Ingatkan kembali ibu untuk mengimunisasi anaknya HB
Combo 1 dan Polio 2 pada tanggal 15 Desember 2007
23

BAB 4
PEMBAHASAN

Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi dengan imunisasi BCG,


membandingkan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus yang ada. Pada pengajian
terdapat kesenjangan yaitu pengkajian tidak dilakukan secara lengkap karena
terbatasnya waktu.
Pada interpretasi data antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus yang ada
tidak terdapat kesenjangan dan diagnosa yang didapatkan yaitu bayi sehat dengan
imunisasi BCG.
Pada intervensi antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus yang ada tidak
terdapat kesenjangan. Dan intervensi yang diberikan yaitu melakukan pendekatan
terapeutik pada ibu dan bayi, memberikan informasi tentang vaksin BCG,
mempersiapkan alat dan pasien, mencuci tangan, melakukan tindakan pemberian
imunisasi BCG, membereskan alat dan pasien, mencuci tangan, mendokumentasikan
tindakan pada buku KMS dan kohort bayi serta memberitahukan pada ibu rencana
imunisasi berikutnya.
Pada implementasi antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus tidak terdapat
kesenjangan dan semua yang direncanakan dapat dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan klien karena klien dan keluarga kooperatif pada saat dilakukan imunisasi
dan diberikan konseling.
Pada evaluasi antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus tidak terdapat
kesenjangan. Evaluasi yang didaptkan yaitu bayi sudah mendapatkan imunisasi BCG.
24

BAB IV
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan asuhan kebidanan mahasiswa tidak dapat melakukan
pengkajian secara lengkap karena terbatanya waktu dan diagnosa yang didaptkan
yaitu bayi sehat dengan imunisasi BCG. Dari diagnosa tersebut perencanaan
sesuai dengan diagnosa yang ada dan melaksanakan rencana tindakan yaitu
melakukan pendekatan terapeutik, memberikan informasi tentanfg imunisasi
BCG, mempersiapkan alat dan pasien, mencuci tangan, mendokumentasikan
tindakan pada buku KMS dan kohort bayi serta memberitahukan pada ibu
rencana imunisasi berikutnya. Setelah diberikan konseling dan pemberian
imunisas, ibu mengatakan mengerti dari penjelasan yang telah diberikan dan bayi
sudah mendapatkan imunisasi BCG.

5.2 SARAN
1. Petugas Kesehatan
 Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan imunisasi sesuai prosedur
sehingga tidak terjadi komplikasi akibat penyuntikan.
 Petugas kesehatan harus bisa memberikan penyuluhan dan informasi
sejelas-jelasnya dan mudah dipahami agar ibu bisa menjaga bayinya
sebaik mungkin.
2. Ibu Bayi dan Keluarga
Ibu bayi dan keluarga diharapkan mau mengikuti anjuran dari petugas
kesehatan demi kelancaran pelayanan dan datang tepat waktu sesuai jadwal
imunisasi yang dianjurkan
3. Untuk Mahasiswa
Peningkatan mutu materi kuliah dan praktek klinik pada lahan yang memadai
dan merata
25

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jendral PP Dan PL DEPKES. 2006. Pedoman Pelaksanaan Pekan


Imunisasi Nasional Thun 2006. Jawa Timur : DEPKES

FK UI. 1985. Ilmu Kesehatan Anak 1. Jakarta : Infomedika

Manjoer, Arief. 2002. Kapita Selekta Kedoteran Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius
26

Anda mungkin juga menyukai